Perguruan Cikini: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Maxalmena (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jagawana (bicara | kontrib)
k {stub}
Baris 12: Baris 12:
Pada tahun 1962, Yayasan Perguruan Cikini pernah mendapat musibah ledakan Bom, targetnya adalah Presiden [[Soekarno]] yang sedang berkunjung ke sekolah tersebut, pada masa itu juga sekolah tersebut tempat putra-putri Presiden Soekarno bersekolah ([[Guntur]], [[Guruh]], dan [[Megawati]]). Peristiwa ini dikenal dengan nama "''Peristiwa Cikini''".
Pada tahun 1962, Yayasan Perguruan Cikini pernah mendapat musibah ledakan Bom, targetnya adalah Presiden [[Soekarno]] yang sedang berkunjung ke sekolah tersebut, pada masa itu juga sekolah tersebut tempat putra-putri Presiden Soekarno bersekolah ([[Guntur]], [[Guruh]], dan [[Megawati]]). Peristiwa ini dikenal dengan nama "''Peristiwa Cikini''".


{{stub}}
[[Kategori:Sekolah di Indonesia]]
[[Kategori:Sekolah di Indonesia]]

Revisi per 1 Mei 2006 12.46

Yayasan Perguruan Cikini berdiri pada tanggal 1 Agustus 1942 dengan nama Sekolah Rakyat Partikelir Mayumi. Sebelumnya dia hanya sebuah tempat kursus bahasa Indonesia yang diprakarsai oleh Pandu Suradhiningrat dan bertempat di Jln. Niewelaan (kini Jln. Kramat VIII). Perguruan Cikini kini berpusat di Jln. Cikini Raya, Jakarta Pusat.

Unit-unit yang berada di bawah naungan Perguruan Cikini ialah:

  • TK, SD, SMP Perguruan Cikini, Jakarta Pusat
  • SMU Perguruan Cikini, Jakarta Selatan
  • SMK Perguruan Cikini, Jakarta Utara
  • Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Jakarta Selatan
  • TK, SD, SMP Nasional Balikpapan, Kalimantan Timur
  • TK, SD, SMP Perguruan Cikini Kiani, Kalimantan Timur.
  • Pendidikan Musik Yayasan Perguruan Cikini, Jakarta Pusat

Pada tahun 1962, Yayasan Perguruan Cikini pernah mendapat musibah ledakan Bom, targetnya adalah Presiden Soekarno yang sedang berkunjung ke sekolah tersebut, pada masa itu juga sekolah tersebut tempat putra-putri Presiden Soekarno bersekolah (Guntur, Guruh, dan Megawati). Peristiwa ini dikenal dengan nama "Peristiwa Cikini".