Persetujuan München

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Berkas:Perjanjian munich.png
Empat perwakilan negara yang menghadiri Perjanjian Munich. Dari kiri-kanan: Neville Chamberlein, Edouard Daladier, Adolf Hitler, Benito Mussolini

Persetujuan München adalah perjanjian yang dilakukan untuk memutuskan nasib Cekoslovakia.[1] Perjanjian ini dihadiri oleh Adolf Hitler, Neville Chamberlain, Edouard Daladier dan Benito Mussolini pada tahun 1938.[1] Jerman menginginkan agar Cekoslovakia dipecah sehingga Sudetenland yang mayoritas penduduknya adalah Jerman bisa digabungkan dengan Jerman Raya.[1]

Latar belakang perjanjian

Pada April 1938 Hitler merencanakan Operasi Fall Grun, sebuah sandi operasi militer Jerman ke Cekoslovakia.[2] Akibat dari adanya tekanan Inggris dan Prancis, Presiden Cekoslovakia Edvard Benes memberikan otonomi khusus ke Sudetenland.[2] Jerman adalah negara yang bergantung dengan ekspor minyak Inggris.[2] Jika ia berperang dengan Cekoslovakia, hal buruk akan muncul dan merugikan Jerman dalam ketersediaan energi.[2] Ia pun membatalkan operasi militer dan menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Neville Chamberlain, Perdana Menteri Prancis Edouard Daladier dan Perdana Menteri Italia Benito Mussolini di Munich.[2] Pertemuan yang dilakukan dalam satu hari itu akhirnya menghasilkan Perjanjian Munich.[2]

Hasil perjanjian

Perjanjian ini akhirnya memutuskan untuk memberikan Sudetenland kepada Jerman.[1] Selain itu, Cekoslovakia dipaksa menyerahkan kepada Jerman 11.000 mil persegi wilayah yang dihuni oleh 2.800.000 orang Jerman dan 800.000 orang Cekoslovakia.[1] Dalam wilayah tersebut terletak benteng-benteng Cekoslovakia yang merupakan garis pertahanan paling kuat di Eropa.[1] Seluruh sistem rel kereta api, jalan raya, telepon dan telegraf di Cekoslovakia juga diputus.[1] Berdasarkan data dari pihak Jerman, negara tersebut kehilangan 66% batu bara, 80% lignit, 80% bahan kimia, 80% semen, 80% tekstil, 70% pembangkit listrik, 70% besi dan baja serta 40% kayu.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h Georges Van Vrekhem. Tuhan Hitler. Media Kita. ISBN 9797942937. 
  2. ^ a b c d e f Akbar, Aulia. "Kebangkitan Fasis dan Sikap Agresif Hitler". Okezone.com. Diakses tanggal 29 Mei 2014.