Pertempuran Midway: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Battle of Midway"
Rifkyroy (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(48 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Military Conflict
The {{Nihongo|'''Battle of Midway'''}} adalah menentukan angkatan laut pertempuran di Pasifik Teater dari [[Perang Dunia II]].<ref>{{Cite web|url=http://www.history.navy.mil/research/library/online-reading-room/title-list-alphabetically/b/battle-of-midway-4-7-june-1942.html|title=Battle of Midway: June 4–7, 1942|publisher=Naval History & Heritage Command|date=26 March 2015|accessdate=15 June 2016}}</ref><ref>{{Harvard citation no brackets|Dull|1978|p=166}}</ref><ref name="Midway Decisive">{{Cite web|year=2007|url=http://www.chinfo.navy.mil/navpalib/ships/carriers/midway.html|archiveurl=https://web.archive.org/web/20070612040835/http://www.chinfo.navy.mil/navpalib/ships/carriers/midway.html|archivedate=12 June 2007|title=A Brief History of Aircraft Carriers: Battle of Midway|work=|publisher=U.S. Navy|accessdate=12 June 2007}}</ref> di Antara 4 dan 7 juni 1942, hanya enam bulan setelah seranngan Jepang[[Pengeboman Pearl Harbor| terhadap Pearl Harbor]] dan satu bulan setelah [[Pertempuran Laut Karang|Pertempuran Laut Coral]], [[Angkatan Laut Amerika Serikat|Amerika Serikat Angkatan laut]] di bawah Admiral [[Chester William Nimitz|Chester Nimitz]], Frank Jack Fletcher, dan Raymond A. Spruance decisively mengalahkan yang menyerang armada dari [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang|Kekaisaran Jepang Angkatan laut]] di bawah Laksamana [[Isoroku Yamamoto]], [[Chūichi Nagumo|Chuichi Nagumo]], dan Nobutake fumi kondo dekat [[Atol Midway|Tengah Atoll]], menimbulkan kerusakan pada armada Jepang yang terbukti kesalahan fatal. Militer sejarawan John Keegan disebut "yang paling menakjubkan dan tegas pukulan dalam sejarah angkatan laut perang."<ref>{{Harvard citation no brackets|Keegan|2005|p=275}}</ref>
|conflict=Pertempuran Midway
|partof=[[Perang Pasifik]] dalam [[Perang Dunia II]]
|image=[[Berkas:SBD-3 Dauntless bombers of VS-8 over the burning Japanese cruiser Mikuma on 6 June 1942.jpg|300px|Dua pesawat SBD mendekati {{ship|Kapal penjelajah Jepang Mikuma||2}} yang sedang terbakar (tengah).]]
|caption=[[Pesawat pengebom tukik]] [[Douglas Aircraft Company|Douglas]] [[SBD Dauntless|SBD-3 Dauntless]] untuk ketiga kalinya sedang menyerang {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Mikuma}} yang sedang terbakar.
|date= 4-7 Juni 1942
|place=Dekat [[Atol Midway]]{{br}}{{coord|28|12|N|177|21|W|type:isle_region:UM|display=inline,title}}
|result=Kemenangan telak Amerika Serikat
|combatant1=<center>{{flagicon|USA|1912|size=80px}}{{br}}[[Amerika Serikat]]
|combatant2=<center>{{flagicon|Japan|naval|size=65px}}{{br}}[[Kekaisaran Jepang]]
|commander1=[[Chester W. Nimitz]]{{br}}[[Frank J. Fletcher]]{{br}}[[Raymond A. Spruance]]
|commander2=[[Isoroku Yamamoto|Yamamoto Isoroku]]{{br}}[[Nobutake Kondō]] {{br}} [[Chūichi Nagumo]]{{br}}[[Tamon Yamaguchi]] [[Gugur di medan pertempuran|†]]{{br}}[[Ryusaku Yanagimoto]] (†)
|strength1=3 kapal induk,{{br}}~25 kapal pendukung,{{br}}233 pesawat kapal induk,{{br}}127 pesawat dari pangkalan di darat
|strength2=4 kapal induk,{{br}}2 kapal tempur,{{br}}~15 kapal pendukung (kapal penjelajah ringan dan berat, kapal perusak),{{br}}248<ref>Parshall & Tully, hal. 90-91</ref> pesawat kapal induk, 16 pesawat amfibi{{br}}Tidak ikut serta:{{br}}2 kapal induk ringan,{{br}}5 kapal tempur,{{br}}~41 kapal pendukung
|casualties1=1 kapal induk tenggelam,{{br}}1 kapal perusak tenggelam,{{br}}98 pesawat hancur{{Fact|reason=Source??? o_O USN Overseas Aircraft Loss List June 1942 (http://www.aviationarchaeology.com/src/USN/LLJun42.htm) menghitung kerugian 135 pesawat terbang Angkatan Laut Amerika Serikat dan USMCAF pada 4-6 Juni (tanpa menghitung kerugian USAAF). ''The Battle of Midway'' oleh OFFICE OF NAVAL INTELLIGENCE UNITED STATES NAVY (http://ibiblio.org/hyperwar/USN/USN-CN-Midway/USN-CN-Midway-13.html#our) mencatat "Sekitar 150 hilang dalam pertempuran atau rusak tanpa bisa diperbaiki", dll…|date=April 2009}},{{br}}307 tewas<ref>[http://ibiblio.org/hyperwar/USN/USN-CN-Midway/USN-CN-Midway-13.html#our The Battle of Midway: END OF THE YORKTOWN]</ref>
|casualties2=4 kapal induk tenggelam,{{br}}1 kapal penjelajah tenggelam,{{br}}248 pesawat kapal induk hancur,{{br}}3.057 tewas
|campaignbox =
{{Campaignbox Hawaiian Islands Campaign}}
{{Kotak kampanye Perang Pasifik}}
}}
'''Pertempuran Midway''' adalah pertempuran laut besar yang dianggap sebagai peristiwa paling penting dalam [[Palagan Samudera Pasifik dalam Perang Dunia II|medan Perang Pasifik]] [[Perang Dunia II]].<ref>{{cite web |url=http://www.history.navy.mil/faqs/faq81-1.htm |title=Battle of Midway: June 4-7,1942 |publisher=Naval History & Heritage Command |date=27 April 2005 |accessdate=2009-02-20 |archive-date=2009-03-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090302032014/http://www.history.navy.mil/faqs/faq81-1.htm |dead-url=yes }} "...dianggap sebagai pertempuran menentukan dalam Perang Pasifik."</ref><ref>{{Cite book|last=Dull|first=Paul S|coauthors=|title=Battle History of the Imperial Japanese Navy, 1941-1945|year=1978|url=https://archive.org/details/battlehistoryofi0000dull|publisher=US Naval Institute Press|location=|isbn=1-59114-219-9|pages=}} "Midway ''adalah'' pastinya "satu-satunya" pertempuran menentukan dalam Perang Pasifik.", [http://books.google.ca/books?id=SLfti-Dc1AcC&pg=PA145&lpg=PA145&dq=Midway+decisive+battle&source=bl&ots=wRGD-EQNKv&sig=Qx7UryTe62zBfpbra_SQBu6w2mk&hl=en&ei=B6-gSbTqE5HItQO3-ajdCQ&sa=X&oi=book_result&resnum=7&ct=result#PPA166,M1 hal. 166]</ref><ref name="Midway Decisive">{{cite web | last = | first = | year = 2007 | url = http://www.chinfo.navy.mil/navpalib/ships/carriers/midway.html | title = A Brief History of Aircraft Carriers: Battle of Midway | format = | work = | publisher = U.S. Navy | accessdate = 2007-06-12 | archive-date = 2007-06-12 | archive-url = https://web.archive.org/web/20070612040835/http://www.chinfo.navy.mil/navpalib/ships/carriers/midway.html | dead-url = yes }}</ref> Pertempuran terjadi antara 4 Juni dan 7 Juni 1942, sekitar sebulan sesudah [[Pertempuran Laut Koral]] dan enam bulan setelah [[Pengeboman Pearl Harbor]]. [[Angkatan Laut Amerika Serikat]] dengan telak meredam serangan [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] terhadap [[Atol Midway]], dan mengakibatkan kerugian tidak ternilai dan merebut inisiatif strategis dari Angkatan Laut Jepang.<ref name="U.S">U.S. Naval War College Analysis, hal. 1; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', hal. 416–430.</ref>


Operasi, seperti sebelumnya serangan terhadap Pearl Harbor, berusaha untuk menghilangkan Amerika Serikat sebagai kekuatan strategis di Pasifik, sehingga memberikan Jepang tangan dalam membangun yang [[Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya|Lebih besar Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya]]. Jepang berharap kekalahan akan memaksa AS untuk menyerah dalam [[Perang Pasifik]] dan dengan demikian memastikan Jepang dominasi di Pasifik. Pikatan Amerika [[Kapal induk|induk]] ke dalam perangkap dan occupying Tengah adalah bagian dari suatu keseluruhan "barrier" strategi untuk memperpanjang Jepang pertahanan, sebagai tanggapan terhadap [[Serangan Doolittle|Doolittle serangan udara]] di Tokyo. Operasi ini juga dianggap preparatory untuk lebih lanjut serangan terhadap [[Fiji]], [[Samoa]], dan [[Hawaii]] itu sendiri.
Serangan Jepang, seperti halnya serangan ke [[Pearl Harbor]], dimaksudkan untuk melenyapkan Amerika Serikat sebagai kekuatan strategis di Pasifik, agar Jepang dapat bebas mendirikan [[Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya]]. Pihak Jepang berharap kekalahan berikutnya akan mendemoralisasi Amerika Serikat hingga dapat dipaksa bernegosiasi mengakhiri [[Perang Pasifik]] dengan syarat-syarat yang menguntungkan Jepang.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', hal. 33; Peattie & Evans, ''Kaigun''.</ref>


Rencana Jepang disusun untuk memancing kapal induk Amerika Serikat yang jumlahnya hanya sedikit hingga masuk ke dalam jebakan.<ref>H.P. Wilmott, ''Barrier and the Javelin''; Lundstrom, ''First South Pacific Campaign''; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', hal. 19–38.</ref> Jepang juga bermaksud menduduki Atol Midway sebagai bagian dari rencana menyeluruh memperluas garis luar pertahanan mereka sebagai respons dari [[Serangan Doolittle|Serangan Udara Doolittle]]. Operasi ini dianggap sebagai persiapan serangan Jepang selanjutnya ke [[Fiji]] dan [[Samoa]]. Rencana ini cacat akibat kesalahan asumsi Jepang tentang reaksi Amerika Serikat dan pengambilan keputusan yang kurang baik.<ref>Willmott, ''Barrier and the Javelin''</ref>
Rencana itu cacat oleh salah Jepang asumsi dari Amerika reaksi dan miskin awal dispositions. Yang paling signifikan, Amerika codebreakers bisa menentukan tanggal dan lokasi yang direncanakan serangan, memungkinkan para forewarned Angkatan laut AMERIKA untuk mempersiapkan sendiri amburadul. Semua empat dari Jepang besar induk—[[Kapal induk Jepang Akagi|''Akagi'']], ''Kaga'', [[Kapal induk Jepang Sōryū|''Soryu'']] dan [[Kapal induk Jepang Hiryū|''Hiryu'']], bagian dari enam maskapai kekuatan yang telah menyerang Pearl Harbor enam bulan sebelumnya—dan berat mobil yang tenggelam, sementara AS kehilangan satu-satunya maskapai ''Yorktown''{{USS|Yorktown|CV-5|2}} dan [[kapal perusak]]. Setelah Tengah dan melelahkan attrition dari [[Kampanye militer Kepulauan Solomon|Kepulauan Solomon kampanye]], Jepang kapasitas untuk mengganti kerugian yang di [[Materiel|perlengkapan]] (terutama induk) dan laki-laki (terutama terlatih pilot dan pemeliharaan awak) dengan cepat menjadi tidak memadai untuk mengatasi meningkatnya korban, sementara Amerika Serikat' besar-besaran industri dan pelatihan kemampuan membuat kerugian jauh lebih mudah untuk mengganti. Pertempuran Tengah dianggap sebagai titik balik dalam Perang Pasifik.


[[Kriptoanalisis|Pemecah kode]] Amerika berhasil memecahkan sandi Jepang tentang tanggal dan lokasi serangan, dan memungkinkan Angkatan Laut Amerika Serikat menyusun rencana penyergapan tiba-tiba. Empat [[kapal induk]] dan sebuah [[kapal penjelajah berat]] Jepang tenggelam, sementara pihak Amerika Serikat kehilangan sebuah kapal induk dan sebuah [[kapal perusak]]. Kerugian besar berupa tenggelamnya empat kapal induk dan tewasnya penerbang dalam jumlah besar melemahkan kekuatan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.<ref>Dull, ''The Imperial Japanese Navy: A Battle History,'' hal. 166; Willmott, ''The Barrier and the Javelin,'' hal. 519–523; Prange, ''Miracle at Midway'' hal. 395; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', hal. 416–430.</ref> Jepang tidak mampu lagi menyaingi kecepatan Amerika Serikat dalam membangun kapal-kapal perang dan melatih penerbang baru.
== Latar belakang ==
[[Berkas:Japanese_expansion_april_1942.svg|jmpl|550x550px|Perkembangan militer Jepang ekspansi di Pasifik, April 1942]]
Setelah memperluas perang di Pasifik Barat termasuk outposts, [[Kekaisaran Jepang|Jepang Kerajaan]] telah dicapai yang awalnya strategis tujuan dengan cepat, mengambil [[Filipina]], [[Malaya Britania|Malaya]], [[Singapura]], dan Hindia Belanda (sekarang [[Indonesia]]); yang terakhir, dengan yang vital minyak sumber daya, adalah sangat penting bagi Jepang. Karena ini, persiapan perencanaan untuk kedua fase operasi dimulai sebagai awal sebagai bulan januari 1942. Ada strategi pertentangan antara [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang|Darat Kekaisaran]] (IJA) dan Imperial Angkatan laut (IJN), dan pertikaian antara Angkatan laut GHQ dan [[Laksamana]] [[Isoroku Yamamoto|Isoroku Yamamoto adalah]] [[Armada Gabungan|Gabungan Armada]], dan mengikuti-strategi tidak terbentuk sampai April 1942.<ref>{{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|pp=13–15, 21–23}}; {{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|pp=39–49}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=22–38}}.</ref> Laksamana Yamamoto akhirnya berhasil memenangkan birokrasi perjuangan dengan thinly ancaman terselubung untuk mengundurkan diri, dan setelah itu rencananya untuk Pasifik Tengah diadopsi.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=33}}; {{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|p=23}}</ref>


== Arti strategis ==
Yamamoto yang utama, strategis tujuan adalah eliminasi dari Amerika pembawa pasukan, yang ia dianggap sebagai kepsek ancaman untuk keseluruhan [[Perang Pasifik|Pasifik kampanye]]. Ini menjadi perhatian adalah acutely tajam oleh [[Serangan Doolittle|Doolittle Raid]] pada 18 April 1942, di mana 16 [[Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat|Army Udara Pasukan]] B-25 Mitchell pembom diluncurkan dari USS&#x20;''Hornet''{{USS|Hornet|CV-8|6}} bom target di Tokyo dan beberapa kota-kota lainnya Jepang. Serangan, sementara militarily signifikan, kaget Jepang dan menunjukkan keberadaan sebuah celah di pertahanan di Jepang rumah pulau-pulau serta aksesibilitas dari Jepang di wilayah Amerika bomb.<ref>{{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|pp=22–26}}</ref>
Sebelumnya, Jepang dengan cepat berhasil mewujudkan semua sasaran awalnya dalam perang, termasuk pengambilalihan [[Filipina]], invasi ke [[Malaya Britania|Malaya]] dan [[Singapura]], mengamankan kawasan sumber daya penting di [[Pulau Jawa]], [[Kalimantan]], dan pulau-pulau lain di [[Hindia Belanda]]. Rencana pendahuluan untuk sasaran fase kedua dimulai pada awal Januari 1942. Namun, formulasi strategi yang efektif menjadi terhambat akibat perbedaan strategi antara [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang|Angkatan Darat Kekaisaran]] dan Angkatan Laut Kekaisaran, dan pertentangan internal antara [[Markas Besar Kekaisaran|GHQ]] dan [[Armada Gabungan]] [[Laksamana]] [[Isoroku Yamamoto]]. Strategi perang yang berikutnya baru dapat diselesaikan pada April 1942.<ref>Prange, ''Miracle at Midway'', pp.13–15, 21–23; Willmott, ''The Barrier and the Javelin,'' pp. 39–49; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp. 22–38.</ref> Semuanya berkat kemenangan perjuangan birokratis Laksamana Yamamoto dapat meletakkan konsep operasional yang lebih banyak menekankan kepada operasi-operasi militer lanjutan di Pasifik Tengah dibandingkan rencana-rencana lain. Rencana Yamamoto termasuk operasi militer langsung maupun tidak langsung yang ditujukan ke Australia dan Samudra Hindia. Pada akhirnya, Yamamoto secara tidak langsung mengancam untuk mengundurkan diri bila dirinya tidak berhasil melaksanakan agenda-agenda yang disusunnya.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', p. 33; Prange, ''Miracle at Midway'', p. 23.</ref>


Keprihatinan Yamamoto yang paling utama adalah kapal-kapal induk Amerika yang masih tersisa, dan menurutnya harus dihancurkan karena merupakan penghalang utama bagi kesuksean kampanye militer secara menyeluruh. Keprihatinan ini jelas terbukti setelah terjadi [[Serangan Doolittle|Serangan Udara Doolittle]] terhadap Tokyo (18 April 1942) yang dilakukan pesawat-pesawat [[B-25 Mitchell|B-25]] [[Penerbangan Angkatan Darat Amerika Serikat|USAAF]] dari kapal induk [[USS Hornet (CV-8)|USS ''Hornet'']]. Walaupun secara militer dianggap tidak penting, serangan udara ini sempat mengejutkan orang Jepang secara psikologis dan menunjukkan kelemahan pertahanan udara di sekeliling pulau-pulau utama di Jepang.<ref>Prange, ''Miracle at Midway'', pp. 22–26. Orang bisa bertanya-tanya apa yang Jepang pikirkan tentang arti kehadiran kapal selam Amerika di lepas pantai mereka, mulai dari [[USS Gudgeon (SS-211)|''Gudgeon'']] di bawah komando Joe Grenfell, hanya dua puluh hari setelah Pengeboman Pearl Harbor; di tengah kurangnya pelatihan kemampuan perang antikapal selam yang dilakukan AL Kekaisaran Jepang dan doktrin mereka, mungkin tidak perlu terkejut lagi kalau itu diabaikan oleh mereka. Blair, ''Silent Victory'', p.110; Parillo, ''Japanese Merchant Marine''; Peattie & Evans, ''Kaigun''.</ref> Satu-satunya cara menihilkan ancaman ini adalah dengan menenggelamkan kapal induk Amerika Serikat dan merebut Midway, satu-satunya kepulauan strategis di Pasifik timur selain Hawaii. Yamamoto beralasan bahwa operasi militer terhadap pangkalan kapal induk utama di [[Pearl Harbor]] akan mengurangi kemampuan Amerika Serikat untuk berperang. Namun, mengingat begitu kuatnya supremasi udara Amerika yang berpangkalan di Hawaii, pangkalan Amerika diputuskannya untuk tidak diserang secara langsung.<ref>Parshall & Tully, ''Shattered Sword'', p. 33.</ref> Sebagai gantinya, Yamamoto memilih Midway yang terletak di ujung barat laut rangkaian [[Kepulauan Hawaii]], sekitar {{convert|1300|mi|km}} dari [[Oahu]]. Midway tidak begitu penting dalam rencana perang Jepang, tetapi pihak Jepang merasa Amerika Serikat akan menganggap Midway sebagai pos terdepan menuju Pearl Harbor yang dianggap penting, dan karena itu akan dipertahankan dengan kuat.<ref>Willmott, ''Barrier and the Javelin,'' pp. 66–67; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp. 33–34.</ref> Amerika Serikat memang menganggap Midway sebagai pos yang penting; setelah pertempuran usai, pendirian pangkalan [[kapal selam]] Amerika Serikat di Midway memungkinkan kapal selam yang berpangkalan di Pearl Harbor untuk mengisi bahan bakar serta perbekalan, dan memperpanjang radius operasi hingga {{convert|1200|mi|km}}. Sebuah lapangan udara di Midway dipakai untuk melayani titik perhentian paling depan untuk serangan pesawat pengebom ke [[Kepulauan Wake]].<ref>{{Cite web |url=http://www.fws.gov/midway/past/postwar.html |title=Preserving the Past: After the Battle of Midway |access-date=2009-07-28 |archive-date=2008-05-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080514233837/http://www.fws.gov/midway/past/postwar.html |dead-url=yes }}</ref>
Ini, dan lain-lain, sukses tabrak lari penggerebekan oleh operator Amerika di Pasifik Selatan, menunjukkan bahwa mereka masih menjadi ancaman, meskipun tampaknya enggan untuk ditarik menjadi pertempuran.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=31–32}}</ref> Yamamoto alasan yang lain serangan udara utama angkatan Laut AS di pangkalan [[Pearl Harbor]] akan mempengaruhi semua armada Amerika untuk berlayar keluar untuk melawan, termasuk operator. Namun, karena peningkatan kekuatan Amerika darat udara listrik di pulau-Pulau Hawaii sejak desember 7 serangan sebelumnya tahun ini, dia menilai bahwa hal itu saat ini terlalu berisiko untuk serangan Pearl Harbor secara langsung.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=33}}</ref>


=== Rencana Yamamoto ===
Sebaliknya, Yamamoto dipilih [[Atol Midway|Tengah]], kecil [[Atol|atoll]] di ekstrim barat laut ujung [[Kepulauan Hawaii|Pulau Hawaii]] rantai, sekitar {{Convert|1300|mi|nmi km|lk=on|abbr=off}} dari [[Oahu]]. Ini berarti bahwa Tengah berada di luar efektif jangkauan hampir semua pesawat Amerika yang ditempatkan di jalan utama pulau-pulau Hawaii. Tengah bukan terutama penting dalam skema yang lebih besar dari Jepang yang menarik perhatian, tapi orang-orang Jepang merasa Amerika akan mempertimbangkan Tengah yang vital terdepan dari Pearl Harbor, dan oleh karena itu akan dipaksa untuk mempertahankan itu dengan semangat.<ref>{{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|pp=66–67}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=33–34}}.</ref> AS yang mempertimbangkan Tengah penting; setelah pertempuran, pembentukan AS [[Kapal selam|selam]] dasar di Tengah diizinkan kapal selam beroperasi dari Pearl Harbor untuk mengisi bahan bakar dan kembali penyediaan, mereka memperluas radius operasi oleh {{Convert|1200|mi}}. Di samping untuk melayani sebagai kapal laut base, Tengah adalah airstrips juga melayani sebagai maju pementasan poin untuk pembom serangan di [[Pulau Wake]].<ref>{{Cite web|url=http://www.fws.gov/refuge/Midway_Atoll/preserving_the_past/After_the_Battle_of_Midway.html|title=After the Battle of Midway|publisher=Midway Atoll National Wildlife Refuge|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20090115090812/http://www.fws.gov/midway/postwar.html|archivedate=15 January 2009}}</ref>
[[Berkas:Midway Atoll.jpg|ka|jmpl|Atol Midway, beberapa bulan sebelum pertempuran. Dalam foto, sebelah depan adalah Pulau Timur (lapangan udara), di belakangnya agak ke barat adalah Pulau Sand lebih lebih besar.]]
Sama halnya dengan perencanaan perang angkatan laut Jepang selama Perang Dunia II, rencana pertempuran Yamamoto sangatlah rumit.<ref>Prange, ''Miracle at Midway,'' pp. 375–379, Willmott, ''Barrier and the Javelin'', pp. 110–117; Parshall dan Tully, ''Shattered Sword'', p. 52.</ref> Selain itu, rencana yang disusun Yamamoto didasarkan data intelijen yang optimis, dan memperhitungkan [[USS Enterprise (CV-6)|USS ''Enterprise'']] dan [[USS Hornet (CV-8)|USS ''Hornet'']] (keduanya membentuk Gugus Tugas 16) sebagai kapal induk yang tersisa untuk Armada Pasifik Amerika Serikat waktu itu. Kapal induk [[USS Lexington (CV-2)|USS ''Lexington'']] sudah tenggelam, sementara {{USS|Hornet|CV-8|6}} rusak berat (dan pihak Jepang percaya sudah tenggelam) di [[Pertempuran Laut Koral]] sebulan sebelumnya. Pihak Jepang juga tahu bahwa [[USS Saratoga (CV-3)|USS ''Saratoga'']] sedang menjalani perbaikan di [[Pantai Barat Amerika Serikat|Pantai Barat]] setelah menderita kerusakan akibat tertembak [[torpedo]] dari sebuah kapal selam.


Meskipun demikian, hal yang paling penting adalah keyakinan Yamamoto bahwa Amerika Serikat sudah mengalami demoralisasi akibat kekalahan berturut-turut enam bulan sebelumnya. Yamamoto berpikir bahwa dirinya dapat memancing armada Amerika Serikat ke dalam situasi yang fatal.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', p. 53, diangkat dari Serial Sejarah Perang Jepang (''Senshi Sōshō''), Volume 43 ('Midway Kaisen'), p. 118.</ref> Ia membuat kapal-kapalnya saling berpencar (terutama [[kapal tempur]] yang dimilikinya) hingga sangat kecil kemungkinan kapal-kapalnya ditemukan kapal-kapal Amerika sebelum pertempuran berlangsung. Kapal-kapal tempur dan kapal penjelajah Yamamoto akan membuntuti kapal induk di bawah Laksamana [[Chūichi Nagumo|Nagumo Chūichi]] dalam jarak beberapa ratus mil. Armada Jepang dimaksudkan untuk menghancurkan semua kapal dalam armada Amerika Serikat yang mendekat ke Midway, setelah mereka sudah cukup menjadi lemah akibat serangan kapal induk di bawah komando Nagumo, dan siap dihabisi dalam duel meriam di tengah hari,<ref name="Tully, pp. 51, 55">Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp. 51, 55.</ref> seperti halnya doktrin pertempuran yang umum dimiliki sebagian besar angkatan laut di dunia.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp. 43–45, disarikan dari ''[[Senshi Sōshō]]'', p. 196.</ref>
=== Yamamoto rencana: Operasi MI ===
[[Berkas:Midway_Atoll.jpg|jmpl|[[Atol Midway|Tengah Atoll]], beberapa bulan sebelum pertempuran. Timur Pulau (dengan udara) di foreground, dan semakin besar Pasir Pulau ini adalah di latar belakang ke barat.]]
Khas dari Jepang angkatan laut berencana selama Perang Dunia II, Yamamoto pertempuran rencana itu sangat kompleks,<ref>{{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|pp=375–379}}; {{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|pp=110–117}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=52}}</ref> memerlukan hati-hati dan tepat waktu koordinasi dari beberapa pertempuran kelompok lebih dari ratusan mil dari laut terbuka. Desain ini adalah didasarkan pada optimis intelijen menunjukkan bahwa {{USS|Enterprise|CV-6|6}} dan USS ''Hornet'', membentuk gugus Tugas 16 tahun, adalah satu-satunya operator yang tersedia untuk US Pacific Fleet. Selama [[Pertempuran Laut Karang|Pertempuran Laut Coral]] satu bulan sebelumnya, USS&#x20;''Lexington''{{USS|Lexington|CV-2|6}} telah tenggelam dan USS&#x20;''Yorktown''{{USS|Yorktown|CV-5|6}} rusak begitu parah bahwa orang-orang Jepang percaya bahwa dia juga sudah hilang.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=63}}</ref> ''Yorktown'' dikerahkan, setelah buru-buru diperbaiki di Pearl Harbor, dan memainkan peran penting dalam penemuan dan eventual penghancuran Jepang armada operator di Tengah jalan. Banyak Yamamoto merencanakan, coinciding dengan jenderal perasaan antara Jepang kepemimpinan pada saat itu, didasarkan pada gross misjudgement dari Amerika moral, yang diyakini debilitated dari string Jepang kemenangan di bulan sebelumnya.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=50}}</ref>


Tanpa sepengetahuan Yamamoto, Amerika Serikat telah memecahkan sandi angkatan laut Jepang (disebut [[JN-25]] oleh Amerika Serikat). Penekanan Yamamoto pada formasi kapal yang saling terpencar juga berarti di antara formasi kapal tidak dapat saling membantu. Meskipun kapal induk diharapkan menjadi tulang punggung serangan dan harus mampu menahan serangan balasan Amerika,
Yamamoto merasa penipuan mungkin akan diperlukan untuk memancing AS armada ke fatal dampaknya situasi.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=53}}, derived from Japanese War History Series (''Senshi Sōshō''), Volume 43 ('Midowei Kaisen'), p. 118.</ref> Pada akhir ini, dia tersebar pasukannya sehingga mereka penuh perkembangan (terutama nya [[Kapal tempur|kapal perang]]) tidak mungkin untuk ditemukan oleh orang Amerika sebelum perang. Kritis, Yamamoto yang mendukung kapal perang dan cruisers mengikuti Wakil Laksamana [[Chūichi Nagumo]]'s pembawa paksa oleh beberapa ratus mil. Jepang berat permukaan pasukan itu dimaksudkan untuk menghancurkan apapun unsur-unsur dari US armada yang mungkin datang ke Tengah adalah pertahanan setelah Nagumo adalah operator telah melemah mereka cukup untuk siang hari duel pistol;<ref name="Tully, pp. 51, 55">{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=51, 55}}</ref> ini adalah khas dari pertempuran doktrin yang paling utama angkatan laut pada waktu itu.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=43–45}}, derived from ''Senshi Sōshō'', p. 196.</ref>
kapal-kapal perang yang jauh lebih besar dari kapal-kapal perusak yang melindungi armada Nagumo hanyalah dua kapal tempur dan tiga kapal penjelajah. Sebenarnya armada Yamamoto dan Kondo masih memiliki dua kapal induk ringan, lima kapal tempur, dan enam kapal penjelajah, tetapi tidak ada satu pun di antaranya yang dikirim ke Midway.<ref name="Tully, pp. 51, 55"/> Jauhnya jarak antara kapal-kapal pengawal dan kapal induk juga berdampak serius terhadap pertempuran. Kapal-kapal perang berukuran besar dalam armada Yamamoto dan Kondo membawa [[pesawat pengintai]] yang tidak bisa dipakai oleh Nagumo.<ref>Willmott, ''Barrier and the Javelin''.</ref>


=== Invasi Kepulauan Aleut ===
Apa Yamamoto tidak tahu adalah bahwa AS telah melanggar utama angkatan laut Jepang kode (disebut [[Kode laut Jepang|JN-25]] oleh orang Amerika). Nya untuk di penyebaran juga berarti tidak ada satupun dari formasi berada dalam posisi untuk mendukung satu sama lain. Misalnya, meskipun fakta Nagumo adalah operator diharapkan untuk melaksanakan pemogokan melawan Tengah dan menanggung brunt dari Amerika counterattacks, satu-satunya kapal perang di armada yang lebih besar dari pemutaran film kekuatan dari dua belas kapal perusak dua kapal perang, dua berat cruisers, dan satu lampu mobil. Oleh bentrokan, Yamamoto dan fumi kondo memiliki antara mereka berdua cahaya operator, lima kapal perang, empat berat cruisers, dan dua kapal penjelajah ringan, tidak ada yang melihat aksi di Tengah jalan.<ref name="Tully, pp. 51, 55">{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=51, 55}}</ref> Di kapal perang dan kecil operator yang mengikuti gaya tidak mampu untuk mengimbangi dengan operator dari ''Kido Butai'' dan tidak bisa berlayar di perusahaan dengan mereka, sementara jarak antara Yamamoto dan fumi kondo kekuatan dan Nagumo adalah operator punya kuburan implikasi selama pertempuran: berharga pengintaian kemampuan yang mengintai pesawat dilakukan oleh cruisers dan operator, serta tambahan anti kemampuan dari cruisers di membayangi kekuatan, ditolak untuk Nagumo.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=55–56}}</ref>
{{utama|Kampanye Kepulauan Aleut}}
Operasi militer Jepang di [[Kepulauan Aleut]] (disingkat Operasi AL; AL singkatan untuk ''Aleutian Islands'') juga mengurangi jumlah kapal-kapal yang sebenarnya bisa dipakai untuk menyerang Midway. Kalau sebelumnya buku-buku sejarah sering menyebut Operasi Aleut sebagai usaha Jepang untuk mengecoh dan mengundang kedatangan kapal-kapal perang Amerika Serikat, hasil penelitian yang lebih baru mengungkap bahwa Operasi Aleut sebetulnya menurut rencana dilancarkan secara bersamaan dengan serangan ke Midway.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', hal. 43–45, derived from ''Senshi Sōshō'', hal. 196.</ref> Namun keterlambatan satu hari dalam perjalanan gugus tugas Nagumo menjadikan Operasi AL dilancarkan sehari lebih awal daripada serangan Midway.<ref>Parshall dan Tully, ''Shattered Sword'', hal. 43–45, disarikan dari ''Senshi Sōshō'', hal. 119–121.</ref>


=== Aleutian invasi ===
== Persiapan pertempuran ==
=== Pembangunan kekuatan Amerika Serikat ===
Dalam rangka untuk mendapatkan dukungan dari Kekaisaran Jepang untuk Tengah operasi, Kekaisaran Jepang Angkatan laut sepakat untuk mendukung mereka invasi [[Kepulauan Aleut|Kepulauan Aleutian]]. Yang IJA berharap untuk menempati barat Aleutians ke tempat Jepang rumah pulau-pulau di luar jangkauan AS darat pembom yang berbasis di Alaska. Jepang operasi di Kepulauan Aleutian (Operasi AL) dihapus belum lagi kapal-kapal itu bisa dinyatakan telah ditambah kekuatan mencolok Tengah. Sedangkan banyak sebelumnya sejarah account dianggap Aleutians operasi sebagai membohong seorang untuk menarik pasukan Amerika jauh, awal dua puluh pertama abad penelitian telah menunjukkan bahwa AL dimaksudkan untuk diluncurkan bersamaan dengan serangan di Tengah jalan. Satu hari keterlambatan dalam berlayar dari Nagumo adalah gugus tugas yang dihasilkan dalam Operasi AL awal sehari sebelum Tengah menyerang.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=43–45}}, derived from ''Senshi Sōshō'', pp. 119–121.</ref>
[[Berkas:G13065 USS Yorktown Pearl Harbor May 1942.jpg|kiri|jmpl|{{USS|Hornet|CV-8|6}} di [[Pearl Harbor]], beberapa hari sebelum pertempuran berlangsung.]]
Dalam usaha menyiapkan diri melawan kekuatan musuh yang dapat mengerahkan empat hingga lima kapal induk sekaligus, Laksamana [[Chester W. Nimitz]] (Panglima Tertinggi, Kawasan Samudra Pasifik) membutuhkan semua kapal induk yang dimiliki Amerika Serikat. Ia telah menyiapkan gugus tugas dua kapal induk (''Enterprise'' dan {{USS|Hornet|CV-8|6}}) di bawah komando [[Laksamana Madya]] [[William Halsey]]. Namun Halsey menderita [[psoriasis]] dan digantikan oleh [[Laksamana Muda]] [[Raymond A. Spruance]] (komandan kapal pengawal Halsey).<ref>Prange, ''Miracle at Midway'', hal. 80–81; Cressman ''et al.'', ''A Glorious Page in Our History,'' hal. 37.</ref> Nimitz juga secara tergesa-gesa memanggil kembali gugus tugas yang dipimpin Laksamana Muda [[Frank Jack Fletcher]] dari [[Kawasan Pasifik Barat Daya]]. Fletcher sampai di Pearl Harbor tepat waktu untuk mengisi perbekalan dan diberangkatkan kembali.


Kapal induk {{USS|Yorktown|CV-5|6}} sudah rusak parah akibat Pertempuran Laut Koral. Meskipun kapal ini menurut perkiraan butuh beberapa bulan untuk perbaikan di [[Galangan Kapal Angkatan Laut Selat Puget]], lift-lift pesawat yang dimilikinya masih utuh dan sebagian besar dek pesawat dalam kondisi baik.<ref>Willmott, ''Barrier and the Javelin'', hal. 337.</ref> [[Galangan Kapal Angkatan Laut Pearl Harbor]] bekerja nonstop, dan dalam 72 jam, ''Yorktown'' sudah kembali dalam keadaan siap tempur,<ref>Cressman ''et al.'', ''A Glorious Page in Our History'', hal. 37–45; Lord, ''Incredible Victory'', hal. 37–39.</ref> dan dianggap cukup layak untuk dua hingga tiga minggu di laut, seperti yang dibutuhkan Nimitz.<ref>Willmott, ''Barrier and the Javelin'', hal.338.</ref> Dek landas pacu ditambal, dan seluruh bagian rangka dalam dipotong dan diganti, serta beberapa skuadron baru dikerahkan dari ''Saratoga'', tetapi mereka tidak memiliki waktu untuk berlatih.<ref>Willmott, ''Barrier and the Javelin''; hal. 337-40?</ref> Nimitz mengabaikan prosedur yang sudah ada dalam usahanya mempersiapkan kapal induk ketiga sekaligus terakhir yang tersedia agar siap tempur. Bahkan setelah ''Yorktown'' diberangkatkan, pekerjaan perbaikan masih terus berlangsung. Perbaikan dilakukan oleh awak kapal reparasi {{USS|Vestal|AR-4|6}} (kapal ini juga rusak akibat Serangan Pearl Harbor enam bulan sebelumnya) yang ikut dibawa oleh ''Yorktown''. Setelah tiga hari masuk dok kering di Pearl Harbor, ''Yorktown'' sudah kembali bertugas lagi.<ref>Lord, ''Incredible Victory'', hal. 39; Willmott, ''Barrier and the Javelin'', hal. 340.</ref>
== Dirancang ==


Di Kepulauan Midway, USAAF menempatkan empat skuadron [[B-17 Flying Fortress]] bersama beberapa [[B-26 Marauder]]. Korps Marinir memiliki sembilan belas pesawat pengebom tukik [[SBD Dauntless]], tujuh [[F4F Wildcat|F4F-3 Wildcat]], tujuh belas Vought [[SB2U Vindicator|SBU-3 Vindicators]], dua puluh satu F2A-3 [[Brewster Buffalo]], dan enam pesawat pengebom torpedo Grumman [[TBF Avenger|TBF-1 Avenger]] yang diambil dari Skuadron Torpedo 8 ([[VT-8]]) yang berpangkalan di {{USS|Hornet|CV-8|6}}.
=== Amerika bala ===
[[Berkas:G13065_USS_Yorktown_Pearl_Harbor_May_1942.jpg|jmpl|250x250px|USS&#x20;''Yorktown'' di [[Pearl Harbor]] hari sebelum pertempuran]]
Untuk melakukan pertempuran dengan musuh yang diharapkan untuk membuat empat atau lima operator, Laksamana [[Chester William Nimitz|Chester W. Nimitz]], Panglima, Samudera Pasifik Daerah, diperlukan tersedia setiap AS dek penerbangan. Dia sudah punya Wakil Laksamana William Halsey's dua-carrier (''Enterprise'' dan ''Hornet'') gugus tugas di tangan, meskipun Halsey adalah terpukul dengan [[Dermatitis|noncontact]] dan harus digantikan oleh Rear Admiral Raymond A. Spruance, Halsey mengawal komandan.<ref>{{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|pp=80–81}}; {{Harvard citation no brackets|Cressman|1990|p=37}}</ref> Nimitz juga hurriedly dipanggil Belakang Laksamana Frank Jack Fletcher's task force, termasuk maskapai ''Yorktown'', dari [[Kawasan Pasifik Barat Daya (komando)|South West Pacific Area]].<ref>{{Harvard citation no brackets|Lord|1967|pp=23–26}}</ref>


=== Kelemahan Jepang ===
Meskipun perkiraan itu ''Yorktown'', rusak dalam [[Pertempuran Laut Karang|Pertempuran Laut Coral]], akan memerlukan beberapa bulan dari perbaikan di Puget Sound Naval Galangan kapal, dia lift yang utuh dan penerbangan dek sebagian besar begitu.<ref>{{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|p=337}}</ref> Di Pearl Harbor Naval Galangan bekerja di sekitar jam, dan 72 jam dia kembali pertempuran-siap negara,<ref>{{Harvard citation no brackets|Cressman|1990|pp=37–45}}; {{Harvard citation no brackets|Lord|1967|pp=37–39}}</ref> dinilai cukup baik untuk dua atau tiga minggu dari operasi, seperti Nimitz diperlukan.<ref>{{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|p=338}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.defensemedianetwork.com/stories/youve-got-three-days-repairing-the-yorktown-after-coral-sea/|title=Battle of Midway: Repairing the Yorktown After the Battle of the Coral Sea|last=Zimmerman|first=Dwight|date=26 May 2012|website=Defense Media Network|publisher=Faircount Media Group|access-date=21 January 2015|quote=}}</ref> penerbangan dek sudah ditambal, seluruh bagian dari internal frame dipotong dan diganti. Perbaikan terus menerus bahkan ketika dia sortied, bekerja dengan kru dari perbaikan kapal USS&#x20;''Vestal''{{USS|Vestal|AR-4|6}}, dirinya rusak dalam serangan di Pearl Harbor enam bulan sebelumnya, masih di atas kapal.<ref>{{Harvard citation no brackets|Lord|1967|p=39}}; {{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|p=340}}</ref>
[[Berkas:AkagiDeckApril42.jpg|kiri|jmpl|[[Kapal induk Jepang Akagi|''Akagi'']], foto bulan April 1942 sebelum pertempuran. Sebagai kapal bendera, kapal induk ini memimpin [[Pengeboman Pearl Harbor]], [[Darwin, Australia|Darwin]], [[Rabaul]], dan [[Colombo, Sri Lanka|Colombo]].]]


Sementara itu, [[Kapal induk Jepang Zuikaku|''Zuikaku'']] yang selesai bertugas di Pertempuran Laut Koral, sedang berada di [[Kure, Hiroshima|Kure]] sambil menanti datangnya awak pesawat pengganti. Awak pesawat yang tidak dapat dikumpulkan dengan segera merupakan kegagalan program pelatihan awak Angkatan Laut Jepang yang sudah menunjukkan tanda-tanda tidak bisa mengganti awak yang tewas atau luka.<ref name=Willmott101>Willmott, ''Barrier and the Javelin'', hal. 101.</ref> Instruktur dari [[Korps Udara Yokosuka]] ikut dikerahkan untuk mengisi kekosongan.<ref name=Willmott101/> [[Kapal induk Jepang Shōkaku|''Shōkaku'']] rusak berat akibat kejatuhan bom di [[Laut Koral]] dan perlu waktu berbulan-bulan untuk memperbaikinya di [[dok kering]]. Walaupun ada kemungkinan pesawat-pesawat terbang dari kapal induk yang rusak bisa dikerahkan untuk ''Zuikaku'', pihak Jepang tidak berusaha serius untuk menyiapkan kapal induknya untuk bertempur.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', hal. 65–67.</ref> Sebagai akibatnya, Laksamana [[Chuici Nagumo|Nagumo]] hanya bisa mengerahkan empat kapal induk: {{ship|Kapal induk Jepang|Kaga||2}} dan {{ship|Kapal induk Jepang|Akagi||2}} sebagai [[Divisi Kapal Induk ke-1]] sementara {{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}} dan {{ship|Kapal induk Jepang|Sōryū||2}} sebagai [[Divisi Kapal Induk ke-2]]. Kapal-kapal induk Jepang telah terus-menerus beroperasi sejak 7 Desember 1941, termasuk di antara [[Pengeboman Darwin (Februari 1942)|Darwin]] dan penyerangan ke [[Serangan Samudra Hindia|Colombo]].
''Yorktown''&#x27;<span class="nowrap" style="padding-left:0.1em;"></span>s sebagian lapisan udara kelompok dibangun kembali menggunakan apapun pesawat dan pilot bisa ditemukan. Menyelam dan torpedo skuadron digantikan dengan orang-orang dari USS&#x20;''Saratoga''{{USS|Saratoga|CV-3|6}}, dengan ''Yorktown''&#x27;<span class="nowrap" style="padding-left:0.1em;"></span>s sendiri dive bomber skuadron yang tersisa di pramuka bomber peran. Pesawat tempur skuadron telah direformasi dengan penggantian [[F4F Wildcat|F4F-4 Wiidcat's]] pesawat dan aircrew yang ditarik dari ''Saratoga''. Di samping itu, masih hidup pilot dari USS ''Lexington'', di bawah komando ''Lexington'''s Letnan Komandan John S. "Jimmy" Thach, juga ditugaskan untuk ''Yorktown''. Beberapa aircrew yang berpengalaman, yang mungkin telah berkontribusi untuk kecelakaan di mana Thach adalah executive officer dibunuh.<ref>{{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|pp=340–341}}</ref> Meskipun upaya untuk mendapatkan ''Saratoga'' (yang telah mengalami perbaikan di Amerika West Coast) siap untuk datang pertunangan, perlu pasokan dan mengumpulkan cukup escort berarti bahwa ia tidak mampu untuk mencapai Tengah sampai setelah pertempuran.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=93–94}}</ref>


Pesawat penyerang Jepang dikerahkan adalah [[pesawat pengebom tukik]] [[Aichi D3A]]1 dan [[Nakajima B5N]]2 yang dapat berfungsi sebagai [[pesawat pengebom torpedo]] atau sebagai pesawat pengebom biasa. Pesawat tempur utama yang dikerahkan adalah [[Mitsubishi A6M Zero|Mitsubishi A6M2 Zero]] yang bisa terbang cepat dan berkemampuan manuver yang tinggi.<ref>Catatan: Kode ''Val'', ''Kate'', dan ''Zeke'' yang sering dipakai sebagai julukan pesawat-pesawat ini hingga akhir 1943 belum dikenal oleh pihak Sekutu. D3A biasanya disebut pengebom tukik angkatan laut Tipe 99, B5N sebagai pesawat pengebom torpedo Tipe 97, dan A6M sebagai pesawat tempur angkatan laut Tipe 0 alias ''Zero''. Parshall and Tully ''Shattered Sword'' hal.78-80.</ref> Kapal-kapal induk ''[[Armada Udara I Angkatan Laut Kekaisaran Jepang|Kido Butai]]'' memang sedang menderita kekurangan pesawat andalan. Berdasarkan berbagai alasan, produksi pesawat D3A telah dikurang drastis, sementara produksi pesawat B5N sudah dihentikan secara total. Sebagai akibatnya tidak ada pengganti untuk pesawat yang rusak atau hancur. Hal ini juga berarti sebagian besar pesawat yang digunakan sepanjang operasi-operasi bulan Juni 1942 adalah pesawat lama yang mulai digunakan sejak November 1941. Walaupun dipelihara dengan baik, pesawat-pesawat tersebut hampir usang dan makin tidak dapat diandalkan. Sebagai akibatnya, kapal-kapal induk Jepang dikerahkan dengan total pesawat yang kurang dari seharusnya dan hanya sedikit pesawat cadangan.<ref>Parshall and Tulley ''Shattered Sword'' hal. 89-91.</ref>
Di Tengah jalan, oleh 4 juni yang USN telah ditempatkan empat skuadron dari [[Consolidated PBY Catalina|PBYs]]-31 pesawat dalam total—untuk jangka panjang pengintaian tugas-tugas, dan 6 merek-baru [[Grumman TBF Avenger|TBF-1 Penebus]], yang belakangan sebuah detasemen dari ''Hornet''&#x27;<span class="nowrap" style="padding-left:0.1em;"></span>s VT-8.<ref>{{Harvard citation no brackets|Scrivner|1987|p=8}}</ref> Korps Marinir yang ditempatkan 19 [[Douglas SBD Dauntless|SBD Dauntlesses]], 7 F4F-3 Wildcats, 17 SB2U-3 Vindicators, dan 21 F2A-3s. Yang USAAF memberikan kontribusi satu skuadron dari 17 [[Boeing B-17 Flying Fortress|B-17 Flying Fortresses]] dan 8 B-26 Marauders dilengkapi dengan torpedo: dalam total 126 pesawat. Meskipun F2As dan SB2Us sudah usang, mereka adalah satu-satunya pesawat yang tersedia untuk Korps Marinir pada waktu itu.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=96}}</ref>


Persiapan intelijen strategis Jepang sebelum pertempuran juga dalam keadaan kacau. Kapal-kapal selam Jepang yang membentuk garis penjagaan terlambat tiba (sebagian di antaranya disebabkan ketergesa-gesaan Yamamoto). Akibatnya, kapal-kapal Amerika Serikat sampai di titik pertemuan mereka di timur laut Midway (disebut ''Point Luck''), dan luput dari deteksi Jepang.<ref>Willmott, ''Barrier and the Javelin,'' hal. 351; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', hal. 98–99.</ref> Usaha kedua untuk pengintaian dilakukan dengan [[kapal amfibi]] bermesin empat [[Kawanishi H8K]] juga dibatalkan. Menurut rencana yang merupakan bagian dari [[Operasi K]], Kawanishi H8K ditugaskan mengamat-amati Pearl Harbor sebelum pertempuran dimulai (dan mendeteksi ada atau tidak adanya kapal induk Amerika Serikat di sana). Namun, kapal-kapal selam Jepang yang dikirim untuk mengisi bahan bakar pesawat pengintai mengetahui bahwa di lokasi yang direncanakan sebagai titik pengisian ulang bahan bakar (teluk di [[Gosong Fregat Prancis]] yang sebelumnya selalu sepi) sudah disatroni kapal-kapal perang Amerika Serikat (karena Jepang pernah melakukan misi serupa pada bulan Maret).<ref>Lord, ''Incredible Victory'', hal. 37–39; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', hal. 99; Holmes, ''Double-Edged Secrets''.</ref> Oleh karena itu, sebelum pertempuran berlangsung, Jepang tidak punya informasi tentang pergerakan kapal-kapal induk Amerika Serikat.
=== Japanese shortcomings ===
[[Berkas:AkagiDeckApril42.jpg|jmpl|274x274px|[[Kapal induk Jepang Akagi|''Akagi'']], flagship dari Jepang pembawa menyerang pasukan yang [[Pengeboman Pearl Harbor|menyerang Pearl Harbor]], serta [[Darwin, Wilayah Utara|Darwin]], [[Rabaul]], dan [[Kolombo|Colombo]], pada bulan April 1942 sebelum pertempuran]]
Selama [[Pertempuran Laut Karang|Pertempuran Laut Coral]] satu bulan sebelumnya, Jepang cahaya pembawa ''Shōhō'' telah tenggelam dan armada maskapai [[Kapal induk Jepang Shōkaku|''Shōkaku'']] berkelanjutan tiga bom hits, dan di drydock mengalami perbaikan. Meskipun maskapai [[Kapal induk Jepang Zuikaku|''Zuikaku'']] melarikan diri pertempuran undamaged, dia telah kehilangan hampir setengah nya udara kelompok, dan ada di pelabuhan di [[Kure, Hiroshima|Kure]] menunggu pengganti pesawat dan pilot. Bahwa ada satu pun segera tersedia adalah asal mula ke kegagalan IJN kru program pelatihan, yang sudah menunjukkan tanda-tanda menjadi tidak mampu untuk mengganti kerugian. Instruktur dari Yokosuka Korps Udara yang dipekerjakan dalam upaya untuk membuat shortfall.<ref name="Willmott101">{{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|p=101}}</ref>


Walaupun demikian, intersepsi gelombang radio yang dilakukan Jepang mencatat peningkatan aktivitas dan lalu lintas pesan kapal selam Amerika Serikat. Informasi ini disampaikan ke Yamamoto sebelum pertempuran berlangsung. Namun rencana Jepang tetap tidak diubah. Yamamoto yang berada di atas [[Kapal tempur Jepang|''Yamato'']] tidak memberitahukan Nagumo tentang peningkatan aktivitas kapal selam Amerika Serikat karena tidak ingin mengungkap lokasi dirinya, dan mengasumsikan Nagumo sudah diberi tahu Tokyo tentang hal itu.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', hal. 102–104; Willmott, ''Barrier and the Javelin''.</ref> Namun antena radio Nagumo tidak dapat menerima transmisi gelombang panjang, dan ia sama sekali tidak tahu tentang pergerakan kapal-kapal Amerika Serikat.<ref>Isom, ''Midway Inquest: Why the Japanese Lost the Battle of Midway'', hal.95-99</ref>
Sejarawan Parshall dan Tully percaya bahwa dengan menggabungkan selamat pesawat dan pilot dari ''Shōkaku'' dan ''Zuikaku'', itu adalah mungkin bahwa ''Zuikaku'' bisa telah dilengkapi dengan hampir penuh komposit udara kelompok. Mereka juga mencatat bahwa melakukan begitu akan melanggar Jepang pembawa doktrin, yang menekankan bahwa operator dan pilot mereka harus berlatih sebagai satu unit (dalam bentrokan, Amerika pelatihan hanya dilakukan pada skuadron tingkat). Dalam setiap kasus, orang-orang Jepang ternyata tidak membuat upaya serius untuk mendapatkan ''Zuikaku'' siap untuk pertempuran yang akan datang.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=65–67}}</ref>


=== Pemecah sandi Sekutu ===
Dengan demikian, Operator Divisi 5, terdiri dari dua paling canggih induk dari ''Kido Butai''<span class="mw-ref" id="cxcite_ref-39" rel="dc:references">[[#cite_note-39|<span class="mw-reflink-text"><nowiki>[nb 1]</nowiki></span>]]</span><span class="mw-ref" id="cxcite_ref-39" rel="dc:references"></span> tidak akan tersedia, yang berarti bahwa Laksamana Nagumo harus mengandalkan empat armada operator: ''Kaga'' dan [[Kapal induk Jepang Akagi|''Akagi'']] membentuk Pembawa Divisi 1 dan [[Kapal induk Jepang Hiryū|''Hiryū'']] dan [[Kapal induk Jepang Sōryū|''Sōryū'']] sebagai Operator Divisi 2. Setidaknya bagian dari itu adalah karena kemudian lelah; operator Jepang telah terus-menerus pada operasi sejak 7 desember 1941, termasuk penggerebekan di [[Pengeboman Darwin|Darwin]] dan [[Serangan Samudra Hindia|Colombo]].<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=63–64, 91}}</ref>
Laksamana Nimitz memiliki aset yang tidak ternilai, analis kriptografi Amerika Serikat telah membongkar sandi angkatan laut Jepang JN-25.<ref name=MS-134>Michael Smith, hal.134</ref> Letnan Kolonel Laut [[Joseph J. Rochefort]] dan timnya di [[Stasiun Hypo|HYPO]] dapat melakukan konfirmasi bahwa Midway adalah target serangan Jepang yang berikutnya, dan 4 Juni atau 5 Juni sebagai [[D-Day|Hari-H]], serta memberi tahu Nimitz data lengkap ''[[order of battle]]'' (susunan kekuatan) Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.<ref name=MS-138-141>Michael Smith, hal. 138-141</ref> Usaha Jepang memperkenalkan buku sandi yang baru ditunda, hingga cukup memberi waktu <small>HYPO</small> selama beberapa hari. Walaupun komunikasi Jepang dimatikan sebelum serangan dimulai, sandi-sandi Jepang sudah bocor lebih dulu.<ref>Holmes, ''Double-Edged Secrets''; Willmott, ''Barrier and the Javelin''. Ada beberapa Referensi tentang usaha "pengelabuan" yang mengacu kepada lalu lintas komunikasi palsu sebelum [[Pengeboman Pearl Harbor|Pearl Harbor]], terutama dalam film [[Midway (film)|''Midway'']]; hal tersebut semata-mata disebabkan kesalahpahaman mengenai peristiwa ini.</ref>


Sebagai hasilnya, Amerika Serikat terjun dalam pertempuran dengan pengetahuan yang tepat tentang di mana, kapan, dan jumlah kekuatan pihak Jepang. Nimitz sudah tahu, misalnya, armada Jepang dibagi menjadi tidak kurang dari empat gugus tugas, dan serangan akan datang dari kapal induk yang hanya dilindungi sejumlah kecil kapal-kapal cepat. Berdasarkan alasan ini, mereka tahu [[pertahanan udara|senjata anti-pesawat]] yang melindungi kapal-kapal Jepang akan terbatas. Menurut perhitungan Nimitz, kekuatan kedua belah pihak akan seimbang. Empat kapal induk Yamamoto melawan tiga kapal induk Amerika Serikat ditambah pangkalan udara di Kepulauan Midway (terutama karena kekuatan udara kapal induk Amerika Serikat jauh lebih besar dibandingkan kekuatan lawan). Sebaliknya, Jepang tetap tidak tahu susunan kekuatan lawan yang sebenarnya, bahkan setelah pertempuran dimulai.<ref>Lord, ''Incredible Victory''; Willmott, ''Barrier and the Javelin''; Layton, ''And I Was There: Pearl Harbor and Midway—Breaking the Secrets''.</ref>
Utama Jepang pembawa-borne menyerang pesawat yang D3A1 "Val" dive bomber dan B5N2 "Kate", yang digunakan juga sebagai torpedo bomber atau sebagai tingkat bomber. Utama maskapai pejuang yang cepat dan sangat dpt digerakkan [[Mitsubishi A6M Zero|A6M "Nol"]]. Untuk berbagai alasan, produksi "Val" telah drastis berkurang, sementara itu dari "Kate" telah berhenti sepenuhnya dan, sebagai akibatnya, ada satu pun yang tersedia untuk mengganti kerugian.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=89}}</ref> Di samping itu, banyak pesawat yang digunakan selama bulan juni 1942 operasi telah beroperasi sejak akhir November 1941 dan, meskipun mereka tertata, banyak yang hampir lapuk dan telah menjadi semakin tidak dapat diandalkan. Ini berarti faktor-faktor semua operator dari ''Kido Butai'' memiliki lebih sedikit pesawat daripada mereka yang normal melengkapi, dengan beberapa cadang pesawat atau bagian yang disimpan di operator' hangars.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=89–91}}</ref><span class="mw-ref" id="cxcite_ref-43" rel="dc:references">[[#cite_note-43|<span class="mw-reflink-text"><nowiki>[nb 2]</nowiki></span>]]</span><span class="mw-ref" id="cxcite_ref-43" rel="dc:references"></span>

Jepang strategis kepramukaan pengaturan sebelum pertempuran juga di disarray. Ada tiga jenis kapal selam Jepang terlambat mendapatkan posisi (sebagian karena Yamamoto yang tergesa-gesa), yang membiarkan Amerika operator mencapai mereka perakitan titik timur laut dari Tengah (dikenal sebagai "Titik Sukses") tanpa terdeteksi.<ref>{{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|p=351}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=98–99}}</ref> kedua percobaan pengintaian, menggunakan empat mesin H8K "Emily" [[Kapal boat terbang|terbang perahu]] untuk pramuka Pearl Harbor sebelum pertempuran dan mendeteksi apakah Amerika carrier hadir, bagian dari Operasi K, menggagalkan ketika Jepang kapal selam yang ditugaskan untuk mengisi bahan bakar pencarian pesawat yang ditemukan itu dimaksudkan pengisian bahan bakar titik—hitherto sepi bay dari prancis Frigate Beting—sekarang diduduki oleh Amerika, kapal perang, karena Jepang telah dilaksanakan identik misi di bulan Maret. Dengan demikian, Jepang kekurangan dari setiap pengetahuan mengenai gerakan-gerakan dari Amerika operator segera sebelum pertempuran.<ref>{{Harvard citation no brackets|Lord|1967|pp=37–39}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=99}}</ref>

Jepang radio memotong memang melihat peningkatan di kedua Amerika kapal selam aktivitas dan pesan lalu lintas. Informasi ini ada di Yamamoto tangan sebelum pertempuran. Jepang rencana tidak berubah; Yamamoto, di laut di [[Kapal tempur Jepang Yamato|''Yamato'']], diasumsikan Nagumo telah menerima sama sinyal dari Tokyo, dan tidak berkomunikasi dengan dia lewat radio, sehingga tidak menunjukkan posisinya.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=102–104}}; {{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|pp=349–351}}</ref> Ini pesan, berlawanan dengan sebelumnya sejarah rekening, juga diterima oleh Nagumo sebelum pertempuran dimulai. Untuk alasan yang masih belum jelas, Nagumo tidak mengubah rencana atau mengambil tindakan pencegahan tambahan.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=101–102}}</ref>

=== Sekutu pemecah kode ===
Laksamana Nimitz memiliki satu keuntungan tak ternilai harganya: KAMI cryptanalysts sudah sebagian rusak Jepang Angkatan laut yang [[Kode laut Jepang|JN-25b]] kode.<ref name="MS-134">{{Harvard citation no brackets|Smith|2000|p=134}}</ref> Sejak awal 1942, KAMI telah decoding pesan yang menyatakan bahwa akan segera operasi di tujuan "AF". Itu adalah tidak diketahui di mana "AF", tapi Komandan Joseph J. Rochefort dan timnya di Stasiun HYPO mampu untuk mengkonfirmasi bahwa itu adalah Tengah; Kapten Wilfred Holmes menemukan sebuah tipu muslihat mengatakan pangkalan di Tengah jalan (dengan aman [[Kabel komunikasi bawah laut|undersea kabel]]) untuk menyiarkan sebuah [[Teks terang|uncoded]] radio pesan yang menyatakan bahwa Tengah air pemurnian sistem yang telah rusak.<ref>{{Cite web|url=http://www.nps.gov/nr/twhp/wwwlps/lessons/90midway/90facts1.htm|title=U.S. National Park Service: The Battle of Midway: Turning the Tide in the Pacific 1. Out of Obscurity}}</ref> Dalam waktu 24 jam, kode pemutus dijemput Jepang pesan bahwa "AF singkat di atas air."<ref name="National Security Agency and the Central Security Service">{{Cite web|title=AF Is Short of Water|url=http://www.nsa.gov/about/cryptologic_heritage/center_crypt_history/publications/battle_midway.shtml|work=The Battle of Midway|publisher=Historical Publications|accessdate=6 September 2011}}</ref> Bukan Jepang radio operator yang menerima pesannya tampak kekhawatiran bahwa Amerika sedang menyiarkan uncoded bahwa seorang mayor angkatan laut instalasi dekat dengan Jepang ancaman cincin mengalami kekurangan air, yang bisa memiliki informasi intelijen Jepang perwira itu adalah disengaja percobaan penipuan.<ref>{{Cite web|url=http://thediplomat.com/2016/01/what-if-japan-had-won-the-battle-of-midway/|title=What If Japan Had Won The Battle of Midway?|last1=Baker|first1=Benjamin|date=8 January 2016|website=[[The Diplomat]]|publisher=|accessdate=10 January 2016}}</ref> HYPO juga bisa untuk menentukan tanggal dari serangan itu sebagai baik 4 atau 5 juni, dan untuk menyediakan Nimitz dengan lengkap IJN perintah dari pertempuran.<ref name="MS-138-141">{{Harvard citation no brackets|Smith|2000|pp=138–141}}</ref> Jepang baru codebook, namun pendahuluan telah tertunda, memungkinkan HYPO untuk membaca pesan-pesan untuk beberapa penting hari; baru kode, yang punya belum pernah retak, datang ke gunakan pada 24 Mei, tapi yang penting istirahat yang telah dibuat.<ref name="Willmott 1983 304">{{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|p=304}}</ref>

Sebagai hasilnya, Amerika memasuki perang dengan sangat baik foto di mana, kapan, dan apa kekuatan Jepang yang akan muncul. Nimitz tahu bahwa Jepang telah negated mereka numerical keuntungan dengan membagi kapal mereka ke empat memisahkan tugas kelompok, semua terlalu luas dipisahkan untuk dapat mendukung satu sama lain.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=409}}</ref> Ini penyebaran mengakibatkan beberapa kapal cepat yang tersedia untuk mengawal Carrier Mencolok Memaksa, membatasi jumlah [[Pertahanan udara|anti-pesawat senjata yang]] bisa melindungi operator. Nimitz menghitung bahwa pesawat di tiga operator, ditambah orang-orang di Tengah Pulau, memberikan US kasar parity dengan Yamamoto empat operator, terutama karena Amerika maskapai udara kelompok-kelompok yang lebih besar dari Jepang yang. Jepang, oleh bentrokan, tetap hampir benar-benar tanpa menyadari mereka lawan adalah kekuatan sejati dan dispositions bahkan setelah pertempuran dimulai.<ref name="Willmott 1983 304">{{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|p=304}}</ref>


== Pertempuran ==
== Pertempuran ==
=== Susunan kekuatan Pertempuran Midway ===
{{utama|Susunan kekuatan Midway}}
=== Serangan udara pertama ===
Sembilan [[B-17 Flying Fortress|B-17]] yang berpangkalan di Midway diberangkatkan pukul 12.30 tanggal 3 Juni. Empat jam kemudian mereka menemukan kelompok kapal-kapal angkut Jepang, 570 mil di sebelah barat.<ref name=nimitz>[http://www.ibiblio.org/hyperwar/USN/rep/Midway/Midway-CinCPac.html Laporan CinCPac oleh Laksamana Nimitz] tentang pertempuran. Dari Hyperwar, diakses 2008-02-13</ref> Di bawah hujanan tembakan antipesawat, mereka menjatuhkan bom-bom. Walaupun ada yang terkena,<ref name=nimitz/> keseluruhan bom tidak ada yang mengenai sasaran, dan tidak ada kerusakan serius yang ditimbulkannya.<ref name=toyama>[http://www.ibiblio.org/hyperwar/AAF/USSBS/IJO/IJO-60.html Interrogation of: Captain TOYAMA, Yasumi, IJN; Chief of Staff Second Destroyer Squadron, flagship Jintsu (CL), at MIDWAY] USSBS Dari Hyperwar, diakses 2008-02-14</ref> Selepas tengah malam, ''[[Akebono Maru]]'' menjadi korban pertama setelah dihantam sebuah torpedo dari [[pesawat amfibi]] PBY sekitar pukul 01.00.<ref name=toyama/>


Pukul 04.30, 4 Juni, Laksamana Madya Nagumo melancarkan serangan pertama ke Midway, diberangkatkannya 36 pesawat pengebom tukik Aichi D3A dan 36 pesawat pengebom torpedo Nakajima B5N di bawah pengawalan 36 pesawat tempur Zero. Pada saat yang sama, Nagumo meluncurkan [[patroli udara bersenjata]] (CAP) beserta delapan pesawat pengintai (satu pesawat dari kapal penjelajah berat ''Tone'' terlambat berangkat 30 menit akibat masalah teknis).
=== Perintah dari pertempuran ===
[[Berkas:B-26_Susie-Q.jpg|jmpl|Torpedo bomber Martin B-26-MA Marauder "Susie-Q" dari 18 Pengintaian Skuadron, 22 Pemboman Kelompok USAAF sedang diterbangkan oleh 1/Lt James Perry Muri selama Pertempuran Tengah pada 4 juni 1942]]


Misi pengintaian Jepang disusun dengan ceroboh, terlalu sedikit pesawat yang dikerahkan untuk meliput wilayah pencarian. Di bawah cuaca buruk, mereka masing-masing terbang ke arah timur dan timur laut dari gugus tugas Jepang.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp. 107–112; 132–133.</ref> Disposisi salah Yamamoto telah menjadi penyebab masalah yang serius.<ref>Willmott, ''Barrier''.</ref>
=== Awal serangan udara ===
[[Berkas:Battle_of_midway-deployment_map.svg|jmpl|Gerakan-gerakan selama pertempuran, menurut William Koenig di ''Epik Pertempuran Laut'']]
{| border="1" class="wikitable floatright" style="text-align: left; width: 410px; margin-bottom: 10px;"
|+ Timeline dari Pertempuran Tengah (acc. William Koenig)
|4 juni
|-
|
* '''04:30''' Pertama Jepang lepas landas melawan Tengah Pulau
* '''04:30''' 10 pesawat (''Yorktown'') mulai mencari kapal-kapal Jepang
* '''05:34''' Jepang kapal-kapal yang terdeteksi oleh PBY dari Tengah jalan.
* '''07:10''' 6 TBF Penebus dan 4 B26 dari KITA-Tentara (dari Tengah.) menyerang
* '''07:50''' 67 dive bomb, 29 pengebom torpedo, 20 Wildcats melepas (Spruance)
* '''07:55''' 16 menyelam pembom AS-Angkatan laut (dari Tengah.) menyerang
* '''08:10''' 17 B17s (dari Tengah Pulau) menyerang
* '''08:20''' 11 pembom AS-Angkatan laut (dari Tengah.) menyerang
* '''09:06''' 12 pengebom torpedo, 17 dive bomb, 6 Wildcats melepas (''Yorktown'')
* '''09:18''' Nagumo ke timur laut
* '''09:25''' 15 pengebom torpedo (''Hornet'') menyerang
* '''09:30''' 14 pengebom torpedo (''Enterprise'') menyerang
* '''10:00''' 12 pengebom torpedo (''Yorktown'') menyerang
* '''10:25''' 30 dive bomb (''Enterprise'') menyerang ''Akagi'' dan ''Kaga''
* '''10:25''' 17 dive bomb (''Yorktown'') menyerang ''Soryu''
* '''11:00''' 18 Vals dan 6 Zekes lepas dari ''Hiryu''
* '''11:30''' 10 pesawat (''Yorktown'') lepaskan untuk mencari sisa-sisa kapal-kapal Jepang
* '''12:05''' serangan Pertama di ''Yorktown''
* '''13:30''' ''Hiryu'' terdeteksi oleh ''Yorktown'' pesawat; 24 dive bomb take off melawan ''Hiryu'' (Spruance)
* '''13:31''' 10 Kates dan 6 Zekes lepas dari ''Hiryu''
* '''13:40''' ''Yorktown'' lagi di service, membuat 18 knot
* '''14:30''' Kedua serangan di ''Yorktown''
* '''15:00''' ''Yorktown'' ditinggalkan
* '''16:10''' ''Soryu'' tenggelam
* '''17:00''' Menyelam pembom menyerang pada ''Hiryu''
* '''19:25''' ''Kaga'' tenggelam
|-
| 5 juni
|-
|
* '''05:00''' ''Akagi'' tenggelam
* '''09:00''' ''Hiryu'' tenggelam
|}
Pada sekitar jam 09:00 pada 3 juni, perwira muda Jack Reid, menerbangkan sebuah [[Consolidated PBY Catalina|PBY]] dari Angkatan laut AMERIKA patroli skuadron VP-44,<ref name="VP44Mid">{{Cite web|url=http://vp44goldenpelicans.com/VP-44%20Ford%20Island%20&%20Midway.htm|title=VP-44 at Ford Island and the Battle of Midway|last=Watson|first=Richard|work=|publisher=|accessdate=5 October 2013}}</ref> ketahuan Jepang Pendudukan Paksa {{Convert|500|nmi|mi km|abbr=off}} ke arah barat-barat daya dari Tengah jalan. Dia mistakenly dilaporkan grup ini sebagai Kekuatan Utama.<ref>{{Harvard citation no brackets|Lundstrom|2006|p=238}}</ref> Sembilan B-17 berangkat dari Tengah pada 12:30 untuk pertama serangan udara. Tiga jam kemudian, mereka menemukan Tanaka transportasi kelompok {{Convert|570|nmi|mi km|abbr=off}} di sebelah barat.<ref name="nimitz">Admiral Nimitz's [http://www.ibiblio.org/hyperwar/USN/rep/Midway/Midway-CinCPac.html CinCPac report] of the battle. </ref>


Radar Amerika Serikat mendeteksi musuh pada jarak beberapa mil dan beberapa pesawat pengadang segera diberangkatkan. Pesawat pengembom Amerika Serikat berangkat tanpa dikawal. Pesawat tempur yang mengawal mereka ditinggal untuk mempertahankan Midway. Pukul 06.20, pesawat terbang Jepang mengebom pangkalan Amerika Serikat di Midway hingga rusak berat. Pilot-pilot tempur Marinir yang berpangkalan di Midway menerbangkan pesawat-pesawat model lama yang terdiri dari [[Grumman Aircraft|Grumman]] [[F4F Wildcat|F4F-3 Wildcats]]<ref>Stephen, Martin. ''Sea Battles in Close-up: World War Two'' (Shepperton, Surrey: Ian Allan, 1988), Volume 1, pp.166 & 167.</ref> dan [[Brewster Aeronautical Corporation|Brewster]] [[Brewster Buffalo|F2A-3s]] Buffalo. Mereka mengadang pesawat-pesawat Jepang dan menderita kerugian besar, walaupun sempat menghancurkan empat pesawat pengebom Jepang dan paling sedikit tiga pesawat Zero. Sebagian besar pesawat-pesawat Amerika Serikat ditembak jatuh dalam beberapa menit pertama, beberapa pesawat rusak, dan hanya dua pesawat yang masih bisa terbang. Total tiga pesawat Wildcat dan 13 pesawat Buffalo ditembak jatuh. Tembakan senjata antipesawat Amerika Serikat begitu akurat dan intensif, banyak pesawat Jepang yang rusak dan sepertiga dari pesawat-pesawat Jepang hancur.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp. 200–204.</ref> Satu kali lagi serangan udara diperlukan untuk melumpuhkan pertahanan Midway sebelum pasukan dapat didaratkan pada 7 Juni. Pesawat pengebom Amerika Serikat masih dapat menggunakan pangkalan udara di Midway untuk mengisi bahan bakar dan menyerang kekuatan invasi Jepang.<ref>Lord, ''Incredible Victory'', p. 110; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', p. 149.</ref>
Di bawah berat anti-pesawat api, mereka menjatuhkan mereka bom. Meskipun mereka kru dilaporkan memukul 4 kapal,<ref name="nimitz">Admiral Nimitz's [http://www.ibiblio.org/hyperwar/USN/rep/Midway/Midway-CinCPac.html CinCPac report] of the battle. </ref> tak satu pun dari bom benar-benar memukul dan tidak signifikan kerusakan yang telah ditimbulkan.<ref name="toyama">{{Cite web|url=http://www.ibiblio.org/hyperwar/AAF/USSBS/IJO/IJO-60.html|title=Interrogation of: Captain Toyama, Yasumi, IJN; Chief of Staff Second Destroyer Squadron, flagship Jintsu (CL), at Midway|publisher=USSBS From Hyperwar|accessdate=14 February 2008}}</ref> Awal yang mengikuti pagi Jepang tanker minyak ''Akebono Maru'' berkelanjutan pertama memukul ketika sebuah torpedo dari sebuah menyerang PBY menyerang dia di sekitar 01:00. Ini adalah satu-satunya yang sukses udara melancarkan serangan torpedo oleh AS selama seluruh perang.<ref name="toyama">{{Cite web|url=http://www.ibiblio.org/hyperwar/AAF/USSBS/IJO/IJO-60.html|title=Interrogation of: Captain Toyama, Yasumi, IJN; Chief of Staff Second Destroyer Squadron, flagship Jintsu (CL), at Midway|publisher=USSBS From Hyperwar|accessdate=14 February 2008}}</ref>


[[Berkas:Eastern Island Midway under attack 1942.jpg|kiri|jmpl|Eastern Island sewaktu sedang diserang, 4 Juni 1942]]
At 04:30 on 4 June, Nagumo launched his initial attack on Midway itself, consisting of 36 Aichi D3A dive bombers and 36 Nakajima B5N torpedo bombers, escorted by 36 Mitsubishi A6M Zero fighters. At the same time he launched his 8 search aircraft (one from the heavy cruiser ''Tone'' launched 30 minutes late). Japanese reconnaissance arrangements were flimsy, with too few aircraft to adequately cover the assigned search areas, laboring under poor weather conditions to the northeast and east of the task force. As Nagumo's bombers and fighters were taking off, 11 PBYs were leaving Midway to run their search patterns. At 05:34, a PBY reported sighting 2 Japanese carriers and another spotted the inbound airstrike 10 minutes later.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=107–112, 126–128, 132–134}}</ref>
Pesawat pengebom Amerika Serikat yang diberangkatkan dari Midway sebelum lapangan udara diserang Jepang, melakukan beberapa kali serangan terhadap armada kapal induk Jepang. Mereka terdiri dari enam [[TBF Avenger]] yang awaknya baru pertama kali terjun dalam perang (dari [[VT-8]] kapal induk ''Hornet'') dan empat [[USAAC]] [[B-26 Marauder]] yang dipersenjatai dengan torpedo. Armada Jepang dapat mengatasi serbuan mereka tanpa masalah. Semua pesawat penyerang hancur, hanya tersisa satu TBF Avenger dan dua B-26. Hanya dua pesawat tempur Jepang yang tertembak jatuh. Satu pesawat B-26 yang menjadi korban tembakan antipesawat dari {{ship|Kapal induk Jepang|Akagi||2}} tidak berusaha menaikkan moncong pesawat, dan hampir menerjang anjungan ''Akagi''. Serangan tersebut membuat Nagumo memutuskan untuk mengirim sebuah serangan lagi ke Midway. Keputusan Nagumo menyalahi perintah Yamamoto yang menetapkan kekuatan udara harus disiapkan untuk dikerahkan sewaktu-waktu dalam operasi antikapal.<ref>Prange, ''Miracle at Midway'', pp. 207–212; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp. 149–152.</ref>


[[Berkas:Hiryu f075712.jpg|kiri|jmpl|{{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}} luput dari serangan B-17. Foto ini diambil antara pukul 08.00-08.30. ''Shotai'' dari tiga pesawat Zero dijajarkan dengan anjungan. Foto diambil dari salah satu patroli udara bersenjata (CAP) yang dikerahkan pada hari itu.<ref>Parshall and Tulley ''Shattered Sword'' p. 182</ref>]]
Amerika radar mengambil musuh pada jarak beberapa mil, dan interceptors adalah orak-arik. Unescorted bomb akan berangkat untuk menyerang Jepang tanggungannya, mereka pejuang pengawal yang tersisa di belakang untuk mempertahankan Tengah. Pada 06:20, Jepang pembawa pesawat dibom dan rusak berat AS base. Tengah berbasis Kelautan pejuang, yang termasuk 7 F4Fs dan 21 F2As,<ref>{{Harvard citation no brackets|Stephen|1988|pp=166–167}}</ref> dicegat Jepang dan menderita rugi besar, meskipun mereka berhasil menghancurkan 4 B5Ns dan setidaknya 3 A6Ms. Dalam pertama beberapa menit, 3 F4Fs dan 13 F2As dihancurkan, sementara sebagian besar hidup AMERIKA pesawat yang rusak, dengan hanya tersisa 2 airworthy. Amerika anti-pesawat api kuat dan akurat, menghancurkan 4 Jepang tambahan pesawat dan merusak lebih banyak lagi.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=200–204}}</ref>


Laksamana Nagumo mematuhi [[doktrin militer|doktrin]] kapal induk Jepang waktu itu, setengah dari pesawat-pesawatnya tetap siap sedia. Pesawat cadangan Nagumo terdiri dari dua skuadron pesawat pengebom tukik dan dua skuadron pesawat pengebom torpedo yang disiapkan untuk menyerang kapal-kapal perang Amerika Serikat bila ditemukan. Pesawat pengebom torpedo sudah dipersenjatai dengan torpedo, sementara pesawat pengebom tukik belum dipersenjatai.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', hal.130–132.</ref> Setelah mengetahui hasil serangan ke Midway, serta rekomendasi dari pemimpin penerbangan pagi itu, pada pukul 07.15, Nagumo memerintahkan pesawat-pesawat cadangan dipersenjatai dengan bom darat. Beberapa sumber menulis bahwa pekerjaan memuat bom darat ke dalam pesawat sudah berlangsung selama 30 menit, ketika pada pukul 07.40,<ref>Lord, Walter. ''Incredible Victory''; Wilmott, ''Barrier and the Javelin''; Fuchida & Okumiya, ''Midway''</ref> pesawat pengintai dari kapal penjelajah [[Kapal penjelajah Jepang Tone|''Tone'']] memberi isyarat ditemukannya sebuah armada angkatan laut Amerika yang cukup besar di sebelah timur. Namun, bukti-bukti baru menunjukkan laporan tersebut tidak sampai ke tangan Nagumo hingga pukul 08.00 sehingga pekerjaan mempersenjatai pesawat-pesawat dengan bom darat sudah berlangsung selama 45 menit.<ref>Isom, ''Midway Inquest: Why the Japanese Lost the Battle of Midway'', hal. 129-139</ref> Nagumo segera membatalkan perintahnya, dan meminta pesawat pengintai untuk memastikan rincian kekuatan Amerika Serikat. Empat puluh menit berlalu sebelum pesawat pengintai dari ''Tone'' membuka komunikasi radio tentang adanya sebuah kapal induk dari [[Gugus Tugas 16]] (keberadaan satu kapal induk lainnya tidak diketahui kapal pengintai).<ref>Prange, ''Miracle at Midway'', pp.216–217; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', hal. 159–161 & 183.</ref>
Dari 108 Jepang pesawat yang terlibat dalam serangan ini, 11 dihancurkan, 14 yang rusak berat, dan 29 yang rusak untuk beberapa derajat. Awalnya Jepang menyerang tidak berhasil dalam neutralizing Tengah: Amerika pengebom masih bisa menggunakan airbase untuk mengisi bahan bakar dan serangan perlawanan terhadap Jepang, gaya, dan kebanyakan dari Tengah lahan berbasis pertahanan yang utuh. Jepang pilot dilaporkan ke Nagumo yang kedua serangan udara di Tengah pertahanan akan diperlukan jika pasukan untuk pergi ke darat oleh 7 juni.<ref>{{Harvard citation no brackets|Lord|1967|p=110}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=149}}</ref>


Nagumo berada dalam kebingungan. Laksamana Muda [[Tamon Yamaguchi|Yamaguchi Tamon]] yang memimpin Divisi 2 Kapal Induk ({{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}} dan {{ship|Kapal induk Jepang|Sōryū||2}}) meminta Nagumo segera menyerang dengan semua kekuatan yang dimiliki: 18 pesawat pengebom tukik [[Aichi D3A]]2 yang masing-masing dimiliki oleh {{ship|Kapal induk Jepang|Sōryū||2}} dan {{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}}, serta setengah dari pesawat patroli dipersenjatai (CAP) yang ada.<ref>Bicheno, Hugh. ''Midway'' (London: Orion Publishing Group, 2001), hal. 134.</ref> Kesempatan Nagumo untuk menyerang kapal-kapal Amerika,<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', hal. 165–170.</ref> telah terhalang oleh akan segera kembalinya pesawat-pesawat yang selesai menyerang Midway. Mereka perlu mendarat atau harus mendarat darurat di laut.<ref>Fuchida and Okumiya, ''Midway''; Willmott, ''Barrier & the Javelin''.</ref> Operasi patroli bersenjata pada jam-jam sebelumnya menyebabkan kesibukan terus menerus di dek pesawat. Pihak Jepang tidak memiliki kesempatan untuk memberangkatkan pesawatnya. Beberapa pesawat yang ada di dek ketika serangan dimulai adalah pesawat tempur patroli, atau (dalam hal {{ship|Kapal induk Jepang|Sōryū||2}}) pesawat tempur yang dipakai untuk membantu patroli.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', hal. 231, derived from ''Senshi Sōshō'', pp. 372–378.</ref> Mempersiapkan dek pesawat dan meluncurkan pesawat paling tidak butuh waktu 30–45 menit.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp.121–124.</ref> Selain itu, bila pesawat cadangan langsung diberangkatkan, Nagumo berarti menugaskan mereka tanpa persenjataan antikapal yang layak. Mereka baru saja menyaksikan betapa mudahnya menembak jatuh pesawat pengebom Amerika yang tidak dikawal.<ref>Prange, ''Miracle at Midway,'' p.233.</ref> (Dalam pertempuran ini, disiplin yang kurang dari pilot pesawat pengebom Jepang membuat mereka membuang bom-bom ke laut, dan mencoba meladeni pesawat buru sergap F4F Amerika Serikat dalam duel udara.)<ref>Bicheno, p.163.</ref>
Setelah diambil dari sebelum Jepang menyerang Amerika pembom didasarkan pada Tengah membuat beberapa serangan di Jepang pembawa pasukan. Ini termasuk 6 Grumman Avengers, terlepas ke Tengah dari USS ''Hornet''&#x27;<span class="nowrap" style="padding-left:0.1em;"></span>s VT-8 (Tengah adalah misi tempur pertama untuk VT-8 airmen, dan combat debut dari TBF), Marine Pramuka-Pengeboman Skuadron 241 (VMSB-241), terdiri dari 11 SB2U-3s dan 16 SBDs, ditambah 4 USAAF B-26s, dipersenjatai dengan torpedo, dan 15 B-17. Jepang ditolak serangan-serangan ini, kehilangan 2 pejuang sementara menghancurkan 5 TBFs, 2 SB2Us, 8 SBDs, dan 2 B-26s.<ref name="Prange, p. 207">{{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|pp=207–212}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=149–152}}; {{Cite web|url=http://www.ibiblio.org/hyperwar/USN/USN-CN-Midway/USN-CN-Midway-6.html|title=Office of Naval Intelligence Combat Narrative: "Midway's Attack on the Enemy Carriers"|accessdate=28 January 2012}}</ref> pertama Marinir aviator binasa dalam pertempuran, Besar Lofton R. Henderson dari VMSB-241, dibunuh sementara memimpin-nya berpengalaman Dauntless skuadron ke dalam tindakan. Utama bandar udara di Guadalcanal bernama setelah dia, pada bulan agustus 1942.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=176}}</ref>


Reaksi Nagumo sesuai dengan doktrin karena doktrin kapal induk Jepang menuntut serangan dilakukan bila telah direncanakan secara lengkap, dan tidak diterimanya konfirmasi (hingga pukul 08.20) tentang keberadaan kapal induk dalam armada Amerika Serikat.<ref>Prange, ''Miracle at Midway,'' pp.217–218 & 372–373; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp.170–173.</ref> Selain itu, serangan udara Amerika pada pukul 07.53 membuatnya merasa perlu untuk melakukan serangan tambahan ke Midway. Pada akhirnya Nagumo memilih untuk menanti hingga semua pesawat-pesawatnya mendarat, dan memberangkatkan pesawat cadangan yang sudah dipersenjatai.<ref>Prange, ''Miracle at Midway'', pp.231–237; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp.170–173; Willmott, ''Barrier & the Javelin''; Fuchida & Okumiya, ''Midway''.</ref> Keputusan Nagumo tidak dapat mengubah jalannya pertempuran. Pesawat-pesawat Amerika Serikat yang siap memberi serangan fatal sudah dalam perjalanan. Mereka sudah diberangkatkan Fletcher pada pukul 07.00. Nagumo tidak lagi dapat berbuat apa-apa. Hal ini merupakan kelemahan fatal dari Yamamoto yang secara teguh memegang doktrin kapal perang tradisional.<ref>Willmott, ''Barrier & the Javelin''; Fuchida & Okumiya, ''Midway''.</ref>
Satu B-26, setelah menjadi serius rusak oleh anti-pesawat api, veered menjadi curam menyelam langsung ke ''Akagi''. Membuat tidak ada upaya untuk menarik keluar nya lari, pesawat yang sempit rindu yang jatuh langsung ke keranjang adalah [[Anjungan|jembatan]], yang bisa membunuh Nagumo dan perintah staf. Pengalaman ini mungkin telah berkontribusi untuk Nagumo adalah tekad untuk meluncurkan serangan lainnya di Tengah jalan, langsung pelanggaran Yamamoto perintah untuk menyimpan cadangan menyerang angkatan bersenjata untuk anti-kapal operasi.<ref name="Prange, p. 207">{{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|pp=207–212}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=149–152}}; {{Cite web|url=http://www.ibiblio.org/hyperwar/USN/USN-CN-Midway/USN-CN-Midway-6.html|title=Office of Naval Intelligence Combat Narrative: "Midway's Attack on the Enemy Carriers"|accessdate=28 January 2012}}</ref>
[[Berkas:Hiryu_f075712.jpg|jmpl| serangan B-17 ke ''Hiryū''; ini diambil antara pukul 08:00-08:30. Sebuah ''Shotai'' dari 3 nilai nol yang berbaris di dekat jembatan. Ini adalah salah satu dari beberapa tempur patroli udara diluncurkan pada siang hari.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=182}}</ref>]]


=== Nagumo adalah dilema ===
=== Serangan ke armada Jepang ===
[[Berkas:Vt8-g-gay-may42.jpg|jmpl|[[Letnan Muda]] [[George H. Gay, Jr.|George Gay]] (kanan), satu-satunya penerbang yang selamat dari skuadron [[TBD Devastator]] VT-8, di depan pesawatnya, 4 Juni 1942.]]
Sesuai dengan Jepang pembawa doktrin pada waktu itu, Laksamana Nagumo telah memenuhi setengah dari pesawat cadangan. Ini terdiri dua skuadron masing-masing dari pengebom menyelam dan pembom torpedo. The dive bomb sama namun tak bersenjata. Para pengebom torpedo yang dipersenjatai dengan torpedo harus ada kapal perang Amerika akan berlokasi.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=130–132}}</ref>
[[Berkas:VT-6TBDs.jpg|jmpl|ka|Pesawat Devastator dari Skuadron Torpedo 6 (VT-6) di atas [[USS Enterprise (CV-6)|USS ''Enterprise'']] bersiap untuk lepas landas.]]


Sementara pihak Jepang dalam dilema, pesawat-pesawat Amerika Serikat yang berpangkalan di kapal induk sudah diberangkatkan. Laksamana Fletcher yang memegang komando di ''Yorktown'' memerintahkan Spruance untuk menyerang Jepang saat dirasakan memungkinkan. Keputusan ini dibuat Fletcher berdasarkan laporan dari kapal pengebom patroli [[PBY Catalina|PBY]] yang melihat armada Jepang pada dini hari,<ref>Laporan ini direlai lewat Nimitz yang tidak seperti Yamamoto, sedang menuju ke darat.</ref> Spruance sudah memberi perintah "Lancarkan serangan" pada sekitar pukul 06.00, dan menugaskan Panglima Tertinggi Halsey dan Kapten [[Miles Browning]] untuk menyusun perincian dan mengawasi keberangkatan. Beberapa menit sesudah pukul 07.00, pesawat pertama berangkat dari kapal induk ''Enterprise'' dan ''Hornet'' di bawah komando Spruance. Sekembalinya dari misi penerbangan intai, Fletcher langsung mengikuti dengan memberangkatkan pesawat-pesawat dari ''Yorktown'' pada pukul 08.00.<ref>Cressman ''et al.'', ''A Glorious Page in Our History,'' pp. 84–89; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp. 215–216; 226–227; Buehl, ''The Quiet Warrior'' (1987), p. 494ff.</ref> Pada saat itu, Spruance memberi perintah kedua yang sangat krusial, hantam sasaran, menyerang musuh secepat mungkin dengan apa saja yang dimiliki lebih penting daripada serangan terkoordinasi berbagai jenis pesawat (pesawat tempur, pengebom, atau torpedo). Sebagai akibatnya, skuadron Amerika menyerang tidak memakai rencana, tetapi dilakukan berulang-ulang dalam berbagai cara, serta menyerang dalam berbagai kelompok yang berbeda. Hal ini mengurangi keefektifan serangan Amerika, dan memperbesar kerugian pihak Amerika Serikat. Namun secara tidak sengaja, kemampuan Jepang untuk melakukan serangan balasan juga berkurang. Nagumo beserta dek kapal-kapalnya berada dalam keadaan mudah diserang.
Pada 07:15, Nagumo memerintahkan nya pesawat cadangan untuk menjadi re-orang bersenjata dengan kontak-menyatu umum tujuan bom untuk melawan tanah target.
Ini adalah akibat dari serangan dari Tengah, serta dari pagi penerbangan pemimpin rekomendasi dari kedua menyerang. Ini sudah berjalan selama 30 menit ketika, pada 07:40,<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=156–159}}</ref> yang tertunda pramuka pesawat dari ''Nada'' memberi isyarat bahwa hal itu telah terlihat sebuah sizable Amerika angkatan laut angkatan ke timur, tapi diabaikan untuk menggambarkan komposisi. Kemudian bukti menunjukkan Nagumo tidak menerima penampakan laporan sampai pukul 08:00.<ref>{{Harvard citation no brackets|Isom|2007|pp=129–139}}</ref>


Walaupun posisi musuh sudah diberi tahu, pesawat-pesawat dari kapal induk Amerika Serikat menemui kesulitan menemukan sasaran. Pada akhirnya, mereka melihat kapal induk Jepang dan mulai menyerang pada pukul 09.20, diawali oleh Skuadron Torpedo 8 ([[Skuadron Torpedo 8|VT-8]] dari ''Hornet''), dan diikuti [[Skuadron Torpedo 6|VT-6]] (dari ''Enterprise'') pada pukul 09.40.<ref>Cressman ''et al.'', ''A Glorious Page in Our History'', pp. 91–94.</ref> Tanpa kawalan pesawat tempur, semua [[TBD Devastator]] dari VT-8 ditembak jatuh tanpa sempat membuat kerusakan pada kapal musuh. Satu-satunya awak yang selamat adalah Letnan Muda [[George H. Gay, Jr.]]. Skuadron Torpedo 6 menemui nasib yang sama, semua sasaran luput. Kemampuan torpedo yang kurang baik termasuk salah satu penyebab kegagalan.<ref>Blair, ''Silent Victory'', p.238.</ref> Patroli udara bersenjata Jepang yang terdiri dari pesawat-pesawat [[Mitsubishi Zero|Mitsubishi A6M2 "Zero"]] yang berkecepatan tinggi, hanya perlu waktu sebentar untuk menghabisi pesawat TBD Devastator yang kurang dipersenjatai, tidak dikawal, dan terbang lambat. Walaupun semua TBD Devastator ditembak jatuh, pertama, mereka membuat kapal-kapal induk Jepang sibuk, dan tidak sempat meluncurkan serangan balasan. Kedua, serangan mereka membuat patroli udara bersenjata Jepang keluar dari posisinya. Ketiga, pesawat-pesawat Zero menjadi kehabisan amunisi dan bahan bakar.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp. 215–216; 226–227.</ref> Munculnya serangan ketiga dari pesawat torpedo [[Skuadron Torpedo 3|skuadron VT-3]] yang datang dari tenggara pada pukul 10.00 dengan cepat menarik sebagian besar pesawat patroli bersenjata Jepang ke arah kuadran tenggara armada.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp. 226–227.</ref> Disiplin yang lebih baik, dan pengerahan semua Zero yang dimiliki, mungkin dapat mendorong keberhasilan Nagumo.<ref>Bicheno, ''Midway'', p.62.</ref>
Nagumo cepat dibatalkan pesanannya untuk re-arm bomb dengan tujuan umum bom dan menuntut bahwa pramuka pesawat memastikan komposisi Amerika force. Lain 20-40 menit berlalu sebelum ''Nada'''s pramuka akhirnya radioed kehadiran satu operator di Amerika force. Ini adalah salah satu operator dari gugus Tugas 16. Lainnya maskapai ini tidak terlihat.<ref>{{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|pp=216–217}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=159–161, 183}}</ref>


Secara kebetulan, pada saat yang bersamaan dengan terlihatnya pesawat dari skuadron VT-3 oleh pihak Jepang, dua formasi terpisah (dari total tiga skuadron) pengebom tukik [[SBD Dauntless]] mendekati armada Jepang dari arah timur laut dan barat daya. Bahan bakar mereka sudah hampir habis karena harus berputar-putar mencari musuh. Walaupun demikian, komandan skuadron [[C. Wade McClusky, Jr.]] dan [[Max Leslie]] memutuskan untuk terus mencari musuh. Secara kebetulan, mereka menemukan kapal penjelajah Jepang ''Arashi'' yang sedang berlayar dengan kecepatan penuh untuk bergabung dengan armada kapal induk Nagumo setelah gagal meledakkan kapal selam Amerika Serikat [[USS Nautilus (SS-168)|''Nautilus'']] dengan [[bom laut]]. Sebelumnya, ''Nautilus'' menyerang [[kapal tempur Jepang Kirishima|kapal tempur ''Kirishima'']], tetapi gagal<ref name="kirishimamove">{{cite web | last = | first = year = 2006 | url = http://www.combinedfleet.com/Kirishima.html | title = IJN KIRISHIMA: Tabular Record of Movement | format = | work = Senkan! | publisher = combinedfleet.com | accessdate = 2007-06-06}}</ref>
Nagumo adalah sekarang dalam dilema. Rear Admiral Tamon Yamaguchi, memimpin Maskapai Divisi 2 (''Hiryū'' dan ''Sōryū''), merekomendasikan bahwa Nagumo segera menyerang dengan kekuatan di tangan: 18 Aichi D3A1 dive bomb masing-masing pada ''Sōryū'' dan ''Hiryū'', dan setengah siap lindungi patroli pesawat.<ref>{{Harvard citation no brackets|Bicheno|2001|p=134}}</ref> Nagumo adalah kesempatan untuk menghantam Amerika kapal-kapal<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=165–170}}</ref> sekarang terbatas dengan segera kembali dari Tengah strike force. Kembali menyerang dengan kekuatan yang dibutuhkan untuk mendarat cepat atau ini akan menyingkirkannya ke laut. Karena yang konstan penerbangan dek aktivitas yang berhubungan dengan pertempuran udara patroli operasi selama jam sebelumnya, Jepang pernah memiliki kesempatan untuk posisi ("tempat") mereka reserve pesawat di dek penerbangan untuk memulai.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=168–173}}</ref>


[[Chester Nimitz]] memuji keputusan untuk meneruskan pencarian yang diambil McClusky, keputusannya "menentukan nasib gugus tugas kapal induk kita dan pasukan kita di Midway..."<ref>{{cite web |url=http://www.cv6.org/company/accounts/wmcclusky/cv6.org |title=Accounts - C. Wade McClusky |publisher=cv6.org }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Pesawat pengebom tukik Amerika tiba pada saat yang tepat untuk menyerang.<ref>Prange, ''Miracle at Midway'', pp. 259–261, 267–269; Cressman ''et al.'', ''A Glorious Page in Our History,'' pp. 96–97; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp. 215–216; 226–227.</ref> Pesawat-pesawat tempur Jepang lengkap dengan persenjataannya memenuhi dek hanggar, selang bahan bakar malang melintang di atas dek karena operasi pengisian bahan bakar dilakukan secara tergesa-gesa. Perubahan perintah yang dapat terjadi setiap saat menyebabkan bom dan torpedo ditumpuk di sekitar hanggar, dan bukan disimpan dengan aman di ruang amunisi.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', p. 250.</ref> Keadaan ini membuat kapal induk Jepang dalam keadaan rawan serangan.
Beberapa pesawat di Jepang flight deck pada waktu serangan yang juga pertahanan pejuang atau, dalam kasus ''Sōryū'', pejuang terlihat untuk augment yang Tempur Patroli Udara.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=231}}, derived from ''Senshi Sōshō'', pp. 372–378.</ref> Bercak nya flight deck dan meluncurkan pesawat akan diperlukan setidaknya 30 sampai 45 menit.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=121–124}}</ref> Lebih jauh lagi, dengan bercak dan meluncurkan segera, Nagumo akan melakukan beberapa dari cadangan pertempuran tanpa proper anti-kapal armament; dia telah menyaksikan betapa mudahnya unescorted Amerika pembom telah ditembak jatuh.<ref>{{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|p=233}}</ref> Malang disiplin yang menyebabkan banyak orang Jepang pembom parit mereka bom dan mencoba untuk dogfight menghadang F4Fs.<ref>{{Harvard citation no brackets|Bicheno|2001|p=163}}</ref>


Mulai pukul 10.22, pesawat-pesawat dari ''Enterprise'' berulang kali mengenai {{ship|Kapal induk Jepang|Kaga||2}} yang mereka jadikan sasaran. Di sebelah utara, empat menit kemudian, {{ship|Kapal induk Jepang|Akagi||2}} terkena bom yang dijatuhkan pesawat pengebom dari ''Enterprise''. Pesawat-pesawat dari ''Yorktown'' mengincar {{ship|Kapal induk Jepang|Sōryū||2}}. Secara bersamaan, skuadron torpedo VT-3 menjadikan {{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}} sebagai sasaran. {{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}} sedang terjepit di antara {{ship|Kapal induk Jepang|Sōryū||2}}, ''Kaga'', dan ''Akagi'', tetapi lagi-lagi pesawat torpedo Amerika gagal menghantam sasaran. Pesawat pengebom tukik ternyata lebih beruntung. Hanya dalam enam menit, pesawat-pesawat SBD menjadikan sasaran-sasaran mereka dilalap api. {{ship|Kapal induk Jepang|Akagi||2}} terkena satu bom yang melubangi dek hanggar bagian atas, dan meledakkan bahan bakar pesawat dan amunisi. Satu bom yang luput meledak di dalam air dekat buritan hingga dek pesawat melengkung ke atas, serta kemudi kapal rusak parah.<ref>Sumber-sumber lain mengklaim bagian buritan terkena, tapi pendapat Parshall dan Tully dalam ''Shattered Sword'', p.253–354 dan 256–259 lebih beralasan, bagian buritan tidak kena karena kerusakan terjadi di bagian kemudi.</ref> {{ship|Kapal induk Jepang|Sōryū||2}} kejatuhan tiga bom di dek hanggar, {{ship|Kapal induk Jepang|Kaga||2}} kejatuhan paling sedikit empat, mungkin lebih. Ketiga kapal induk tersebut segera tidak dapat lagi bertempur, ditinggalkan awak kapal, dan dibocorkan hingga tenggelam.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp.330–353.</ref>
Jepang pembawa doktrin pilihan yang diluncurkan dari sepenuhnya constituted menyerang daripada piecemeal serangan. Tanpa konfirmasi apakah Amerika force termasuk operator (tidak diterima sampai pukul 08:20), Nagumo reaksi doctrinaire.<ref>{{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|pp=217–218, 372–373}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=170–173}}.</ref> Di samping itu, kedatangan dari negeri lain yang berbasis Amerika serangan udara di 07:53 memberikan berat perlu untuk menyerang pulau itu lagi. Pada akhirnya, Nagumo memutuskan untuk menunggu untuk pertama strike force ke tanah, kemudian meluncurkan cadangan, yang kemudian dapat benar dipersenjatai dengan torpedo.<ref>{{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|pp=231–237}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=170–173}}; {{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|pp=395–398}}</ref>


=== Serangan balasan Jepang ===
Di final, analisis, itu membuat tidak ada perbedaan; Fletcher adalah operator telah meluncurkan pesawat mereka mulai pukul 07:00, jadi pesawat yang akan mengantar menghancurkan yang sudah dalam perjalanan. Bahkan jika Nagumo belum sepenuhnya diikuti dengan doktrin, dia tidak bisa mencegah peluncuran Amerika menyerang.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=174–175}}; {{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|pp=395–398}}</ref>
[[Berkas:USS Yorktown hit-740px.jpg|jmpl|kiri|''Yorktown'' dihantam oleh torpedo yang diluncurkan pesawat Jepang.]]


{{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}}, satu-satunya kapal induk Jepang yang tersisa, tidak membuang-buang waktu, dan segera melancarkan serangan balasan. Serangan gelombang pertama pengebom tukik Jepang membuat ''Yorktown'' rusak berat. Tiga buah bom menghantam bagian boiler hingga ''Yorktown'' tidak lagi bisa bergerak. Namun tim pengendali kerusakan bisa mengatasinya (dalam waktu kira-kira satu jam) dengan efektif. Serangan gelombang kedua dari pesawat-pesawat pengebom torpedo kembali bisa dihadapi oleh ''Yorktown''.<ref>Ballard, Robert D. and Archbold, Rick. ''Return to Midway.'' Madison Press Books: Toronto ISBN 0-7922-7500-4</ref> Walaupun pihak Jepang berharap dapat mengurangi kekalahan dengan mencoba menenggelamkan dua kapal induk Amerika Serikat dalam dua kali serangan, ''Yorktown'' masih bisa mengatasi serangan Jepang. Pesawat-pesawat Jepang yang datang dalam gelombang kedua bahkan menyangka ''Yorktown'' sudah tenggelam. Ketika menyerang ''Yorktown'', mereka menyangka sedang menyerang ''Enterprise''. Setelah terkena dua kali tembakan torpedo, mesin ''Yorktown'' mati, dan condong 26°ke arah lambung kiri. ''Yorktown'' tidak lagi bisa dipakai bertempur, dan memaksa Laksamana Fletcher untuk memindahkan staf komando ke kapal penjelajah berat [[USS Astoria (CA-34)|''Astoria'']]. Dua kapal induk dari Gugus Tugas 16 di bawah komando Spruance selamat dari kerusakan.
=== Serangan terhadap armada Jepang ===
[[Berkas:Vt8-g-gay-may42.jpg|jmpl|250x250px|Perwira muda George Gay (kanan), satu-satunya orang yang selamat dari VT-8 [[Douglas TBD Devastator|TBD Devastator]] skuadron, di depan nya pesawat, 4 juni 1942]]
Amerika sudah diluncurkan mereka maskapai pesawat yang akan melawan Jepang. Fletcher, dalam keseluruhan komando kapal ''Yorktown'', dan mendapatkan manfaat dari PBY penampakan laporan dari pagi, memerintahkan Spruance untuk memulai melawan Jepang segera setelah itu praktis, sementara awalnya memegang ''Yorktown'' dalam cadangan dalam kasus lain Jepang carrier ditemukan.<ref>{{Cite web|url=http://www.cv6.org/1942/midway/default.htm|title=1942 – Battle of Midway|publisher=Joel Shepherd|accessdate=23 July 2015}}</ref>


Berita tentang keberhasilan dua gelombang serangan yang "masing-masing" menenggelamkan sebuah kapal induk Amerika Serikat, meningkatkan moral prajurit ''Kido Butai''. Pesawat-pesawat Jepang yang tersisa dikumpulkan di atas {{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}}. Mereka dipersiapkan untuk menyerang kapal induk Amerika Serikat yang menurut perkiraan pihak Jepang hanya satu yang tersisa.
Spruance menilai bahwa, meskipun jarak yang sangat ekstrim, serangan bisa berhasil dan memberikan perintah untuk meluncurkan serangan. Dia kemudian meninggalkan Halsey Kepala Staf, Kapten Km Browning, untuk bekerja keluar rincian dan mengawasi peluncuran. Operator harus memulai menjadi angin, jadi cahaya southeasterly angin akan membutuhkan mereka untuk uap jauh dari Jepang dengan kecepatan tinggi. Browning oleh karena itu disarankan peluncuran waktu 07:00, memberikan operator per jam untuk menutup di Jepang pada {{Convert|25|kn}}. Ini akan menempatkan mereka di sekitar {{Convert|155|nmi}} dari Jepang armada, dengan asumsi itu tidak berubah-ubah. Pertama pesawat berangkat dari Spruance adalah operator ''Enterprise'' dan ''Hornet'' beberapa menit setelah 07:00.<ref>{{Harvard citation no brackets|Lundstrom|1984|pp=332–333}}</ref> Fletcher, setelah menyelesaikan sendiri kepramukaan penerbangan, diikuti sesuai dengan jam 08:00 dari ''Yorktown''.<ref name="Cressman p. 84">{{Harvard citation no brackets|Cressman|1990|pp=84–89}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=215–216, 226–227}}; {{Harvard citation no brackets|Buell|1987|p=494}}</ref>


[[Berkas:Hiryu burning.jpg|jmpl|{{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}}, beberapa saat sebelum tenggelam.]]
Fletcher, bersama dengan ''Yorktown'''s komandan, Kapten Elliott Buckmaster, dan mereka staffs, yang diperoleh tangan pertama pengalaman dalam mengorganisir dan meluncurkan penuh serangan melawan musuh kekuatan di Laut Coral, tapi tidak ada waktu untuk lulus pelajaran kali ini di ''Enterprise'' dan ''Hornet'' yang ditugaskan dengan meluncurkan ledakan pertama.<ref name="cv6.org">{{Cite web|url=http://www.cv6.org/1942/midway/midway_2.htm|title=Battle of Midway|publisher=Joel Shepherd|accessdate=23 July 2015}}</ref> Spruance memerintahkan menyerang pesawat untuk melanjutkan ke target secepatnya, daripada membuang-buang waktu menunggu untuk menyerang kekuatan untuk berkumpul, sejak neutralizing musuh operator adalah kunci untuk kelangsungan hidup nya sendiri task force.<ref name="Cressman p. 84">{{Harvard citation no brackets|Cressman|1990|pp=84–89}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=215–216, 226–227}}; {{Harvard citation no brackets|Buell|1987|p=494}}</ref><ref name="cv6.org">{{Cite web|url=http://www.cv6.org/1942/midway/midway_2.htm|title=Battle of Midway|publisher=Joel Shepherd|accessdate=23 July 2015}}</ref>


Menjelang sore, pesawat pengintai dari ''Yorktown'' menemukan lokasi {{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}}. Kapal induk ''Enterprise'' segera melancarkan serangan terakhir yang terdiri dari pesawat-pesawat pengebom tukik (termasuk 10 pesawat pengebom dari ''Yorktown''). Serangan mereka tepat mengenai sasaran. {{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}} terbakar hebat. Lebih dari selusin pesawat Zero tidak mampu mempertahankan {{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}}. Laksamana Madya Yamaguchi memilih mati tenggelam bersama {{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}}, dan membuat Jepang harus kehilangan salah satu dari pelaut karier terbaiknya. Serangan pesawat-pesawat yang berpangkalan di ''Hornet'' terlambat diberangkatkan karena kesalahan komunikasi. Mereka berkonsentrasi pada kapal-kapal pengawal yang tersisa, tetapi tidak ada hasilnya.
Sementara Jepang berhasil meluncurkan 108 pesawat hanya dalam tujuh menit, mengambil ''Enterprise'' dan ''Hornet'' lebih dari satu jam untuk memulai 117.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=174}}</ref> Spruance itu dinilai perlu untuk membuat sesuatu pada musuh secepat mungkin lebih besar daripada kebutuhan untuk mengkoordinasikan serangan dengan pesawat dari jenis yang berbeda dan kecepatan (pejuang, pengebom, dan pembom torpedo). Sesuai, Amerika skuadron diluncurkan piecemeal dan untuk melanjutkan target dalam beberapa kelompok yang berbeda. Hal ini diterima bahwa kurangnya koordinasi akan mengurangi dampak dari serangan Amerika dan meningkatkan korban, tapi Spruance menghitung bahwa ini sangat bermanfaat, karena menyimpan Jepang di bawah serangan udara pada gangguan kemampuan mereka untuk meluncurkan counterstrike (Jepang taktik disukai sepenuhnya constituted serangan), dan dia gambled bahwa dia akan menemukan Nagumo dengan flight deck pada mereka yang paling rentan.<ref name="Cressman p. 84">{{Harvard citation no brackets|Cressman|1990|pp=84–89}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=215–216, 226–227}}; {{Harvard citation no brackets|Buell|1987|p=494}}</ref><ref name="cv6.org">{{Cite web|url=http://www.cv6.org/1942/midway/midway_2.htm|title=Battle of Midway|publisher=Joel Shepherd|accessdate=23 July 2015}}</ref>


Setelah hari mulai gelap, kedua belah pihak menghitung kerugian dan membuat rencana sementara untuk kelanjutan pertempuran. Laksamana Fletcher yang terpaksa meninggalkan ''Yorktown'' karena sudah rusak berat, merasa tidak dapat menjalankan komando dari kapal penjelajah, dan mengalihkan komando operasi ke tangan Spruance. Walaupun tahu pihak Amerika Serikat telah menang, Spruance masih tidak tahu jumlah kapal-kapal Jepang yang tersisa. Ia memutuskan untuk tetap menjaga Midway dan kapal-kapal induknya. Mengingat para penerbang yang telah melakukan misi terbang jauh, ia berusaha menghadapi Nagumo saat siang, dan bertahan ketika malam tiba. Untuk menghindari kemungkinan bentrok dengan armada Jepang pada malam hari,<ref>Potter & Nimitz 1960 p.682</ref> Spruance berubah haluan dan memundurkan armadanya ke timur, dan kembali ke arah barat menuju musuh pada tengah malam.
Amerika maskapai pesawat yang kesulitan cari lokasi target, meskipun posisi mereka telah diberikan. Serangan dari ''Lebah'', yang dipimpin oleh Komandan Stanhope C. Cincin, mengikuti salah satu tujuan dari 265 derajat lebih dari 240 derajat yang ditunjukkan oleh kontak laporan. Akibatnya, Udara Kelompok Delapan pembom menyelam rindu Jepang tanggungannya.<ref>{{Harvard citation no brackets|Mrazek|2008|p=113}}</ref><ref>{{Harvard citation no brackets|Lundstrom|1984|p=341}}</ref> Torpedo Skuadron 8 (VT-8, dari ''Tabuhan''), yang dipimpin oleh Letnan Komandan John C. Waldron, mematahkan formasi dari Cincin dan mengikuti yang benar menuju. 10 F4Fs dari ''Lebah'' telah kehabisan bahan bakar dan terpaksa parit.<ref name="Ewing 2004 p 71 85 86 307">{{Harvard citation no brackets|Ewing|2004|pp=71, 85, 86, 307}}</ref>
[[Berkas:VT-6TBDs.jpg|kiri|jmpl|250x250px|Devastators dari VT-6 di atas kapal {{USS|Enterprise|CV-6|6}} sedang bersiap-siap untuk take off selama pertempuran]]
Waldron yang skuadron terlihat musuh operator dan mulai menyerang pada 09:20, diikuti oleh Torpedo Skuadron 6 (VT-6, dari ''Enterprise'') yang Wiidcat's tempur pengawal juga berlari rendah pada bahan bakar dan harus kembali<ref name="Ewing 2004 p 71 85 86 307">{{Harvard citation no brackets|Ewing|2004|pp=71, 85, 86, 307}}</ref> pada 09:40.<ref>{{Harvard citation no brackets|Cressman|1990|pp=91–94}}</ref> Tanpa tempur kawal, 15 [[Douglas TBD Devastator|TBD Devastators]] dari VT-8 ditembak jatuh tanpa mampu untuk menimbulkan kerusakan, dengan perwira muda George H. Gay, Jr, satu-satunya yang selamat. VT-6 kehilangan 10 dari mereka 14 Devastators, dan 10 dari ''Yorktown adalah'' VT-3 12 Devastators ditembak jatuh dengan tidak ada catatan untuk menunjukkan untuk usaha mereka, terima kasih di bagian ke abysmal kinerja mereka Mark 13 torpedo.<ref>{{Harvard citation no brackets|Blair|1975|p=238}}</ref> Tengah jalan terakhir kali TBD Devastator digunakan dalam pertempuran.<ref name="Military Factory">{{Cite web|title=Douglas TBD Devastator Torpedo Bomber (1937)|url=http://www.militaryfactory.com/aircraft/detail-page-2.asp?aircraft_id=732|website=Military Factory|accessdate=27 August 2015|archiveurl=http://www.webcitation.org/6b69Nf43c|archivedate=27 August 2015}}</ref>


Di lain pihak, Yamamoto mulanya memutuskan untuk meneruskan pertempuran, dan mengirim sisa-sisa kapalnya ke arah timur untuk mencari kapal induk Amerika Serikat. Pada saat yang bersamaan, sebuah kapal induk ditugaskannya untuk membombardir Midway. Kapal-kapal Jepang gagal menemukan kapal-kapal Amerika karena Spruance memutuskan untuk mundur sementara ke arah timur. Setelah itu, Yamamoto memerintahkan armadanya untuk mundur ke arah barat.
Senior Angkatan laut dan Biro Persenjataan petugas tidak pernah mempertanyakan mengapa setengah lusin torpedo, dilepaskan begitu dekat dengan operator Jepang, diproduksi tidak ada hasil.<ref>{{Harvard citation no brackets|Crenshaw|1995|p=158}}</ref> Jepang tempur patroli udara, terbang Mitsubishi A6M2 nilai nol<ref>{{Harvard citation no brackets|Thruelsen|1976|pp=186, 189, 190}}</ref> membuat karya pendek dari unescorted, lambat, di bawah bersenjata TBDs. Beberapa TBDs berhasil masuk dalam beberapa kapal-keras jarak jauh dari target mereka sebelum menjatuhkan mereka torpedo—cukup dekat untuk dapat menembaki musuh kapal dan memaksa Jepang pembawa untuk membuat tajam menghindar tapi semua dari mereka torpedo juga meleset atau gagal meledak.<ref name="ReferenceB">{{Cite web|url=http://www.cv6.org/1942/midway/midway_3.htm|title=Battle of Midway (pg 3)}}</ref> Yang abysmal kinerja dari Amerika torpedo pada awal bulan dari perang menjadi sebuah skandal. Torpedo setelah torpedo juga rindu dengan lari langsung di bawah target, sebelum waktunya meledak, atau menyerang target dengan teks yang benar sudut hits (kadang-kadang dengan yang ada dentang) dan gagal meledak.<ref name="Morison IV">{{Harvard citation no brackets|Morison|1949|pp=230–232}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Patrick|first=John|url=http://www.public.navy.mil/subfor/underseawarfaremagazine/Issues/Archives/issue_47/torpedo.html|accessdate=23 July 2015|title=The Hard Lessons Of World War II Torpedo Failures|journal=Undersea Warfare|issue=47|year=2013}}</ref>


Kapal-kapal pencari Amerika Serikat gagal menemukan armada Jepang pada tanggal 5 Juni. Serangan sore hari hampir gagal menemukan armada Yamamoto dan tidak mengenai sasaran. Pesawat-pesawat penyerang kembali ke kapal induk setelah hari gelap, dan Spruance memerintahkan ''Enterprise'' dan ''Hornet'' menyalakan lampu-lampu sorot untuk membantu pendaratan.<ref>[[Marc Mitscher]], komandan ''Hornet'', dua tahun kemudian juga mengeluarkan perintah yang sama ketika terjadi situasi serupa dalam [[Pertempuran Laut Filipina]]</ref>
Meskipun mereka gagal untuk mencetak hasilnya, Amerika torpedo menyerang secara tidak langsung mencapai tiga yang penting hasil. Pertama, mereka menyimpan Jepang pembawa seimbang dan tidak mampu menyiapkan dan meluncurkan mereka sendiri counterstrike. Kedua, mereka menarik Jepang combat air patrol (CAP) keluar dari posisi. Ketiga, banyak nilai nol berlari kehabisan amunisi dan bahan bakar.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=215–216, 226–227}}</ref> penampilan ketiga pesawat torpedo menyerang dari arah tenggara dengan Torpedo Skuadron 3 (VT-3 dari ''Yorktown'') pukul 10:00 dengan cepat menarik mayoritas TOPI Jepang ke tenggara kuadran armada.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=226–227}}</ref> Lebih disiplin, dan pekerjaan dari nomor lebih besar dari Nol untuk TOPI mungkin telah memungkinkan Nagumo untuk mencegah (atau setidaknya mitigate kerusakan yang disebabkan oleh) Amerika datang menyerang.<ref>{{Harvard citation no brackets|Bicheno|2001|p=62}}</ref>


Pada 02.15 tanggal 5 Juni–6 Juni, [[USS Tambor (SS-198)|''Tambor'']] di bawah komando Letnan Kolonel Laut John Murphy memberikan kontribusi bagi hasil akhir pertempuran. Ia (bersama perwira pelaksana, Ray Spruance, Jr.) melihat sejumlah kapal, tetapi tidak bisa mengidentifikasi lawan atau kawan (khawatir mungkin bukan kapal lawan, hingga menahan tembakan). ''Tambor'' melapor ke Laksamana Robert English, Komandan Armada Kapal Selam, Armada Pasifik (<small>[[COMSUBPAC]]</small>) yang kemudian diteruskan ke Spruance via Nimitz. Spruance tidak tahu lokasi sebenarnya armada Yamamoto, dan menyangka kapal-kapal tersebut adalah armada invasi ke Midway. Ia berusaha mengadangnya di sekitar 100 mil laut (185&nbsp;km) timur laut Midway. Malam berlalu tanpa terjadi bentrokan.<ref>Prange, ''Miracle at Midway,'' p. 320; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', p. 345.</ref>
Secara kebetulan, pada waktu yang sama VT-3 terlihat oleh Jepang, tiga skuadron dari SBDs dari ''Enterprise'' dan ''Yorktown'' (VB-6, VS-6 dan VB-3, respectively) yang mendekat dari arah barat daya dan timur laut. Di ''Yorktown'' skuadron (VB-3) harus terbang balik VT-3 tapi terpilih untuk menyerang dari berbagai arah. Dua skuadron dari ''Perusahaan'' yang sedang kehabisan bahan bakar karena waktu yang dihabiskan mencari musuh. Komandan skuadron C. Wade McClusky, Jr memutuskan untuk melanjutkan pencarian, dan oleh nasib baik melihat bangun dari Jepang penghancur ''Arashi'', mengukus dengan kecepatan penuh untuk bergabung Nagumo adalah operator setelah unsuccessfully [[Peledak kedalaman|kedalaman-dibebankan]] AS kapal selam ''Nautilus''{{USS|Nautilus|SS-168|2}}, yang telah unsuccessfully menyerang kapal perang [[Kapal tempur Jepang Kirishima|''Kirishima'']].<ref name="kirishimamove">{{Cite web|year=2006|url=http://www.combinedfleet.com/Kirishima.html|title=IJN Kirishima: Tabular Record of Movement|work=Senkan!|publisher=combinedfleet.com|accessdate=6 June 2007|archiveurl=https://web.archive.org/web/20070610144811/http://www.combinedfleet.com/Kirishima.html|archivedate=10 June 2007|deadurl=no}}</ref> Beberapa pembom hilang dari bahan bakar kelelahan sebelum serangan dimulai.<ref>{{Harvard citation no brackets|Tillman|1976|pp=69–73}}</ref>


Kapal-kapal Jepang yang dilihat ''Tambor'' adalah unit bombardemen Yamamoto yang terdiri dari empat kapal penjelajah dan dua kapal perusak. Pada pukul 02.55, mereka diperintahkan untuk mundur ke barat.<ref>Prange, ''Miracle at Midway,'' p.320; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', p. 345.</ref> Kehadiran ''Tambor'' juga diketahui kapal-kapal Jepang. {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Mogami|1934)|2}} dan {{ship|Kapal penjelajah Jepang Mikuma||2}} berbenturan ketika keduanya berbelok untuk menghindari ''Tambor''. Kerusakan {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Mogami|1934)|2}} di bagian lunas<ref>Blair, ''Silent Victory'', chart p.240.</ref> merupakan satu-satunya prestasi yang dicapai delapan belas kapal selam Amerika Serikat yang dikerahkan dalam pertempuran ini. Pada pukul 04.12 langit cukup terang bagi untuk mengenali kapal-kapal tersebut adalah kapal Jepang, tetapi Murphy memerintahkan ''Tambor'' untuk menyelam. Pada pukul 06.00, Murphy melaporkan dua kapal penjelajah kelas {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Mogami|1934)|2}} berlayar ke arah barat, dan menempatkan Spruance paling sedikit 100 mil laut (185&nbsp;km) dari posisi kapal-kapal Jepang.<ref>Blair, ''Silent Victory'', pp.246–7.</ref> Spruance mungkin beruntung tidak mengejar kapal-kapal Jepang. Bila bertemu dengan kapal-kapal berat Yamamoto, termasuk ''Yamato'' dalam kegelapan, kapal-kapal penjelajah Spruce akan kewalahan, dan kapal-kapal induknya tidak berdaya.<ref>Blair, ''Silent Victory'', pp.246–7; Willmott, ''Barrier and the Javelin''.</ref> Pada waktu itu, hanya [[Fleet Air Arm]] milik Britania yang dapat beroperasi di waktu malam.<ref>Hal ini dibantu oleh [[Fairey Swordfish|Swordfish]] dari [[Fairey Aviation Company|Fairey]] yang berkecepatan rendah. Stephen, Martin. ''Sea Battles in Close-up: World War 2'' (Shepperton, Surrey: Ian Allan, 1988), Volume 1, p.34.</ref>
McClusky keputusan untuk melanjutkan pencarian dan penilaian, dalam pendapat dari Laksamana [[Chester William Nimitz|Chester Nimitz]], "memutuskan nasib kami pembawa gugus tugas dan pasukan kita di Tengah jalan&#x20;..."<ref>{{Cite web|url=http://www.cv6.org/company/accounts/wmcclusky/|title=Accounts – C. Wade McClusky|publisher=cv6.org|accessdate=26 January 2012}}</ref> ketiga Amerika dive-bomber skuadron (VB-6, VS-6 dan VB-3) tiba hampir bersamaan di waktu yang tepat, lokasi dan altitudes untuk menyerang.<ref>{{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|pp=259–261, 267–269}}; {{Harvard citation no brackets|Cressman|1990|pp=96–97}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=215–216, 226–227}}</ref> Sebagian besar dari Jepang KAP adalah fokus pada torpedo pesawat dari VT-3 dan berada di luar dari posisi, bersenjata Jepang menyerang pesawat penuh hangar deck, bahan bakar selang snaked seberang deck sebagai pengisian bahan bakar operasi yang tergesa-gesa menjadi lengkap, dan mengulangi perubahan persenjataan berarti bahwa bom dan torpedo yang ditumpuk di sekitar hangars, daripada disimpan dengan aman di majalah, membuat Jepang pembawa sangat rentan.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=250}}</ref>


[[Berkas:USS Hammann sinking 1942-06-06 seen from USS Yorktown.jpg|jmpl|Sewaktu mencoba menyelamatkan [[USS Yorktown (CV-5)|''Yorktown'']], [[USS Hammann (DD-412)|kapal perusak ''Hammann'']] dan ''Yorktown'' terkena torpedo yang diluncurkan dari [[Kapal selam Jepang I-168|kapal selam ''I-168'']].]]
Mulai pukul 10:22, dua skuadron dari ''Perusahaan''&#x27;<span class="nowrap" style="padding-left:0.1em;"></span>s udara kelompok berpisah dengan tujuan dari mengirimkan satu skuadron masing-masing untuk menyerang ''Kaga'' dan ''Akagi''. Sebuah miscommunication menyebabkan kedua skuadron untuk menyelam di ''Kaga''. Mengakui kesalahan, Letnan Komandan Richard Halsey Terbaik dan dua wingmen mampu untuk menarik keluar dari mereka menyelam dan, setelah menilai itu ''Kaga'' ada yang hancur, menuju ke utara untuk menyerang ''Akagi''. Datang di bawah sebuah serangan bom dari hampir penuh dua skuadron, ''Kaga'' mengalami empat atau lima ledakan langsung, yang menyebabkan kerusakan berat dan mulai banyak kebakaran. Salah satu bom mendarat di dekat jembatan, membunuh Kapten Jisaku Okada dan sebagian besar kapal senior petugas.<ref name="ReferenceB">{{Cite web|url=http://www.cv6.org/1942/midway/midway_3.htm|title=Battle of Midway (pg 3)}}</ref> Letnan Clarence E. Dickinson, bagian dari McClusky kelompok, dove di ''Kaga'':


Sepanjang dua hari berikutnya, sisa-sisa kapal Jepang mendapat serangan dari pesawat-pesawat yang berpangkalan di Midway, diteruskan oleh pesawat-pesawat dari kapal induk Spruance. {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Mikuma||2}} akhirnya tenggelam, sementara {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Mogami|1934)|2}} selamat dari kerusakan berat dan kembali ke Jepang untuk diperbaiki. Kapten [[Richard E. Fleming]], penerbang dari Korps Marinir dianugerahi [[Medal of Honor]] secara anumerta atas keberaniannya menyerang {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Mikuma||2}}.
Meskipun ''Akagi'' berkelanjutan hanya satu langsung memukul (hampir pasti dijatuhkan oleh Letnan Komandan Terbaik), ini terbukti fatal blow; bom menghantam tepi mid-ship deck lift dan menerobos ke atas hangar, di mana itu meledak di antara bersenjata dan bahan bakar pesawat udara di sekitarnya. Nagumo adalah kepala staf, [[Ryūnosuke Kusaka]], merekam "hebat api&#x20;... mayat di tempat&#x20;... Pesawat berdiri ekor, belching pucat api dan pesawat jet-asap hitam, yang membuatnya mustahil untuk membawa api di bawah kendali."{{Sfn|Keegan|2004|p=216}} bom Lain meledak di bawah air yang sangat dekat terbelakang; menghasilkan geyser bengkok dek penerbangan ke atas "dalam fantastis configurations" dan penyebab penting kerusakan kemudi.<ref name="ReferenceB">{{Cite web|url=http://www.cv6.org/1942/midway/midway_3.htm|title=Battle of Midway (pg 3)}}</ref>{{Sfn|Keegan|2004|p=216}}<span class="mw-ref" id="cite_ref-108" rel="dc:references">[[#cite_note-108|<span class="mw-reflink-text"><nowiki>[nb 3]</nowiki></span>]]</span><span class="mw-ref" id="cite_ref-108" rel="dc:references"></span>


Sementara itu, Amerika Serikat berusaha menyelamatkan ''Yorktown''. USS ''Vireo'' sedang menariknya pada sore 6 Juni ketika ''Yorktown'' terkena dua torpedo yang diluncurkan dari kapal selam Jepang ''I-168''. Hanya ada sedikit korban di atas ''Yorktown'' karena sebagian besar awak sudah diungsikan sebelumnya. Namun torpedo ketiga menghantam [[USS Hammann (DD-412)|USS ''Hammann'']] yang sedang memberikan listrik tambahan untuk ''Yorktown''. ''Hammann'' pecah menjadi dua dan 80 awak gugur. Sebagian besar korban tewas disebabkan meledaknya bom laut yang dibawa ''Hammann''. ''Yorktown'' bertahan hingga pukul 06.00 pagi 7 Juni sebelum akhirnya tenggelam.
Secara bersamaan, ''Yorktown''&#x27;<span class="nowrap" style="padding-left:0.1em;"></span>s VB-3, diperintahkan oleh Max Leslie, pergi untuk ''Sōryū'', mencetak setidaknya tiga hits, dan menyebabkan luas kerusakan. Beberapa Leslie adalah pembom tidak punya bom saat mereka tak sengaja dilepaskan saat pilot mencoba untuk menggunakan listrik diaktifkan switch. Namun demikian, Leslie dan lain-lain masih menyelam-bom, strafing pembawa deck dan menyediakan selimut bagi mereka dengan bom.<ref>https://books.google.com.sg/books?id=v8KnCwAAQBAJ&pg=PA39&lpg=PA39&dq=%22SBD%22+%22electrical+arming+switches%22+%22midway%22&source=bl&ots=lehYhRF2L8&sig=YuxBQTRUcLps5dtC0askBkIIk6Y&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiwzbSf6IvNAhULRY8KHVyjDicQ6AEIGzAA#v=onepage&q=%22electrical%20arming%20switches%22&f=false</ref> Bensin dinyalakan, menciptakan sebuah "inferno," sementara ditumpuk bom dan amunisi yang meledak.{{Sfn|Beevor|2012|p=310}} VT-3 ditargetkan ''Hiryū'', yang hemmed oleh ''Sōryū'', ''Kaga'', dan ''Akagi'', tapi dicapai tidak ada catatan.<ref name="Parshall 2005 330–353">{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=330–353}}</ref>


== Pascapertempuran ==
Dalam waktu enam menit, ''Sōryū'' dan ''Kaga'' ada benderang dari batang ke buritan, seperti api yang terus menyebar melalui kapal. ''Akagi'', setelah terkena satu bom, butuh waktu lebih lama untuk membakar, tapi menyebabkan api dengan cepat diperluas dan segera terbukti tidak mungkin untuk menghapus; dia juga akhirnya dikonsumsi oleh api dan harus ditinggalkan. Semua yang tersisa untuk sementara mengapung, seperti tidak menderita kerusakan di bawah permukaan air, selain kemudi kerusakan ''Akagi'' yang disebabkan oleh near miss dekat terbelakang. Meskipun awalnya berharap bahwa ''Akagi'' bisa diselamatkan atau setidaknya diderek kembali ke Jepang, semua tiga operator yang akhirnya ditinggalkan dan ditenggelamkan.<ref name="Parshall 2005 330–353">{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=330–353}}</ref><span class="mw-ref" id="cite_ref-113" rel="dc:references">[[#cite_note-113|<span class="mw-reflink-text"><nowiki>[nb 4]</nowiki></span>]]</span><span class="mw-ref" id="cite_ref-113" rel="dc:references"></span>
Setelah menang telak, dan pengejaran terhadap kapal-kapal Jepang makin berbahaya di dekat [[Kepulauan Wake]],<ref name=Blair247>Blair, ''Silent Victory'', p.247.</ref> armada Amerika Serikat ditarik mundur. Sejarawan Samuel E. Morison pada tahun 1949 menulis bahwa Spruance menjadi sasaran kritik karena tidak mengejar kapal-kapal Jepang yang sedang mundur, dan memungkinkan mereka untuk melarikan diri.<ref>Morison, Coral Sea, Midway and Submarine Actions: May 1942–August 1942. (History of United States Naval Operations in World War II), Volume IV, p. 142</ref> Pada tahun 1975, Clay Blair menulis bila Spruance mengejar, kapal-kapalnya akan bertemu dengan armada Yamamoto, termasuk [[Kapal perang Jepang Yamato|''Yamato'']] pada malam hari. Keadaan ini menguntungkan Jepang [[kapal penjelajah|kapal-kapal penjelajah]] Jepang, sementara Spruance tidak dapat meluncurkan pesawat-pesawatnya.<ref name=Blair247/> Jepang kehilangan empat dari enam [[kapal induk]] yang dimiliki beserta sejumlah besar penerbang yang sangat terlatih hingga mengakhiri ekspansi [[Jepang]] di [[Pasifik]]. Kapal induk Jepang yang tersisa hanyalah [[Kapal induk Jepang Shōkaku|''Shōkaku'']] dan [[Kapal induk Jepang Zuikaku|''Zuikaku'']]. Kapal induk Jepang yang lainnya, [[Kapal induk Jepang Ryūjō|''Ryūjō'']], [[Kapal induk Jepang Jun'yō|''Jun'yō'']], dan [[Kapal induk Jepang Hiyō|''Hiyō'']] berasal dari kelas di bawahnya.


Pada 10 Juni, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang memberikan konferensi di hadapan perwira penghubung tentang hasil pertempuran secara tidak lengkap. Alasannya, kerugian yang sebenarnya merupakan rahasia militer yang tidak perlu diketahui semua perwira. Hanya Kaisar Hirohito yang diberi tahu tentang jumlah kapal induk yang tenggelam dan pilot yang gugur. Kaisar juga memilih untuk tidak segera menyampaikan hal ini ke angkatan darat. Para pimpinan [[angkatan darat]] untuk beberapa waktu masih percaya armada Jepang dalam keadaan siap tempur.<ref>[[Herbert Bix]], ''Hirohito and the Making of Modern Japan'', 2001, p. 449</ref>
=== Jepang counterattacks ===
[[Berkas:USS_Yorktown_hit-740px.jpg|jmpl|250x250px|''Yorktown'' pada saat dampak dari sebuah torpedo dari sebuah Nakajima B5N dari Letnan Hashimoto adalah 2 ''[[Pasukan Udara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang|chūtai]]''<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=312–318}}</ref>]]
''Hiryū'', satu-satunya yang bertahan Jepang induk, menghabiskan sedikit waktu di counterattacking. ''Hiryū''&#x27;<span class="nowrap" style="padding-left:0.1em;"></span>s pertama serangan gelombang, terdiri dari 18 D3As dan 6 pesawat tempur pengawal, diikuti mundur pesawat Amerika dan menyerang pertama karir mereka temui, ''Yorktown'', memukul dia dengan tiga bom yang meledakkan sebuah lubang di lantai, snuffed tahu dia [[Pendidih|boiler]], dan menghancurkan satu anti-pesawat mount. Kerusakan juga dipaksa Laksamana Fletcher bergerak nya perintahkan staf untuk heavy cruiser ''Astoria''{{USS|Astoria|CA-34|2}}. Perbaikan tim mampu untuk sementara patch dek penerbangan dan memulihkan tenaga untuk beberapa boiler dalam satu jam, memberikan kecepatan {{Convert|19|kn}} dan memungkinkan dia untuk melanjutkan operasi udara. Tiga belas pengebom menyelam dan tiga mengawal pejuang hilang dalam serangan ini (dua mengawal pejuang berbalik kembali lebih awal setelah mereka rusak menyerang beberapa ''Perusahaan''&#x27;<span class="nowrap" style="padding-left:0.1em;"></span>s SBDs kembali dari serangan mereka di Jepang tanggungannya).<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=262, 292–299, 312}}</ref>


=== Tuduhan kejahatan perang ===
Kira-kira satu jam kemudian, ''Hiryū yang'' kedua serangan gelombang, terdiri dari sepuluh B5Ns dan enam mengawal A6Ms, tiba di ''Yorktown''; perbaikan upaya-upaya yang telah begitu efektif bahwa Jepang pilot menganggap bahwa ''Yorktown'' pasti berbeda, undamaged carrier.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=312}}</ref> Mereka diserang, melumpuhkan ''Yorktown'' dengan dua torpedo; dia kehilangan semua kekuatan dan dikembangkan 23 tingkat-daftar ke pelabuhan. Lima pengebom torpedo dan dua pesawat tempur ditembak jatuh dalam serangan ini.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=311, 316, 318}}</ref>
Tiga penerbang Amerika Serikat, [[Letnan Muda]] Wesley Osmus (pilot, ''Yorktown''), Letnan Muda Frank O'Flaherty (pilot, ''Enterprise''), dan [[Aviation Machinist's Mate]] B. F. (atau B. P.) Gaido (penembak/teknisi radio pesawat SBD yang terbang bersama O'Flaherty) ditangkap Jepang selama pertempuran berlangsung. Osmus ditahan di kapal perusak ''Arashi'', sementara O'Flaherty dan Gaido ditahan di kapal perusak ''Nagara'' (atau kapal perusak ''Makigumo'', keterangan berbeda-beda menurut sumber). Menurut tuduhan, ketiganya dibunuh pihak Jepang.<ref>Robert E. Barde, "Midway: Tarnished Victory", ''Military Affairs'', v. 47, no. 4 (December 1983), pp. 188–192.</ref> Laporan yang disampaikan Laksamana Nagumo tentang Letnan Muda Osmus menyatakan "Dia wafat tanggal 6 Juni dan dimakamkan di laut". Catatan Nagumo mencantumkan tujuh butir informasi, termasuk kekuatan armada Fletcher, tetapi tidak mencatat tentang kematian O'Flaherty atau Gaido.<ref name="nagumoreport">{{cite web | last = | first = month = May | year = 1947 | url = http://www.ibiblio.org/hyperwar/Japan/IJN/rep/Midway/Nagumo/index.html#III-3 | title = Japanese Story of the Battle of Midway | format = | work = ONI Review | publisher = ibiblio.org | accessdate = 2007-06-06}}</ref>


== Dampak ==
Berita dari dua pemogokan, dengan laporan masing-masing telah tenggelam Amerika carrier (sebenarnya keduanya ditemukan telah rusak, tetapi tidak tenggelam, ''Yorktown''), sangat meningkatkan moral di Jepang pembawa gugus tugas. Its bertahan beberapa pesawat yang ditemukan kapal ''Hiryū''. Meskipun rugi besar, Jepang percaya bahwa mereka bisa mengikis bersama-sama cukup pesawat untuk satu lebih banyak menyerang terhadap apa yang diyakini menjadi satu-satunya yang tersisa Amerika carrier.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=323}}</ref>
Pertempuran ini sering disebut sebagai "titik balik dalam Perang Pasifik".<ref>Dull, p.166; Prange, p.395.</ref> Namun Jepang terus mencoba bergerak maju di Pasifik Selatan. Amerika Serikat masih perlu waktu berbulan-bulan untuk mengubah kekuatan lautnya yang masih berimbang dengan Jepang menjadi supremasi di laut.<ref>Willmott, ''Barrier and the Javelin,'' pp.522–523; Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp.416–430.</ref> Midway sendiri tidak mengubah jalannya peperangan seperti halnya [[Pertempuran Salamis]] atau [[Pertempuran Trafalgar]]. Walaupun demikian, Midway merupakan kemenangan telak pertama Sekutu melawan Jepang yang sebelumnya tidak terkalahkan. Setelah [[Pertempuran Laut Koral]] berakhir dengan tidak jelas pemenangnya dan Pertempuran Midway, inisiatif strategi Jepang menjadi tumpul, dan Amerika Serikat merebut kemampuan ofensif Jepang.<ref name="U.S"/> Pertempuran Midway membuka jalan bagi kampanye militer berikutnya di sekitar [[Kampanye militer Kepulauan Solomon|Kepulauan Solomon]] dan [[Kampanye militer Guadalkanal|Guadalkanal]] yang dimenangkan Sekutu setelah secara berkepanjangan menghabiskan tenaga musuh dengan segala kekuatan militer yang ada.


Pertempuran Midway menunjukkan pentingnya usaha-usaha memecahkan sandi musuh dan pelatihan kriptologi angkatan laut sebelum pertempuran berlangsung. Usaha pemecahan sandi musuh terus berlanjut di medan perang Pasifik dan Atlantik. Pemecahan sandi musuh terbukti sangat penting, misalnya pesawat Laksamana Yamamoto dapat ditembak jatuh berkat bantuan analisis sandi angkatan laut.
=== Amerika balas dendam ===
Terlambat di sore hari, ''Yorktown'' pramuka pesawat yang terletak ''Hiryū'', mendorong ''Perusahaan'' untuk meluncurkan sebuah akhir pemogokan 24 dive bomb (termasuk 6 SBDs dari LAWAN-6, 4 SBDs dari VB-6, dan 14 SBDs dari ''Yorktown'''s VB-3). Meskipun ''Hiryū'' yang membela dengan kuat melindungi dari lebih dari selusin Nol pejuang, serangan oleh ''Perusahaan'' dan yatim piatu ''Yorktown'' pesawat yang diluncurkan dari ''Enterprise'' adalah sukses: empat, mungkin lima bom menghantam ''Hiryū'', meninggalkan dia benderang dan tidak mampu untuk mengoperasikan pesawat. ''Hornet''&#x27;<span class="nowrap" style="padding-left:0.1em;"></span>s menyerang, meluncurkan terlambat karena kesalahan komunikasi, terkonsentrasi di sisa mengawal kapal-kapal tetapi gagal untuk mencetak hasilnya.<ref name="Parshall 2005 328–329, 354–359">{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=328–329, 354–359}}</ref>


Pertempuran Midway secara permanen merusakkan daya serang Angkatan Laut Jepang, dan kehilangan kemampuan operasional pada tahap yang menentukan terbukti fatal. Secara khusus, pertempuran ini mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terhadap armada kapal induk Jepang, begitu parah hingga mereka tidak dapat lagi membentuk armada kapal induk berukuran besar dengan awak pesawat yang terlatih baik. Pemimpin perang Jepang tidak memiliki persiapan untuk menggantikan kapal-kapal yang hancur, serta penerbang atau pelaut yang tewas. Di Midway, total penerbang Jepang yang tewas dalam sehari sama dengan total penerbang yang dihasilkan program pelatihan pilot sebelum perang dalam setahun.<ref>Peattie, ''Sunburst'', pp.131–134, 181–184, & 191–192..</ref> Pengalaman tempur mereka juga tidak mungkin tergantikan. Setelah [[Pertempuran Solomon Timur]] dan [[Pertempuran Santa Cruz]], jumlah awak pesawat veteran makin menipis.<ref>Peattie, ''Sunburst'', pp.176–186; Eric Bergerud, ''Fire in the Sky'', p.668.</ref> Juga tidak kalah pentingnya, Jepang kehilangan empat kapal induk,<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp. 416–421.</ref> dan kekuatan kapal induk Jepang tidak pulih hingga 1944.<ref>''Shinano'' yang mulai bertugas 19 November 1944 adalah kapal induk keempat yang dioperasikan Jepang selama perang, setelah ''Taihō'', ''Unryū'', dan ''Amagi''.</ref> Pada [[Pertempuran Laut Filipina]], walaupun Jepang sepertinya sudah membangun kembali kekuatan kapal induk mereka, pesawat-pesawat Jepang sebagian diterbangkan oleh pilot yang tidak berpengalaman sehingga kekuatan udara Jepang tidak seampuh sebelum Pertempuran Midway.
Setelah sia-sia upaya dalam mengendalikan blaze, sebagian besar awak kapal yang tersisa di ''Hiryū'' sudah dievakuasi dan sisa dari armada terus berlayar timur laut dalam upaya untuk mencegat Amerika tanggungannya. Meskipun bergegas upaya oleh Jepang perusak itu memukulnya dengan torpedo dan kemudian pergi dengan cepat, ''Hiryū'' tetap bertahan untuk beberapa jam lagi, yang ditemukan pagi-pagi berikutnya dengan pesawat terbang dari pendamping pembawa ''Hōshō'' dan mendorong berharap dia bisa diselamatkan, atau setidaknya diderek kembali ke Jepang. Segera setelah terlihat, ''Hiryū'' tenggelam. Rear-Admiral Tamon Yamaguchi, bersama-sama dengan kapten kapal Tomeo Kaku, memilih untuk turun dengan kapal, biaya Jepang mungkin terbaiknya pembawa petugas.<ref name="Parshall 2005 328–329, 354–359">{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=328–329, 354–359}}</ref>
[[Berkas:Hiryu_burning.jpg|jmpl|250x250px|''Hiryū'', sesaat sebelum tenggelam. Foto ini diambil oleh Pelayanan Khusus perwira muda Kiyoshi Ōniwa dari Yokosuka B4Y dari maskapai ''Hōshō''.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=356}}</ref>]]
Sebagai kegelapan jatuh, kedua belah pihak mengambil saham mendadak dan membuat rencana untuk melanjutkan aksi. Laksamana Fletcher, terpaksa harus meninggalkan lalai ''Yorktown'' dan merasa dia tidak bisa telah perintah dari mobil, ceded berwenang untuk Spruance. Spruance tahu Amerika Serikat telah memenangkan kemenangan besar, tapi ia masih tidak yakin apa yang pasukan Jepang tetap dan bertekad untuk menjaga keduanya Tengah dan operator. Untuk bantuan nya aviators, yang telah diluncurkan pada ekstrim, jarak, dia terus dekat dengan Nagumo siang hari dan persisted sebagai malam jatuh.<ref name="Potter & Nimitz 1960 p.682">{{Harvard citation no brackets|Potter|Nimitz|1960|p=682}}</ref>


Pada saat yang bersamaan, Angkatan Laut Amerika Serikat mengerahkan lebih dari dua lusin armada dan kapal induk ringan, serta berbagai kapal induk pengawal.<ref>{{cite web |url=http://www.combinedfleet.com/economic.htm |title=Why Japan Really Lost The War - War Production |publisher=combinedfleet.com}}</ref> Pada 1942, program pembangunan kapal Amerika Serikat telah memasuki tahun ketiga. Program ini dimulai dengan adanya [[Undang-Undang Vinson Kedua]] yang bertujuan membangun angkatan laut Amerika Serikat yang lebih besar dari Jepang.<ref>Hakim, ''A History of Us: War, Peace and all that Jazz''</ref> Berbeda halnya dengan Jepang, sebagian besar awak pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat selamat dari Pertempuran Midway dan pertempuran lainnya pada tahun 1942. Ditambah dengan adanya peningkatan program pelatihan, Amerika Serikat dapat menambah jumlah penerbang berpengalaman untuk mengimbangi jumlah kapal perang dan pesawat militer yang makin meningkat.
Akhirnya, takut kemungkinan malam pertemuan dengan Jepang permukaan pasukan,<ref name="Potter & Nimitz 1960 p.682">{{Harvard citation no brackets|Potter|Nimitz|1960|p=682}}</ref> dan percaya Yamamoto masih berniat untuk menyerang, yang berbasis di bagian dalam menyesatkan kontak laporan dari ''Tambor''{{USS|Tambor|SS-198|2}},<ref name="Blair 1975 246–247">{{Harvard citation no brackets|Blair|1975|pp=246–247}}</ref> Spruance berubah arah dan mundur ke timur, kembali ke arah barat musuh di tengah malam.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=344}}</ref> Untuk bagian itu, Yamamoto awalnya memutuskan untuk melanjutkan pertunangan dan mengutus-nya yang tersisa permukaan pasukan mencari eastward Amerika tanggungannya. Di saat yang sama, dia melepaskan sebuah mobil polisi merampok kekuatan untuk memberi pulau. Jepang permukaan pasukan gagal untuk melakukan kontak dengan orang-orang Amerika karena Spruance keputusannya singkat menarik eastward, dan Yamamoto memerintahkan jenderal penarikan ke barat.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=382–383}}</ref> Itu beruntung Spruance tidak mengejar, dia datang dalam kontak dengan Yamamoto berat kapal, termasuk [[Kapal tempur Jepang Yamato|''Yamato'']], dalam gelap dan mengingat Jepang Angkatan laut adalah penekan di malam hari-taktik serangan pada saat itu, cruisers pasti akan kewalahan dan operator tenggelam.<ref>{{Harvard citation no brackets|Blair|1975|pp=246–247}}; {{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|pp=381–382}}</ref>


== Pencarian kapal-kapal yang tenggelam ==
Spruance gagal untuk mendapatkan kembali kontak dengan Yamamoto pasukan pada 5 juni meskipun pencarian ekstensif. Menjelang akhir hari dia meluncurkan pencarian-dan-hancurkan misi untuk mencari tahu ada sisa-sisa Nagumo adalah pembawa pasukan. Ini sore hari pukul sempit rindu mendeteksi Yamamoto utama tubuh dan gagal untuk mencetak hits di straggling Jepang penghancur. Serangan pesawat kembali ke operator setelah malam tiba, mendorong Spruance untuk memesan ''Enterprise'' dan ''Hornet'' untuk menghidupkan mereka lampu untuk membantu pendaratan.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=364–365}}</ref>
[[Berkas:Sinking of japanese cruiser Mikuma 6 june 1942.jpg|jmpl|[[Kapal penjelajah Jepang Mikuma|''Mikuma'']] beberapa saat sebelum tenggelam.]]

Kedalaman laut di lokasi pertempuran bisa mencapai 5.200 m hingga sangat sulit mencari kapal-kapal yang karam. Pada 19 Mei 1998, [[Robert Ballard]] bersama tim ilmuwan dan veteran perang Midway (termasuk partisipan dari Jepang) menemukan dan memotret ''Yorktown'' di dasar laut. Kapal ini masih sangat utuh untuk sebuah kapal yang tenggelam pada tahun 1942. Walaupun sudah lama tenggelam, peralatan dan bahkan cat kapal masih bisa terlihat.<ref>{{cite news|url=http://www.cnn.com/TECH/science/9806/04/yorktown.found/index.html|title=Titanic explorer finds Yorktown|date=1998-06-04|accessdate=2007-07-01|publisher=CNN}}</ref>
Pada 02:15 pada malam 5/6 juni, Komandan John Murphy ''Tambor''{{USS|Tambor|SS-198|2}}, berbohong {{Convert|90|nmi}} barat dari Tengah jalan, membuat kedua dari kapal selam angkatan dua besar kontribusi untuk pertempuran hasilnya, meskipun dampaknya masih sangat tumpul oleh Murphy sendiri.<ref name="Blair, 250">{{Harvard citation no brackets|Blair|1975|p=250}}</ref> Penampakan beberapa kapal, juga Murphy juga nya executive officer, Ray Spruance, Jr, bisa mengenali mereka. Belum bisa dipastikan dari apakah mereka benar-ramah atau tidak dan menolak untuk mendekati lebih dekat lagi untuk menguji mereka menuju atau tipe, Murphy memutuskan untuk mengirim samar-samar laporan dari "empat kapal besar" Laksamana Robert bahasa inggris, Komandan, kapal Selam Angkatan, Armada Pasifik (COMSUBPAC). Laporan ini diserahkan oleh inggris kepada Nimitz, yang kemudian dikirim ke Spruance. Spruance, mantan komandan kapal selam, "dimengerti marah" di vagueness dari Murphy laporan, seperti menyediakan dia dengan lebih dari kecurigaan dan tidak ada informasi di mana untuk membuat persiapan.<ref name="Parshall & Tully, 359">{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=359}}</ref> Tahu lokasi tepatnya dari Yamamoto "Utama Tubuh" (gigih masalah sejak waktu PBYs pertama kali terlihat di Jepang), Spruance dipaksa untuk menganggap "empat kapal besar" dilaporkan oleh ''Tambor'' diwakili utama invasi kekuatan dan jadi dia pindah ke blok ini, sementara tinggal {{Convert|100|nmi}} timur laut dari Tengah jalan.<ref name="prange_320">{{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|p=320}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=345}}.</ref>

Dalam kenyataannya, kapal-kapal yang terlihat oleh ''Tambor'' satu detasemen dari empat cruisers dan dua kapal perusak Yamamoto telah dikirim untuk memberi Tengah. Pada 02:55 ini kapal menerima Yamamoto perintah untuk pensiun dan diubah saja untuk memenuhinya.<ref name="prange_320">{{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|p=320}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=345}}.</ref> Pada sekitar waktu yang sama sebagai perubahan ini tentu saja, ''Tambor'' terlihat dan selama maneuvers dirancang untuk menghindari kapal selam serang, ''Mogami'' dan [[Kapal jelajah Jepang Mikuma|''Mikuma'']] bertabrakan, menimbulkan kerusakan serius di ''Mogami''&#x27;<span class="nowrap" style="padding-left:0.1em;"></span>s busur. Semakin rusak parah ''Mikuma'' melambat ke {{Convert|12|kn}} untuk mengimbangi.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=345–346, diagram 347, 348}}</ref> Hanya pada 04:12 apakah langit mencerahkan cukup untuk Murphy untuk yakin kapal Jepang, dengan waktu yang tinggal lalu muncul adalah berbahaya dan ia menyelam untuk mendekati untuk menyerang. Serangan itu gagal dan sekitar pukul 06:00 dia akhirnya melaporkan dua ke arah barat , sebelum menyelam lagi dan bermain, tidak ada lagi peran dalam pertempuran.<ref name="Blair 1975 246–247">{{Harvard citation no brackets|Blair|1975|pp=246–247}}</ref> Pincang bersama pada langsung saja pada 12&#x20;knot—sekitar satu-ketiga mereka atas kecepatan dan hanya 1 knot lebih cepat dari ''Tambor'' sementara terendam—''Mogami'' dan ''Mikuma'' telah hampir sempurna target untuk kapal selam serangan. Segera setelah ''Tambor'' kembali ke pelabuhan, Spruance Murphy telah dibebaskan dari tugas dan diserahkan ke pantai stasiun, mengutip nya membingungkan kontak laporan, malang torpedo tembakan selama serangan lari dan jenderal kurangnya agresi, terutama ketika dibandingkan dengan ''Nautilus'', yang tertua dari 12 kapal di Tengah dan satu-satunya yang telah berhasil ditempatkan torpedo pada target (walaupun tidak meledak).<ref name="Blair, 250">{{Harvard citation no brackets|Blair|1975|p=250}}</ref><ref name="Parshall & Tully, 359">{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=359}}</ref>

Selama mengikuti dua hari pertama, Tengah dan kemudian Spruance adalah operator meluncurkan beberapa poin negatif bagi para pejalan kaki. ''Mikuma'' akhirnya tenggelam oleh Dauntlesses,<ref name="NatlGeo1999">{{Cite journal|last=Allen|first=Thomas B.|title=Return to the Battle of Midway|publisher=National Geographic|journal=Journal of the National Geographic Society|location=Washington, D.C.|volume=195|issue=4|pages=80–103 (p.89)|date=April 1999|url=http://www.nationalgeographic.com/midway|issn=0027-9358|accessdate=}}</ref> sementara ''Mogami'' bertahan lebih parah kerusakan kembali ke rumah, untuk perbaikan. Kapal perusak ''Arashio'' dan ''Asashio'' juga dibom dan strafed selama bertahan dari serangan-serangan ini.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=377}}</ref> Kapten Richard E. Fleming, AS Korps Marinir aviator, tewas saat melaksanakan sebuah meluncur bom berjalan di ''Mikuma'' dan posthumously dianugerahi [[Medal of Honor|Medali Kehormatan]].<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=362}}</ref>

Sementara itu, upaya penyelamatan di ''Yorktown'' yang mendukung, dan dia diambil di derek oleh USS&#x20;''Vireo''{{USS|Vireo|AM-52|6}}. Di sore hari dari 6 juni, selam Jepang&#x20;''I-168'', yang telah berhasil menyelinap melewati barisan dari kapal perusak (mungkin karena jumlah besar dari puing-puing di dalam air), menembakkan salvo dari torpedo, dua dari yang melanda ''Yorktown''. Ada beberapa korban di atas kapal, karena sebagian besar awak kapal sudah dievakuasi, tapi ketiga torpedo dari salvo menyerang kapal perusak USS&#x20;''Hammann''{{USS|Hammann|DD-412|6}}, yang telah memberikan tambahan kekuatan untuk ''Yorktown''. ''Hammann'' patah dua dan tenggelam dengan kehilangan 80 jiwa, sebagian besar karena dia sendiri biaya kedalaman meledak. Dengan lebih menyelamatkan usaha yang dianggap sia-sia, sisa-sisa kru perbaikan yang dievakuasi dari ''Yorktown'', yang tenggelam setelah 05:00 pada 7 juni.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=374–375, 383}}</ref>

== Jepang korban ==
[[Berkas:Sinking_of_japanese_cruiser_Mikuma_6_june_1942.jpg|jmpl|250x250px|[[Kapal jelajah Jepang Mikuma|''Mikuma'']] sesaat sebelum tenggelam]]
Pada saat pertempuran berakhir, 3,057 Jepang telah meninggal. Korban yang berada di empat operator adalah:
''Akagi'': 267; ''Kaga'': 811; ''Hiryu'': 392; ''Soryu'': 711; total 2,181.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=476}}</ref> berat cruisers ''Mikuma'' (tenggelam; 700 korban) dan ''Mogami'' (rusak parah; 92) diperhitungkan lain 792 kematian.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=378, 380}}</ref>

Di samping itu, kapal perusak ''Arashio'' (dibom; 35) dan ''Asashio'' (strafed oleh pesawat udara; 21) berdua rusak selama serangan udara yang tenggelam ''Mikuma'' dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut untuk ''Mogami''. Floatplanes hilang dari cruisers ''Chikuma'' (3) dan ''Nada'' (2). Mati kapal-kapal perusak ''Tanikaze'' (11), ''Arashi'' (1), ''Kazagumo'' (1) dan armada oiler ''Akebono Maru'' (10) terdiri atas sisa 23 korban.<span class="mw-ref" id="cite_ref-138" rel="dc:references">[[#cite_note-138|<span class="mw-reflink-text"><nowiki>[nb 5]</nowiki></span>]]</span><span class="mw-ref" id="cite_ref-138" rel="dc:references"></span>

== Akibat ==
[[Berkas:Midway_survivor_on_PBY.jpg|jmpl|250x250px|Sebuah diselamatkan AS penerbang di Tengah jalan]]
Setelah menang jelas kemenangan, dan sebagai pengejaran menjadi semakin berbahaya dekat Membangunkan,<ref name="Blair247">{{Harvard citation no brackets|Blair|1975|p=247}}</ref> Amerika pasukan pensiun. Spruance sekali lagi mundur ke timur untuk mengisi bahan bakar nya kapal dan bertemu dengan pembawa ''Saratoga'', yang ferrying yang dibutuhkan penggantian pesawat. Fletcher ditransfer nya bendera ke ''Saratoga'' pada sore hari tanggal 8 juni dan telah melanjutkan perintah dari pembawa pasukan. Untuk sisa hari itu dan kemudian 9 juni, Fletcher terus untuk memulai pencarian misi dari tiga operator untuk menjamin Jepang tidak lagi maju di Tengah jalan. Terlambat pada 10 juni sebuah keputusan dibuat untuk meninggalkan daerah dan Amerika operator akhirnya kembali ke Pearl Harbor.<ref>{{Harvard citation no brackets|Lundstrom|2006|pp=293–296}}</ref>

Sejarawan Samuel E. Morison tercatat pada tahun 1949 itu Spruance telah mengalami banyak kritik karena tidak mengejar mundur Jepang, sehingga memungkinkan mereka permukaan armada untuk melarikan diri.<ref>{{Harvard citation no brackets|Morison|1949|pp=142–143}}</ref> Clay Blair berpendapat pada tahun 1975 yang telah Spruance ditekan, dia akan menjadi tidak mampu untuk memulai nya pesawat setelah malam tiba, dan cruisers pasti akan kewalahan oleh Yamamoto kuat permukaan unit, termasuk ''Yamato''.<ref name="Blair247">{{Harvard citation no brackets|Blair|1975|p=247}}</ref> Selain itu, Amerika udara kelompok telah menderita kekalahan, termasuk sebagian besar dari mereka pengebom torpedo. Ini membuatnya tidak mungkin bahwa mereka akan menjadi efektif dalam serangan udara terhadap Jepang kapal perang, bahkan jika mereka telah berhasil menangkap mereka selama siang hari.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=330}}</ref> Juga, saat ini Spruance adalah kapal perusak yang kritis rendah pada bahan bakar.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=382}}</ref><ref name="Toll">{{Harvard citation no brackets|Toll|2012|p=471}}</ref>
[[Berkas:Survivors_of_Hiryu_USNA_80_G_79974_1.jpg|jmpl|250x250px|Tentara Jepang yang selamat dari ''Hiryu'' dijemput oleh USS ''Ballard'']]
Pada 10 juni, Kekaisaran Jepang Angkatan laut conveyed untuk militer penghubung konferensi yang lengkap gambar hasil dari pertempuran. Chūichi Nagumo adalah detail pertempuran laporan diserahkan kepada komando tinggi pada 15 juni. Itu dimaksudkan hanya untuk yang tertinggi echelons di Jepang Angkatan laut dan pemerintah, dan dijaga erat sepanjang perang. Dalam hal ini, salah satu yang lebih mencolok wahyu adalah komentar pada Mobile Force Commander (Nagumo adalah) perkiraan: "musuh tidak menyadari rencana kami (kami tidak menemukan sampai lebih awal di pagi hari dari tanggal 5 di awal)."<ref>{{Cite web|url=http://www.ibiblio.org/hyperwar/Japan/IJN/rep/Midway/Nagumo/|author=Chūichi Nagumo|title=CINC First Air Fleet Detailed Battle Report no. 6|date=June 1942}}</ref> Pada kenyataannya, seluruh operasi telah disepakati dari awal karena Sekutu pemecah kode usaha.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=92–93}}</ref>

Jepang publik dan banyak pihak militer komando struktur yang tetap dalam kegelapan tentang sejauh mana kekalahan: Jepang mengumumkan berita kemenangan besar. Hanya Kaisar [[Hirohito]] dan tertinggi Angkatan laut komando personil yang akurat mengenai informasi maskapai dan pilot kerugian. Akibatnya, bahkan Kekaisaran Jepang (IJA) terus percaya, setidaknya untuk waktu yang singkat, itu armada dalam kondisi bagus.<ref>{{Harvard citation no brackets|Bix|2001|p=449}}</ref>

Pada kembali dari Jepang armada Hashirajima pada 14 juni yang terluka segera dipindahkan ke rumah sakit angkatan laut; sebagian besar adalah diklasifikasikan sebagai "rahasia pasien", ditempatkan dalam isolasi bangsal dan disimpan dari pasien lain dan mereka sendiri keluarga untuk menjaga hal utama kekalahan rahasia.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=386}}</ref> sisa perwira dan laki-laki yang dengan cepat tersebar ke lain unit armada dan, tanpa diizinkan untuk bertemu keluarga atau teman-teman, sudah dibawa ke unit di Pasifik Selatan, di mana sebagian besar meninggal dalam pertempuran.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=386–387}}</ref> tak satu Pun dari bendera petugas atau staf Gabungan Pasukan penalized, dengan Nagumo nanti yang ditempatkan di perintah dibangun kembali dengan paksa.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=388}}</ref>

Sebagai hasil dari kekalahan, baru prosedur diadopsi whereby Jepang lagi pesawat yang refueled dan re-orang bersenjata di dek penerbangan, daripada di hangars, dan praktek menguras semua bahan bakar yang tidak terpakai baris diadopsi. New operator yang sedang dibangun telah dirancang ulang untuk incorporate hanya dua penerbangan dek lift dan baru firefighting peralatan. Lebih pembawa kru yang terlatih dalam kerusakan kontrol dan firefighting teknik, meskipun kerugian nanti di perang dari ''Shōkaku'', ''''Hiyō'''', dan terutama ''[[Kapal induk Jepang Taihō|''Taihō'']]'' menyarankan bahwa masih jadi masalah di daerah ini.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=388–389}}</ref>

=== Amerika tahanan ===
Tiga AS airmen, perwira muda Wesley Osmus, seorang pilot dari ''Yorktown'', Ensign Frank O'Flaherty, seorang pilot dari ''Perusahaan'' dan Penerbangan Machinist Pasangan B. F. (atau B. P.) Bruno Gaido, para awak radio-gunner O'Flaherty ada SBD, ditangkap oleh Jepang selama perang. Osmus diadakan di ''Arashi''; O'Flaherty dan Gaido di mobil ''Nagara'' (atau penghancur ''Makigumo'', sumber yang berbeda-beda); semua tiga diinterogasi, dan kemudian dibunuh oleh yang terikat pada air yang diisi minyak tanah kaleng dan dilempar ke laut hingga tenggelam.<ref>{{Harvard citation no brackets|Barde|1983|pp=188–192}}</ref> laporan diajukan oleh Nagumo tersely serikat Ensign Osmus, "Dia meninggal pada 6 juni dan dimakamkan di laut";<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=583}}</ref> O'Flaherty dan Gaido adalah takdir yang tidak disebutkan dalam Nagumo laporan.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=566}}</ref> eksekusi perwira muda Wesley Osmus dalam hal ini cara itu ternyata diperintahkan oleh ''Arashi'''s kapten, Watanabe Yasumasa. Punya Watanabe selamat dari perang (dia meninggal pada bulan desember 1943), ia akan memiliki kemungkinan telah mencoba sebagai [[Kejahatan perang|penjahat perang]].<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=584}}</ref>

=== Jepang tahanan ===
Dua prajurit dari ''Mikuma'' diselamatkan dari sekoci pada 9 juni oleh USS&#x20;''Trout''{{USS|Trout|SS-202|6}} dan dibawa ke Pearl Harbor. Setelah menerima perawatan medis, setidaknya salah satu dari ini pelaut bekerja sama selama interogasi dan menyediakan intelijen.<ref name="Naval History and Heritage Command, Interrogation of Japanese Prisoners">{{Cite web|url=http://www.history.navy.mil/research/archives/digitized-collections/action-reports/wwii-battle-of-midway/interrogation-of-japanese-prisoners.html|title=Naval History and Heritage Command, Interrogation of Japanese Prisoners}}</ref> Lain 35 awak dari ''Hiryu'' diambil dari sebuah sekoci oleh USS&#x20;''Ballard''{{USS|Ballard|DD-267|6}} pada 19 juni setelah terlihat oleh orang Amerika cari pesawat. Mereka dibawa ke Tengah jalan dan kemudian dipindahkan ke Pearl Harbor di USS&#x20;''Sirius''{{USS|Sirius|AK-15|6}}.<ref name="Naval History and Heritage Command, Battle of Midway">{{Cite web|url=http://www.history.navy.mil/research/library/online-reading-room/title-list-alphabetically/b/battle-of-midway-4-7-june-1942.html|title=Naval History and Heritage Command, Battle of Midway}}</ref><ref name="Naval History and Heritage Command, Survivors of Hiryu">{{Cite web|url=http://www.history.navy.mil/our-collections/photography/wars-and-events/world-war-ii/midway/80-G-79982-24.html|title=Naval History and Heritage Command, Survivors of Hiryu}}</ref>

== Dampak ==
[[Berkas:SBD-2_Naval_Aviation_Museum.jpg|jmpl|Ini [[Douglas SBD Dauntless|SBD-2]] adalah salah satu dari enam belas dive bomb dari VMSB-241 diluncurkan dari Tengah jalan pada pagi hari 4 juni. Bersembunyi 219 kali gagal menyerang di maskapai ''Hiryu'', selamat hari ini di National Naval Museum Penerbangan di [[Pensacola, Florida]].<ref name="SBD-2 Aircraft, Bureau Number 2106">{{Citation|title=SBD-2 Aircraft, Bureau Number 2106|date=13 Jan 1994|url=http://collections.naval.aviation.museum/emuwebdoncoms/pages/doncoms/Display.php?irn=16028043|publisher=National Naval Aviation Museum Collections|accessdate=12 Apr 2016}}</ref>]]
Pertempuran Tengah telah sering disebut "titik balik dari Pasifik".<ref name="turning point">{{Harvard citation no brackets|Dull|1978|p=166}}; {{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|p=395}}</ref> Itu adalah [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu']] pertama mayor laut kemenangan melawan Jepang.<ref name="U.S">U.S. Naval War College Analysis, p.1; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=416–430}}.</ref> Meskipun Jepang terus mencoba untuk mengamankan lebih banyak wilayah, dan AS tidak bergerak dari keadaan laut parity ke salah satu supremasi sampai setelah beberapa bulan lagi sulit pertempuran,<ref>{{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|pp=522–523}}; {{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=416–430}}.</ref> Tengah diperbolehkan Sekutu untuk beralih ke strategi inisiatif, jalan jalan untuk [[Kampanye Guadalkanal|mendarat di Guadalcanal]] dan berkepanjangan attrition dari [[Kampanye militer Kepulauan Solomon|Kepulauan Solomon kampanye]]. Tengah membiarkan hal ini terjadi sebelum yang pertama dari baru ''Essex''-kelas armada operator menjadi tersedia pada akhir 1942.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=422–423}}</ref>


Usaha Ballard menemukan kapal induk Jepang tidak berhasil. Pada September 1999, ekspedisi gabungan antara Nauticos Corp. dan Kantor Oseanografi Angkatan Laut Amerika Serikat diberangkatkan untuk mencari kapal induk Jepang. Dengan memakai teknik renavigasi canggih sesuai log kapal selam USS ''Nautilus'', ekspedisi ini menemukan potongan besar puing kapal yang kemudian diidentifikasi berasal dari dek hanggar bagian atas ''Kaga''.<ref>Parshall and Tully, ''Shattered Sword'', pp. 491–493.</ref> Namun puing kapal utama masih belum ditemukan.
Beberapa penulis telah menyatakan rugi besar di operator dan veteran aircrews di Tengah jalan secara permanen melemah di Kekaisaran Jepang Angkatan laut.<ref>{{Harvard citation no brackets|Dull|1978|p=166}}; {{Harvard citation no brackets|Willmott|1983|pp=519–523}}; {{Harvard citation no brackets|Prange|Goldstein|Dillon|1982|p=395}}</ref> Parshall dan Tully telah menyatakan bahwa berat kerugian di veteran aircrew (110, hanya di bawah 25 persen dari aircrew dilakukan di empat operator),<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=432}}</ref> tidak melumpuhkan ke Jepang angkatan laut korps udara sebagai suatu kesatuan; Jepang angkatan laut telah 2,000 maskapai-syarat aircrew pada awal perang Pasifik.<ref name="Partull417">{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=417}}</ref> kehilangan empat besar operator armada dan lebih dari 40% dari operator' yang sangat terlatih pesawat mekanik dan teknisi, ditambah penting penerbangan-deck kru dan besi, dan kerugian dari organisasi pengetahuan embodied sedemikian terlatih kru, masih berat pukulan ke Jepang pembawa armada.<ref name="Partul4167">{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=416–417, 432}}</ref><span class="mw-ref" id="cite_ref-169" rel="dc:references">[[#cite_note-169|<span class="mw-reflink-text"><nowiki>[nb 6]</nowiki></span>]]</span><span class="mw-ref" id="cite_ref-169" rel="dc:references"></span> beberapa bulan setelah Tengah, JNAF berkelanjutan mirip korban tarif dalam [[Pertempuran Kepulauan Solomon Timur|Pertempuran Solomon Timur]] dan Pertempuran Santa Cruz, dan itu adalah pertempuran ini, dikombinasikan dengan konstan attrition dari para veteran selama Solomon kampanye, yang adalah katalis untuk sharp spiral dalam operasional kemampuan.<ref name="Partul4167">{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=416–417, 432}}</ref>


== Film ==
Setelah pertempuran ''Shōkaku'' dan ''Zuikaku'' hanya besar operator asli Pearl Harbor serangan kekuatan yang tersisa untuk tindakan ofensif. Jepang yang lain operator, ''Taihō'', yang tidak ditugaskan sampai awal tahun 1944, akan menjadi satu-satunya armada maskapai layak bekerja sama dengan ''Shōkaku'' dan ''Zuikaku''; ''Ryūjō'' dan ''Zuihō'' adalah cahaya operator, sementara ''Jun'yō'' dan ''Hiyō'', meskipun secara teknis diklasifikasikan sebagai armada operator, yang kedua-tingkat-kapal dari yang relatif terbatas effectiveness.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|p=421}}</ref> Dalam waktu yang dibutuhkan Jepang untuk membangun tiga operator, Angkatan laut AMERIKA jabatan lebih dari dua lusin armada dan cahaya armada operator, dan berbagai antar operator.<ref>{{Cite web|url=http://www.combinedfleet.com/economic.htm|title=Why Japan Really Lost The War – War Production|publisher=combinedfleet.com|accessdate=23 July 2015}}</ref> Oleh 1942 Amerika Serikat sudah tiga tahun ke shipbuilding program mandated oleh Kedua Vinson Bertindak, dimaksudkan untuk membuat angkatan laut yang lebih besar dari semua Sumbu angkatan laut gabungan, ditambah Inggris dan perancis angkatan laut, yang sangat ditakuti mungkin jatuh ke Axis tangan.<ref>{{Harvard citation no brackets|Davidson|1996|p=21}}</ref>
Pertempuran Midway telah beberapa kali diangkat ke layar lebar. Film yang pertama berupa dokumenter yang disutradarai [[John Ford]], letnan kolonel laut dari Cadangan Angkatan Laut Amerika Serikat yang sedang ditugaskan untuk sementara di Kepulauan Midway sebagai perwira fotografi dan intelijen. Ketika sedang mengambil gambar memakai kamera 16&nbsp;mm berwarna dari atas pembangkit listrik di pulau, Ford terkena tembakan musuh yang berasal dari pesawat tempur Jepang dan luka di bagian tangan karena pecahan peluru. Ia menerima bintang [[Purple Heart]] dan kemudian Legion of Merit. Film dokumenter yang diambil Ford dimasukkan ke dalam film dokumenter pemenang [[Academy Award]] tahun 1942, ''[[The Battle of Midway]]''.


Di Jepang, pertempuran ini diangkat sebagai dalam film berbiaya besar, ''[[Storm Over the Pacific]]'' produksi [[Toho]] tahun 1960. Sutradara [[Shūe Matsubayashi]] mengisahkan para penerbang muda pesawat Zero yang bertugas di kapal induk {{ship|Kapal induk Jepang|Hiryū||2}} dan partisipasi mereka dalam Pengeboman Pearl Harbor dan Pertempuran Midway. Setelah disulih suara, versi ringkas film ini diedarkan di Amerika Serikat dengan judul sensasional, ''I Bombed Pearl Harbor''.
Kedua Amerika Serikat dan Jepang melangkah ke pelatihan aircrew, tapi Amerika Serikat punya lebih efektif pilot rotasi sistem, yang berarti bahwa lebih banyak veteran bertahan dan pergi ke pelatihan atau perintah billets, di mana mereka mampu untuk menyampaikan pelajaran yang mereka pelajari dalam pelatihan daripada dalam pertempuran, di mana kesalahan adalah lebih mungkin menjadi fatal.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=390–392}}</ref> Oleh waktu [[Pertempuran Laut Filipina]] pada bulan juni 1944, Jepang telah hampir kembali mereka dengan kekuatan dalam hal jumlah, tapi mereka pesawat, banyak yang obsolescent, sebagian besar diterbangkan oleh berpengalaman dan kurang melatih pilot.<span class="mw-ref" id="cite_ref-174" rel="dc:references">[[#cite_note-174|<span class="mw-reflink-text"><nowiki>[nb 7]</nowiki></span>]]</span><span class="mw-ref" id="cite_ref-174" rel="dc:references"></span>


Enam belas tahun kemudian Universal Studios menggunakan kapal-kapal miniatur dan efek [[piroteknik]] untuk film ''[[Midway (film)|Midway]]'' (1976) yang dibintangi [[Charlton Heston]]. Sebagian cerita ini berdasarkan fiksi dan mengandalkan film dokumenter dari berbagai pertempuran Perang Dunia II, dan stok gambar dari film sebelumnya seperti ''[[Tora! Tora! Tora!]]'', ''[[Thirty Seconds Over Tokyo]]'', ''[[Away All Boats]]'', dan ''Storm over the Pacific''.
Tengah menunjukkan nilai dari pra-perang angkatan laut cryptanalysis dan pengumpulan informasi. Ini upaya terus berlanjut dan diperluas di seluruh perang di kedua Pasifik dan Atlantik bioskop. Successes yang banyak dan signifikan. Misalnya, cryptanalysis dimungkinkan the shooting down of Laksamana Yamamoto adalah pesawat pada 1943.<ref name="Zimmerman">{{Cite web|last1=Zimmerman|first1=Dwight Jon|title=Operation Vengeance: The Mission to Kill Admiral Yamamoto|url=http://www.defensemedianetwork.com/stories/operation-vengeance-the-mission-to-kill-admiral-yamamoto/|website=DefenseMediaNetwork|accessdate=27 August 2015|archiveurl=http://www.webcitation.org/6b6Bgj4Bb|archivedate=27 August 2015}}</ref>


== Penemuan kapal tenggelam ==
== Mengenang Midway ==
Bandar Udara Munisipalitas Chicago yang berperan penting dalam Perang Dunia II diganti namanya pada tahun 1949 sebagai [[Bandar Udara Internasional Chicago Midway]] (atau disingkat Bandar Udara Midway).
Karena ekstrim kedalaman laut di area pertempuran (lebih dari {{Convert|17000|ft|m|abbr=on|disp=or}}), meneliti medan perang telah disajikan luar biasa kesulitan. Pada 19 Mei 1998, Robert Ballard dan sebuah tim ilmuwan dan Tengah veteran dari kedua belah pihak yang terletak dan difoto ''Yorktown''. Kapal itu sangat utuh untuk sebuah kapal yang sudah tenggelam dalam 1942; banyak dari jumlah peralatan dan bahkan cat asli skema masih terlihat.<ref>{{Cite news|url=http://www.cnn.com/TECH/science/9806/04/yorktown.found/index.html|title=Titanic explorer finds Yorktown|date=4 June 1998|accessdate=1 July 2007|publisher=CNN}}</ref>


Kapal induk [[USS Midway (CV-41)|USS ''Midway'']] (CV-41) mulai bertugas 10 September 1945 (delapan hari setelah upacara [[penyerahan Jepang]] di [[USS Missouri (BB-63)|USS ''Missouri'']]). Kapal induk ini sekarang bersandar di [[San Diego]], [[California]] sebagai Museum USS Midway.
Ballard adalah berikut pencarian untuk Jepang tanggungannya adalah gagal. Pada bulan September 1999, sebuah ekspedisi gabungan antara Nauticos Corp. dan US Naval Oceanographic Office mencari teman Jepang induk. Menggunakan maju renavigation teknik yang sama dengan kapal kayu dari kapal selam USS ''Nautilus'', ekspedisi berlokasi besar bagian dari reruntuhan, selanjutnya diidentifikasi sebagai memiliki datang dari atas hanggar dek ''Kaga''. Utama kecelakaan dari ''Kaga'' punya masih belum ditemukan.<ref>{{Harvard citation no brackets|Parshall|Tully|2005|pp=491–493}}</ref>


== Salam ==
== Catatan kaki ==
{{reflist|2}}
[[Berkas:Starr_080604-6331_Unknown_orchidaceae.jpg|jmpl|Tengah Memorial]]
Chicago Municipal Bandara, penting untuk upaya perang dalam Perang Dunia II, renamed Chicago Tengah Bandara Internasional (atau hanya Tengah jalan Bandara) di tahun 1949 di kehormatan dari pertempuran.<ref name="Airport">{{Cite web|title=Midway History|url=http://www.flychicago.com/midway/en/AboutUs/Pages/History.aspx|website=Chicago Department of Aviation|accessdate=27 August 2015|archiveurl=http://www.webcitation.org/6b6CZ3ITA|archivedate=27 August 2015}}</ref>


=== Referensi ===
Waldron Lapangan, seorang terpencil pelatihan landing strip, di Corpus Christi NAS juga Waldron Jalan yang mengarah ke strip, dinamai untuk menghormati komandan USS ''Hornet''&#x27;<span class="nowrap" style="padding-left:0.1em;"></span>s Torpedo Skuadron 8. Yorktown Boulevard memimpin jauh dari strip bernama untuk AS pembawa tenggelam dalam pertempuran.<ref name="Waldron">{{Cite web|title=Navy Landing Airfield (NALF) Waldron|url=http://www.globalsecurity.org/military/facility/waldron.htm|website=Global Security.org|accessdate=27 August 2015}}</ref>
<div class="references-small">
* Barde, Robert E. "Midway: Tarnished Victory", ''Military Affairs'', v. 47, no. 4 (December 1983)
* {{Cite book|author=Bergerund, Eric M.|title=Fire in the Sky: The Air War in the South Pacific|url=https://archive.org/details/fireinskyairwari0000berg|date=2000|publisher=Westview Press|location=Boulder, Colorado|isbn=978-0-8133-2985-7|pages=752}}
* Bicheno, Hugh. ''Midway''. London: Orion Publishing Group, 2001 (reprints Cassell 2001 edition)
* {{Cite book|last=Blair Jr.|first=Clay|authorlink=Clay Blair Jr.|coauthors=|title=Silent Victory: The U.S. Submarine War Against Japan|date=1975|publisher=J.B. Lippincott|location=Philadelphia|isbn=|pages=1072}}
* {{Cite book|last=Buell|first=Thomas B.|title=The Quiet Warrior: a Biography of Admiral Raymond A. Spruance|date=1987|publisher=Naval Institute Press|location=Annapolis, Md.|isbn=0-87021-562-0|pages=518}}
* {{Cite book|last=Cressman|first=Robert J.|coauthors=et.al.|title="A Glorious page in our history," Adm. Chester Nimitz, 1942: the Battle of Midway, 4-6 June 1942|url=https://archive.org/details/agloriouspageino0000unse|date=1990|publisher=Pictorial Histories Pub. Co.|location=Missoula, Mont.|isbn=0-929521-40-4|pages=}}
* {{Cite book|last=Dull|first=Paul S.|title=A Battle History of the Imperial Japanese Navy (1941-1945)|url=https://archive.org/details/battlehistoryofi0000dull|date=1978|publisher=US Naval Institute Press|location=|isbn=|pages=}}
* {{Cite book|author=Evans, David; Peattie, Mark R.|authorlink=|coauthors=|title=Kaigun: Strategy, Tactics, and Technology in the Imperial Japanese Navy, 1887-1941|date=1997|publisher=Naval Institute Press|location=Annapolis, Maryland|isbn=0-87021-192-7|pages=}}
* {{cite book|last = Fuchida|first = Mitsuo|authorlink = Mitsuo Fuchida|coauthors = [[Masatake Okumiya]]|year = 1955|title = Midway: The Battle that Doomed Japan, the Japanese Navy's Story|publisher = [[United States Naval Institute Press]]|location = Annapolis, MD|isbn = 0-87021-372-5 }} A Japanese account, colored by hindsight and sometimes inaccurate.
* {{Cite book|last=Stephan|first=John J.|title=Hawaii Under the Rising Sun: Japan's Plans for Conquest after Pearl Harbor|url=https://archive.org/details/hawaiiunderrisin00john|date=1984|publisher=University of Hawaii Press|location=Honolulu|isbn=0-8248-2550-0|pages=}}
* {{Cite book|last=Bix|first=Herbert P.|authorlink=Herbert P. Bix|title=Hirohito and the Making of Modern Japan|date=2001|publisher=Perennial / HarperCollinsPublishers|location=New York|isbn=0-06-019314-X|pages=}}
* {{Cite book|last=Holmes|first=W.|title=Double-Edged Secrets: U.S. Naval Intelligence Operations in the Pacific During World War II (Bluejacket Books)|url=https://archive.org/details/doubleedgedsecre0000holm|date=1979|publisher=Naval Institute Press|location=|isbn=1-55750-324-9|pages=}}
* {{cite book|last = Hakim|first = Joy|title = A History of Us: War, Peace and all that Jazz
|publisher = Oxford University Press|year = 1995|location = New York|pages =|isbn = 0-19-509514-6}}
* Layton, Rear Admiral Edwin T. (1985). ''And I Was There: Pearl Harbor and Midway'', Konecky and Konecky.
* {{cite book|last = Lord|first = Walter|authorlink = Walter Lord|year = 1967|title = Incredible Victory|url = https://archive.org/details/incrediblevictor0000lord|publisher = Burford|location =|isbn = 1-58080-059-9 }}
* {{cite book|last = Lundstrom|first = John B.|coauthors =|year = 2005 (new edition)|chapter =|title = The First Team: Pacific Naval Air Combat from Pearl Harbor to Midway|url = https://archive.org/details/firstteampacific0000lund|publisher = Naval Institute Press|location = Annapolis, Maryland|id = ISBN 1-59114-471-X
}}
* Parillo, Mark. Japanese Merchant Marine in World War II. Annapolis, Maryland: United States Naval Institute Press, 1993.
* {{cite book|last=Parshall|first=Jonathan|coauthors=Tully, Anthony|year=2005
|title=Shattered Sword: The Untold Story of the Battle of Midway|url=https://archive.org/details/shatteredswordun0000pars|publisher=Potomac Books|location=Dulles, Virginia|isbn=1-57488-923-0 }} Uses recent Japanese sources.
* {{Cite book|last=Peattie|first=Mark R.|title=Sunburst: The Rise of Japanese Naval Air Power, 1909-1941|date=|publisher=US Naval Institute Press|location=|isbn=1-59114-664-X|pages=392}}
* {{cite book|title=Sea Power|author=Potter, E. B. and Nimitz, Chester W.|authorlink = Chester W. Nimitz|publisher=Prentice-Hall|year=1960}}
* {{cite book|last = Prange|first = Gordon W.|authorlink = Gordon W. Prange|coauthors = Goldstein, Donald M., and Dillon, Katherine V.|year = 1982|title = [[Miracle at Midway]]|publisher = McGraw-Hill|location =|isbn = 0-07-050672-8}}
* Smith, Michael (2000). ''The Emperor's Codes: [[Bletchley Park]] and the breaking of Japan's secret ciphers'', Bantam Press, ISBN 0593 046420. Chapter 11: "Midway: The battle that turned the tide"
* {{cite book|last = Wilmot|first = H.P.|year = 1983|title = The Barrier and the Javelin: Japanese and Allied Strategies, February to June 1942|publisher = United States Naval Institute Press|isbn=1-59114-949-5|pages=616}}
</div>


== Bacaan selanjutnya ==
Henderson Lapangan (Guadalcanal) bernama di kehormatan dari Korps Marinir Amerika Serikat Mayor Lofton Henderson, yang pertama Marinir aviator binasa selama pertempuran.<ref name="Henderson">{{Cite web|title=Lofton R Henderson|url=http://veterantributes.org/TributeDetail.php?recordID=864|website=Veteran Tributes|accessdate=27 August 2015|archiveurl=http://www.webcitation.org/6b6EWlLLC|archivedate=27 August 2015}}</ref>
{{commons|Battle of Midway}}
;Books
* {{cite book
|last = Bess
|first = Michael
|authorlink =
|coauthors =
|year = 2006
|chapter =
|title = Choices Under Fire: Moral Dimensions of World War II
|url = https://archive.org/details/choicesunderfire0000bess
|publisher = Alfred A. Knopf
|location = New York
|isbn = 0-307-26365-7
}}
* {{cite book
|last = Ewing
|first = Steve
|authorlink =
|coauthors =
|year = 2004
|title = Thach Weave: The Life of Jimmie Thach
|publisher = Naval Institute Press
|location = Annapolis, Maryland
|isbn = 1591142482
}}
* {{cite book
|last = Hanson
|first = Victor D.
|authorlink = Victor Davis Hanson
|year = 2001
|title = Carnage and Culture: Landmark Battles in the Rise of Western Power
|url = https://archive.org/details/carnageculturela00hans
|publisher = Doubleday
|location =
|isbn = 0-385-50052-1
}}
* {{cite book
|last = Hara
|first = Tameichi
|authorlink = Tameichi Hara
|coauthors =
|year = 1961
|title = Japanese Destroyer Captain
|publisher =
|location =
|isbn = 0-345-27894-1
}} First-hand account by Japanese captain, often inaccurate.
* {{cite book
|last = Kahn
|first = David
|authorlink = David Kahn
|year =
|title = [[The Codebreakers]]: The Comprehensive History of Secret Communication from Ancient Times to the Internet
|publisher = Scribner
|location =
|isbn = 0-684-83130-9
}} Significant section on Midway
* {{cite book
|last = Kernan
|first = Alvin
|authorlink = Alvin Kernan
|coauthors =
|year = 2005
|title = The Unknown Battle of Midway
|url = https://archive.org/details/unknownbattleofm00alvi
|publisher = [[Yale University Press]]
|location =
|isbn = 0-300-10989-X
}}
* {{cite book
|last = Lundstrom
|first = John B.
|coauthors =
|year = 2005 (New edition)
|chapter =
|title = First Team And the Guadalcanal Campaign: Naval Fighter Combat from August to November 1942
|publisher = Naval Institute Press
|location =
|isbn = 1-59114-472-8
}}
* {{cite book
|last = Morison
|first = Samuel E.
|authorlink = Samuel Eliot Morison
|year = 1949
|title = Coral Sea, Midway and Submarine Actions: May 1942–August 1942
|publisher =
|location =
|id =
}} ([[History of United States Naval Operations in World War II]], Volume&nbsp;4) official U.S. history.
* {{cite book
|last = Smith
|first = Douglas V.
|authorlink =
|coauthors =
|year = 2006
|chapter =
|title = Carrier Battles: Command Decision in Harm's Way
|url = https://archive.org/details/carrierbattlesco0000smit
|publisher = U.S. Naval Institute Press
|location =
|isbn = 1591147948
}}
* {{cite book
|last = Smith
|first = Peter C.
|authorlink = Peter C. Smith
|year = 2007
|title = Midway Dauntless Victory; Fresh perspectives on America's Seminal Naval Victory of 1942
|publisher = Pen & Sword Maritime
|location = Barnsley, UK
|isbn = 184415583-8
}}
* {{cite book
|last = Stille
|first = Mark
|authorlink =
|year = 2007
|title = USN Carriers vs IJN Carriers: The Pacific 1942
|publisher = Osprey
|location = New York
|isbn = 978-1-84603-248-6
}}
* {{cite book
|last = Weinberg
|first = Gerhard L.
|authorlink = Gerhard L. Weinberg
|year = 1994
|title = A World at Arms: A Global History of World War II
|url = https://archive.org/details/worldatarms0000gerh
|publisher = Cambridge U P
|location =
|id =
}}
* {{Cite book|last=Wilmott|first=Hugh|title=The Second World War in the Far East (Smithsonian History of Warfare)|date=|publisher=Smithsonian Books|location=|isbn=1-58834-192-5|pages=240}}


;Artikel
Seorang escort carrier, USS ''Tengah'' (CVE-63) ditugaskan pada 17 agustus 1943. Dia renamed ''St Lo'' pada 10 oktober 1944 untuk membersihkan nama ''Tengah'' besar armada induk,<ref name="St Lo">{{Cite web|title=A brief history of the U.S.S. St. Lo (formerly Midway) CVE 63|url=http://www.dondennisfamily.com/USS_St_Lo/ship/history3.html|website=dondennisfamily.com|accessdate=27 August 2015|archiveurl=http://www.webcitation.org/6b6FZVCXy|archivedate=27 August 2015}}</ref> USS&#x20;''Tengah''&#x20;(CV-41), yang ditugaskan pada 10 September 1945, delapan hari setelah Jepang menyerah, dan sekarang berlabuh di [[San Diego, California|San Diego]], California, sebagai USS Tengah Museum.<ref name="USS Midway">{{Cite web|title=USS Midway (CVB-41)|url=http://www.navsource.org/archives/02/41.htm|website=navsource.org|accessdate=27 August 2015|archiveurl=http://www.webcitation.org/6b6GcKE9G|archivedate=27 August 2015}}</ref>
* [http://www.navy.mil/midway/ The Course to Midway Turning Point in the Pacific] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141023205505/http://www.navy.mil/midway/ |date=2014-10-23 }}, tinjauan sejarah


;Dokumen sejarah
Pada 13 September 2000, [[Menteri Dalam Negeri Amerika Serikat|energi]] Bruce Babbitt yang ditunjuk tanah dan air dari Tengah Atoll Nasional Perlindungan Satwa liar sebagai Pertempuran Tengah National Memorial.<ref>{{Cite journal|authorlink=|title=Battle of Midway National Memorial|publisher=U.S. Fish and Wildlife Service|date=22 March 2012|url=http://www.fws.gov/nwrs/threecolumn.aspx?id=2147560557|accessdate=10 March 2012|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20090114091546/http://www.fws.gov/midway/memorial.html|archivedate=14 January 2009}}</ref>
* [http://www.ibiblio.org/hyperwar/Japan/IJN/rep/Midway/Nagumo/ The Japanese Story of the Battle of Midway], disusun oleh Intelijen Angkatan Laut Amerika Serikat dari dokumen-dokumen Jepang yang berhasil disita
* ''[http://www.archive.org/details/BattleOfMidway Battle of Midway Movie]'' (1942), film propaganda Angkatan Laut Amerika Serikat yang disutradarai oleh [[John Ford]].
* ''[http://www.archive.org/details/VAS_04_Midway_Is_East Victory At Sea: Midway Is East]'' (1952), episode 4 dari serial 26 episode tentang pertempuran laut selama Perang Dunia II.
* {{imdb title|id=0034498|title=The Battle of Midway (1942)}}
* [http://www.navy.mil/midway/ The Course to Midway Turning Point in the Pacific] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141023205505/http://www.navy.mil/midway/ |date=2014-10-23 }}, tinjauan sejarah oleh Bill Spencer
* [http://www.history.navy.mil/photos/events/wwii-pac/midway/midway.htm Naval Historical Center Midway Page] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/19990508131513/http://www.history.navy.mil/photos/events/wwii-pac/midway/midway.htm |date=1999-05-08 }}


;Lain-lain
== Lihat juga ==
* {{cite book
* Pertama Pemboman dari Tengah, 7 desember 1941 serangan di Tengah jalan oleh dua kapal perusak Jepang
|last = Cook
|first = Theodore F., Jr.
|authorlink = Theodore F. Cook, Jr.
|editor = Robert Cowley (ed.)
|coauthors =
|year = 2000
|chapter = Our Midway Disaster
|title = What if?
|publisher = Macmillan
|location = London
|isbn = 0-333-75183-3
}}
* [[James R. Schlesinger|Schlesinger, James R.]], "Midway in Retrospect: The Still Under-Appreciated Victory", 5 June 2005. (Analisis oleh [[Menteri Pertahanan (Amerika Serikat)|Menteri Pertahanan]] Schlesinger.) Pusat Sejarah Angkatan Laut, Departemen Angkatan Laut Amerika Serikat.


{{artikel bagus}}
== Footnotes ==
{{Reflist|colwidth=60em|group=nb}}


[[Kategori:Palagan Samudra Pasifik dalam Perang Dunia II]]
=== Notes ===
[[Kategori:Konflik dalam tahun 1942]]
{{Reflist|colwidth=30em}}
[[Kategori:Jepang dalam tahun 1942]]
[[Kategori:Pertempuran dan operasi militer dalam Perang Dunia II]]
[[Kategori:Amerika Serikat dalam tahun 1942]]
[[Kategori:Pertempuran Perang Dunia II melibatkan Jepang]]
[[Kategori:Teater Pasifik Perang Dunia II]]
[[Kategori:Pertempuran Perang Dunia II melibatkan Amerika Serikat]]

Revisi terkini sejak 22 Maret 2024 22.19

Pertempuran Midway adalah pertempuran laut besar yang dianggap sebagai peristiwa paling penting dalam medan Perang Pasifik Perang Dunia II.[3][4][5] Pertempuran terjadi antara 4 Juni dan 7 Juni 1942, sekitar sebulan sesudah Pertempuran Laut Koral dan enam bulan setelah Pengeboman Pearl Harbor. Angkatan Laut Amerika Serikat dengan telak meredam serangan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang terhadap Atol Midway, dan mengakibatkan kerugian tidak ternilai dan merebut inisiatif strategis dari Angkatan Laut Jepang.[6]

Serangan Jepang, seperti halnya serangan ke Pearl Harbor, dimaksudkan untuk melenyapkan Amerika Serikat sebagai kekuatan strategis di Pasifik, agar Jepang dapat bebas mendirikan Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Pihak Jepang berharap kekalahan berikutnya akan mendemoralisasi Amerika Serikat hingga dapat dipaksa bernegosiasi mengakhiri Perang Pasifik dengan syarat-syarat yang menguntungkan Jepang.[7]

Rencana Jepang disusun untuk memancing kapal induk Amerika Serikat yang jumlahnya hanya sedikit hingga masuk ke dalam jebakan.[8] Jepang juga bermaksud menduduki Atol Midway sebagai bagian dari rencana menyeluruh memperluas garis luar pertahanan mereka sebagai respons dari Serangan Udara Doolittle. Operasi ini dianggap sebagai persiapan serangan Jepang selanjutnya ke Fiji dan Samoa. Rencana ini cacat akibat kesalahan asumsi Jepang tentang reaksi Amerika Serikat dan pengambilan keputusan yang kurang baik.[9]

Pemecah kode Amerika berhasil memecahkan sandi Jepang tentang tanggal dan lokasi serangan, dan memungkinkan Angkatan Laut Amerika Serikat menyusun rencana penyergapan tiba-tiba. Empat kapal induk dan sebuah kapal penjelajah berat Jepang tenggelam, sementara pihak Amerika Serikat kehilangan sebuah kapal induk dan sebuah kapal perusak. Kerugian besar berupa tenggelamnya empat kapal induk dan tewasnya penerbang dalam jumlah besar melemahkan kekuatan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.[10] Jepang tidak mampu lagi menyaingi kecepatan Amerika Serikat dalam membangun kapal-kapal perang dan melatih penerbang baru.

Arti strategis

Sebelumnya, Jepang dengan cepat berhasil mewujudkan semua sasaran awalnya dalam perang, termasuk pengambilalihan Filipina, invasi ke Malaya dan Singapura, mengamankan kawasan sumber daya penting di Pulau Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau lain di Hindia Belanda. Rencana pendahuluan untuk sasaran fase kedua dimulai pada awal Januari 1942. Namun, formulasi strategi yang efektif menjadi terhambat akibat perbedaan strategi antara Angkatan Darat Kekaisaran dan Angkatan Laut Kekaisaran, dan pertentangan internal antara GHQ dan Armada Gabungan Laksamana Isoroku Yamamoto. Strategi perang yang berikutnya baru dapat diselesaikan pada April 1942.[11] Semuanya berkat kemenangan perjuangan birokratis Laksamana Yamamoto dapat meletakkan konsep operasional yang lebih banyak menekankan kepada operasi-operasi militer lanjutan di Pasifik Tengah dibandingkan rencana-rencana lain. Rencana Yamamoto termasuk operasi militer langsung maupun tidak langsung yang ditujukan ke Australia dan Samudra Hindia. Pada akhirnya, Yamamoto secara tidak langsung mengancam untuk mengundurkan diri bila dirinya tidak berhasil melaksanakan agenda-agenda yang disusunnya.[12]

Keprihatinan Yamamoto yang paling utama adalah kapal-kapal induk Amerika yang masih tersisa, dan menurutnya harus dihancurkan karena merupakan penghalang utama bagi kesuksean kampanye militer secara menyeluruh. Keprihatinan ini jelas terbukti setelah terjadi Serangan Udara Doolittle terhadap Tokyo (18 April 1942) yang dilakukan pesawat-pesawat B-25 USAAF dari kapal induk USS Hornet. Walaupun secara militer dianggap tidak penting, serangan udara ini sempat mengejutkan orang Jepang secara psikologis dan menunjukkan kelemahan pertahanan udara di sekeliling pulau-pulau utama di Jepang.[13] Satu-satunya cara menihilkan ancaman ini adalah dengan menenggelamkan kapal induk Amerika Serikat dan merebut Midway, satu-satunya kepulauan strategis di Pasifik timur selain Hawaii. Yamamoto beralasan bahwa operasi militer terhadap pangkalan kapal induk utama di Pearl Harbor akan mengurangi kemampuan Amerika Serikat untuk berperang. Namun, mengingat begitu kuatnya supremasi udara Amerika yang berpangkalan di Hawaii, pangkalan Amerika diputuskannya untuk tidak diserang secara langsung.[14] Sebagai gantinya, Yamamoto memilih Midway yang terletak di ujung barat laut rangkaian Kepulauan Hawaii, sekitar 1.300 mil (2.100 km) dari Oahu. Midway tidak begitu penting dalam rencana perang Jepang, tetapi pihak Jepang merasa Amerika Serikat akan menganggap Midway sebagai pos terdepan menuju Pearl Harbor yang dianggap penting, dan karena itu akan dipertahankan dengan kuat.[15] Amerika Serikat memang menganggap Midway sebagai pos yang penting; setelah pertempuran usai, pendirian pangkalan kapal selam Amerika Serikat di Midway memungkinkan kapal selam yang berpangkalan di Pearl Harbor untuk mengisi bahan bakar serta perbekalan, dan memperpanjang radius operasi hingga 1.200 mil (1.900 km). Sebuah lapangan udara di Midway dipakai untuk melayani titik perhentian paling depan untuk serangan pesawat pengebom ke Kepulauan Wake.[16]

Rencana Yamamoto

Atol Midway, beberapa bulan sebelum pertempuran. Dalam foto, sebelah depan adalah Pulau Timur (lapangan udara), di belakangnya agak ke barat adalah Pulau Sand lebih lebih besar.

Sama halnya dengan perencanaan perang angkatan laut Jepang selama Perang Dunia II, rencana pertempuran Yamamoto sangatlah rumit.[17] Selain itu, rencana yang disusun Yamamoto didasarkan data intelijen yang optimis, dan memperhitungkan USS Enterprise dan USS Hornet (keduanya membentuk Gugus Tugas 16) sebagai kapal induk yang tersisa untuk Armada Pasifik Amerika Serikat waktu itu. Kapal induk USS Lexington sudah tenggelam, sementara USS Hornet rusak berat (dan pihak Jepang percaya sudah tenggelam) di Pertempuran Laut Koral sebulan sebelumnya. Pihak Jepang juga tahu bahwa USS Saratoga sedang menjalani perbaikan di Pantai Barat setelah menderita kerusakan akibat tertembak torpedo dari sebuah kapal selam.

Meskipun demikian, hal yang paling penting adalah keyakinan Yamamoto bahwa Amerika Serikat sudah mengalami demoralisasi akibat kekalahan berturut-turut enam bulan sebelumnya. Yamamoto berpikir bahwa dirinya dapat memancing armada Amerika Serikat ke dalam situasi yang fatal.[18] Ia membuat kapal-kapalnya saling berpencar (terutama kapal tempur yang dimilikinya) hingga sangat kecil kemungkinan kapal-kapalnya ditemukan kapal-kapal Amerika sebelum pertempuran berlangsung. Kapal-kapal tempur dan kapal penjelajah Yamamoto akan membuntuti kapal induk di bawah Laksamana Nagumo Chūichi dalam jarak beberapa ratus mil. Armada Jepang dimaksudkan untuk menghancurkan semua kapal dalam armada Amerika Serikat yang mendekat ke Midway, setelah mereka sudah cukup menjadi lemah akibat serangan kapal induk di bawah komando Nagumo, dan siap dihabisi dalam duel meriam di tengah hari,[19] seperti halnya doktrin pertempuran yang umum dimiliki sebagian besar angkatan laut di dunia.[20]

Tanpa sepengetahuan Yamamoto, Amerika Serikat telah memecahkan sandi angkatan laut Jepang (disebut JN-25 oleh Amerika Serikat). Penekanan Yamamoto pada formasi kapal yang saling terpencar juga berarti di antara formasi kapal tidak dapat saling membantu. Meskipun kapal induk diharapkan menjadi tulang punggung serangan dan harus mampu menahan serangan balasan Amerika, kapal-kapal perang yang jauh lebih besar dari kapal-kapal perusak yang melindungi armada Nagumo hanyalah dua kapal tempur dan tiga kapal penjelajah. Sebenarnya armada Yamamoto dan Kondo masih memiliki dua kapal induk ringan, lima kapal tempur, dan enam kapal penjelajah, tetapi tidak ada satu pun di antaranya yang dikirim ke Midway.[19] Jauhnya jarak antara kapal-kapal pengawal dan kapal induk juga berdampak serius terhadap pertempuran. Kapal-kapal perang berukuran besar dalam armada Yamamoto dan Kondo membawa pesawat pengintai yang tidak bisa dipakai oleh Nagumo.[21]

Invasi Kepulauan Aleut

Operasi militer Jepang di Kepulauan Aleut (disingkat Operasi AL; AL singkatan untuk Aleutian Islands) juga mengurangi jumlah kapal-kapal yang sebenarnya bisa dipakai untuk menyerang Midway. Kalau sebelumnya buku-buku sejarah sering menyebut Operasi Aleut sebagai usaha Jepang untuk mengecoh dan mengundang kedatangan kapal-kapal perang Amerika Serikat, hasil penelitian yang lebih baru mengungkap bahwa Operasi Aleut sebetulnya menurut rencana dilancarkan secara bersamaan dengan serangan ke Midway.[22] Namun keterlambatan satu hari dalam perjalanan gugus tugas Nagumo menjadikan Operasi AL dilancarkan sehari lebih awal daripada serangan Midway.[23]

Persiapan pertempuran

Pembangunan kekuatan Amerika Serikat

USS Hornet di Pearl Harbor, beberapa hari sebelum pertempuran berlangsung.

Dalam usaha menyiapkan diri melawan kekuatan musuh yang dapat mengerahkan empat hingga lima kapal induk sekaligus, Laksamana Chester W. Nimitz (Panglima Tertinggi, Kawasan Samudra Pasifik) membutuhkan semua kapal induk yang dimiliki Amerika Serikat. Ia telah menyiapkan gugus tugas dua kapal induk (Enterprise dan USS Hornet) di bawah komando Laksamana Madya William Halsey. Namun Halsey menderita psoriasis dan digantikan oleh Laksamana Muda Raymond A. Spruance (komandan kapal pengawal Halsey).[24] Nimitz juga secara tergesa-gesa memanggil kembali gugus tugas yang dipimpin Laksamana Muda Frank Jack Fletcher dari Kawasan Pasifik Barat Daya. Fletcher sampai di Pearl Harbor tepat waktu untuk mengisi perbekalan dan diberangkatkan kembali.

Kapal induk USS Yorktown sudah rusak parah akibat Pertempuran Laut Koral. Meskipun kapal ini menurut perkiraan butuh beberapa bulan untuk perbaikan di Galangan Kapal Angkatan Laut Selat Puget, lift-lift pesawat yang dimilikinya masih utuh dan sebagian besar dek pesawat dalam kondisi baik.[25] Galangan Kapal Angkatan Laut Pearl Harbor bekerja nonstop, dan dalam 72 jam, Yorktown sudah kembali dalam keadaan siap tempur,[26] dan dianggap cukup layak untuk dua hingga tiga minggu di laut, seperti yang dibutuhkan Nimitz.[27] Dek landas pacu ditambal, dan seluruh bagian rangka dalam dipotong dan diganti, serta beberapa skuadron baru dikerahkan dari Saratoga, tetapi mereka tidak memiliki waktu untuk berlatih.[28] Nimitz mengabaikan prosedur yang sudah ada dalam usahanya mempersiapkan kapal induk ketiga sekaligus terakhir yang tersedia agar siap tempur. Bahkan setelah Yorktown diberangkatkan, pekerjaan perbaikan masih terus berlangsung. Perbaikan dilakukan oleh awak kapal reparasi USS Vestal (kapal ini juga rusak akibat Serangan Pearl Harbor enam bulan sebelumnya) yang ikut dibawa oleh Yorktown. Setelah tiga hari masuk dok kering di Pearl Harbor, Yorktown sudah kembali bertugas lagi.[29]

Di Kepulauan Midway, USAAF menempatkan empat skuadron B-17 Flying Fortress bersama beberapa B-26 Marauder. Korps Marinir memiliki sembilan belas pesawat pengebom tukik SBD Dauntless, tujuh F4F-3 Wildcat, tujuh belas Vought SBU-3 Vindicators, dua puluh satu F2A-3 Brewster Buffalo, dan enam pesawat pengebom torpedo Grumman TBF-1 Avenger yang diambil dari Skuadron Torpedo 8 (VT-8) yang berpangkalan di USS Hornet.

Kelemahan Jepang

Akagi, foto bulan April 1942 sebelum pertempuran. Sebagai kapal bendera, kapal induk ini memimpin Pengeboman Pearl Harbor, Darwin, Rabaul, dan Colombo.

Sementara itu, Zuikaku yang selesai bertugas di Pertempuran Laut Koral, sedang berada di Kure sambil menanti datangnya awak pesawat pengganti. Awak pesawat yang tidak dapat dikumpulkan dengan segera merupakan kegagalan program pelatihan awak Angkatan Laut Jepang yang sudah menunjukkan tanda-tanda tidak bisa mengganti awak yang tewas atau luka.[30] Instruktur dari Korps Udara Yokosuka ikut dikerahkan untuk mengisi kekosongan.[30] Shōkaku rusak berat akibat kejatuhan bom di Laut Koral dan perlu waktu berbulan-bulan untuk memperbaikinya di dok kering. Walaupun ada kemungkinan pesawat-pesawat terbang dari kapal induk yang rusak bisa dikerahkan untuk Zuikaku, pihak Jepang tidak berusaha serius untuk menyiapkan kapal induknya untuk bertempur.[31] Sebagai akibatnya, Laksamana Nagumo hanya bisa mengerahkan empat kapal induk: Kaga dan Akagi sebagai Divisi Kapal Induk ke-1 sementara Hiryū dan Sōryū sebagai Divisi Kapal Induk ke-2. Kapal-kapal induk Jepang telah terus-menerus beroperasi sejak 7 Desember 1941, termasuk di antara Darwin dan penyerangan ke Colombo.

Pesawat penyerang Jepang dikerahkan adalah pesawat pengebom tukik Aichi D3A1 dan Nakajima B5N2 yang dapat berfungsi sebagai pesawat pengebom torpedo atau sebagai pesawat pengebom biasa. Pesawat tempur utama yang dikerahkan adalah Mitsubishi A6M2 Zero yang bisa terbang cepat dan berkemampuan manuver yang tinggi.[32] Kapal-kapal induk Kido Butai memang sedang menderita kekurangan pesawat andalan. Berdasarkan berbagai alasan, produksi pesawat D3A telah dikurang drastis, sementara produksi pesawat B5N sudah dihentikan secara total. Sebagai akibatnya tidak ada pengganti untuk pesawat yang rusak atau hancur. Hal ini juga berarti sebagian besar pesawat yang digunakan sepanjang operasi-operasi bulan Juni 1942 adalah pesawat lama yang mulai digunakan sejak November 1941. Walaupun dipelihara dengan baik, pesawat-pesawat tersebut hampir usang dan makin tidak dapat diandalkan. Sebagai akibatnya, kapal-kapal induk Jepang dikerahkan dengan total pesawat yang kurang dari seharusnya dan hanya sedikit pesawat cadangan.[33]

Persiapan intelijen strategis Jepang sebelum pertempuran juga dalam keadaan kacau. Kapal-kapal selam Jepang yang membentuk garis penjagaan terlambat tiba (sebagian di antaranya disebabkan ketergesa-gesaan Yamamoto). Akibatnya, kapal-kapal Amerika Serikat sampai di titik pertemuan mereka di timur laut Midway (disebut Point Luck), dan luput dari deteksi Jepang.[34] Usaha kedua untuk pengintaian dilakukan dengan kapal amfibi bermesin empat Kawanishi H8K juga dibatalkan. Menurut rencana yang merupakan bagian dari Operasi K, Kawanishi H8K ditugaskan mengamat-amati Pearl Harbor sebelum pertempuran dimulai (dan mendeteksi ada atau tidak adanya kapal induk Amerika Serikat di sana). Namun, kapal-kapal selam Jepang yang dikirim untuk mengisi bahan bakar pesawat pengintai mengetahui bahwa di lokasi yang direncanakan sebagai titik pengisian ulang bahan bakar (teluk di Gosong Fregat Prancis yang sebelumnya selalu sepi) sudah disatroni kapal-kapal perang Amerika Serikat (karena Jepang pernah melakukan misi serupa pada bulan Maret).[35] Oleh karena itu, sebelum pertempuran berlangsung, Jepang tidak punya informasi tentang pergerakan kapal-kapal induk Amerika Serikat.

Walaupun demikian, intersepsi gelombang radio yang dilakukan Jepang mencatat peningkatan aktivitas dan lalu lintas pesan kapal selam Amerika Serikat. Informasi ini disampaikan ke Yamamoto sebelum pertempuran berlangsung. Namun rencana Jepang tetap tidak diubah. Yamamoto yang berada di atas Yamato tidak memberitahukan Nagumo tentang peningkatan aktivitas kapal selam Amerika Serikat karena tidak ingin mengungkap lokasi dirinya, dan mengasumsikan Nagumo sudah diberi tahu Tokyo tentang hal itu.[36] Namun antena radio Nagumo tidak dapat menerima transmisi gelombang panjang, dan ia sama sekali tidak tahu tentang pergerakan kapal-kapal Amerika Serikat.[37]

Pemecah sandi Sekutu

Laksamana Nimitz memiliki aset yang tidak ternilai, analis kriptografi Amerika Serikat telah membongkar sandi angkatan laut Jepang JN-25.[38] Letnan Kolonel Laut Joseph J. Rochefort dan timnya di HYPO dapat melakukan konfirmasi bahwa Midway adalah target serangan Jepang yang berikutnya, dan 4 Juni atau 5 Juni sebagai Hari-H, serta memberi tahu Nimitz data lengkap order of battle (susunan kekuatan) Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.[39] Usaha Jepang memperkenalkan buku sandi yang baru ditunda, hingga cukup memberi waktu HYPO selama beberapa hari. Walaupun komunikasi Jepang dimatikan sebelum serangan dimulai, sandi-sandi Jepang sudah bocor lebih dulu.[40]

Sebagai hasilnya, Amerika Serikat terjun dalam pertempuran dengan pengetahuan yang tepat tentang di mana, kapan, dan jumlah kekuatan pihak Jepang. Nimitz sudah tahu, misalnya, armada Jepang dibagi menjadi tidak kurang dari empat gugus tugas, dan serangan akan datang dari kapal induk yang hanya dilindungi sejumlah kecil kapal-kapal cepat. Berdasarkan alasan ini, mereka tahu senjata anti-pesawat yang melindungi kapal-kapal Jepang akan terbatas. Menurut perhitungan Nimitz, kekuatan kedua belah pihak akan seimbang. Empat kapal induk Yamamoto melawan tiga kapal induk Amerika Serikat ditambah pangkalan udara di Kepulauan Midway (terutama karena kekuatan udara kapal induk Amerika Serikat jauh lebih besar dibandingkan kekuatan lawan). Sebaliknya, Jepang tetap tidak tahu susunan kekuatan lawan yang sebenarnya, bahkan setelah pertempuran dimulai.[41]

Pertempuran

Susunan kekuatan Pertempuran Midway

Serangan udara pertama

Sembilan B-17 yang berpangkalan di Midway diberangkatkan pukul 12.30 tanggal 3 Juni. Empat jam kemudian mereka menemukan kelompok kapal-kapal angkut Jepang, 570 mil di sebelah barat.[42] Di bawah hujanan tembakan antipesawat, mereka menjatuhkan bom-bom. Walaupun ada yang terkena,[42] keseluruhan bom tidak ada yang mengenai sasaran, dan tidak ada kerusakan serius yang ditimbulkannya.[43] Selepas tengah malam, Akebono Maru menjadi korban pertama setelah dihantam sebuah torpedo dari pesawat amfibi PBY sekitar pukul 01.00.[43]

Pukul 04.30, 4 Juni, Laksamana Madya Nagumo melancarkan serangan pertama ke Midway, diberangkatkannya 36 pesawat pengebom tukik Aichi D3A dan 36 pesawat pengebom torpedo Nakajima B5N di bawah pengawalan 36 pesawat tempur Zero. Pada saat yang sama, Nagumo meluncurkan patroli udara bersenjata (CAP) beserta delapan pesawat pengintai (satu pesawat dari kapal penjelajah berat Tone terlambat berangkat 30 menit akibat masalah teknis).

Misi pengintaian Jepang disusun dengan ceroboh, terlalu sedikit pesawat yang dikerahkan untuk meliput wilayah pencarian. Di bawah cuaca buruk, mereka masing-masing terbang ke arah timur dan timur laut dari gugus tugas Jepang.[44] Disposisi salah Yamamoto telah menjadi penyebab masalah yang serius.[45]

Radar Amerika Serikat mendeteksi musuh pada jarak beberapa mil dan beberapa pesawat pengadang segera diberangkatkan. Pesawat pengembom Amerika Serikat berangkat tanpa dikawal. Pesawat tempur yang mengawal mereka ditinggal untuk mempertahankan Midway. Pukul 06.20, pesawat terbang Jepang mengebom pangkalan Amerika Serikat di Midway hingga rusak berat. Pilot-pilot tempur Marinir yang berpangkalan di Midway menerbangkan pesawat-pesawat model lama yang terdiri dari Grumman F4F-3 Wildcats[46] dan Brewster F2A-3s Buffalo. Mereka mengadang pesawat-pesawat Jepang dan menderita kerugian besar, walaupun sempat menghancurkan empat pesawat pengebom Jepang dan paling sedikit tiga pesawat Zero. Sebagian besar pesawat-pesawat Amerika Serikat ditembak jatuh dalam beberapa menit pertama, beberapa pesawat rusak, dan hanya dua pesawat yang masih bisa terbang. Total tiga pesawat Wildcat dan 13 pesawat Buffalo ditembak jatuh. Tembakan senjata antipesawat Amerika Serikat begitu akurat dan intensif, banyak pesawat Jepang yang rusak dan sepertiga dari pesawat-pesawat Jepang hancur.[47] Satu kali lagi serangan udara diperlukan untuk melumpuhkan pertahanan Midway sebelum pasukan dapat didaratkan pada 7 Juni. Pesawat pengebom Amerika Serikat masih dapat menggunakan pangkalan udara di Midway untuk mengisi bahan bakar dan menyerang kekuatan invasi Jepang.[48]

Eastern Island sewaktu sedang diserang, 4 Juni 1942

Pesawat pengebom Amerika Serikat yang diberangkatkan dari Midway sebelum lapangan udara diserang Jepang, melakukan beberapa kali serangan terhadap armada kapal induk Jepang. Mereka terdiri dari enam TBF Avenger yang awaknya baru pertama kali terjun dalam perang (dari VT-8 kapal induk Hornet) dan empat USAAC B-26 Marauder yang dipersenjatai dengan torpedo. Armada Jepang dapat mengatasi serbuan mereka tanpa masalah. Semua pesawat penyerang hancur, hanya tersisa satu TBF Avenger dan dua B-26. Hanya dua pesawat tempur Jepang yang tertembak jatuh. Satu pesawat B-26 yang menjadi korban tembakan antipesawat dari Akagi tidak berusaha menaikkan moncong pesawat, dan hampir menerjang anjungan Akagi. Serangan tersebut membuat Nagumo memutuskan untuk mengirim sebuah serangan lagi ke Midway. Keputusan Nagumo menyalahi perintah Yamamoto yang menetapkan kekuatan udara harus disiapkan untuk dikerahkan sewaktu-waktu dalam operasi antikapal.[49]

Hiryū luput dari serangan B-17. Foto ini diambil antara pukul 08.00-08.30. Shotai dari tiga pesawat Zero dijajarkan dengan anjungan. Foto diambil dari salah satu patroli udara bersenjata (CAP) yang dikerahkan pada hari itu.[50]

Laksamana Nagumo mematuhi doktrin kapal induk Jepang waktu itu, setengah dari pesawat-pesawatnya tetap siap sedia. Pesawat cadangan Nagumo terdiri dari dua skuadron pesawat pengebom tukik dan dua skuadron pesawat pengebom torpedo yang disiapkan untuk menyerang kapal-kapal perang Amerika Serikat bila ditemukan. Pesawat pengebom torpedo sudah dipersenjatai dengan torpedo, sementara pesawat pengebom tukik belum dipersenjatai.[51] Setelah mengetahui hasil serangan ke Midway, serta rekomendasi dari pemimpin penerbangan pagi itu, pada pukul 07.15, Nagumo memerintahkan pesawat-pesawat cadangan dipersenjatai dengan bom darat. Beberapa sumber menulis bahwa pekerjaan memuat bom darat ke dalam pesawat sudah berlangsung selama 30 menit, ketika pada pukul 07.40,[52] pesawat pengintai dari kapal penjelajah Tone memberi isyarat ditemukannya sebuah armada angkatan laut Amerika yang cukup besar di sebelah timur. Namun, bukti-bukti baru menunjukkan laporan tersebut tidak sampai ke tangan Nagumo hingga pukul 08.00 sehingga pekerjaan mempersenjatai pesawat-pesawat dengan bom darat sudah berlangsung selama 45 menit.[53] Nagumo segera membatalkan perintahnya, dan meminta pesawat pengintai untuk memastikan rincian kekuatan Amerika Serikat. Empat puluh menit berlalu sebelum pesawat pengintai dari Tone membuka komunikasi radio tentang adanya sebuah kapal induk dari Gugus Tugas 16 (keberadaan satu kapal induk lainnya tidak diketahui kapal pengintai).[54]

Nagumo berada dalam kebingungan. Laksamana Muda Yamaguchi Tamon yang memimpin Divisi 2 Kapal Induk (Hiryū dan Sōryū) meminta Nagumo segera menyerang dengan semua kekuatan yang dimiliki: 18 pesawat pengebom tukik Aichi D3A2 yang masing-masing dimiliki oleh Sōryū dan Hiryū, serta setengah dari pesawat patroli dipersenjatai (CAP) yang ada.[55] Kesempatan Nagumo untuk menyerang kapal-kapal Amerika,[56] telah terhalang oleh akan segera kembalinya pesawat-pesawat yang selesai menyerang Midway. Mereka perlu mendarat atau harus mendarat darurat di laut.[57] Operasi patroli bersenjata pada jam-jam sebelumnya menyebabkan kesibukan terus menerus di dek pesawat. Pihak Jepang tidak memiliki kesempatan untuk memberangkatkan pesawatnya. Beberapa pesawat yang ada di dek ketika serangan dimulai adalah pesawat tempur patroli, atau (dalam hal Sōryū) pesawat tempur yang dipakai untuk membantu patroli.[58] Mempersiapkan dek pesawat dan meluncurkan pesawat paling tidak butuh waktu 30–45 menit.[59] Selain itu, bila pesawat cadangan langsung diberangkatkan, Nagumo berarti menugaskan mereka tanpa persenjataan antikapal yang layak. Mereka baru saja menyaksikan betapa mudahnya menembak jatuh pesawat pengebom Amerika yang tidak dikawal.[60] (Dalam pertempuran ini, disiplin yang kurang dari pilot pesawat pengebom Jepang membuat mereka membuang bom-bom ke laut, dan mencoba meladeni pesawat buru sergap F4F Amerika Serikat dalam duel udara.)[61]

Reaksi Nagumo sesuai dengan doktrin karena doktrin kapal induk Jepang menuntut serangan dilakukan bila telah direncanakan secara lengkap, dan tidak diterimanya konfirmasi (hingga pukul 08.20) tentang keberadaan kapal induk dalam armada Amerika Serikat.[62] Selain itu, serangan udara Amerika pada pukul 07.53 membuatnya merasa perlu untuk melakukan serangan tambahan ke Midway. Pada akhirnya Nagumo memilih untuk menanti hingga semua pesawat-pesawatnya mendarat, dan memberangkatkan pesawat cadangan yang sudah dipersenjatai.[63] Keputusan Nagumo tidak dapat mengubah jalannya pertempuran. Pesawat-pesawat Amerika Serikat yang siap memberi serangan fatal sudah dalam perjalanan. Mereka sudah diberangkatkan Fletcher pada pukul 07.00. Nagumo tidak lagi dapat berbuat apa-apa. Hal ini merupakan kelemahan fatal dari Yamamoto yang secara teguh memegang doktrin kapal perang tradisional.[64]

Serangan ke armada Jepang

Letnan Muda George Gay (kanan), satu-satunya penerbang yang selamat dari skuadron TBD Devastator VT-8, di depan pesawatnya, 4 Juni 1942.
Pesawat Devastator dari Skuadron Torpedo 6 (VT-6) di atas USS Enterprise bersiap untuk lepas landas.

Sementara pihak Jepang dalam dilema, pesawat-pesawat Amerika Serikat yang berpangkalan di kapal induk sudah diberangkatkan. Laksamana Fletcher yang memegang komando di Yorktown memerintahkan Spruance untuk menyerang Jepang saat dirasakan memungkinkan. Keputusan ini dibuat Fletcher berdasarkan laporan dari kapal pengebom patroli PBY yang melihat armada Jepang pada dini hari,[65] Spruance sudah memberi perintah "Lancarkan serangan" pada sekitar pukul 06.00, dan menugaskan Panglima Tertinggi Halsey dan Kapten Miles Browning untuk menyusun perincian dan mengawasi keberangkatan. Beberapa menit sesudah pukul 07.00, pesawat pertama berangkat dari kapal induk Enterprise dan Hornet di bawah komando Spruance. Sekembalinya dari misi penerbangan intai, Fletcher langsung mengikuti dengan memberangkatkan pesawat-pesawat dari Yorktown pada pukul 08.00.[66] Pada saat itu, Spruance memberi perintah kedua yang sangat krusial, hantam sasaran, menyerang musuh secepat mungkin dengan apa saja yang dimiliki lebih penting daripada serangan terkoordinasi berbagai jenis pesawat (pesawat tempur, pengebom, atau torpedo). Sebagai akibatnya, skuadron Amerika menyerang tidak memakai rencana, tetapi dilakukan berulang-ulang dalam berbagai cara, serta menyerang dalam berbagai kelompok yang berbeda. Hal ini mengurangi keefektifan serangan Amerika, dan memperbesar kerugian pihak Amerika Serikat. Namun secara tidak sengaja, kemampuan Jepang untuk melakukan serangan balasan juga berkurang. Nagumo beserta dek kapal-kapalnya berada dalam keadaan mudah diserang.

Walaupun posisi musuh sudah diberi tahu, pesawat-pesawat dari kapal induk Amerika Serikat menemui kesulitan menemukan sasaran. Pada akhirnya, mereka melihat kapal induk Jepang dan mulai menyerang pada pukul 09.20, diawali oleh Skuadron Torpedo 8 (VT-8 dari Hornet), dan diikuti VT-6 (dari Enterprise) pada pukul 09.40.[67] Tanpa kawalan pesawat tempur, semua TBD Devastator dari VT-8 ditembak jatuh tanpa sempat membuat kerusakan pada kapal musuh. Satu-satunya awak yang selamat adalah Letnan Muda George H. Gay, Jr.. Skuadron Torpedo 6 menemui nasib yang sama, semua sasaran luput. Kemampuan torpedo yang kurang baik termasuk salah satu penyebab kegagalan.[68] Patroli udara bersenjata Jepang yang terdiri dari pesawat-pesawat Mitsubishi A6M2 "Zero" yang berkecepatan tinggi, hanya perlu waktu sebentar untuk menghabisi pesawat TBD Devastator yang kurang dipersenjatai, tidak dikawal, dan terbang lambat. Walaupun semua TBD Devastator ditembak jatuh, pertama, mereka membuat kapal-kapal induk Jepang sibuk, dan tidak sempat meluncurkan serangan balasan. Kedua, serangan mereka membuat patroli udara bersenjata Jepang keluar dari posisinya. Ketiga, pesawat-pesawat Zero menjadi kehabisan amunisi dan bahan bakar.[69] Munculnya serangan ketiga dari pesawat torpedo skuadron VT-3 yang datang dari tenggara pada pukul 10.00 dengan cepat menarik sebagian besar pesawat patroli bersenjata Jepang ke arah kuadran tenggara armada.[70] Disiplin yang lebih baik, dan pengerahan semua Zero yang dimiliki, mungkin dapat mendorong keberhasilan Nagumo.[71]

Secara kebetulan, pada saat yang bersamaan dengan terlihatnya pesawat dari skuadron VT-3 oleh pihak Jepang, dua formasi terpisah (dari total tiga skuadron) pengebom tukik SBD Dauntless mendekati armada Jepang dari arah timur laut dan barat daya. Bahan bakar mereka sudah hampir habis karena harus berputar-putar mencari musuh. Walaupun demikian, komandan skuadron C. Wade McClusky, Jr. dan Max Leslie memutuskan untuk terus mencari musuh. Secara kebetulan, mereka menemukan kapal penjelajah Jepang Arashi yang sedang berlayar dengan kecepatan penuh untuk bergabung dengan armada kapal induk Nagumo setelah gagal meledakkan kapal selam Amerika Serikat Nautilus dengan bom laut. Sebelumnya, Nautilus menyerang kapal tempur Kirishima, tetapi gagal[72]

Chester Nimitz memuji keputusan untuk meneruskan pencarian yang diambil McClusky, keputusannya "menentukan nasib gugus tugas kapal induk kita dan pasukan kita di Midway..."[73] Pesawat pengebom tukik Amerika tiba pada saat yang tepat untuk menyerang.[74] Pesawat-pesawat tempur Jepang lengkap dengan persenjataannya memenuhi dek hanggar, selang bahan bakar malang melintang di atas dek karena operasi pengisian bahan bakar dilakukan secara tergesa-gesa. Perubahan perintah yang dapat terjadi setiap saat menyebabkan bom dan torpedo ditumpuk di sekitar hanggar, dan bukan disimpan dengan aman di ruang amunisi.[75] Keadaan ini membuat kapal induk Jepang dalam keadaan rawan serangan.

Mulai pukul 10.22, pesawat-pesawat dari Enterprise berulang kali mengenai Kaga yang mereka jadikan sasaran. Di sebelah utara, empat menit kemudian, Akagi terkena bom yang dijatuhkan pesawat pengebom dari Enterprise. Pesawat-pesawat dari Yorktown mengincar Sōryū. Secara bersamaan, skuadron torpedo VT-3 menjadikan Hiryū sebagai sasaran. Hiryū sedang terjepit di antara Sōryū, Kaga, dan Akagi, tetapi lagi-lagi pesawat torpedo Amerika gagal menghantam sasaran. Pesawat pengebom tukik ternyata lebih beruntung. Hanya dalam enam menit, pesawat-pesawat SBD menjadikan sasaran-sasaran mereka dilalap api. Akagi terkena satu bom yang melubangi dek hanggar bagian atas, dan meledakkan bahan bakar pesawat dan amunisi. Satu bom yang luput meledak di dalam air dekat buritan hingga dek pesawat melengkung ke atas, serta kemudi kapal rusak parah.[76] Sōryū kejatuhan tiga bom di dek hanggar, Kaga kejatuhan paling sedikit empat, mungkin lebih. Ketiga kapal induk tersebut segera tidak dapat lagi bertempur, ditinggalkan awak kapal, dan dibocorkan hingga tenggelam.[77]

Serangan balasan Jepang

Yorktown dihantam oleh torpedo yang diluncurkan pesawat Jepang.

Hiryū, satu-satunya kapal induk Jepang yang tersisa, tidak membuang-buang waktu, dan segera melancarkan serangan balasan. Serangan gelombang pertama pengebom tukik Jepang membuat Yorktown rusak berat. Tiga buah bom menghantam bagian boiler hingga Yorktown tidak lagi bisa bergerak. Namun tim pengendali kerusakan bisa mengatasinya (dalam waktu kira-kira satu jam) dengan efektif. Serangan gelombang kedua dari pesawat-pesawat pengebom torpedo kembali bisa dihadapi oleh Yorktown.[78] Walaupun pihak Jepang berharap dapat mengurangi kekalahan dengan mencoba menenggelamkan dua kapal induk Amerika Serikat dalam dua kali serangan, Yorktown masih bisa mengatasi serangan Jepang. Pesawat-pesawat Jepang yang datang dalam gelombang kedua bahkan menyangka Yorktown sudah tenggelam. Ketika menyerang Yorktown, mereka menyangka sedang menyerang Enterprise. Setelah terkena dua kali tembakan torpedo, mesin Yorktown mati, dan condong 26°ke arah lambung kiri. Yorktown tidak lagi bisa dipakai bertempur, dan memaksa Laksamana Fletcher untuk memindahkan staf komando ke kapal penjelajah berat Astoria. Dua kapal induk dari Gugus Tugas 16 di bawah komando Spruance selamat dari kerusakan.

Berita tentang keberhasilan dua gelombang serangan yang "masing-masing" menenggelamkan sebuah kapal induk Amerika Serikat, meningkatkan moral prajurit Kido Butai. Pesawat-pesawat Jepang yang tersisa dikumpulkan di atas Hiryū. Mereka dipersiapkan untuk menyerang kapal induk Amerika Serikat yang menurut perkiraan pihak Jepang hanya satu yang tersisa.

Hiryū, beberapa saat sebelum tenggelam.

Menjelang sore, pesawat pengintai dari Yorktown menemukan lokasi Hiryū. Kapal induk Enterprise segera melancarkan serangan terakhir yang terdiri dari pesawat-pesawat pengebom tukik (termasuk 10 pesawat pengebom dari Yorktown). Serangan mereka tepat mengenai sasaran. Hiryū terbakar hebat. Lebih dari selusin pesawat Zero tidak mampu mempertahankan Hiryū. Laksamana Madya Yamaguchi memilih mati tenggelam bersama Hiryū, dan membuat Jepang harus kehilangan salah satu dari pelaut karier terbaiknya. Serangan pesawat-pesawat yang berpangkalan di Hornet terlambat diberangkatkan karena kesalahan komunikasi. Mereka berkonsentrasi pada kapal-kapal pengawal yang tersisa, tetapi tidak ada hasilnya.

Setelah hari mulai gelap, kedua belah pihak menghitung kerugian dan membuat rencana sementara untuk kelanjutan pertempuran. Laksamana Fletcher yang terpaksa meninggalkan Yorktown karena sudah rusak berat, merasa tidak dapat menjalankan komando dari kapal penjelajah, dan mengalihkan komando operasi ke tangan Spruance. Walaupun tahu pihak Amerika Serikat telah menang, Spruance masih tidak tahu jumlah kapal-kapal Jepang yang tersisa. Ia memutuskan untuk tetap menjaga Midway dan kapal-kapal induknya. Mengingat para penerbang yang telah melakukan misi terbang jauh, ia berusaha menghadapi Nagumo saat siang, dan bertahan ketika malam tiba. Untuk menghindari kemungkinan bentrok dengan armada Jepang pada malam hari,[79] Spruance berubah haluan dan memundurkan armadanya ke timur, dan kembali ke arah barat menuju musuh pada tengah malam.

Di lain pihak, Yamamoto mulanya memutuskan untuk meneruskan pertempuran, dan mengirim sisa-sisa kapalnya ke arah timur untuk mencari kapal induk Amerika Serikat. Pada saat yang bersamaan, sebuah kapal induk ditugaskannya untuk membombardir Midway. Kapal-kapal Jepang gagal menemukan kapal-kapal Amerika karena Spruance memutuskan untuk mundur sementara ke arah timur. Setelah itu, Yamamoto memerintahkan armadanya untuk mundur ke arah barat.

Kapal-kapal pencari Amerika Serikat gagal menemukan armada Jepang pada tanggal 5 Juni. Serangan sore hari hampir gagal menemukan armada Yamamoto dan tidak mengenai sasaran. Pesawat-pesawat penyerang kembali ke kapal induk setelah hari gelap, dan Spruance memerintahkan Enterprise dan Hornet menyalakan lampu-lampu sorot untuk membantu pendaratan.[80]

Pada 02.15 tanggal 5 Juni–6 Juni, Tambor di bawah komando Letnan Kolonel Laut John Murphy memberikan kontribusi bagi hasil akhir pertempuran. Ia (bersama perwira pelaksana, Ray Spruance, Jr.) melihat sejumlah kapal, tetapi tidak bisa mengidentifikasi lawan atau kawan (khawatir mungkin bukan kapal lawan, hingga menahan tembakan). Tambor melapor ke Laksamana Robert English, Komandan Armada Kapal Selam, Armada Pasifik (COMSUBPAC) yang kemudian diteruskan ke Spruance via Nimitz. Spruance tidak tahu lokasi sebenarnya armada Yamamoto, dan menyangka kapal-kapal tersebut adalah armada invasi ke Midway. Ia berusaha mengadangnya di sekitar 100 mil laut (185 km) timur laut Midway. Malam berlalu tanpa terjadi bentrokan.[81]

Kapal-kapal Jepang yang dilihat Tambor adalah unit bombardemen Yamamoto yang terdiri dari empat kapal penjelajah dan dua kapal perusak. Pada pukul 02.55, mereka diperintahkan untuk mundur ke barat.[82] Kehadiran Tambor juga diketahui kapal-kapal Jepang. Mogami dan Kapal penjelajah Jepang Mikuma  (2) berbenturan ketika keduanya berbelok untuk menghindari Tambor. Kerusakan Mogami di bagian lunas[83] merupakan satu-satunya prestasi yang dicapai delapan belas kapal selam Amerika Serikat yang dikerahkan dalam pertempuran ini. Pada pukul 04.12 langit cukup terang bagi untuk mengenali kapal-kapal tersebut adalah kapal Jepang, tetapi Murphy memerintahkan Tambor untuk menyelam. Pada pukul 06.00, Murphy melaporkan dua kapal penjelajah kelas Mogami berlayar ke arah barat, dan menempatkan Spruance paling sedikit 100 mil laut (185 km) dari posisi kapal-kapal Jepang.[84] Spruance mungkin beruntung tidak mengejar kapal-kapal Jepang. Bila bertemu dengan kapal-kapal berat Yamamoto, termasuk Yamato dalam kegelapan, kapal-kapal penjelajah Spruce akan kewalahan, dan kapal-kapal induknya tidak berdaya.[85] Pada waktu itu, hanya Fleet Air Arm milik Britania yang dapat beroperasi di waktu malam.[86]

Sewaktu mencoba menyelamatkan Yorktown, kapal perusak Hammann dan Yorktown terkena torpedo yang diluncurkan dari kapal selam I-168.

Sepanjang dua hari berikutnya, sisa-sisa kapal Jepang mendapat serangan dari pesawat-pesawat yang berpangkalan di Midway, diteruskan oleh pesawat-pesawat dari kapal induk Spruance. Mikuma akhirnya tenggelam, sementara Mogami selamat dari kerusakan berat dan kembali ke Jepang untuk diperbaiki. Kapten Richard E. Fleming, penerbang dari Korps Marinir dianugerahi Medal of Honor secara anumerta atas keberaniannya menyerang Mikuma.

Sementara itu, Amerika Serikat berusaha menyelamatkan Yorktown. USS Vireo sedang menariknya pada sore 6 Juni ketika Yorktown terkena dua torpedo yang diluncurkan dari kapal selam Jepang I-168. Hanya ada sedikit korban di atas Yorktown karena sebagian besar awak sudah diungsikan sebelumnya. Namun torpedo ketiga menghantam USS Hammann yang sedang memberikan listrik tambahan untuk Yorktown. Hammann pecah menjadi dua dan 80 awak gugur. Sebagian besar korban tewas disebabkan meledaknya bom laut yang dibawa Hammann. Yorktown bertahan hingga pukul 06.00 pagi 7 Juni sebelum akhirnya tenggelam.

Pascapertempuran

Setelah menang telak, dan pengejaran terhadap kapal-kapal Jepang makin berbahaya di dekat Kepulauan Wake,[87] armada Amerika Serikat ditarik mundur. Sejarawan Samuel E. Morison pada tahun 1949 menulis bahwa Spruance menjadi sasaran kritik karena tidak mengejar kapal-kapal Jepang yang sedang mundur, dan memungkinkan mereka untuk melarikan diri.[88] Pada tahun 1975, Clay Blair menulis bila Spruance mengejar, kapal-kapalnya akan bertemu dengan armada Yamamoto, termasuk Yamato pada malam hari. Keadaan ini menguntungkan Jepang kapal-kapal penjelajah Jepang, sementara Spruance tidak dapat meluncurkan pesawat-pesawatnya.[87] Jepang kehilangan empat dari enam kapal induk yang dimiliki beserta sejumlah besar penerbang yang sangat terlatih hingga mengakhiri ekspansi Jepang di Pasifik. Kapal induk Jepang yang tersisa hanyalah Shōkaku dan Zuikaku. Kapal induk Jepang yang lainnya, Ryūjō, Jun'yō, dan Hiyō berasal dari kelas di bawahnya.

Pada 10 Juni, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang memberikan konferensi di hadapan perwira penghubung tentang hasil pertempuran secara tidak lengkap. Alasannya, kerugian yang sebenarnya merupakan rahasia militer yang tidak perlu diketahui semua perwira. Hanya Kaisar Hirohito yang diberi tahu tentang jumlah kapal induk yang tenggelam dan pilot yang gugur. Kaisar juga memilih untuk tidak segera menyampaikan hal ini ke angkatan darat. Para pimpinan angkatan darat untuk beberapa waktu masih percaya armada Jepang dalam keadaan siap tempur.[89]

Tuduhan kejahatan perang

Tiga penerbang Amerika Serikat, Letnan Muda Wesley Osmus (pilot, Yorktown), Letnan Muda Frank O'Flaherty (pilot, Enterprise), dan Aviation Machinist's Mate B. F. (atau B. P.) Gaido (penembak/teknisi radio pesawat SBD yang terbang bersama O'Flaherty) ditangkap Jepang selama pertempuran berlangsung. Osmus ditahan di kapal perusak Arashi, sementara O'Flaherty dan Gaido ditahan di kapal perusak Nagara (atau kapal perusak Makigumo, keterangan berbeda-beda menurut sumber). Menurut tuduhan, ketiganya dibunuh pihak Jepang.[90] Laporan yang disampaikan Laksamana Nagumo tentang Letnan Muda Osmus menyatakan "Dia wafat tanggal 6 Juni dan dimakamkan di laut". Catatan Nagumo mencantumkan tujuh butir informasi, termasuk kekuatan armada Fletcher, tetapi tidak mencatat tentang kematian O'Flaherty atau Gaido.[91]

Dampak

Pertempuran ini sering disebut sebagai "titik balik dalam Perang Pasifik".[92] Namun Jepang terus mencoba bergerak maju di Pasifik Selatan. Amerika Serikat masih perlu waktu berbulan-bulan untuk mengubah kekuatan lautnya yang masih berimbang dengan Jepang menjadi supremasi di laut.[93] Midway sendiri tidak mengubah jalannya peperangan seperti halnya Pertempuran Salamis atau Pertempuran Trafalgar. Walaupun demikian, Midway merupakan kemenangan telak pertama Sekutu melawan Jepang yang sebelumnya tidak terkalahkan. Setelah Pertempuran Laut Koral berakhir dengan tidak jelas pemenangnya dan Pertempuran Midway, inisiatif strategi Jepang menjadi tumpul, dan Amerika Serikat merebut kemampuan ofensif Jepang.[6] Pertempuran Midway membuka jalan bagi kampanye militer berikutnya di sekitar Kepulauan Solomon dan Guadalkanal yang dimenangkan Sekutu setelah secara berkepanjangan menghabiskan tenaga musuh dengan segala kekuatan militer yang ada.

Pertempuran Midway menunjukkan pentingnya usaha-usaha memecahkan sandi musuh dan pelatihan kriptologi angkatan laut sebelum pertempuran berlangsung. Usaha pemecahan sandi musuh terus berlanjut di medan perang Pasifik dan Atlantik. Pemecahan sandi musuh terbukti sangat penting, misalnya pesawat Laksamana Yamamoto dapat ditembak jatuh berkat bantuan analisis sandi angkatan laut.

Pertempuran Midway secara permanen merusakkan daya serang Angkatan Laut Jepang, dan kehilangan kemampuan operasional pada tahap yang menentukan terbukti fatal. Secara khusus, pertempuran ini mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terhadap armada kapal induk Jepang, begitu parah hingga mereka tidak dapat lagi membentuk armada kapal induk berukuran besar dengan awak pesawat yang terlatih baik. Pemimpin perang Jepang tidak memiliki persiapan untuk menggantikan kapal-kapal yang hancur, serta penerbang atau pelaut yang tewas. Di Midway, total penerbang Jepang yang tewas dalam sehari sama dengan total penerbang yang dihasilkan program pelatihan pilot sebelum perang dalam setahun.[94] Pengalaman tempur mereka juga tidak mungkin tergantikan. Setelah Pertempuran Solomon Timur dan Pertempuran Santa Cruz, jumlah awak pesawat veteran makin menipis.[95] Juga tidak kalah pentingnya, Jepang kehilangan empat kapal induk,[96] dan kekuatan kapal induk Jepang tidak pulih hingga 1944.[97] Pada Pertempuran Laut Filipina, walaupun Jepang sepertinya sudah membangun kembali kekuatan kapal induk mereka, pesawat-pesawat Jepang sebagian diterbangkan oleh pilot yang tidak berpengalaman sehingga kekuatan udara Jepang tidak seampuh sebelum Pertempuran Midway.

Pada saat yang bersamaan, Angkatan Laut Amerika Serikat mengerahkan lebih dari dua lusin armada dan kapal induk ringan, serta berbagai kapal induk pengawal.[98] Pada 1942, program pembangunan kapal Amerika Serikat telah memasuki tahun ketiga. Program ini dimulai dengan adanya Undang-Undang Vinson Kedua yang bertujuan membangun angkatan laut Amerika Serikat yang lebih besar dari Jepang.[99] Berbeda halnya dengan Jepang, sebagian besar awak pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat selamat dari Pertempuran Midway dan pertempuran lainnya pada tahun 1942. Ditambah dengan adanya peningkatan program pelatihan, Amerika Serikat dapat menambah jumlah penerbang berpengalaman untuk mengimbangi jumlah kapal perang dan pesawat militer yang makin meningkat.

Pencarian kapal-kapal yang tenggelam

Mikuma beberapa saat sebelum tenggelam.

Kedalaman laut di lokasi pertempuran bisa mencapai 5.200 m hingga sangat sulit mencari kapal-kapal yang karam. Pada 19 Mei 1998, Robert Ballard bersama tim ilmuwan dan veteran perang Midway (termasuk partisipan dari Jepang) menemukan dan memotret Yorktown di dasar laut. Kapal ini masih sangat utuh untuk sebuah kapal yang tenggelam pada tahun 1942. Walaupun sudah lama tenggelam, peralatan dan bahkan cat kapal masih bisa terlihat.[100]

Usaha Ballard menemukan kapal induk Jepang tidak berhasil. Pada September 1999, ekspedisi gabungan antara Nauticos Corp. dan Kantor Oseanografi Angkatan Laut Amerika Serikat diberangkatkan untuk mencari kapal induk Jepang. Dengan memakai teknik renavigasi canggih sesuai log kapal selam USS Nautilus, ekspedisi ini menemukan potongan besar puing kapal yang kemudian diidentifikasi berasal dari dek hanggar bagian atas Kaga.[101] Namun puing kapal utama masih belum ditemukan.

Film

Pertempuran Midway telah beberapa kali diangkat ke layar lebar. Film yang pertama berupa dokumenter yang disutradarai John Ford, letnan kolonel laut dari Cadangan Angkatan Laut Amerika Serikat yang sedang ditugaskan untuk sementara di Kepulauan Midway sebagai perwira fotografi dan intelijen. Ketika sedang mengambil gambar memakai kamera 16 mm berwarna dari atas pembangkit listrik di pulau, Ford terkena tembakan musuh yang berasal dari pesawat tempur Jepang dan luka di bagian tangan karena pecahan peluru. Ia menerima bintang Purple Heart dan kemudian Legion of Merit. Film dokumenter yang diambil Ford dimasukkan ke dalam film dokumenter pemenang Academy Award tahun 1942, The Battle of Midway.

Di Jepang, pertempuran ini diangkat sebagai dalam film berbiaya besar, Storm Over the Pacific produksi Toho tahun 1960. Sutradara Shūe Matsubayashi mengisahkan para penerbang muda pesawat Zero yang bertugas di kapal induk Hiryū dan partisipasi mereka dalam Pengeboman Pearl Harbor dan Pertempuran Midway. Setelah disulih suara, versi ringkas film ini diedarkan di Amerika Serikat dengan judul sensasional, I Bombed Pearl Harbor.

Enam belas tahun kemudian Universal Studios menggunakan kapal-kapal miniatur dan efek piroteknik untuk film Midway (1976) yang dibintangi Charlton Heston. Sebagian cerita ini berdasarkan fiksi dan mengandalkan film dokumenter dari berbagai pertempuran Perang Dunia II, dan stok gambar dari film sebelumnya seperti Tora! Tora! Tora!, Thirty Seconds Over Tokyo, Away All Boats, dan Storm over the Pacific.

Mengenang Midway

Bandar Udara Munisipalitas Chicago yang berperan penting dalam Perang Dunia II diganti namanya pada tahun 1949 sebagai Bandar Udara Internasional Chicago Midway (atau disingkat Bandar Udara Midway).

Kapal induk USS Midway (CV-41) mulai bertugas 10 September 1945 (delapan hari setelah upacara penyerahan Jepang di USS Missouri). Kapal induk ini sekarang bersandar di San Diego, California sebagai Museum USS Midway.

Catatan kaki

  1. ^ Parshall & Tully, hal. 90-91
  2. ^ The Battle of Midway: END OF THE YORKTOWN
  3. ^ "Battle of Midway: June 4-7,1942". Naval History & Heritage Command. 27 April 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-03-02. Diakses tanggal 2009-02-20.  "...dianggap sebagai pertempuran menentukan dalam Perang Pasifik."
  4. ^ Dull, Paul S (1978). Battle History of the Imperial Japanese Navy, 1941-1945. US Naval Institute Press. ISBN 1-59114-219-9.  "Midway adalah pastinya "satu-satunya" pertempuran menentukan dalam Perang Pasifik.", hal. 166
  5. ^ "A Brief History of Aircraft Carriers: Battle of Midway". U.S. Navy. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-06-12. Diakses tanggal 2007-06-12. 
  6. ^ a b U.S. Naval War College Analysis, hal. 1; Parshall and Tully, Shattered Sword, hal. 416–430.
  7. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, hal. 33; Peattie & Evans, Kaigun.
  8. ^ H.P. Wilmott, Barrier and the Javelin; Lundstrom, First South Pacific Campaign; Parshall and Tully, Shattered Sword, hal. 19–38.
  9. ^ Willmott, Barrier and the Javelin
  10. ^ Dull, The Imperial Japanese Navy: A Battle History, hal. 166; Willmott, The Barrier and the Javelin, hal. 519–523; Prange, Miracle at Midway hal. 395; Parshall and Tully, Shattered Sword, hal. 416–430.
  11. ^ Prange, Miracle at Midway, pp.13–15, 21–23; Willmott, The Barrier and the Javelin, pp. 39–49; Parshall and Tully, Shattered Sword, pp. 22–38.
  12. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, p. 33; Prange, Miracle at Midway, p. 23.
  13. ^ Prange, Miracle at Midway, pp. 22–26. Orang bisa bertanya-tanya apa yang Jepang pikirkan tentang arti kehadiran kapal selam Amerika di lepas pantai mereka, mulai dari Gudgeon di bawah komando Joe Grenfell, hanya dua puluh hari setelah Pengeboman Pearl Harbor; di tengah kurangnya pelatihan kemampuan perang antikapal selam yang dilakukan AL Kekaisaran Jepang dan doktrin mereka, mungkin tidak perlu terkejut lagi kalau itu diabaikan oleh mereka. Blair, Silent Victory, p.110; Parillo, Japanese Merchant Marine; Peattie & Evans, Kaigun.
  14. ^ Parshall & Tully, Shattered Sword, p. 33.
  15. ^ Willmott, Barrier and the Javelin, pp. 66–67; Parshall and Tully, Shattered Sword, pp. 33–34.
  16. ^ "Preserving the Past: After the Battle of Midway". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-14. Diakses tanggal 2009-07-28. 
  17. ^ Prange, Miracle at Midway, pp. 375–379, Willmott, Barrier and the Javelin, pp. 110–117; Parshall dan Tully, Shattered Sword, p. 52.
  18. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, p. 53, diangkat dari Serial Sejarah Perang Jepang (Senshi Sōshō), Volume 43 ('Midway Kaisen'), p. 118.
  19. ^ a b Parshall and Tully, Shattered Sword, pp. 51, 55.
  20. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, pp. 43–45, disarikan dari Senshi Sōshō, p. 196.
  21. ^ Willmott, Barrier and the Javelin.
  22. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, hal. 43–45, derived from Senshi Sōshō, hal. 196.
  23. ^ Parshall dan Tully, Shattered Sword, hal. 43–45, disarikan dari Senshi Sōshō, hal. 119–121.
  24. ^ Prange, Miracle at Midway, hal. 80–81; Cressman et al., A Glorious Page in Our History, hal. 37.
  25. ^ Willmott, Barrier and the Javelin, hal. 337.
  26. ^ Cressman et al., A Glorious Page in Our History, hal. 37–45; Lord, Incredible Victory, hal. 37–39.
  27. ^ Willmott, Barrier and the Javelin, hal.338.
  28. ^ Willmott, Barrier and the Javelin; hal. 337-40?
  29. ^ Lord, Incredible Victory, hal. 39; Willmott, Barrier and the Javelin, hal. 340.
  30. ^ a b Willmott, Barrier and the Javelin, hal. 101.
  31. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, hal. 65–67.
  32. ^ Catatan: Kode Val, Kate, dan Zeke yang sering dipakai sebagai julukan pesawat-pesawat ini hingga akhir 1943 belum dikenal oleh pihak Sekutu. D3A biasanya disebut pengebom tukik angkatan laut Tipe 99, B5N sebagai pesawat pengebom torpedo Tipe 97, dan A6M sebagai pesawat tempur angkatan laut Tipe 0 alias Zero. Parshall and Tully Shattered Sword hal.78-80.
  33. ^ Parshall and Tulley Shattered Sword hal. 89-91.
  34. ^ Willmott, Barrier and the Javelin, hal. 351; Parshall and Tully, Shattered Sword, hal. 98–99.
  35. ^ Lord, Incredible Victory, hal. 37–39; Parshall and Tully, Shattered Sword, hal. 99; Holmes, Double-Edged Secrets.
  36. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, hal. 102–104; Willmott, Barrier and the Javelin.
  37. ^ Isom, Midway Inquest: Why the Japanese Lost the Battle of Midway, hal.95-99
  38. ^ Michael Smith, hal.134
  39. ^ Michael Smith, hal. 138-141
  40. ^ Holmes, Double-Edged Secrets; Willmott, Barrier and the Javelin. Ada beberapa Referensi tentang usaha "pengelabuan" yang mengacu kepada lalu lintas komunikasi palsu sebelum Pearl Harbor, terutama dalam film Midway; hal tersebut semata-mata disebabkan kesalahpahaman mengenai peristiwa ini.
  41. ^ Lord, Incredible Victory; Willmott, Barrier and the Javelin; Layton, And I Was There: Pearl Harbor and Midway—Breaking the Secrets.
  42. ^ a b Laporan CinCPac oleh Laksamana Nimitz tentang pertempuran. Dari Hyperwar, diakses 2008-02-13
  43. ^ a b Interrogation of: Captain TOYAMA, Yasumi, IJN; Chief of Staff Second Destroyer Squadron, flagship Jintsu (CL), at MIDWAY USSBS Dari Hyperwar, diakses 2008-02-14
  44. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, pp. 107–112; 132–133.
  45. ^ Willmott, Barrier.
  46. ^ Stephen, Martin. Sea Battles in Close-up: World War Two (Shepperton, Surrey: Ian Allan, 1988), Volume 1, pp.166 & 167.
  47. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, pp. 200–204.
  48. ^ Lord, Incredible Victory, p. 110; Parshall and Tully, Shattered Sword, p. 149.
  49. ^ Prange, Miracle at Midway, pp. 207–212; Parshall and Tully, Shattered Sword, pp. 149–152.
  50. ^ Parshall and Tulley Shattered Sword p. 182
  51. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, hal.130–132.
  52. ^ Lord, Walter. Incredible Victory; Wilmott, Barrier and the Javelin; Fuchida & Okumiya, Midway
  53. ^ Isom, Midway Inquest: Why the Japanese Lost the Battle of Midway, hal. 129-139
  54. ^ Prange, Miracle at Midway, pp.216–217; Parshall and Tully, Shattered Sword, hal. 159–161 & 183.
  55. ^ Bicheno, Hugh. Midway (London: Orion Publishing Group, 2001), hal. 134.
  56. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, hal. 165–170.
  57. ^ Fuchida and Okumiya, Midway; Willmott, Barrier & the Javelin.
  58. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, hal. 231, derived from Senshi Sōshō, pp. 372–378.
  59. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, pp.121–124.
  60. ^ Prange, Miracle at Midway, p.233.
  61. ^ Bicheno, p.163.
  62. ^ Prange, Miracle at Midway, pp.217–218 & 372–373; Parshall and Tully, Shattered Sword, pp.170–173.
  63. ^ Prange, Miracle at Midway, pp.231–237; Parshall and Tully, Shattered Sword, pp.170–173; Willmott, Barrier & the Javelin; Fuchida & Okumiya, Midway.
  64. ^ Willmott, Barrier & the Javelin; Fuchida & Okumiya, Midway.
  65. ^ Laporan ini direlai lewat Nimitz yang tidak seperti Yamamoto, sedang menuju ke darat.
  66. ^ Cressman et al., A Glorious Page in Our History, pp. 84–89; Parshall and Tully, Shattered Sword, pp. 215–216; 226–227; Buehl, The Quiet Warrior (1987), p. 494ff.
  67. ^ Cressman et al., A Glorious Page in Our History, pp. 91–94.
  68. ^ Blair, Silent Victory, p.238.
  69. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, pp. 215–216; 226–227.
  70. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, pp. 226–227.
  71. ^ Bicheno, Midway, p.62.
  72. ^ "IJN KIRISHIMA: Tabular Record of Movement". Senkan!. combinedfleet.com. Diakses tanggal 2007-06-06. 
  73. ^ "Accounts - C. Wade McClusky". cv6.org. [pranala nonaktif permanen]
  74. ^ Prange, Miracle at Midway, pp. 259–261, 267–269; Cressman et al., A Glorious Page in Our History, pp. 96–97; Parshall and Tully, Shattered Sword, pp. 215–216; 226–227.
  75. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, p. 250.
  76. ^ Sumber-sumber lain mengklaim bagian buritan terkena, tapi pendapat Parshall dan Tully dalam Shattered Sword, p.253–354 dan 256–259 lebih beralasan, bagian buritan tidak kena karena kerusakan terjadi di bagian kemudi.
  77. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, pp.330–353.
  78. ^ Ballard, Robert D. and Archbold, Rick. Return to Midway. Madison Press Books: Toronto ISBN 0-7922-7500-4
  79. ^ Potter & Nimitz 1960 p.682
  80. ^ Marc Mitscher, komandan Hornet, dua tahun kemudian juga mengeluarkan perintah yang sama ketika terjadi situasi serupa dalam Pertempuran Laut Filipina
  81. ^ Prange, Miracle at Midway, p. 320; Parshall and Tully, Shattered Sword, p. 345.
  82. ^ Prange, Miracle at Midway, p.320; Parshall and Tully, Shattered Sword, p. 345.
  83. ^ Blair, Silent Victory, chart p.240.
  84. ^ Blair, Silent Victory, pp.246–7.
  85. ^ Blair, Silent Victory, pp.246–7; Willmott, Barrier and the Javelin.
  86. ^ Hal ini dibantu oleh Swordfish dari Fairey yang berkecepatan rendah. Stephen, Martin. Sea Battles in Close-up: World War 2 (Shepperton, Surrey: Ian Allan, 1988), Volume 1, p.34.
  87. ^ a b Blair, Silent Victory, p.247.
  88. ^ Morison, Coral Sea, Midway and Submarine Actions: May 1942–August 1942. (History of United States Naval Operations in World War II), Volume IV, p. 142
  89. ^ Herbert Bix, Hirohito and the Making of Modern Japan, 2001, p. 449
  90. ^ Robert E. Barde, "Midway: Tarnished Victory", Military Affairs, v. 47, no. 4 (December 1983), pp. 188–192.
  91. ^ "Japanese Story of the Battle of Midway". ONI Review. ibiblio.org. 1947. Diakses tanggal 2007-06-06. 
  92. ^ Dull, p.166; Prange, p.395.
  93. ^ Willmott, Barrier and the Javelin, pp.522–523; Parshall and Tully, Shattered Sword, pp.416–430.
  94. ^ Peattie, Sunburst, pp.131–134, 181–184, & 191–192..
  95. ^ Peattie, Sunburst, pp.176–186; Eric Bergerud, Fire in the Sky, p.668.
  96. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, pp. 416–421.
  97. ^ Shinano yang mulai bertugas 19 November 1944 adalah kapal induk keempat yang dioperasikan Jepang selama perang, setelah Taihō, Unryū, dan Amagi.
  98. ^ "Why Japan Really Lost The War - War Production". combinedfleet.com. 
  99. ^ Hakim, A History of Us: War, Peace and all that Jazz
  100. ^ "Titanic explorer finds Yorktown". CNN. 1998-06-04. Diakses tanggal 2007-07-01. 
  101. ^ Parshall and Tully, Shattered Sword, pp. 491–493.

Referensi

Bacaan selanjutnya

Books
Artikel
Dokumen sejarah
Lain-lain