Plotinos: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Escarbot (bicara | kontrib)
k →‎Referensi: pembersihan kosmetika dasar
 
(29 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox_Philosopher
[[Berkas:Plotinos.jpg|200px|thumb|Plotinos]]
|region = [[Filsafat Barat]]
'''Plotinos''' adalah seorang [[filsuf]] yang mendirikan [[Mazhab Neo-Platonisme]].<ref name="Audi"></ref><ref name="Simon">Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. ''Petualangan Intelektual''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 91-92.</ref> Plotinos menjadikan pemikiran [[Plato]] sebagai inspirasi utamanya.<ref name="Audi"></ref><ref name="Simon"></ref> Akan tetapi, pemikiran Plato tersebut digabungkan dengan berbagai aliran [[filsafat]] lain pada masanya, termasuk aliran [[filsafat Timur]].<ref name="Simon"></ref> Ia lahir pada tahun 204 SM dan meninggal pada tahun 270 SM.<ref name="Audi">{{en}}John M. Dillon. 1999. "Plotinus". In ''The Cambridge Dictionary of Philosophy''. Robert Audi, ed. 714. London: Cambridge University Press.</ref>
|era = [[Filsafat Klasik]]
|color = #B0C4DE
|image_name = Plotinos.jpg
|image_size = 200px
|image_caption = Plotinus
|name = Plotinus
|birth = 205, [[Lycopolis]]
|death = 270, [[Campania]]
|school_tradition = [[Neo-Platonism]]
|main_interests = [[Platonisme]], [[Metafisika]], [[Mistisisme]]
|notable_ideas = [[Yang Esa]], [[Emanasi]], [[Henosis]], [[Nous]]
|influences = [[Ammonius Saccus]], [[Plato]], [[Numenius of Apamea]], [[Alexander of Aphrodisias]], dan [[Platonisme Pertengahan]], [[Pythagoreanisme]], [[Filsafat Persia]], [[Filsafat India]]
|influenced = [[Porphyry]], [[Iamblichus]], [[Julian the Apostate]], [[Hypatia dari Alexandria]], [[Hierocles dari Alexandria]], [[Proclus]], [[Damascius]], [[Simplicius dari Cilicia]], [[Augustine dari Hippo]], [[Boethius]], [[Pseudo-Dionysius]], [[Johannes Scotus Eriugena]], [[Bonaventure]], [[Gemistus Pletho]], [[Arthur Schopenhauer]], [[Henri Bergson]]
|signature =
}}
'''Plotinos''' adalah seorang [[filsuf]] yang mendirikan [[neoplatonisme|Mazhab Neo-Platonisme]].<ref name="Audi" /><ref name="Simon">Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. ''Petualangan Intelektual''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 91-92.</ref> Plotinos menjadikan pemikiran [[Plato]] sebagai inspirasi utamanya.<ref name="Audi" /><ref name="Simon" /> Akan tetapi, pemikiran Plato tersebut digabungkan dengan berbagai aliran [[filsafat]] lain pada masanya, termasuk aliran [[filsafat Timur]].<ref name="Simon" /> Ia lahir pada tahun 204 M dan meninggal pada tahun 270 M.<ref name="Audi">{{en}} John M. Dillon. 1999. "Plotinus". In ''The Cambridge Dictionary of Philosophy''. Robert Audi, ed. 714. London: Cambridge University Press.</ref>


Inti ajaran Neo-Platonisme dapat ditemukan dalam ''Enneadeis'', yang merupakan buku berisi kumpulan karangan Plotinos.<ref name="Audi"></ref><ref name="Simon"></ref> Buku tersebut diterbitkan oleh muridnya yang bernama [[Porphyrios]] (232-301 SM).<ref name="Simon"></ref> Di dalam buku tersebut, pemikiran Plotinos berpusat pada konsep "Yang Esa" (dalam [[bahasa Yunani]] ''to hen'', dan dalam [[bahasa Inggris]] ''the one'').<ref name="Simon"></ref> Terkadang "Yang Esa" disebut juga sebagai "Yang Baik".<ref name="Simon"></ref> "Yang Esa" tersebut tidak dapat dibicarakan, tidak dapat dipikirkan, dan tidak dapat diidentifikasikan.<ref name="Simon"></ref> Ia bukan sesuatu dan juga bukan roh. Tidak ada atribut yang melekat kepadanya.<ref name="Simon"></ref> Kemudian "Yang Esa" itu merupakan asal dan tujuan segala sesuatu.<ref name="Simon"></ref>
Inti ajaran [[neoplatonisme|Neo-Platonisme]] dapat ditemukan dalam ''Enneadeis'', yang merupakan buku berisi kumpulan karangan Plotinos.<ref name="Audi" /><ref name="Simon" /> Buku tersebut diterbitkan oleh muridnya yang bernama [[Porphyrios]] (232-301 M).<ref name="Simon" /> Di dalam buku tersebut, pemikiran Plotinos berpusat pada konsep "Yang Esa" (dalam [[bahasa Yunani]] ''to hen'', dan dalam [[bahasa Inggris]] ''the one'').<ref name="Simon" /> Terkadang "Yang Esa" disebut juga sebagai "Yang Baik".<ref name="Simon" /> "Yang Esa" tersebut tidak dapat dibicarakan, tidak dapat dipikirkan, dan tidak dapat diidentifikasikan.<ref name="Simon" /> Ia bukan sesuatu dan juga bukan roh. Tidak ada atribut yang melekat kepadanya.<ref name="Simon" /> Kemudian "Yang Esa" itu merupakan asal dan tujuan segala sesuatu.<ref name="Simon" />


== Referensi ==
== Referensi ==

{{reflist}}
{{reflist}}


{{Authority control}}
{{negara-bio-stub|Yunani}}


[[Kategori:Filsafat]]
[[Kategori:Filsafat]]
Baris 15: Baris 32:
[[Kategori:Kematian 270]]
[[Kategori:Kematian 270]]



[[ar:أفلوطين]]
{{negara-bio-stub|Yunani}}
[[arz:افلوطين]]
[[be:Плацін]]
[[bg:Плотин]]
[[bo:ཕི་ལོ་ཋི་ནཱ་ཟི།]]
[[ca:Plotí]]
[[cs:Plótínos]]
[[da:Plotin]]
[[de:Plotin]]
[[el:Πλωτίνος]]
[[en:Plotinus]]
[[eo:Plotino]]
[[es:Plotino]]
[[et:Plotinos]]
[[fa:فلوطین]]
[[fi:Plotinos]]
[[fr:Plotin]]
[[gl:Plotino]]
[[he:פלוטינוס]]
[[hr:Plotin]]
[[hu:Plótinosz]]
[[is:Plótínos]]
[[it:Plotino]]
[[ja:プロティノス]]
[[ko:플로티노스]]
[[la:Plotinus]]
[[lt:Plotinas]]
[[ml:പ്ലോട്ടിനസ്]]
[[mrj:Плотин]]
[[nl:Plotinus]]
[[no:Plotin]]
[[pl:Plotyn]]
[[pt:Plotino]]
[[ro:Plotin]]
[[ru:Плотин]]
[[sk:Plotinos]]
[[sl:Plotin]]
[[sq:Plotini]]
[[sr:Плотин]]
[[sv:Plotinos]]
[[tr:Plotinus]]
[[uk:Плотін]]
[[zh:普罗提诺]]

Revisi terkini sejak 5 Februari 2023 05.32

Plotinus
EraFilsafat Klasik
KawasanFilsafat Barat
AliranNeo-Platonism
Minat utama
Platonisme, Metafisika, Mistisisme
Gagasan penting
Yang Esa, Emanasi, Henosis, Nous

Plotinos adalah seorang filsuf yang mendirikan Mazhab Neo-Platonisme.[1][2] Plotinos menjadikan pemikiran Plato sebagai inspirasi utamanya.[1][2] Akan tetapi, pemikiran Plato tersebut digabungkan dengan berbagai aliran filsafat lain pada masanya, termasuk aliran filsafat Timur.[2] Ia lahir pada tahun 204 M dan meninggal pada tahun 270 M.[1]

Inti ajaran Neo-Platonisme dapat ditemukan dalam Enneadeis, yang merupakan buku berisi kumpulan karangan Plotinos.[1][2] Buku tersebut diterbitkan oleh muridnya yang bernama Porphyrios (232-301 M).[2] Di dalam buku tersebut, pemikiran Plotinos berpusat pada konsep "Yang Esa" (dalam bahasa Yunani to hen, dan dalam bahasa Inggris the one).[2] Terkadang "Yang Esa" disebut juga sebagai "Yang Baik".[2] "Yang Esa" tersebut tidak dapat dibicarakan, tidak dapat dipikirkan, dan tidak dapat diidentifikasikan.[2] Ia bukan sesuatu dan juga bukan roh. Tidak ada atribut yang melekat kepadanya.[2] Kemudian "Yang Esa" itu merupakan asal dan tujuan segala sesuatu.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d (Inggris) John M. Dillon. 1999. "Plotinus". In The Cambridge Dictionary of Philosophy. Robert Audi, ed. 714. London: Cambridge University Press.
  2. ^ a b c d e f g h i j Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 91-92.