Pranoto Reksosamodra: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(37 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7: | Baris 7: | ||
|office = [[Kepala Staf Angkatan Darat|Menteri/Panglima Angkatan Darat]]<br><small>Pelaksana Tugas Harian</small> |
|office = [[Kepala Staf Angkatan Darat|Menteri/Panglima Angkatan Darat]]<br><small>Pelaksana Tugas Harian</small> |
||
|order = |
|order = |
||
|term_start = |
|term_start = 2 Oktober 1965 |
||
|term_end = 14 Oktober 1965 |
|term_end = 14 Oktober 1965 |
||
|president = [[Soekarno]] |
|president = [[Soekarno]] |
||
|predecessor = [[Ahmad Yani]] |
|predecessor = [[Ahmad Yani]] |
||
|successor = [[Soeharto]] |
|successor = [[Soeharto]] |
||
|birth_date = |
|birth_date = {{birth date|1923|4|16}} |
||
|birth_place = |
|birth_place = [[Purworejo]], [[Jawa Tengah]] |
||
|death_date = |
|death_date = {{death date and age|1992|6|9|1923|4|16}} |
||
|death_place = |
|death_place = [[Jakarta]] |
||
|party = |
|party = |
||
|spouse = |
|spouse = |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
|occupation = |
|occupation = |
||
|religion = [[Islam]] |
|religion = [[Islam]] |
||
|allegiance = {{flag|Indonesia}} |
|allegiance = {{unbulleted list|{{flag|Kekaisaran Jepang}} (1943—1945)|{{flag|Indonesia}} (1945—1966)}} |
||
|branch = [[ |
|branch = {{unbulleted list|{{flagicon image|Flag of PETA (Pembela Tanah Air).svg}} [[Pembela Tanah Air|PETA]] (1943—1945)|{{flagicon image|Flag of the Indonesian Army.svg}} [[TNI Angkatan Darat]] (1945—1966)}} |
||
|serviceyears = |
|serviceyears = 1943—1966 |
||
|rank = [[Berkas:Pdu mayjendtni staf.png|25px]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]] |
|rank = [[Berkas:Pdu mayjendtni staf.png|25px]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]] |
||
|unit =[[Infanteri]] |
|||
| servicenumber = 10865 |
|||
}} |
}} |
||
[[Berkas:PranotoSoekarnoYani.jpg| |
[[Berkas:PranotoSoekarnoYani.jpg|280px|jmpl|Mayjen Pranoto di antara [[Soekarno]] dan [[Ahmad Yani]]]] |
||
[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) |
'''[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Pranoto Reksosamodra''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], [[Jawa Tengah]]|16|4|1923|[[Jakarta]]|9|6|1992}}) adalah seorang tokoh militer Indonesia yang pernah menjadi [[Daftar Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro|Pangdam VII/Diponegoro]] menggantikan [[Kolonel]] [[Soeharto]]. Pada Masa [[KSAD|Menteri/Panglima Angkatan Darat]], [[Letnan Jenderal]] [[Ahmad Yani]] ia menjadi Asisten III bidang Personalia. |
||
⚫ | |||
== Riwayat Hidup == |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
Setelah menamatkan sekolah dasar [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS Muhammadiyah]] pada tahun 1937, ia kemudian melanjutkan sekolah menengah di [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|MULO Muhammadiyah]], Yogyakarta dan selesai pada tahun 1940. Keinginan yang kuat untuk menjadi guru membuatnya melanjutkan ke [[Hollandsche Indische Kweekschool|HIK Muhammadiyah]], sebuah sekolah guru untuk tingkat menengah. Sekolah ini diselesaikannya pada tahun 1943. Sebenarnya Pranoto Reksosamodra sejatinya seorang guru sekolah menengah, sebelum ia terjun menjadi tentara [[Pembela Tanah Air|Pembela Tanah Air (PETA)]] menjelang kemerdekaan Indonesia. Gegap-gempita menjelang proklamasi kemerdekaan, membuat calon guru ini terpanggil menjadi tentara pembela tanah airnya. |
Setelah menamatkan sekolah dasar [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS Muhammadiyah]] pada tahun 1937, ia kemudian melanjutkan sekolah menengah di [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|MULO Muhammadiyah]], Yogyakarta dan selesai pada tahun 1940. Keinginan yang kuat untuk menjadi guru membuatnya melanjutkan ke [[Hollandsche Indische Kweekschool|HIK Muhammadiyah]], sebuah sekolah guru untuk tingkat menengah. Sekolah ini diselesaikannya pada tahun 1943. Sebenarnya Pranoto Reksosamodra sejatinya seorang guru sekolah menengah, sebelum ia terjun menjadi tentara [[Pembela Tanah Air|Pembela Tanah Air (PETA)]] menjelang kemerdekaan Indonesia. Gegap-gempita menjelang proklamasi kemerdekaan, membuat calon guru ini terpanggil menjadi tentara pembela tanah airnya. |
||
== Berkarier di Militer == |
=== Berkarier di Militer === |
||
[[Berkas:Bung Karno dan Pranoto.jpg|280px|jmpl|[[Hamengkubuwono IX]], [[Soekarno|Presiden Soekarno]], Kolonel Pranoto, [[Roeslan Abdulgani|Menteri Roeslan Abdulgani]] dalam sebuah acara di Markas Komando T&T IV Diponegoro, [[Semarang]], [[Jawa Tengah]].]] |
|||
Tahun 1943, ia masuk Pendidikan Militer Renseital (PETA) di [[Magelang]] dan Kanbu Kyoikutai (PETA) [[Bogor]]. PETA lalu menjadi cikal bakal [[ |
Tahun 1943, ia masuk Pendidikan Militer Renseital (PETA) di [[Magelang]] dan Kanbu Kyoikutai (PETA) [[Bogor]]. PETA lalu menjadi cikal bakal [[TNI]]. Selanjutnya pemuda Pranoto bergabung meniti karier militer mulai dari komandan peleton, komandan kompi, komandan batalion sampai komandan resimen infanteri dengan berbagai pengalaman perang gerilya di wilayah [[Jawa Tengah]]. Diawali dengan menempuh pendidikan di Sekolah Staf Komandan Angkatan Darat (SSKAD) 1957, ia kemudian menjadi Kepala Staf Tentara dan Teritorium (T&T) IV Kodam Diponegoro. Kemudian Pranoto berturut-turut menjadi Panglima Kodam III 17 Agustus Sumatera Barat (1958), Panglima Kodam IV Diponegoro (1959-1961), sampai pada akhirnya menjadi Asisten III [[KSAD|Menteri Panglima Angkatan Darat]] bidang Personalia (1962-1965). |
||
== Menjadi Menteri |
=== Menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat === |
||
Ketika [[Letnan Jenderal]] [[Ahmad Yani]] |
Ketika [[Letnan Jenderal]] [[Ahmad Yani]] gugur pada peristiwa [[G30S]] maka dia ditunjuk oleh [[Presiden Soekarno]] untuk menjadi Pelaksana Tugas Harian [[KSAD|Menteri Panglima Angkatan Darat]] menggantikan Ahmad Yani dengan nama jabatan sebagai Petugas Urusan Harian Angkatan Darat sejak [[2 Oktober]] [[1965]], dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.<ref>Keputusan Presiden No.302 Tahun 1965</ref> |
||
⚫ | |||
⚫ | Nasib malang pelan-pelan mulai melingkungi kehidupannya. Selanjutnya, oleh sebab yang Pranoto sendiri pun tak ketahui, atas perintah [[KSAD|Menteri Panglima Angkatan Darat]] [[Soeharto]], dengan surat perintah penangkapan/penahanan No.37/2/1966, tertanggal [[16 Februari]] [[1966]], ia ditahan di Blok P, Kebayoran Baru, Jakarta dengan tuduhan terlibat dalam [[Gerakan 30 September|G30S PKI]]. Sejak hari itu, tanpa pemeriksaan apalagi pengadilan, Jenderal Pranoto Reksosamodra mengalami penahanan selama 15 tahun, sampai dibebaskan pada [[16 Februari]] [[1981]]. Selama itu pula, perlahan segala hak yang melekat sebagai anggota TNI Angkatan Darat tak lagi diterimanya, bahkan hilang sepenuhnya sejak tahun [[1975]]. Ini semua berlangsung tanpa surat pemberitahuan resmi sama sekali. |
||
⚫ | |||
⚫ | Nasib malang pelan-pelan mulai melingkungi kehidupannya. Selanjutnya, oleh sebab yang Pranoto sendiri pun tak ketahui, atas perintah [[KSAD|Menteri Panglima Angkatan Darat]] [[Soeharto]], dengan surat perintah penangkapan/penahanan No.37/2/1966, tertanggal [[16 Februari]] [[1966]], ia ditahan di Blok P, Kebayoran Baru, Jakarta dengan tuduhan |
||
== Wafat == |
== Wafat == |
||
Ia meninggal pada [[9 Juni]] [[1992]] dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. |
Ia meninggal pada [[9 Juni]] [[1992]] dan dimakamkan di [[Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir|TPU Tanah Kusir]], Jakarta Selatan. |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
*{{id}} [http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1995/10/04/0012.html Catatan pribadi Jenderal Pranoto di sekitar tragedi 1965] |
* {{id}} [http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1995/10/04/0012.html Catatan pribadi Jenderal Pranoto di sekitar tragedi 1965] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131214092859/http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1995/10/04/0012.html |date=2013-12-14 }} |
||
* Bachtiar, Imelda. 2014. Catatan Jenderal Pranoto Reksosamodra dari RTM Boedi Oetomo sampai Nirbaya. Jakarta: Kompas Gramedia |
* Bachtiar, Imelda. 2014. Catatan Jenderal Pranoto Reksosamodra dari RTM Boedi Oetomo sampai Nirbaya. Jakarta: Kompas Gramedia |
||
⚫ | |||
{{Kotak_mulai}} |
{{Kotak_mulai}} |
||
Baris 60: | Baris 64: | ||
{{Kotak_selesai}} |
{{Kotak_selesai}} |
||
{{Kepala Staf TNI Angkatan Darat}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]] |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]] |
|||
[[Kategori:Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]] |
|||
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Jawa]] |
[[Kategori:Tokoh Jawa]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Tokoh dari Purworejo]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]] |
||
[[Kategori:Soekarnois]] |
Revisi terkini sejak 7 November 2023 06.53
Pranoto Reksosamodra | |
---|---|
Menteri/Panglima Angkatan Darat Pelaksana Tugas Harian | |
Masa jabatan 2 Oktober 1965 – 14 Oktober 1965 | |
Presiden | Soekarno |
Informasi pribadi | |
Lahir | Purworejo, Jawa Tengah | 16 April 1923
Meninggal | 9 Juni 1992 Jakarta | (umur 69)
Karier militer | |
Pihak |
|
Dinas/cabang |
|
Masa dinas | 1943—1966 |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
NRP | 10865 |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B |
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Pranoto Reksosamodra (16 April 1923 – 9 Juni 1992) adalah seorang tokoh militer Indonesia yang pernah menjadi Pangdam VII/Diponegoro menggantikan Kolonel Soeharto. Pada Masa Menteri/Panglima Angkatan Darat, Letnan Jenderal Ahmad Yani ia menjadi Asisten III bidang Personalia.
Riwayat Hidup[sunting | sunting sumber]
Masa kecil dan muda[sunting | sunting sumber]
Ia merupakan anak kesembilan dari sepuluh bersaudara pasangan R. Soempeno Reksosamodra dan R. Ngt. Wasiah Soempeno Reksosamodra. Setelah menamatkan sekolah dasar HIS Muhammadiyah pada tahun 1937, ia kemudian melanjutkan sekolah menengah di MULO Muhammadiyah, Yogyakarta dan selesai pada tahun 1940. Keinginan yang kuat untuk menjadi guru membuatnya melanjutkan ke HIK Muhammadiyah, sebuah sekolah guru untuk tingkat menengah. Sekolah ini diselesaikannya pada tahun 1943. Sebenarnya Pranoto Reksosamodra sejatinya seorang guru sekolah menengah, sebelum ia terjun menjadi tentara Pembela Tanah Air (PETA) menjelang kemerdekaan Indonesia. Gegap-gempita menjelang proklamasi kemerdekaan, membuat calon guru ini terpanggil menjadi tentara pembela tanah airnya.
Berkarier di Militer[sunting | sunting sumber]
Tahun 1943, ia masuk Pendidikan Militer Renseital (PETA) di Magelang dan Kanbu Kyoikutai (PETA) Bogor. PETA lalu menjadi cikal bakal TNI. Selanjutnya pemuda Pranoto bergabung meniti karier militer mulai dari komandan peleton, komandan kompi, komandan batalion sampai komandan resimen infanteri dengan berbagai pengalaman perang gerilya di wilayah Jawa Tengah. Diawali dengan menempuh pendidikan di Sekolah Staf Komandan Angkatan Darat (SSKAD) 1957, ia kemudian menjadi Kepala Staf Tentara dan Teritorium (T&T) IV Kodam Diponegoro. Kemudian Pranoto berturut-turut menjadi Panglima Kodam III 17 Agustus Sumatera Barat (1958), Panglima Kodam IV Diponegoro (1959-1961), sampai pada akhirnya menjadi Asisten III Menteri Panglima Angkatan Darat bidang Personalia (1962-1965).
Menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat[sunting | sunting sumber]
Ketika Letnan Jenderal Ahmad Yani gugur pada peristiwa G30S maka dia ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk menjadi Pelaksana Tugas Harian Menteri Panglima Angkatan Darat menggantikan Ahmad Yani dengan nama jabatan sebagai Petugas Urusan Harian Angkatan Darat sejak 2 Oktober 1965, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.[1]
Masa Penahanan[sunting | sunting sumber]
Nasib malang pelan-pelan mulai melingkungi kehidupannya. Selanjutnya, oleh sebab yang Pranoto sendiri pun tak ketahui, atas perintah Menteri Panglima Angkatan Darat Soeharto, dengan surat perintah penangkapan/penahanan No.37/2/1966, tertanggal 16 Februari 1966, ia ditahan di Blok P, Kebayoran Baru, Jakarta dengan tuduhan terlibat dalam G30S PKI. Sejak hari itu, tanpa pemeriksaan apalagi pengadilan, Jenderal Pranoto Reksosamodra mengalami penahanan selama 15 tahun, sampai dibebaskan pada 16 Februari 1981. Selama itu pula, perlahan segala hak yang melekat sebagai anggota TNI Angkatan Darat tak lagi diterimanya, bahkan hilang sepenuhnya sejak tahun 1975. Ini semua berlangsung tanpa surat pemberitahuan resmi sama sekali.
Wafat[sunting | sunting sumber]
Ia meninggal pada 9 Juni 1992 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Keputusan Presiden No.302 Tahun 1965
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Catatan pribadi Jenderal Pranoto di sekitar tragedi 1965 Diarsipkan 2013-12-14 di Wayback Machine.
- Bachtiar, Imelda. 2014. Catatan Jenderal Pranoto Reksosamodra dari RTM Boedi Oetomo sampai Nirbaya. Jakarta: Kompas Gramedia
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Ahmad Yani |
Kepala Staf TNI Angkatan Darat 1965 |
Diteruskan oleh: Soeharto |