Prie GS: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andriana08 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Andriana08 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Prie GS.jpg|thumb|Kartun diri Prie GS]]
[[Berkas:Prie GS.jpg|thumb|Kartun diri Prie GS]]
'''Supriyanto GS''' atau lebih dikenal dengan nama '''Prie GS''' (lahir di [[Kendal]], [[Jawa Tengah]]) adalah budayawan berkebangsaan [[Indonesia]]. Dia mengawali karirnya sebagai [[wartawan]] di harian umum ''[[Suara Merdeka]]'' [[Semarang]], [[Jawa Tengah]]. Prie GS juga dikenal sebagai [[kartunis]], [[penyair]], [[penulis]], dan ''public speaker'' di berbagai seminar, diskusi, dan menjadi host untuk acaranya sendiri, baik di [[radio]] maupun [[televisi]].<ref>[http://www.suaramerdeka.com Situs resmi Harian Suara Merdeka], diakses 25 Februari 2015</ref>
'''Supriyanto GS''' atau lebih dikenal dengan nama '''Prie GS''' (lahir di [[Kendal]], [[Jawa Tengah]]) adalah budayawan berkebangsaan [[Indonesia]]. Dia mengawali karirnya sebagai [[wartawan]] di harian umum ''[[Suara Merdeka]]'' [[Semarang]], [[Jawa Tengah]]. Prie GS juga dikenal sebagai [[kartunis]], [[penyair]], [[penulis]], dan ''public speaker'' di berbagai seminar, diskusi, dan menjadi ''host'' untuk acaranya sendiri, baik di [[radio]] maupun [[televisi]].<ref>[http://www.suaramerdeka.com Situs resmi Harian Suara Merdeka], diakses 25 Februari 2015</ref>


==Latar belakang==
==Latar belakang==
Baris 7: Baris 7:
Pilihannya di dunia kartun bukan tanpa alasan. Sebagai mahasiswa jurusan seni musik, dia pun pernah memperdalam piano dan gitar klasik, tapi baginya, musik bukan jalan hidupnya. Hingga akhirnya dia memilih menjadi seorang kartunis hingga sekarang. Prie GS juga pernah menggelar pameran kartun di [[Tokyo]], [[Jepang]] atas undangan The Japan Foundation. Di sana, banyak ilmu yang didapat terutama tatkala punya kesempatan berdiskusi dalam satu meja dengan para komikus dan animator tersohor di negeri itu. Prie juga pernah menjajal kemampuannya sebagai aktor dengan bergabung di Teater Dhome [[Semarang]] saat menggarap repertoar ''Umang-umang atawa Orkes Madun'' karya [[Arifin C. Noer]] memerankan sebagai seniman. Saat itu, kawan lain yang ikut mendukung di antaranya [[Jodhi Yudono]], [[Timur Sinar Suprabana]], [[Eko Tunas]], dan [[Joshua Igho]]. Di [[Teater Lingkar]], Prie lebih banyak menulis skenario drama. Sedangkan di Teater Aktor Studio, Prie bersama Joshua Igho menjadi ilustrator musik untuk repertoar ''Jembatan Mberok''.<ref>[http://anakwayang1.blogspot.com/2010/08/biografi-prie-gs.html Anak Wayang: Ketika saya bertanya siapa saya], diakses 25 Februari 2015</ref><ref>[http://transmediapustaka.com/13-writer/profile/234-prie-gs Transmedia Pustaka], diakses 25 Februari 2015</ref>
Pilihannya di dunia kartun bukan tanpa alasan. Sebagai mahasiswa jurusan seni musik, dia pun pernah memperdalam piano dan gitar klasik, tapi baginya, musik bukan jalan hidupnya. Hingga akhirnya dia memilih menjadi seorang kartunis hingga sekarang. Prie GS juga pernah menggelar pameran kartun di [[Tokyo]], [[Jepang]] atas undangan The Japan Foundation. Di sana, banyak ilmu yang didapat terutama tatkala punya kesempatan berdiskusi dalam satu meja dengan para komikus dan animator tersohor di negeri itu. Prie juga pernah menjajal kemampuannya sebagai aktor dengan bergabung di Teater Dhome [[Semarang]] saat menggarap repertoar ''Umang-umang atawa Orkes Madun'' karya [[Arifin C. Noer]] memerankan sebagai seniman. Saat itu, kawan lain yang ikut mendukung di antaranya [[Jodhi Yudono]], [[Timur Sinar Suprabana]], [[Eko Tunas]], dan [[Joshua Igho]]. Di [[Teater Lingkar]], Prie lebih banyak menulis skenario drama. Sedangkan di Teater Aktor Studio, Prie bersama Joshua Igho menjadi ilustrator musik untuk repertoar ''Jembatan Mberok''.<ref>[http://anakwayang1.blogspot.com/2010/08/biografi-prie-gs.html Anak Wayang: Ketika saya bertanya siapa saya], diakses 25 Februari 2015</ref><ref>[http://transmediapustaka.com/13-writer/profile/234-prie-gs Transmedia Pustaka], diakses 25 Februari 2015</ref>


Menjalani hidup sebagai wartawan, penulis kolom, dan kartunis semakin menambah wawasan Pri GS luas. Bertambahnya jam terbang di dunia kesenian dan jurnalistik, membawa Prie terjun ke ranah lain yaitu sebagai ''public speaker''. Di wilayah ini, Prie sering diundang sebagai pembicara, motivator, dan pengasuh acara-acara bertema budaya. Kemampuannya mengolah rasa adalah modal yang menjadikannya terus diminati oleh banyak lembaga untuk meminta siraman-siraman bernas darinya, antara lain Markas Besar [[TNI Angkatan Laut]] Cilangkap, memberikan refleksi sosial di hadapan para jendral dan perwira Angkatan Laut. Berbagai perusahaan besar juga pernah mengundangnya seperti PT Telkom, PT Coca-Cola, Indonesai Power, Bank Indonesia, PT PLN, PT Telkomsel, dan lain-lain. Di ranah hiburan radio dan televisi, sampai sekarang Prie juga menjadi host untuk acaranya refleksi. Sudah tidak terhitung karya-karya yang diterbitkan oleh Prie GS, baik dalam bentuk puisi, cerpen, kolom, kartun, maupun buku-buku humor, karena sejak memulai debutnya sebagai seniman, setiap pekan dia selalu menulis dan menggambar untuk diterbitkan di media massa.
Menjalani hidup sebagai wartawan, penulis kolom, dan kartunis semakin menambah wawasan Pri GS luas. Bertambahnya jam terbang di dunia kesenian dan jurnalistik, membawa Prie terjun ke ranah lain yaitu sebagai ''public speaker''. Di wilayah ini, Prie sering diundang sebagai pembicara, motivator, dan pengasuh acara-acara bertema budaya. Kemampuannya mengolah rasa adalah modal yang menjadikannya terus diminati oleh banyak lembaga untuk meminta siraman-siraman bernas darinya, antara lain Markas Besar [[TNI Angkatan Laut]] Cilangkap, memberikan refleksi sosial di hadapan para jendral dan perwira Angkatan Laut. Berbagai perusahaan besar juga pernah mengundangnya seperti PT Telkom, PT Coca-Cola, Indonesai Power, Bank Indonesia, PT PLN, PT Telkomsel, dan lain-lain. Di ranah hiburan radio dan televisi, sampai sekarang Prie juga menjadi ''host'' untuk acaranya refleksi. Sudah tidak terhitung karya-karya yang diterbitkan oleh Prie GS, baik dalam bentuk puisi, cerpen, kolom, kartun, maupun buku-buku humor, karena sejak memulai debutnya sebagai seniman, setiap pekan dia selalu menulis dan menggambar untuk diterbitkan di media massa.


==Lihat pula==
==Lihat pula==

Revisi per 24 Februari 2015 17.44

Berkas:Prie GS.jpg
Kartun diri Prie GS

Supriyanto GS atau lebih dikenal dengan nama Prie GS (lahir di Kendal, Jawa Tengah) adalah budayawan berkebangsaan Indonesia. Dia mengawali karirnya sebagai wartawan di harian umum Suara Merdeka Semarang, Jawa Tengah. Prie GS juga dikenal sebagai kartunis, penyair, penulis, dan public speaker di berbagai seminar, diskusi, dan menjadi host untuk acaranya sendiri, baik di radio maupun televisi.[1]

Latar belakang

Prie GS lahir dan besar di kecamatan Kaliwungu, Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Rumah dan kehidupan di sekelilingnya merupakan "lingkungan industri" kartun sejak dekade 1970-an, dan Prie merupakan salah seorang yang menceburkan diri dalam dunia kreativitas menggambar itu. Seperti kawan-kawan lainnya, dia pun mengirimkan karya-karya kartun ke berbagai media massa. Namun di kemudian hari, dia juga belajar khusus kepada kartunis kawakan dari harian umum Kompas, G.M. Sudarta. Selepas SMA, Prie GS melanjutkan pendidikan di jurusan seni musik, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Semarang. Di sana lah kemampuannya semakin terasah dan mengawali karirnya sebagai wartawan di harian umum Suara Merdeka. Sebagai wartawan yang dikaruniai talenta seni, Prie lebih banyak memegang rubrik-rubrik bermuatan kesenian, sembari secara rutin dia menggambar kartun setiap hari Minggu di surat kabar itu. Dan beberapa tahun kemudian, Suara Merdeka Group mempercayakan padanya untuk memimpin majalah wanita Cempaka.[2]

Pilihannya di dunia kartun bukan tanpa alasan. Sebagai mahasiswa jurusan seni musik, dia pun pernah memperdalam piano dan gitar klasik, tapi baginya, musik bukan jalan hidupnya. Hingga akhirnya dia memilih menjadi seorang kartunis hingga sekarang. Prie GS juga pernah menggelar pameran kartun di Tokyo, Jepang atas undangan The Japan Foundation. Di sana, banyak ilmu yang didapat terutama tatkala punya kesempatan berdiskusi dalam satu meja dengan para komikus dan animator tersohor di negeri itu. Prie juga pernah menjajal kemampuannya sebagai aktor dengan bergabung di Teater Dhome Semarang saat menggarap repertoar Umang-umang atawa Orkes Madun karya Arifin C. Noer memerankan sebagai seniman. Saat itu, kawan lain yang ikut mendukung di antaranya Jodhi Yudono, Timur Sinar Suprabana, Eko Tunas, dan Joshua Igho. Di Teater Lingkar, Prie lebih banyak menulis skenario drama. Sedangkan di Teater Aktor Studio, Prie bersama Joshua Igho menjadi ilustrator musik untuk repertoar Jembatan Mberok.[3][4]

Menjalani hidup sebagai wartawan, penulis kolom, dan kartunis semakin menambah wawasan Pri GS luas. Bertambahnya jam terbang di dunia kesenian dan jurnalistik, membawa Prie terjun ke ranah lain yaitu sebagai public speaker. Di wilayah ini, Prie sering diundang sebagai pembicara, motivator, dan pengasuh acara-acara bertema budaya. Kemampuannya mengolah rasa adalah modal yang menjadikannya terus diminati oleh banyak lembaga untuk meminta siraman-siraman bernas darinya, antara lain Markas Besar TNI Angkatan Laut Cilangkap, memberikan refleksi sosial di hadapan para jendral dan perwira Angkatan Laut. Berbagai perusahaan besar juga pernah mengundangnya seperti PT Telkom, PT Coca-Cola, Indonesai Power, Bank Indonesia, PT PLN, PT Telkomsel, dan lain-lain. Di ranah hiburan radio dan televisi, sampai sekarang Prie juga menjadi host untuk acaranya refleksi. Sudah tidak terhitung karya-karya yang diterbitkan oleh Prie GS, baik dalam bentuk puisi, cerpen, kolom, kartun, maupun buku-buku humor, karena sejak memulai debutnya sebagai seniman, setiap pekan dia selalu menulis dan menggambar untuk diterbitkan di media massa.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Situs resmi Harian Suara Merdeka, diakses 25 Februari 2015
  2. ^ Kompasiana: Sosok Prie GS, diakses 25 Februari 2015
  3. ^ Anak Wayang: Ketika saya bertanya siapa saya, diakses 25 Februari 2015
  4. ^ Transmedia Pustaka, diakses 25 Februari 2015