Produk bahan bakar minyak Pertamina: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Risiko (?) -> Rasio (kompresi)
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ~cite
(38 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Sidebar Pertamina}}
{{Sidebar Pertamina}}
[[File:SPBU Pertamina 2022.jpg|jmpl|ka|upright=1.3|BBM produksi Pertamina di [[SPBU]].]]
Pertamina memproduksi berbagai bahan bakar minyak (BBM) dengan beberapa varian dengan spesifikasi tertentu. Produk BBM yang diproduksi terdiri dari bahan bakar bensin, bahan bakar untuk mesin diesel, minyak tanah dan bahan bakar aviasi.
[[Pertamina]] memproduksi berbagai [[bahan bakar minyak]] (BBM) dengan beberapa varian dengan spesifikasi tertentu. Produk BBM yang diproduksi terdiri dari bahan bakar bensin, bahan bakar untuk mesin diesel, dan minyak tanah.

==Jenis bensin==
==Jenis bensin==
===Premium===
Premium merupakan bahan bakar minyak jenis [[Distilasi|distilat]] berwarna kuning. Warna tersebut dihasilkan oleh pemberian zat tambahan.<ref>{{cite web|url=http://www.pertaminaretail.com/Product.aspx|title=Produk Pertamina Retail|last=|first=|date=|website=PT. Pertamina Retail|publisher=|access-date=29 Juni 2020|quote=|archive-date=2020-06-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20200629182104/http://www.pertaminaretail.com/Product.aspx|dead-url=yes}}</ref> Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer di Indonesia. Salah satu sebabnya karena harganya yang relatif rendah. Bilangan oktan dari premium terendah di antara produk jenis bensin lainnya, yakni sebesar 88.<ref>{{cite web |url=https://www.pertamina.com/industrialfuel/media/20705/premium.pdf |title=Spesifikasi Premium |last= |first= |date= |website=PT Pertamina (Persero) |publisher= |access-date=29 Juni 2020 |quote= |archive-date=2020-09-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200923192241/https://www.pertamina.com/industrialfuel/media/20705/premium.pdf |dead-url=yes }}</ref>

Angka oktan minimal 88 diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88. Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan rasio kompresi rendah (dibawah 9:1).<ref name="Fuel Retail">{{cite web |url=https://www.pertamina.com/id/fuel-retail |title=Fuel Retail |last= |first= |date= |website=PT Pertamina (Persero) |publisher= |access-date=29 Juni 2020 |quote=}}</ref> Sejak saat itu, Premium sudah tanpa timbal.<ref>{{cite news |last= |first= |date=21 Mei 2007|title=Indonesia Tak Gunakan Timbal Lagi Dalam BBM |url=https://www.antaranews.com/berita/63459/indonesia-tak-gunakan-timbal-lagi-dalam-bbm |work= |location= |access-date=29 Juni 2020}}</ref> Sebelum tahun 2014, premium dipasarkan oleh [[Pertamina]] dengan harga yang relatif murah karena memperoleh subsidi dari [[Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara|APBN]]. Namun, sejak berlakunya Perpres No. 191 Tahun 2014, premium berstatus sebagai bahan bakar khusus penugasan yang hanya dijual di wilayah penugasan dengan harga ditetapkan Menteri ESDM tanpa menggunakan subsidi.<ref>{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/uang/wilayah-penyaluran-diperluas-kuota-premium-penugasan-diprediksi-jebol.html|title=Wilayah Penyaluran Diperluas, Kuota Premium Penugasan Diprediksi Jebol|website=Merdeka.com|access-date=29 Juni 2020}}</ref>

Pada tahun 1980an, Premium hanya memiliki RON sebanyak 83.<ref name="BBM yang dihapus, KataData">{{cite news |last=Aria|first=Pingit |date=18 Juni 2020 |title=Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pertamina Sebelum Premium dan Pertalite|url=https://katadata.co.id/berita/2020/06/18/daftar-bbm-yang-pernah-dihapus-pertamina-sebelum-premium-dan-pertalite |work=KataData |location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref>

===Pertalite===
===Pertalite===
[[Berkas:Produk Pertalite dari Pertamina.jpg|thumb|150px|Logo Pertalite]]
[[Berkas:Produk Pertalite dari Pertamina.jpg|thumb|150px|Logo Pertalite]]
Pertalite merupakan bahan bakar jenis bensin yang memiliki angka oktan 90 dengan warna hijau terang.<ref name="Uji Lab Pertalite"/><ref>{{cite news |last= |first= |date=25 Juni 2015 |title= Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus|url=https://bisnis.tempo.co/read/678224/ini-beda-premium-pertalite-pertamax-dan-pertamax-plus/full&view=ok |work=[[Tempo]] |location= |access-date=29 Juni 2020}}</ref> Berdasarkan spesifikasi dari uji lab, Pertalite tidak ada kandungan besi, mangan ataupun timbal. Kandungan sulfur Pertalite sebanyak 880 [[ppm]].<ref name="Uji Lab Pertalite">{{cite news |last= |first= |date=29 Juli 2015 |title=Ini Spesifikasi Pertalite Berdasarkan Hasil Uji Lab |url=https://otomotif.kompas.com/read/2015/07/29/142758115/Ini.Spesifikasi.Pertalite.Berdasarkan.Hasil.Uji.Lab. |work=[[Kompas.com]] |location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref> Jenis kendaraan yang cocok menggunakan Pertalite adalah jenis kendaraan dengan kompresi mesin 9:1 sampai dengan 10:1<ref name="Fuel Retail"/>
Pertalite merupakan bahan bakar jenis bensin yang memiliki angka oktan 90 dengan warna hijau terang.<ref name="Uji Lab Pertalite"/><ref>{{cite news |date=25 Juni 2015 |title=Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus |url=https://bisnis.tempo.co/read/678224/ini-beda-premium-pertalite-pertamax-dan-pertamax-plus/full&view=ok |work=[[Tempo.co]] |location= |access-date=29 Juni 2020 }}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Berdasarkan spesifikasi dari uji lab, Pertalite tidak ada kandungan besi, mangan ataupun timbal. Kandungan sulfur Pertalite sebanyak 880 [[ppm]].<ref name="Uji Lab Pertalite">{{cite news |date=29 Juli 2015 |title=Ini Spesifikasi Pertalite Berdasarkan Hasil Uji Lab |url=https://otomotif.kompas.com/read/2015/07/29/142758115/Ini.Spesifikasi.Pertalite.Berdasarkan.Hasil.Uji.Lab. |work=[[Kompas.com]] |location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref> Jenis kendaraan yang cocok menggunakan Pertalite adalah jenis kendaraan dengan kompresi mesin 9:1 sampai dengan 10:1<ref name="Fuel Retail"/>


[[Pertamina]] meluncurkan produk ini pada 24 Juli 2015 di SPBU 31.1.02.02 Abdul Muis, Jakarta Pusat oleh Direktur PT Pertamina [[Dwi Soetjipto]] dengan ketersediaan awal di 110 SPBU di Jakarta, Surabaya dan Bandung.<ref>{{cite news |last= |first= |date=24 Juli 2015 |title=Pertalite, Pertamina: Harga Terjangkau, Kualitas Lebih Baik |url=https://www.bphmigas.go.id/berita/pertalite-pertamina-harga-terjangkau-kualitas-lebih-baik/ |work=Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi |location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref>
[[Pertamina]] meluncurkan produk ini pada 24 Juli 2015 di SPBU 31.1.02.02 Abdul Muis, Jakarta Pusat oleh Direktur PT Pertamina [[Dwi Soetjipto]] dengan ketersediaan awal di 110 SPBU di Jakarta, Surabaya dan Bandung.<ref>{{cite news |last= |first= |date=24 Juli 2015 |title=Pertalite, Pertamina: Harga Terjangkau, Kualitas Lebih Baik |url=https://www.bphmigas.go.id/berita/pertalite-pertamina-harga-terjangkau-kualitas-lebih-baik/ |work=Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi |location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref>

Berdasarkan Keputusan [[Daftar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia|Menteri ESDM]] Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan yang berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 2022, jenis bahan bakar khusus penugasan yang sebelumnya minimum dengan RON 88 (Premium) menjadi RON 90, sehingga Pertalite berstatus menjadi bahan bakar khusus penugasan dengan harga Rp10.000,00 per liter (pada 3 September 2022) di seluruh wilayah Indonesia.<ref name=":0" />

===Pertamax===
===Pertamax===
[[Berkas:Pertamax.jpg|thumb|150px|Logo Pertamax]]
[[Berkas:Pertamax.jpg|thumb|150px|Logo Pertamax]]
Pertamax merupaan bahan bakar jenis bensin dengan oktan 92. Pertamax direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan ''Electronic Fuel Injection'' (EFI).<ref name="Fuel Retail"/> Pertamax diklaim dapat membersihkan bagian dalam mesin, dilengkapi dengan pelindung anti karat pada dinding tangki kendaraan, saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin , serta mampu menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna.
Pertamax merupakan bahan bakar jenis bensin dengan oktan 92. Pertamax direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan ''Electronic Fuel Injection'' (EFI).<ref name="Fuel Retail"/> Pertamax diklaim dapat membersihkan bagian dalam mesin, dilengkapi dengan pelindung anti karat pada dinding tangki kendaraan, saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin , serta mampu menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna.

===Pertamax Green===
Pertamax Green merupakan bahan bakar jenis bensin dengan oktan 95. Produk ini merupakan campuran antara Pertamax dan etanol 5%, <ref name=":1">{{Cite web|last=Afriyadi|first=Achmad Dwi|title=Pertamina Mau Luncurkan Pertamax Green 95, Ini Bocoran Harganya|url=https://finance.detik.com/energi/d-6791255/pertamina-mau-luncurkan-pertamax-green-95-ini-bocoran-harganya|website=detikfinance|language=id-ID|access-date=2023-06-25}}</ref> di mana etanol tersebut merupakan bioetanol atau fermentasi tetes tebu (Molases). BBM ini resmi diluncurkan pada tanggal 24 Juli 2023 di SPBU MT Haryono, Jakarta.<ref>{{Cite web|last=Sandi|first=pgr & Ferry|title=Terungkap! Ini Nama BBM Baru dari Pertamina, Meluncur Juli|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20230625132921-4-449044/terungkap-ini-nama-bbm-baru-dari-pertamina-meluncur-juli|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-06-25}}</ref><ref>{{Cite web|last=Muliawati|first=Firda Dwi|title=Pertamina Resmi Jual BBM Pertamax Green 95, Harganya Segini|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20230724183439-4-456902/pertamina-resmi-jual-bbm-pertamax-green-95-harganya-segini|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-07-25}}</ref>


===Pertamax Turbo===
===Pertamax Turbo===
[[Berkas:Pertamax turbo produk dari Pertamina.jpg|thumb|Logo Pertamax Turbo|150px]]
[[Berkas:Pertamax turbo produk dari Pertamina.jpg|thumb|Logo Pertamax Turbo|150px]]
Pertamax Turbo adalah bahan bakar yang memiliki oktan 98. Bahan bakar ini hasil pengembangan produk Pertamax Plus (RON 95) yang memiliki RON (research octane number atau angka oktan) minimal 98 serta dilengkapi ''Ignition Boost Formula'' (IBF) oleh Pertamina dan Lamborghini. Sebelum diluncurkan, Pertamax Turbo diuji coba pada Januari 2016 di ajang balapan Lamborghini Blancpain Supertrofeo European, Sirkuit Vallelunya, [[Italia]].<ref>{{cite news |last= |first= |date=31 Juli 2016 |title= Pertamina-Lamborghini Luncurkan Pertamax Turbo|url=https://tirto.id/pertamina-lamborghini-luncurkan-pertamax-turbo-bwsZ |work= |location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref> Kemudian diluncurkan secara resmi pada 29 Juli 2016 di ajang balapan yang sama di [[Belgia]]. Standar Euro 4 diimplementasikan pada Pertamax Turbo<ref name="Fuel Retail"/>
Pertamax Turbo adalah bahan bakar yang memiliki oktan 98. Bahan bakar ini hasil pengembangan produk Pertamax Plus (RON 95) yang memiliki RON (research octane number atau angka oktan) minimal 98 serta dilengkapi ''Ignition Boost Formula'' (IBF) oleh Pertamina dan Lamborghini. Sebelum diluncurkan, Pertamax Turbo diuji coba pada Januari 2016 di ajang balapan Lamborghini Blancpain Supertrofeo European, Sirkuit Vallelunya, [[Italia]].<ref>{{cite news |last= |first= |date=31 Juli 2016 |title= Pertamina-Lamborghini Luncurkan Pertamax Turbo|url=https://tirto.id/pertamina-lamborghini-luncurkan-pertamax-turbo-bwsZ |work= |location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref> Kemudian diluncurkan secara resmi pada 29 Juli 2016 di ajang balapan yang sama di [[Belgia]]. Standar Euro 4 diimplementasikan pada Pertamax Turbo.<ref name="Fuel Retail"/>


===Pertamax Racing===
===Pertamax Racing===
Pertamax Racing adalah bahan bakar yang memiliki research octane number (RON) 100.Bahan bakar ini cocok bagi kendaraan dengan kompresi diatas 13:1
Pertamax Racing adalah bahan bakar yang memiliki research octane number (RON) 100. Bahan bakar ini cocok bagi kendaraan dengan kompresi diatas 13:1


===Produk yang dihapus===
===Produk yang dihapus===
====Premix====
====Premix====
Premix merupakan kepanjangan dari ''Premium Mixture'' dimana premium diberikan zat tambahan MTBE (''Methyl Tertier Buthyl Ether'') untuk peningkatan oktan berdasarkan Keputusan Dirjen Migas No. 21K/72/DDJM/1990. Premix awalnya memiliki angka oktan sebanyak 92, kemudian ditingkatkan menjadi 94 berdasarkan Dirjen Migas No. 26K/72/DDJM/1992,. Namun karena tidak ramah lingkungan, produk Premix kemudian dihapus.<ref>{{cite news |last= |first= |date=13 Juli 2018 |title=Fakta Pertamax Yang Perlu Anda Ketahui |url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20180713/44/816358/fakta-pertamax-yang-perlu-anda-ketahui |work=Bisnis.com|location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref><ref>{{cite magazine |last= |first= |date= |title=Pemakaian Bahan Bakar Gas Sangat Menguntungkan Konsumen, Pemerintah dan Masyarakat|url=https://books.google.co.id/books?id=XM1YAAAAMAAJ&pg=PA46&lpg=PA46&dq=bb2l+pertamina&source=bl&ots=YwoqgWfS2L&sig=ACfU3U0cqFee6nRJ9pvd4ZsQZaVLzgw8Ug&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiYnbXHx6XqAhXC_XMBHXf1COwQ6AEwBnoECAoQAQ#v=onepage&q=bb2l%20pertamina&f=false |magazine=Majalah Parlementaria Edisi 34 Tahun XXXII, 2001|location= |publisher=Dewan Perwakilan Rakyat|access-date=29 Juni 2020}}</ref>
Premix merupakan singkatan dari ''Premium Mixture'' dimana premium diberikan zat tambahan MTBE (''Methyl Tertier Buthyl Ether'') untuk peningkatan oktan berdasarkan Keputusan Dirjen Migas No. 21K/72/DDJM/1990. Premix awalnya memiliki angka oktan sebanyak 92, kemudian ditingkatkan menjadi 94 berdasarkan Dirjen Migas No. 26K/72/DDJM/1992,. Namun karena tidak ramah lingkungan, produk Premix kemudian dihapus.<ref>{{cite news |last=MediaDigital |date=13 Juli 2018 |title=Fakta Pertamax Yang Perlu Anda Ketahui |url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20180713/44/816358/fakta-pertamax-yang-perlu-anda-ketahui |work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|location= |access-date=29 Juni 2020 |editor-last=MediaDigital }}</ref><ref>{{cite magazine |last= |first= |date= |title=Pemakaian Bahan Bakar Gas Sangat Menguntungkan Konsumen, Pemerintah dan Masyarakat|url=https://books.google.co.id/books?id=XM1YAAAAMAAJ&pg=PA46&lpg=PA46&dq=bb2l+pertamina&source=bl&ots=YwoqgWfS2L&sig=ACfU3U0cqFee6nRJ9pvd4ZsQZaVLzgw8Ug&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiYnbXHx6XqAhXC_XMBHXf1COwQ6AEwBnoECAoQAQ#v=onepage&q=bb2l%20pertamina&f=false |magazine=Majalah Parlementaria Edisi 34 Tahun XXXII, 2001|location= |publisher=Dewan Perwakilan Rakyat|access-date=29 Juni 2020}}</ref>


====Super & Super TT====
====Super & Super TT====
Bahan bakar dengan merk Super diluncurkan pada tahun 1980-an karena kebutuhan dengan oktan yang tinggi. Awalnya Super memiliki oktan sebanyak 95, kemudian ditingkatkan menjadi 98 menjelang tahun 1990-an.<ref name="BBM yang dihapus, KataData"/> Beberapa tahun kemudian, terdapat perjanjian internasional yang mewajibkan setiap negara untuk menghilangkan kandungan timbal dalam bahan bakar, maka Super diubah menjadi Super TT (Tanpa Timbal)<ref name="BBM yang dihapus, KataData"/>
Bahan bakar dengan merk Super diluncurkan pada tahun 1980-an karena kebutuhan dengan oktan yang tinggi. Awalnya Super memiliki oktan sebanyak 95, kemudian ditingkatkan menjadi 98 menjelang tahun 1990-an.<ref name="BBM yang dihapus, KataData"/> Beberapa tahun kemudian, terdapat perjanjian internasional yang mewajibkan setiap negara untuk menghilangkan kandungan timbal dalam bahan bakar, maka Super diubah menjadi Super TT (Tanpa Timbal).<ref name="BBM yang dihapus, KataData"/>


====BB2L====
====BB2L====
BB2L merupakan singkatan dari Bensin Biru 2 Langkah, yang mengandung kandungan timbal sebanyak 0,013 gram/liter dan MTBE maksimum 11% dari volume. BB2L memiliki angka oktan 80–85. Bahan bakar ini dikhususkan untuk kendaraan yang memakai mesin 2 langkah, sesuai dengan nama produk. Namun BB2L pada tahun 2001 dihentikan produksinya oleh Pertamina karena mencemari lingkungan.<ref>{{cite news |last= |first= |date=2 April 2001 |title=Pengusaha Bensin Biru Memprotes Penghentian BB2L |url=https://www.liputan6.com/news/read/10563/pengusaha-bensin-biru-memprotes-penghentian-bb2l |work=Liputan6.com|location= |access-date=29 Juni 2020}}</ref>
BB2L merupakan singkatan dari Bensin Biru 2 Langkah, yang mengandung kandungan timbal sebanyak 0,013 gram/liter dan MTBE maksimum 11% dari volume. BB2L memiliki angka oktan 80–85. Bahan bakar ini dikhususkan untuk kendaraan yang memakai mesin 2 langkah, sesuai dengan nama produk. Namun BB2L pada tahun 2001 dihentikan produksinya oleh Pertamina karena mencemari lingkungan.<ref>{{cite news |date=2 April 2001 |title=Pengusaha Bensin Biru Memprotes Penghentian BB2L |url=https://www.liputan6.com/news/read/10563/pengusaha-bensin-biru-memprotes-penghentian-bb2l |work=[[Liputan6.com]]|location= |access-date=29 Juni 2020}}</ref>


====BioPremium====
====BioPremium====
BioPremium pada dasarnya sama dengan Premium, namun ditambah dengan bio ethanol dengan perbandingan 98:2 (2%). BioPremium memenuhi standar yang dicantumkan dalam Dirjen Migas No. 3674 K/24/DJM/2006. Bahan Bakar ini diluncurkan pada tahun 2006<ref name="BioPertamax">{{cite news |last= |first= |date=12 Desember 2006 |title=Pertamina Meluncurkan Biopertamax |url=https://www.liputan6.com/news/read/133984/pertamina-meluncurkan-biopertamax |work=Liputan6.com |location= |access-date=30 Juni 2020}}</ref> dan diperluas penjualannya pada Agustus 2008,<ref>{{cite news |last= |first= |date=20 Agustus 2008 |title=Launching BioPremium, Pertamina Perluasan Bahan Bakar Alternatif di Indonesia|url=https://www.antaranews.com/berita/113475/launching-bio-premium-pertamina-perluasan-bahan-bakar-alternatif-di-indonesia |work=AntaraNews|location= |access-date=30 Juni 2020}}</ref> namun produksi dihentikan pada Juni 2010 karena tidak didapatkan suplai Ethanol Unhydrous sebagai bahan campuran Bio Premium.<ref name="Bio dihentikan">{{cite news |last= |first= |date=24 Juni 2010 |title=Kurang Pasokan, Pertamina Tak Jual Bio Premium dan Bio Pertamax |url=https://industri.kontan.co.id/news/kurang-pasokan-pertamina-tak-jual-bio-premium-dan-bio-pertamax-1 |work=Kontan |location= |access-date=30 Juni 2020 }}</ref>
BioPremium pada dasarnya sama dengan Premium, namun ditambah dengan bio ethanol dengan perbandingan 98:2 (2%). BioPremium memenuhi standar yang dicantumkan dalam Dirjen Migas No. 3674 K/24/DJM/2006. Bahan Bakar ini diluncurkan pada tahun 2006<ref name="BioPertamax">{{cite news |date=12 Desember 2006 |title=Pertamina Meluncurkan Biopertamax |url=https://www.liputan6.com/news/read/133984/pertamina-meluncurkan-biopertamax |work=[[Liputan6.com]] |location= |access-date=30 Juni 2020}}</ref> dan diperluas penjualannya pada Agustus 2008,<ref>{{cite news |last=Wire |first=PR |date=20 Agustus 2008 |title=Launching Bio Premium Pertamina : Perluasan Bahan Bakar Alternatif di Indonesia|url=https://www.antaranews.com/berita/113475/launching-bio-premium-pertamina-perluasan-bahan-bakar-alternatif-di-indonesia |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|location= |access-date=30 Juni 2020|editor-last=Wire|editor-first=PR}}</ref> namun produksi dihentikan pada Juni 2010 karena tidak didapatkan suplai Ethanol Unhydrous sebagai bahan campuran Bio Premium.<ref name="Bio dihentikan">{{cite news |last=Arifenie |first=Fitri Nur |date=24 Juni 2010 |title=Kurang Pasokan, Pertamina Tak Jual Bio Premium dan Bio Pertamax |url=https://industri.kontan.co.id/news/kurang-pasokan-pertamina-tak-jual-bio-premium-dan-bio-pertamax-1 |work=[[Kontan|Kontan.co.id]] |location= |access-date=30 Juni 2020 }}</ref>


====BioPertamax====
====BioPertamax====
Baris 44: Baris 45:
Pertamax Plus adalah bahan bakar minyak nonsubsidi dikonsep dengan [[bilangan oktan|nilai oktan]] 95 untuk memenuhi standar performa ''International Worldwide Fuel Charter'' (IWWFC) dan standar emisi [[Euro II]]. Pertamax Plus adalah bahan bakar untuk kendaraan yang memiliki rasio kompresi antara 10:1 hingga 11:1 serta menggunakan teknologi ''Electronic Fuel Injection'' (EFI), ''Variable Valve Timing Intelligent'', ''turbochargers'', dan ''catalytic converters''.<ref name="Avgas & Pertamax Plus">{{cite web |url=http://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_aviation/Article/ARF%20Cirebon%2013%20Oktober%202016/02%20Sosialisasi%20Avgas%20dan%20Spesifikasinya%20V2.pdf |title=Proses Pembuatan Avgas dan Pertamax Plus |last= |first= |date=13 Oktober 2016|website=Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|publisher=PT Pertamina (Persero)|access-date=29 Juni 2020 |quote=}}</ref>
Pertamax Plus adalah bahan bakar minyak nonsubsidi dikonsep dengan [[bilangan oktan|nilai oktan]] 95 untuk memenuhi standar performa ''International Worldwide Fuel Charter'' (IWWFC) dan standar emisi [[Euro II]]. Pertamax Plus adalah bahan bakar untuk kendaraan yang memiliki rasio kompresi antara 10:1 hingga 11:1 serta menggunakan teknologi ''Electronic Fuel Injection'' (EFI), ''Variable Valve Timing Intelligent'', ''turbochargers'', dan ''catalytic converters''.<ref name="Avgas & Pertamax Plus">{{cite web |url=http://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_aviation/Article/ARF%20Cirebon%2013%20Oktober%202016/02%20Sosialisasi%20Avgas%20dan%20Spesifikasinya%20V2.pdf |title=Proses Pembuatan Avgas dan Pertamax Plus |last= |first= |date=13 Oktober 2016|website=Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|publisher=PT Pertamina (Persero)|access-date=29 Juni 2020 |quote=}}</ref>


Penjualan Pertamax Plus dihentikan Desember 2016 karena digantikan dengan Pertamax Turbo.<ref>{{cite news |last= |first= |date=27 Desember 2016|title=Pertamina Stop Jualan Pertamax Plus|url=https://otomotif.kompas.com/read/2016/12/27/084200315/pertamina.stop.jualan.pertamax.plus. |work=[[Kompas.com]] |location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref>
Penjualan Pertamax Plus dihentikan Desember 2016 karena digantikan dengan Pertamax Turbo.<ref>{{cite news |date=27 Desember 2016|title=Pertamina Stop Jualan Pertamax Plus|url=https://otomotif.kompas.com/read/2016/12/27/084200315/pertamina.stop.jualan.pertamax.plus. |work=[[Kompas.com]] |location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref> Namun pada 2023 bahan bakar minyak nonsubsidi dengan [[bilangan oktan|nilai oktan]] 95 diluncurkan ulang oleh Pertamina dengan nama Pertamax Green sebab merupakan campuran Pertamax dan etanol.<ref name=":1" />

====Premium====
Premium merupakan bahan bakar minyak jenis [[Distilasi|distilat]] berwarna kuning. Warna tersebut dihasilkan oleh pemberian zat tambahan.<ref>{{cite web|url=http://www.pertaminaretail.com/Product.aspx|title=Produk Pertamina Retail|last=|first=|date=|website=PT. Pertamina Retail|publisher=|access-date=29 Juni 2020|quote=|archive-date=2020-06-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20200629182104/http://www.pertaminaretail.com/Product.aspx|dead-url=yes}}</ref> Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer di Indonesia. Salah satu sebabnya karena harganya yang relatif rendah. Bilangan oktan dari premium terendah di antara produk jenis bensin lainnya, yakni sebesar 88.<ref>{{cite web |url=https://www.pertamina.com/industrialfuel/media/20705/premium.pdf |title=Spesifikasi Premium |last= |first= |date= |website=PT Pertamina (Persero) |publisher= |access-date=29 Juni 2020 |quote= |archive-date=2020-09-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200923192241/https://www.pertamina.com/industrialfuel/media/20705/premium.pdf |dead-url=yes }}</ref>

Angka oktan minimal 88 diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88. Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan rasio kompresi rendah (dibawah 9:1).<ref name="Fuel Retail">{{cite web |url=https://www.pertamina.com/id/fuel-retail |title=Fuel Retail |last= |first= |date= |website=PT Pertamina (Persero) |publisher= |access-date=29 Juni 2020 |quote=}}</ref> Sejak saat itu, Premium sudah tanpa timbal.<ref>{{cite news |last= |first= |date=21 Mei 2007|title=Indonesia Tak Gunakan Timbal Lagi Dalam BBM |url=https://www.antaranews.com/berita/63459/indonesia-tak-gunakan-timbal-lagi-dalam-bbm |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]] |location= |access-date=29 Juni 2020}}</ref> Sebelum tahun 2014, premium dipasarkan oleh [[Pertamina]] dengan harga yang relatif murah karena memperoleh subsidi dari [[Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara|APBN]]. Namun, sejak berlakunya Perpres No. 191 Tahun 2014, premium berstatus sebagai bahan bakar khusus penugasan yang hanya dijual di wilayah penugasan dengan harga ditetapkan Menteri ESDM tanpa menggunakan subsidi.<ref>{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/uang/wilayah-penyaluran-diperluas-kuota-premium-penugasan-diprediksi-jebol.html|title=Wilayah Penyaluran Diperluas, Kuota Premium Penugasan Diprediksi Jebol|work=[[Merdeka.com]]|access-date=29 Juni 2020|editor-last=Azzura|editor-first=Siti Nur}}</ref>

Pada tahun 1980an, Premium hanya memiliki RON sebanyak 83.<ref name="BBM yang dihapus, KataData">{{cite news |last=Aria|first=Pingit |date=18 Juni 2020 |title=Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pertamina Sebelum Premium dan Pertalite|url=https://katadata.co.id/berita/2020/06/18/daftar-bbm-yang-pernah-dihapus-pertamina-sebelum-premium-dan-pertalite |work=KataData |location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref>

Berdasarkan Keputusan [[Daftar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia|Menteri ESDM]] Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan yang berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 2022, jenis bahan bakar khusus penugasan yang sebelumnya minimum dengan RON 88 menjadi RON 90 (Pertalite), sehingga Premium sudah tidak berstatus sebagai bahan bakar khusus penugasan lagi.<ref name=":0">[https://jdih.esdm.go.id/storage/document/SALINAN%20KEPMEN%2037%20TAHUN%202022%20TTG%20JBKP.pdf Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan pada situs JDIH Kementerian ESDM.]</ref>


==Jenis diesel==
==Jenis diesel==
===Solar/Biosolar===
===Solar/Biosolar===
Solar adalah bahan bakar bermesin diesel dengan nama merk yang sama, produk solar pertama Pertamina. Solar memiliki angka setana sebanyak 48 dan kandungan sulfur sebanyak 2500 ppm. Bahan bakar ini umumnya digunakan oleh angkutan umum bus dalam kota ataupun mobil diesel teknologi lama.<ref name="Fuel Retail"/>
Solar adalah bahan bakar bermesin diesel dengan nama merk yang sama, produk solar pertama Pertamina. Solar memiliki angka setana sebanyak 48 dan kandungan sulfur sebanyak 2500 ppm. Bahan bakar ini umumnya digunakan oleh angkutan umum seperti [[bus kota]] dan [[bus antarkota]] ataupun kendaraan diesel berteknologi lama.<ref name="Fuel Retail"/>


===Dexlite===
===Dexlite===
[[Berkas:Produk bahan bakar Pertamina.jpg |thumb|150px|Logo Dexlite]]
[[Berkas:Produk bahan bakar Pertamina.jpg |thumb|150px|Logo Dexlite]]
Dexlite merupakan bahan bakar diesel yang memiliki angka setana minimal 51 dan kandungan sulfur maksimal 1200 ppm.<ref name="Fuel Retail"/> Selain itu, bahan bakar ini juga Dexlite mengandung ''fatty acid methyl eter'' (FAME) sebanyak 20% dan zat aditif.<ref>{{cite news |last=Florentin|first=Vindry |date=15 April 2016 |title=Ini Kelebihan Dexlite Dibanding Solar Subsidi |url=https://bisnis.tempo.co/read/762906/ini-kelebihan-dexlite-dibanding-solar-subsidi/full&view=ok |work=Tempo.co |location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref> Produk ini diluncurkan pada 15 April 2016.<ref>{{cite news |last= |first= |date=26 April 2016 |title=DEXlite, Produk Baru Solar Pertamina |url=https://pertamina.com/id/viewarchive/energia-news/dexlite,-produk-baru-solar-pertamina |work=Pertamina: Energia News |location= |access-date=29 Juni 2020 |archive-date=2020-07-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200702060459/https://pertamina.com/id/viewarchive/energia-news/dexlite,-produk-baru-solar-pertamina |dead-url=yes }}</ref>
Dexlite merupakan bahan bakar diesel yang memiliki angka setana minimal 51 dan kandungan sulfur maksimal 1200 ppm.<ref name="Fuel Retail"/> Selain itu, bahan bakar ini juga Dexlite mengandung ''fatty acid methyl eter'' (FAME) sebanyak 20% dan zat aditif.<ref>{{cite news |last=Florentin |first=Vindry |date=15 April 2016 |title=Ini Kelebihan Dexlite Dibanding Solar Subsidi |url=https://bisnis.tempo.co/read/762906/ini-kelebihan-dexlite-dibanding-solar-subsidi/full&view=ok |work=[[Tempo.co]] |location= |access-date=29 Juni 2020 }}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Produk ini diluncurkan pada 15 April 2016.<ref>{{cite news |last= |first= |date=26 April 2016 |title=DEXlite, Produk Baru Solar Pertamina |url=https://pertamina.com/id/viewarchive/energia-news/dexlite,-produk-baru-solar-pertamina |work=Pertamina: Energia News |location= |access-date=29 Juni 2020 |archive-date=2020-07-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200702060459/https://pertamina.com/id/viewarchive/energia-news/dexlite,-produk-baru-solar-pertamina |dead-url=yes }}</ref>


===Pertamina Dex===
===Pertamina Dex===
[[Berkas:Varian produk Pertamina Dex.jpg|thumb|150px|Logo Pertamina Dex]]
[[Berkas:Varian produk Pertamina Dex.jpg|thumb|150px|Logo Pertamina Dex]]
Pertamina Dex merupakan bahan bakar jenis diesel dengan angka setana 53 serta kandungan sulfur kurang dari 300 ppm sesuai standar internasional EURO 3 & WWFC Cat.<ref>{{cite web|url=https://www.pertamina.com/industrialfuel/media/24241/pertamina-dex.pdf|title=Spesifikasi Pertamina Dex|last=|first=|date=|website=PT Pertamina (Persero)|publisher=|access-date=29 Juni 2020|quote=|archive-date=2020-09-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20200923193143/https://www.pertamina.com/industrialfuel/media/24241/pertamina-dex.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pertamina Dex diluncurkan pada tanggal 12 Agustus 2005. Bahan bakar ini sangat direkomendasikan untuk pemakaian pada kendaraan bermesin diesel, terutama yang telah menerapkan berteknologi ''Common Rail System''.<ref>{{cite news |last=Dahwilani|first=Dani|date=21 Agustus 2017 |title=Keunggulan Pertamina Dex dan Dexlite untuk Kendaraan Diesel |url=https://autotekno.sindonews.com/berita/1232228/184/keunggulan-pertamina-dex-dan-dexlite-untuk-kendaraan-diesel |work= |location= |access-date=29 Juni 2020}}</ref><ref>{{cite news |last=Rachmawati|first=Evy|date=27 April 2021|title=Jaringan Penjualan Pertamina Dex Diperluas|url=https://ekonomi.kompas.com/read/2012/04/27/16195783/jaringan.penjualan.pertamina.dex.diperluas. |work=[[Kompas.com]] |location= |access-date=29 Juni 2020}}</ref><ref name="Fuel Retail"/>
Pertamina Dex merupakan bahan bakar jenis diesel dengan angka setana 53 serta kandungan sulfur kurang dari 300 ppm sesuai standar internasional EURO 3 & WWFC Cat.<ref>{{cite web|url=https://www.pertamina.com/industrialfuel/media/24241/pertamina-dex.pdf|title=Spesifikasi Pertamina Dex|last=|first=|date=|website=PT Pertamina (Persero)|publisher=|access-date=29 Juni 2020|quote=|archive-date=2020-09-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20200923193143/https://www.pertamina.com/industrialfuel/media/24241/pertamina-dex.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pertamina Dex diluncurkan pada tanggal 12 Agustus 2005. Bahan bakar ini sangat direkomendasikan untuk pemakaian pada kendaraan bermesin diesel, terutama yang telah menerapkan berteknologi ''Common Rail System''.<ref>{{cite news |last=Dahwilani|first=Dani|date=21 Agustus 2017 |title=Keunggulan Pertamina Dex dan Dexlite untuk Kendaraan Diesel |url=https://autotekno.sindonews.com/berita/1232228/184/keunggulan-pertamina-dex-dan-dexlite-untuk-kendaraan-diesel |work=[[Sindonews.com]] |location= |access-date=29 Juni 2020}}</ref><ref>{{cite news |last=Rachmawati|first=Evy|date=27 April 2021|title=Jaringan Penjualan Pertamina Dex Diperluas|url=https://ekonomi.kompas.com/read/2012/04/27/16195783/jaringan.penjualan.pertamina.dex.diperluas. |work=[[Kompas.com]] |location= |access-date=29 Juni 2020}}</ref><ref name="Fuel Retail"/>


==Minyak tanah==
==Minyak tanah==
[[Minyak Tanah]] yang diproduksi oleh Pertamina digunakan untuk kebutuhan dapur rumah tangga sama seperti LPG. Pemerintah memberikan subsidi untuk bahan bakar ini, selain Premium dan Solar. Mulai tahun 2007, minyak tanah dikonversi ke LPG 3 kg.<ref>{{cite news |last= |first= |date=25 Desember 2010|title=Konversi Minyak Tanah ke LPG : Menggerakkan Perekonomian, Menghemat Energi |url=https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/konversi-minyak-tanah-ke-lpg-menggerakkan-perekonomian-menghemat-energi |work=Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral|location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref> Dan sampai saat ini masih terdapat di daerah-daerah tertentu.
[[Minyak tanah]] yang diproduksi oleh Pertamina digunakan untuk kebutuhan dapur rumah tangga sama seperti LPG. Pemerintah memberikan subsidi untuk bahan bakar ini, selain Premium dan Solar. Mulai tahun 2007, minyak tanah dikonversi ke LPG 3 kg.<ref>{{cite news |last= |first= |date=25 Desember 2010|title=Konversi Minyak Tanah ke LPG : Menggerakkan Perekonomian, Menghemat Energi |url=https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/konversi-minyak-tanah-ke-lpg-menggerakkan-perekonomian-menghemat-energi |work=Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral|location= |access-date=29 Juni 2020 }}</ref> Dan sampai saat ini masih terdapat di daerah-daerah tertentu.


==Bahan bakar aviasi==
==Bahan bakar aviasi==
Baris 66: Baris 76:


===Avgas===
===Avgas===
Avgas merupakan kependekan dari Aviation Gasoline. Avgas digunakan untuk pesawat bermesin piston dan helikopter ringan dengan spesifikasi menyesuaikan ''Defence Standard'' 91/91.<ref>{{cite web |url=http://aviation.pertamina.com/Products.aspx?p=ag |title=Aviation Gasoline (Avgas)|last= |first= |date=|website=Pertamina Aviation|publisher= |access-date=29 Juni 2020 |quote=}}</ref><ref name="Avgas & Pertamax Plus"/>
Avgas merupakan kependekan dari Aviation Gasoline. Avgas digunakan untuk pesawat bermesin piston dan helikopter ringan dengan spesifikasi menyesuaikan ''Defence Standard'' 91/91.<ref>{{cite web |url=http://aviation.pertamina.com/Products.aspx?p=ag |title=Aviation Gasoline (Avgas) |last= |first= |date= |website=Pertamina Aviation |publisher= |access-date=29 Juni 2020 |quote= |archive-date=2020-07-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200703000333/http://aviation.pertamina.com/Products.aspx?p=ag |dead-url=yes }}</ref><ref name="Avgas & Pertamax Plus"/>


===Methmix===
===Methmix===
Methmix 45/55/0 adalah kependekan dari Methanol Mixture (campuran metanol), yang berfungsi sebagai penambah daya untuk meningkatkan output daya maksimum mesin piston pada pesawat. Tenaga mesin pesawat menurun karena penurunan tekanan atmosfer dan kepadatan udara di ketinggian yang lebih tinggi.<ref>{{cite web |url=http://aviation.pertamina.com/Products.aspx?p=mm|title=Methanol Mixture (Methmix)|last= |first= |date=|website=Pertamina Aviation|publisher= |access-date=29 Juni 2020 |quote=}}</ref>
Methmix 45/55/0 adalah kependekan dari Methanol Mixture (campuran metanol), yang berfungsi sebagai penambah daya untuk meningkatkan output daya maksimum mesin piston pada pesawat. Tenaga mesin pesawat menurun karena penurunan tekanan atmosfer dan kepadatan udara di ketinggian yang lebih tinggi.<ref>{{cite web|url=http://aviation.pertamina.com/Products.aspx?p=mm|title=Methanol Mixture (Methmix)|last=|first=|date=|website=Pertamina Aviation|publisher=|access-date=29 Juni 2020|quote=|archive-date=2020-06-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20200630121821/http://aviation.pertamina.com/Products.aspx?p=mm|dead-url=yes}}</ref>


==Perbandingan==
==Perbandingan==
===Perbandingan Spesifikasi===
===Perbandingan spesifikasi===
{| class="wikitable"
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
|+ Perbandingan produk BBM Pertamina jenis Bensin
|+ Perbandingan produk BBM Pertamina jenis Bensin
|-
|-
Baris 80: Baris 90:
|-
|-
!Spesfikasi
!Spesfikasi
!width=120|Premium
!width=120|Pertalite
!width=120|Pertalite
!width=120|Pertamax
!width=120|Pertamax
!width=120|Pertamax Green
!width=120|Pertamax Turbo
!width=120|Pertamax Turbo
!width=120|Pertamax Racing
!width=120|Pertamax Racing
|-
|-
!Bilangan oktan (RON)
!Bilangan oktan (RON)
|90
|<center>88
|92
|<center>90
|95
|<center>92
|<center>98
|98
|<center>100
|100
|-
|-
!Stabilisasi oksidasi (menit)
!Stabilisasi oksidasi (menit)
|<center>360
|360
|480
|<center>360
|
|<center>480
|<center>480
|480
|
|<center>
|-
|-
!Tanggal peluncuran
!Tanggal peluncuran
|24 Juli 2015
|<center>
|10 Desember 1999
|<center>24 Juli 2015
|24 Juli 2023
|<center>10 Desember 1999
|<center>29 Juli 2016
|29 Juli 2016
|<center>7 Desember 2010
|7 Desember 2010
|-
|-
!Rasio kompresi
!Rasio kompresi
|9:1 – 10:1
|<center>< 9:1
|<center>9:1 – 10:1
|10:1 – 11:1
|<center>10:1 – 11:1
|11:1 – 12:1
|<center>11:1 – 13:1
|12:1 – 13:1
|<center>> 13:1
|{{tooltip|>|lebih dari}} 13:1
|-
!rowspan=2|Warna cairan
|bgcolor=#ffff00|
|bgcolor=#779A5A|
|bgcolor=#0073A0|
|bgcolor=#B50A10|
|
|-
|-
!Warna cairan
|<center>Kuning cerah
|<center>Hijau terang
|bgcolor=#779A5A|<span style="color=white">Hijau terang</span>
|<center>Biru kehijauan
|bgcolor=#0073A0|<span style="color=white">Biru kehijauan</span>
| –
|<center>Merah
|bgcolor=#B50A10|<span style="color=white">Merah</span>
|<center>
| –
|}
|}


{| class="wikitable"
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
|+ Perbandingan produk BBM Pertamina jenis Solar
|+ Perbandingan produk BBM Pertamina jenis Solar
|-
|-
|
|
!colspan=5|Produk
! colspan="3" |Produk
|-
|-
!Spesfikasi
!Spesfikasi
Baris 140: Baris 144:
|-
|-
!Bilangan setana (CN)
!Bilangan setana (CN)
|<center>48
|48
|<center>51
|51
|<center>53
|53
|-
|-
!Kandungan sulfur (ppm)
!Kandungan sulfur (ppm)
|<center>3500
|3500
|<center>1200
|1200
|<center>300
|300
|-
|-
!Tanggal peluncuran
!Tanggal peluncuran
|
|<center>
|<center>15 April 2016
|15 April 2016
|<center>12 Agustus 2005
|12 Agustus 2005
|}
|}


===Perbandingan Produk Serupa===
===Perbandingan produk serupa===
{| class="wikitable"
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
|-
|-
|
|
Baris 173: Baris 177:
|-
|-
|{{flagicon|Indonesia}} [[Pertamina]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Pertamina]]
|<center>Pertalite
|Pertalite
|<center>Pertamax
|Pertamax
|Pertamax Green
|<center>–
|<center>Pertamax Turbo
|Pertamax Turbo
|<center>Solar
|Solar
|<center>Dexlite
|Dexlite
|<center>Pertamina Dex
|Pertamina Dex
|-
|-
|{{flagicon|Netherlands}} [[Shell]]
|{{flagicon|Netherlands}} [[Shell (perusahaan)|Shell]]
|<center>Reguler
|Reguler
|<center>Super 92
|Super 92
|<center>V–Power
|V–Power
|<center>V-Power Nitro+
|V-Power Nitro+
|Diesel Extra
|<center>–
|V-Power Diesel
|<center>–
| –
|<center>Shell V-Power Diesel
|-
|-
|{{flagicon|France}} [[Total S.A.|Total]]
|{{flagicon|France}} [[Total S.A.|Total]]
|<center>Performance 90
|Performance 90
|<center>Performance 92
|Performance 92
|<center>Performance 95
|Performance 95
|<center>
|
|<center>
|
|<center>Performance Diesel
|Performance Diesel
|<center>
|
|-
|-
|{{flagicon|Malaysia}} [[Petronas]]
|{{flagicon|Malaysia}} [[Petronas]]
|<center>
|
|<center>Primax 92
|Primax 92
|<center>Primax 95
|Primax 95
|<center>
|
|<center>
|
|<center>Diesel
|Diesel
|<center>
|
|-
|-
|{{flagicon|United Kingdom}} [[Bp|BP]]
|{{flagicon|United Kingdom}} [[BP (perusahaan)|BP–]][[AKR Corporindo|AKR]]
|<center>BP 90
|BP 90
|<center>BP 92
|BP 92
|<center>BP 95
|BP 95
|<center>
|
|<center>BP Diesel
|BP Diesel
|<center>
|
|<center>
|
|-
|{{Flagicon|NED}}{{Flagicon|SUI}} [[Vivo Energy Indonesia|Vivo]]
|Revvo 90
|Revvo 92
|Revvo 95
|–
!
|–
|–
|–
|}
|}


==Referensi==
{{reflist|3}}
==Lihat juga==
==Lihat juga==
*[[Harga bahan bakar minyak di Indonesia]]
*[[Harga bahan bakar minyak di Indonesia]]
==Referensi==
{{reflist|3}}

{{Pertamina}}
[[Kategori:Pertamina]]
[[Kategori:Pertamina]]

Revisi per 21 Februari 2024 14.56

BBM produksi Pertamina di SPBU.

Pertamina memproduksi berbagai bahan bakar minyak (BBM) dengan beberapa varian dengan spesifikasi tertentu. Produk BBM yang diproduksi terdiri dari bahan bakar bensin, bahan bakar untuk mesin diesel, dan minyak tanah.

Jenis bensin

Pertalite

Logo Pertalite

Pertalite merupakan bahan bakar jenis bensin yang memiliki angka oktan 90 dengan warna hijau terang.[1][2] Berdasarkan spesifikasi dari uji lab, Pertalite tidak ada kandungan besi, mangan ataupun timbal. Kandungan sulfur Pertalite sebanyak 880 ppm.[1] Jenis kendaraan yang cocok menggunakan Pertalite adalah jenis kendaraan dengan kompresi mesin 9:1 sampai dengan 10:1[3]

Pertamina meluncurkan produk ini pada 24 Juli 2015 di SPBU 31.1.02.02 Abdul Muis, Jakarta Pusat oleh Direktur PT Pertamina Dwi Soetjipto dengan ketersediaan awal di 110 SPBU di Jakarta, Surabaya dan Bandung.[4]

Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan yang berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 2022, jenis bahan bakar khusus penugasan yang sebelumnya minimum dengan RON 88 (Premium) menjadi RON 90, sehingga Pertalite berstatus menjadi bahan bakar khusus penugasan dengan harga Rp10.000,00 per liter (pada 3 September 2022) di seluruh wilayah Indonesia.[5]

Pertamax

Logo Pertamax

Pertamax merupakan bahan bakar jenis bensin dengan oktan 92. Pertamax direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI).[3] Pertamax diklaim dapat membersihkan bagian dalam mesin, dilengkapi dengan pelindung anti karat pada dinding tangki kendaraan, saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin , serta mampu menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna.

Pertamax Green

Pertamax Green merupakan bahan bakar jenis bensin dengan oktan 95. Produk ini merupakan campuran antara Pertamax dan etanol 5%, [6] di mana etanol tersebut merupakan bioetanol atau fermentasi tetes tebu (Molases). BBM ini resmi diluncurkan pada tanggal 24 Juli 2023 di SPBU MT Haryono, Jakarta.[7][8]

Pertamax Turbo

Logo Pertamax Turbo

Pertamax Turbo adalah bahan bakar yang memiliki oktan 98. Bahan bakar ini hasil pengembangan produk Pertamax Plus (RON 95) yang memiliki RON (research octane number atau angka oktan) minimal 98 serta dilengkapi Ignition Boost Formula (IBF) oleh Pertamina dan Lamborghini. Sebelum diluncurkan, Pertamax Turbo diuji coba pada Januari 2016 di ajang balapan Lamborghini Blancpain Supertrofeo European, Sirkuit Vallelunya, Italia.[9] Kemudian diluncurkan secara resmi pada 29 Juli 2016 di ajang balapan yang sama di Belgia. Standar Euro 4 diimplementasikan pada Pertamax Turbo.[3]

Pertamax Racing

Pertamax Racing adalah bahan bakar yang memiliki research octane number (RON) 100. Bahan bakar ini cocok bagi kendaraan dengan kompresi diatas 13:1

Produk yang dihapus

Premix

Premix merupakan singkatan dari Premium Mixture dimana premium diberikan zat tambahan MTBE (Methyl Tertier Buthyl Ether) untuk peningkatan oktan berdasarkan Keputusan Dirjen Migas No. 21K/72/DDJM/1990. Premix awalnya memiliki angka oktan sebanyak 92, kemudian ditingkatkan menjadi 94 berdasarkan Dirjen Migas No. 26K/72/DDJM/1992,. Namun karena tidak ramah lingkungan, produk Premix kemudian dihapus.[10][11]

Super & Super TT

Bahan bakar dengan merk Super diluncurkan pada tahun 1980-an karena kebutuhan dengan oktan yang tinggi. Awalnya Super memiliki oktan sebanyak 95, kemudian ditingkatkan menjadi 98 menjelang tahun 1990-an.[12] Beberapa tahun kemudian, terdapat perjanjian internasional yang mewajibkan setiap negara untuk menghilangkan kandungan timbal dalam bahan bakar, maka Super diubah menjadi Super TT (Tanpa Timbal).[12]

BB2L

BB2L merupakan singkatan dari Bensin Biru 2 Langkah, yang mengandung kandungan timbal sebanyak 0,013 gram/liter dan MTBE maksimum 11% dari volume. BB2L memiliki angka oktan 80–85. Bahan bakar ini dikhususkan untuk kendaraan yang memakai mesin 2 langkah, sesuai dengan nama produk. Namun BB2L pada tahun 2001 dihentikan produksinya oleh Pertamina karena mencemari lingkungan.[13]

BioPremium

BioPremium pada dasarnya sama dengan Premium, namun ditambah dengan bio ethanol dengan perbandingan 98:2 (2%). BioPremium memenuhi standar yang dicantumkan dalam Dirjen Migas No. 3674 K/24/DJM/2006. Bahan Bakar ini diluncurkan pada tahun 2006[14] dan diperluas penjualannya pada Agustus 2008,[15] namun produksi dihentikan pada Juni 2010 karena tidak didapatkan suplai Ethanol Unhydrous sebagai bahan campuran Bio Premium.[16]

BioPertamax

BioPertamax merupakan bahan bakar produk Pertamax dicampur dengan ethanol sebanyak 5%. Produk ini diluncurkan pada Desember 2006 setelah peluncuran BioPremium dan Bio Diesel[14] namun produksi dihentikan pada Juni 2010 bersamaan dengan BioPremium dengan alasan yang sama, yakni karena tidak didapatkan suplai Ethanol Unhydrous sebagai bahan campuran BioPertamax.[16]

Pertamax Plus

Pertamax Plus adalah bahan bakar minyak nonsubsidi dikonsep dengan nilai oktan 95 untuk memenuhi standar performa International Worldwide Fuel Charter (IWWFC) dan standar emisi Euro II. Pertamax Plus adalah bahan bakar untuk kendaraan yang memiliki rasio kompresi antara 10:1 hingga 11:1 serta menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent, turbochargers, dan catalytic converters.[17]

Penjualan Pertamax Plus dihentikan Desember 2016 karena digantikan dengan Pertamax Turbo.[18] Namun pada 2023 bahan bakar minyak nonsubsidi dengan nilai oktan 95 diluncurkan ulang oleh Pertamina dengan nama Pertamax Green sebab merupakan campuran Pertamax dan etanol.[6]

Premium

Premium merupakan bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kuning. Warna tersebut dihasilkan oleh pemberian zat tambahan.[19] Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer di Indonesia. Salah satu sebabnya karena harganya yang relatif rendah. Bilangan oktan dari premium terendah di antara produk jenis bensin lainnya, yakni sebesar 88.[20]

Angka oktan minimal 88 diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88. Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan rasio kompresi rendah (dibawah 9:1).[3] Sejak saat itu, Premium sudah tanpa timbal.[21] Sebelum tahun 2014, premium dipasarkan oleh Pertamina dengan harga yang relatif murah karena memperoleh subsidi dari APBN. Namun, sejak berlakunya Perpres No. 191 Tahun 2014, premium berstatus sebagai bahan bakar khusus penugasan yang hanya dijual di wilayah penugasan dengan harga ditetapkan Menteri ESDM tanpa menggunakan subsidi.[22]

Pada tahun 1980an, Premium hanya memiliki RON sebanyak 83.[12]

Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan yang berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 2022, jenis bahan bakar khusus penugasan yang sebelumnya minimum dengan RON 88 menjadi RON 90 (Pertalite), sehingga Premium sudah tidak berstatus sebagai bahan bakar khusus penugasan lagi.[5]

Jenis diesel

Solar/Biosolar

Solar adalah bahan bakar bermesin diesel dengan nama merk yang sama, produk solar pertama Pertamina. Solar memiliki angka setana sebanyak 48 dan kandungan sulfur sebanyak 2500 ppm. Bahan bakar ini umumnya digunakan oleh angkutan umum seperti bus kota dan bus antarkota ataupun kendaraan diesel berteknologi lama.[3]

Dexlite

Logo Dexlite

Dexlite merupakan bahan bakar diesel yang memiliki angka setana minimal 51 dan kandungan sulfur maksimal 1200 ppm.[3] Selain itu, bahan bakar ini juga Dexlite mengandung fatty acid methyl eter (FAME) sebanyak 20% dan zat aditif.[23] Produk ini diluncurkan pada 15 April 2016.[24]

Pertamina Dex

Logo Pertamina Dex

Pertamina Dex merupakan bahan bakar jenis diesel dengan angka setana 53 serta kandungan sulfur kurang dari 300 ppm sesuai standar internasional EURO 3 & WWFC Cat.[25] Pertamina Dex diluncurkan pada tanggal 12 Agustus 2005. Bahan bakar ini sangat direkomendasikan untuk pemakaian pada kendaraan bermesin diesel, terutama yang telah menerapkan berteknologi Common Rail System.[26][27][3]

Minyak tanah

Minyak tanah yang diproduksi oleh Pertamina digunakan untuk kebutuhan dapur rumah tangga sama seperti LPG. Pemerintah memberikan subsidi untuk bahan bakar ini, selain Premium dan Solar. Mulai tahun 2007, minyak tanah dikonversi ke LPG 3 kg.[28] Dan sampai saat ini masih terdapat di daerah-daerah tertentu.

Bahan bakar aviasi

Jet A-1 (Avtur)

Avtur adalah bahan bakar untuk aviasi produksi Pertamina dengan nama produk yang sama. Avtur dengan nama lain Jet A-1 digunakan di mesin turbin pesawat dengan spesifikasi menyesuaikan Defence Standard 91/91.[29]

Avgas

Avgas merupakan kependekan dari Aviation Gasoline. Avgas digunakan untuk pesawat bermesin piston dan helikopter ringan dengan spesifikasi menyesuaikan Defence Standard 91/91.[30][17]

Methmix

Methmix 45/55/0 adalah kependekan dari Methanol Mixture (campuran metanol), yang berfungsi sebagai penambah daya untuk meningkatkan output daya maksimum mesin piston pada pesawat. Tenaga mesin pesawat menurun karena penurunan tekanan atmosfer dan kepadatan udara di ketinggian yang lebih tinggi.[31]

Perbandingan

Perbandingan spesifikasi

Perbandingan produk BBM Pertamina jenis Bensin
Produk
Spesfikasi Pertalite Pertamax Pertamax Green Pertamax Turbo Pertamax Racing
Bilangan oktan (RON) 90 92 95 98 100
Stabilisasi oksidasi (menit) 360 480 480
Tanggal peluncuran 24 Juli 2015 10 Desember 1999 24 Juli 2023 29 Juli 2016 7 Desember 2010
Rasio kompresi 9:1 – 10:1 10:1 – 11:1 11:1 – 12:1 12:1 – 13:1 > 13:1
Warna cairan Hijau terang Biru kehijauan Merah
Perbandingan produk BBM Pertamina jenis Solar
Produk
Spesfikasi Solar Dexlite Pertamina Dex
Bilangan setana (CN) 48 51 53
Kandungan sulfur (ppm) 3500 1200 300
Tanggal peluncuran 15 April 2016 12 Agustus 2005

Perbandingan produk serupa

RON (Bilangan oktan) CN (Bilangan setana)
Produsen 90 92 95 98 48 51 53
Indonesia Pertamina Pertalite Pertamax Pertamax Green Pertamax Turbo Solar Dexlite Pertamina Dex
Belanda Shell Reguler Super 92 V–Power V-Power Nitro+ Diesel Extra V-Power Diesel
Prancis Total Performance 90 Performance 92 Performance 95 Performance Diesel
Malaysia Petronas Primax 92 Primax 95 Diesel
Britania Raya BP–AKR BP 90 BP 92 BP 95 BP Diesel
BelandaSwiss Vivo Revvo 90 Revvo 92 Revvo 95

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b "Ini Spesifikasi Pertalite Berdasarkan Hasil Uji Lab". Kompas.com. 29 Juli 2015. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  2. ^ "Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus". Tempo.co. 25 Juni 2015. Diakses tanggal 29 Juni 2020. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ a b c d e f g "Fuel Retail". PT Pertamina (Persero). Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  4. ^ "Pertalite, Pertamina: Harga Terjangkau, Kualitas Lebih Baik". Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi. 24 Juli 2015. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  5. ^ a b Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan pada situs JDIH Kementerian ESDM.
  6. ^ a b Afriyadi, Achmad Dwi. "Pertamina Mau Luncurkan Pertamax Green 95, Ini Bocoran Harganya". detikfinance. Diakses tanggal 2023-06-25. 
  7. ^ Sandi, pgr & Ferry. "Terungkap! Ini Nama BBM Baru dari Pertamina, Meluncur Juli". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2023-06-25. 
  8. ^ Muliawati, Firda Dwi. "Pertamina Resmi Jual BBM Pertamax Green 95, Harganya Segini". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2023-07-25. 
  9. ^ "Pertamina-Lamborghini Luncurkan Pertamax Turbo". 31 Juli 2016. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  10. ^ MediaDigital (13 Juli 2018). MediaDigital, ed. "Fakta Pertamax Yang Perlu Anda Ketahui". Bisnis.com. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  11. ^ "Pemakaian Bahan Bakar Gas Sangat Menguntungkan Konsumen, Pemerintah dan Masyarakat". Majalah Parlementaria Edisi 34 Tahun XXXII, 2001. Dewan Perwakilan Rakyat. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  12. ^ a b c Aria, Pingit (18 Juni 2020). "Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pertamina Sebelum Premium dan Pertalite". KataData. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  13. ^ "Pengusaha Bensin Biru Memprotes Penghentian BB2L". Liputan6.com. 2 April 2001. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  14. ^ a b "Pertamina Meluncurkan Biopertamax". Liputan6.com. 12 Desember 2006. Diakses tanggal 30 Juni 2020. 
  15. ^ Wire, PR (20 Agustus 2008). Wire, PR, ed. "Launching Bio Premium Pertamina : Perluasan Bahan Bakar Alternatif di Indonesia". ANTARA News. Diakses tanggal 30 Juni 2020. 
  16. ^ a b Arifenie, Fitri Nur (24 Juni 2010). "Kurang Pasokan, Pertamina Tak Jual Bio Premium dan Bio Pertamax". Kontan.co.id. Diakses tanggal 30 Juni 2020. 
  17. ^ a b "Proses Pembuatan Avgas dan Pertamax Plus" (PDF). Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. PT Pertamina (Persero). 13 Oktober 2016. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  18. ^ "Pertamina Stop Jualan Pertamax Plus". Kompas.com. 27 Desember 2016. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  19. ^ "Produk Pertamina Retail". PT. Pertamina Retail. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-29. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  20. ^ "Spesifikasi Premium" (PDF). PT Pertamina (Persero). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-09-23. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  21. ^ "Indonesia Tak Gunakan Timbal Lagi Dalam BBM". ANTARA News. 21 Mei 2007. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  22. ^ Azzura, Siti Nur (ed.). "Wilayah Penyaluran Diperluas, Kuota Premium Penugasan Diprediksi Jebol". Merdeka.com. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  23. ^ Florentin, Vindry (15 April 2016). "Ini Kelebihan Dexlite Dibanding Solar Subsidi". Tempo.co. Diakses tanggal 29 Juni 2020. [pranala nonaktif permanen]
  24. ^ "DEXlite, Produk Baru Solar Pertamina". Pertamina: Energia News. 26 April 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-02. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  25. ^ "Spesifikasi Pertamina Dex" (PDF). PT Pertamina (Persero). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-09-23. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  26. ^ Dahwilani, Dani (21 Agustus 2017). "Keunggulan Pertamina Dex dan Dexlite untuk Kendaraan Diesel". Sindonews.com. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  27. ^ Rachmawati, Evy (27 April 2021). "Jaringan Penjualan Pertamina Dex Diperluas". Kompas.com. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  28. ^ "Konversi Minyak Tanah ke LPG : Menggerakkan Perekonomian, Menghemat Energi". Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 25 Desember 2010. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  29. ^ "Lembar Data Keselamatan, Produk Avtur" (PDF). PT Pertamina (Persero). Maret 2017. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-06-29. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  30. ^ "Aviation Gasoline (Avgas)". Pertamina Aviation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-03. Diakses tanggal 29 Juni 2020. 
  31. ^ "Methanol Mixture (Methmix)". Pertamina Aviation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-30. Diakses tanggal 29 Juni 2020.