Rabithah Alawiyah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
Baris 38: Baris 38:
Sayyid Abdullah bin Abubakar Al-Habsyi ( Pengawas )
Sayyid Abdullah bin Abubakar Al-Habsyi ( Pengawas )
Syekh Salim bin Ahmad Bawazir ( Pengawas )
Syekh Salim bin Ahmad Bawazir ( Pengawas )

== Azas, Visi, Misi dan Tujuan ==

=== '''Azas dan Sifat''' ===
# Organisasi ini berlandaskan Al Qur’an dan Sunnah Rasul SAW berasaskan Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah beraqidahkan ''Asy-‘ariyyah'' sebagai kelanjutan dari yang diwariskan oleh tokoh-tokoh Alawiyin para pendiri Arrobitatoel  Alawijah sesuai dengan Thariqah Alawiyah, dan menerima Pancasila sebagai azas NKRI.
# Organisasi ini bersifat kekeluargaan yang bergerak di bidang Pendidikan dan dakwah,  menyelenggarakan dan menjaga pelaksanaan pencatatan nasab Alawiyin, sosial keagamaan,  pemberdayaan umat serta merupakan organisasi yang memayungi dan mempersatukan seluruh keluarga Alawiyin Indonesia.

=== '''Visi, Misi dan Tujuan''' ===
'''Visi'''

Menjadi wadah penggerak dan pemersatu Alawiyin di Indonesia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas, lahir dan bathin, sesuai ajaran Islam berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul SAW. Yang berasaskan Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah beraqidahkan ''Asy-‘ariyyah.''

'''Misi'''

Menegakkan, melanjutkan dan menyebarkan risalah Rasulullah SAW, membina Ukhuwah Islamiyah, meningkatkan kesadaran dan peran serta Alawiyin dalam kehidupan bermasyarakat, menciptakan kader – kader  dan pemimpin teladan yang berakhlaqul karimah, menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

'''Tujuan'''

Terlaksananya dan tersebarnya ajaran Islam melalui kegiatan – kegiatan sosial, pendidikan, dakwah dan pemberdayaan umat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan lahir batin umat Islam Indonesia umumnya, dan keluarga Alawiyin khususnya.


== Kepengurusan 2006-2011 ==
== Kepengurusan 2006-2011 ==

Revisi per 24 Oktober 2016 06.38

Lambang Rabithah Alawiyah

Rabithah Alawiyah (arab: الرابطة العلوية) adalah suatu organisasi massa Islam yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Pada umumnya organisasi ini menghimpun WNI keturunan Arab, khususnya yang memiliki keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW. Organisasi ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1928 tidak lama setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Latar belakang

Dalam rangka memelihara dan meningkatkan harkat dan martabat umat Islam di Indonesia, khususnya keluarga Alawiyyin melalui usaha-usaha sosial kemasyarakatan dan pendidikan serta da’wah Islamiyah melalui pembinaan akhlak karimah serta ukhuwah Islamiyah dalam persatuan berbangsa dan bernegara, maka dua bulan setelah peristiwa Sumpah Pemuda, beberapa tokoh Alawiyin menganjurkan kepada Pemerintah Belanda untuk mendirikan perkumpulan kaum Alawiyin yang bernama al – Rabithatoel - Alawijah berdasarkan akta Notaris Mr. A.H. Van Ophuijsen No. 66 tanggal 16 Januari 1928 dan mendapat pengesahan dari pemerintah Belanda pada tanggal 27 Desember 1928 (1346 H), yang ditandatangani oleh GR. Erdbrink ( Sekretaris Pemerintah Belanda).

Untuk merealisasikan program-program Rabithah Alawiyah, beberapa waktu kemudian didirikan al-Maktab al-Daimi, suata lembaga yang khusus memelihara sejarah dan mencatat nasab As-Saadah Al-Alawiyyin. Maktab ini telah melakukan pencatatan di seluruh wilayah Indonesia. pada tanggal 28 Januari 1940, jumlah Alawiyin yang tercatat oleh Maktab Daimi berjumlah 17.764 orang. tokoh-tokoh yang telah berjasa antara lain : Sayid Ali bin Ja’far Assegaf dan Sayid Syech bin Ahmad bin Syihabuddin.

Realisasi Program Rabithah Alawiyah lainnya adalah di dalam bidang social. kegiatan social yang dilaksanakan oleh al-Rabithah al-Alawiyah antara lain mendirikan Panti Asuhan Daarul Aitam pada tanggal 12 Agustus 1931 di jalan Karet No. 47, yang dipimpin pertama kali oleh Sayid Abubakar bin Muhammad bin Abdurrahman Al Habsyi.

Perkembangan kegiatan masyarakata Alawiyin khususnya dan keturunan Arab umumnya di kemudian hari mengikuti pasang surutnya pergerakan politik di Indonesia. Di antara mereka banyak yang terjun ke bidang politik, bergabung dalam organisasi Partai Arab Indonesia (PAI), mengingat partai-partai Nasionalis masih belum membuka diri untuk keturunan asing.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan dan PAI dibubarkan, mereka berkiprah di partai-partai politik sesuai dengan hati nurani masing-masing. sedangkan perkumpulan al-Rabithah al – Alawiyah sebagai kelanjutan dari perkumpulan Jami’at Kheir tetap bergerak pada bidang sosial kemasyarakatan.

Hingga kini Rabithah Alawiyah mempunyai jaringan kerja dengan majlis-majlis taklim di seluruh Indonesia yang dikelola oleh kaum Alawiyin. Di samping itu Organisasi ini juga memfasilitasi pendirian lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga tingkat perguruan tinggi.

Dalam rangka ikut mensukseskan wajib belajar, Rabithah Alawiyah telah memberikan bea siswa untuk anak-anak Alawiyin dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Sampai saat ini bea siswa telah diberikan kepada 4.040 anak. Sedangkan di bidang kesehatan, Rabithah Alawiyah telah memberikan bantuan kepada 1.659 orang dalam bentuk bantuan sosial kesehatan.

Kiprah keluarga besar Rabithah Alawiyah terhadap kepentingan Nasional secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama melalui Lembaga Pendidikan Formal. Pesantren, majlis taklim, majlis dzikir, lembaga kursus ketrampilan yang tersebar di seluruh Tanah Air, turut serta berperan aktif mencerdaskan juga mendewasakan kehidupan berbangsa dan bernegara, membangun perekonomian rakyat serta menumbuh kembangkan kecintaan terhadap Negara Persatuan dan Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu Rabithah Alawiyah juga berusaha mewujudkan Muslim/Muslimah Indonesia selaku warga Negara yang berakhlakul karimah, mempunyai keperdulian dan turut serta bertanggung jawab mengentaskan kemiskinan dan turut perduli di dalam mengatasi persoalan-persoalan sosial yang terjadi ditingkat local maupun Nasional di Tanah Air.

Pendiri al Rabithatoel Alawijah

Perkumpulan al Rabithatoel Alawijah berdiri pada tahun 1346 H bertepatan dengan tanggal 27 Desember 1928 Masehi.

Adapun para Anggota Pengurus yang pertama kali dari perkumpulan ini adalah mereka yang mendirikan yaitu : Sayyid Muhammad bin Abdurrahman bin Syihab ( Ketua Umum ) Sayyid Abubakar bin Abdullah Alatas ( Wakil Ketua I ) Sayyid Abdullah bin Ali Alaydrus ( Wakil Ketua II ) Sayyid Abubakar bin Muhammad Al-Habsyi ( Bendahara I ) Sayyid Idrus bin Ahmad bin Syihab ( Bendahara II ) Sayyid Ahmad bin Abdullah Assegaf ( Sekretaris ) Sayyid Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi ( Pengawas ) Sayyid Alwi bin Muhammad Al-Haddad ( Pengawas ) Sayyid Alwi bin Thohir Al-Haddad ( Pengawas ) Sayyid Umar bin Abdullah Az-Zahir ( Pengawas ) Sayyid Abdullah bin Abubakar Al-Habsyi ( Pengawas ) Syekh Salim bin Ahmad Bawazir ( Pengawas )

Kepengurusan 2006-2011

Dihadiri 35 cabangnya dari berbagai tempat di Indonesia, Rabithah Alawiyah belum lama berselang telah melangsungkan muktamar ke-22 di Jakarta. Organisasi yang menghimpun para habaib ini berdiri sejak Desember 1928 atau 78 tahun lalu, tidak lama setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dikumandangkan.

Dalam kepengurusan selama lima tahun mendatang, muktamar yang dihadiri tidak kurang dari 250 peserta itu, telah memilih Zen Umar Smit sebagai ketua umum dan Muhsin Idrus Alhamid sebagai wakil ketua umum. Mereka didampingi empat wakil ketua, masing-masing Habib Rizieq Shihab, Anis Hadi Assegaf, Ismet Abdullah Alhabsyi, dan Dr Ahmad Alkaff. Sekretaris umumnya adalah Umar Faruk Azzahir dan bendahara Abdulkadir Assegaf.[1][pranala nonaktif]

Kepengurusan 2011-2016

Ketua Umum  : Zen Umar bin Smith Wakil Ketua Umum I  : Muchsin Idrus Alhamid Wakil Ketua Umum II  : Ahmad Fahmi Assegaf Sekretaris Umum  : Kadzim Salim Alhiyed Wakil Sekretaris Umum  : Muhammad Ghazi Alaidrus Bendahara Umum  : Ahmad Riyad Alhiyed Wakil Bendahara Umum  : Mustafa Mauladawilah Ketua Bid Usaha / Pemuda  : Ahmad Umar Mulachelah Ketua Bid Da’wah  : Ust. Ali Hasan Albahar Ketua Bid Pendidikan  : DR. Muhammad Idrus Alhamid Ketua Bid Kesejahteraan & Sosial : Ismet Abdullah Alhabsyi Ketua Bid Organisasi  : Anas Yahya Mulachelah Ketua Maktab Daimi  : Ust. Ahmad Muhammad Alatas

Program Kerja Rabithah Alawiyah 2011-2016

MAKTAB DAIMI

  1. Melestarikan Maktab Daimi sebagai satu-satunya lembaga nasab Alawiyin.
  2. Pemutahiran data Alawiyin.
  3. Pelatihan dan perekrutan kader pelestarian nasab.
  4. Melestarikan kerja sama dengan lembaga-lembaga nasab sejenis di luar negeri.
  5. Melestarikan riset tentang kabilah-kabilah dalam keluarga besar Alawiyin di dalam dan di luar negeri.
  6. Meminta peran serta aktif Maktab Daimi dan cabang.

KEAGAMAAN

  1. Sosialisasi Thariqah Alawiyyah di kalangan keluaraga Alawiyin dan masyarakat pada ummnya.
  2. Menjadikan Rabithah Alawiyah sebagai mediator bagi Alawiyin dan masyarakan umum dalam hal-hal yang berkaitan dengan hukum Islam sesuai dengan Thariqah Alawiyyah.
  3. Berperan aktif dan menjalin hubungan dengan organisasi masyarakat, lembaga Islam, dan instansi pemerintahan.
  4. Wadah pemersatu para da’i Thariqah Alawiyyah dengan membantu dan mengaktifkan pengiriman para da’i ke daerah-daerah dalam forus silaturahmi.
  5. Pelindung Alawiyin dari program pemurtadan yang bersifat komperhensif.

PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN

  1. Menjalin kerjasama artara Rabithah Alawiyah dengan Lembaga Pendidikan dan Pesantren dan membuat database lembaga pendidikan yang di kelola Alawiyin.
  2. Pemberian beasiswa bagi pelajar/mahasiswa Alawiyin berprestasi yang tidak mampu.
  3. Mengupayakan peluang beasiswa dari lembaga pendidikan luar negeri dan penyetaraan lulusan luar negeri ke dalam negeri.
  4. Menciptakan forum komunikasi antarsiswa Alawiyin di setiap perguruan tinggi dan membangun organisasi pemuda Alawiyin nasional.
  5. Mempopulerkan website dan membuat subdomain dan group email Rabithah Alawiyah dalam pemberian informasi kegiatan Rabithah Alawiyah.

PENDANAAN

  1. Meningkatkan jumlah donatur tetap.
  2. Mengusahakan dan menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga bantuan dana dari dalam dan luar negeri.
  3. Meningkatkan penerimaan zakat, Infaq, dan Shodaqoh.
  4. Membentuk badan usaha kerja sama untuk pembiayaan kegiatan Rabithah Alawiyah.
  5. Meningkatkan bantuan dan penyaluran bagi dhuafa Alawiyin.

KEORGANISASIAN

  1. Mengkoordinasi lembaga pendidikan yang kurikulumnya berbasis Thariqah Alawiyyah.
  2. DPP menginisiasi bersama Alawiyin di daerah untuk membuka cabang Rabithah Alawiyah.
  3. Membantu himpunan pengusaha dan profesional Alawiyin (HIPPA).
  4. Menghimpun para Syarifah di bawah satu lembaga resmi.

Referensi

Pranala luar