Radiokimia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
new page
 
k Membatalkan 1 suntingan oleh Xynome (bicara) ke revisi terakhir oleh Ariandi Lie(Tw)
Tag: Pembatalan
 
(11 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Radiokimia''' adalah bidang [[kimia]] yang mempelajari material [[radioaktif]], dimana [[isotop]] elemen radioaktif digunakan untuk mempelajari karakteristik dan [[reaksi kimia]] isotop non-radioaktif. Keanyakan radiokimia berhubungan dengan penggunaan [[radioaktivitas]] untuk mempelajari [[reaksi kimia]]. Hal ini sangat berbeda dengan [[radiasi kimia]] karena level radiasi yang digunakan dijaga rendah.
'''Radiokimia''' adalah bidang [[kimia]] yang mempelajari material [[radioaktif]], di mana [[isotop]] elemen radioaktif digunakan untuk mempelajari karakteristik dan [[reaksi kimia]] isotop non-radioaktif. Kebanyakan radiokimia berhubungan dengan penggunaan [[radioaktivitas]] untuk mempelajari [[reaksi kimia]]. Hal ini sangat berbeda dengan [[radiasi kimia]] karena level radiasi yang digunakan dijaga rendah.


Radiokimia juga mencakup studi mengenai radioisotop alami atau buatan manusia.
Radiokimia juga mencakup studi mengenai radioisotop alami atau buatan manusia.


==Mode peluruhan utama==
== Mode peluruhan utama ==
Semua radioisotop adalah [[isotop]] [[elemen kimia]] yang tidak stabil yang mengalami [[peluruhan nuklir]] dan menghasilkan beberapa bentuk [[radiasi]]. Radiasi yang dipancarkan dapat berupa 3 tipe, disebut [[partikel alfa]], [[partikel beta]], atau [[radiasi gamma].
Semua radioisotop adalah [[isotop]] [[elemen kimia]] yang tidak stabil yang mengalami [[peluruhan nuklir]] dan menghasilkan beberapa bentuk [[radiasi]]. Radiasi yang dipancarkan dapat berupa 3 tipe, disebut [[partikel alfa]], [[partikel beta]], atau [[radiasi gamma]].


1. [[Radiasi alfa|radiasi α (alfa)]]—pancaran [[partikel alfa]] (berisi 2 proton dan 2 neutron]] dari [[nukleus atom]]. Ketika ini terjadi, [[massa atom]] berkurang 4 satuan dan [[nomor atom]] naik 2 satuan.
1. [[Radiasi alfa|radiasi α (alfa)]]—pancaran [[partikel alfa]] (berisi 2 proton dan 2 neutron]] dari [[nukleus atom]]. Ketika ini terjadi, [[massa atom]] berkurang 4 satuan dan [[nomor atom]] naik 2 satuan.


2. [[radiasi beta|radiasi β (beta)]]-[[transmutasi nuklir|transmutasi]] sebuah [[neutron]] menjadi [[elektron]] dan [[proton]]. Setelah terjadi, elektron dipancarkan dari nukleus ke [[awan elektron]].
2. [[radiasi beta|radiasi β (beta)]]-[[transmutasi nuklir|transmutasi]] sebuah [[neutron]] menjadi [[elektron]] dan [[proton]]. Setelah terjadi, elektron dipancarkan dari nukleus ke [[awan elektron]].


3. [[radiasi gamma]]—pancaran [[energi elektromagnetik]] (seperti [[X-rays]]) dari nukleus sebuah atom. Hal ini terjadi selagi [[peluruhan radioaktif]] alfa atau beta.
3. [[radiasi gamma]]—pancaran [[energi elektromagnetik]] (seperti [[Sinar-X]]) dari nukleus sebuah atom. Hal ini terjadi selagi [[peluruhan radioaktif]] alfa atau beta.


Tiga tipe radiasi ini dapat dibedakan dari kemampuan tembusnya.
Tiga tipe radiasi ini dapat dibedakan dari kemampuan tembusnya.


Alfa dapat dihentikan mudah dengan beberapa sentimeter udara atau selembar kertas. Beta dapat dihentikan dengan sebuah lembaran aluminium setebal beberapa milimeter. Gamma mempunyai kekuatan tembus paling kuat dengan [[foton]] energi tinggi tak bermassa. Radiasi gamma membutuhkan sejumlah besar logam [[pelindung radiasi]] (biasanya berbasis [[timbal]] atau [[barium]]) untuk mengurangi intensitasnya.
Alfa dapat dihentikan mudah dengan beberapa sentimeter udara atau selembar kertas. Beta dapat dihentikan dengan sebuah lembaran aluminium setebal beberapa milimeter. Gamma mempunyai kekuatan tembus paling kuat dengan [[foton]] energi tinggi tak bermassa. Radiasi gamma membutuhkan sejumlah besar logam [[pelindung radiasi]] (biasanya berbasis [[timbal]] atau [[barium]]) untuk mengurangi intensitasnya.

== Bacaan lebih lanjut ==
* {{cite book |last= Johari|first= J.M.C.|authorlink= |coauthors= M. Rachmawati|title=Kimia 3 SMA dan MA Untuk Kelas XII|year= 2007|publisher= Esis/Erlangga|location= Jakarta|id = ISBN 974-734-721-4 }} {{id icon}}


== Referensi ==
<references/>
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
[http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/ac60345a003 ACS radioelectrochemistry]
[http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/ac60345a003 ACS radioelectrochemistry]
{{authority control}}
[[Category:Kimia]]

[[Category:Kimia nuklir]]
[[Kategori:Radiokimia| ]]
[[Category:Radioaktivitas]]
[[Kategori:Kimia]]
[[Category:Radiokimia| ]]
[[Kategori:Kimia nuklir]]
[[Kategori:Radioaktivitas]]

Revisi terkini sejak 13 Desember 2023 11.52

Radiokimia adalah bidang kimia yang mempelajari material radioaktif, di mana isotop elemen radioaktif digunakan untuk mempelajari karakteristik dan reaksi kimia isotop non-radioaktif. Kebanyakan radiokimia berhubungan dengan penggunaan radioaktivitas untuk mempelajari reaksi kimia. Hal ini sangat berbeda dengan radiasi kimia karena level radiasi yang digunakan dijaga rendah.

Radiokimia juga mencakup studi mengenai radioisotop alami atau buatan manusia.

Mode peluruhan utama[sunting | sunting sumber]

Semua radioisotop adalah isotop elemen kimia yang tidak stabil yang mengalami peluruhan nuklir dan menghasilkan beberapa bentuk radiasi. Radiasi yang dipancarkan dapat berupa 3 tipe, disebut partikel alfa, partikel beta, atau radiasi gamma.

1. radiasi α (alfa)—pancaran partikel alfa (berisi 2 proton dan 2 neutron]] dari nukleus atom. Ketika ini terjadi, massa atom berkurang 4 satuan dan nomor atom naik 2 satuan.

2. radiasi β (beta)-transmutasi sebuah neutron menjadi elektron dan proton. Setelah terjadi, elektron dipancarkan dari nukleus ke awan elektron.

3. radiasi gamma—pancaran energi elektromagnetik (seperti Sinar-X) dari nukleus sebuah atom. Hal ini terjadi selagi peluruhan radioaktif alfa atau beta.

Tiga tipe radiasi ini dapat dibedakan dari kemampuan tembusnya.

Alfa dapat dihentikan mudah dengan beberapa sentimeter udara atau selembar kertas. Beta dapat dihentikan dengan sebuah lembaran aluminium setebal beberapa milimeter. Gamma mempunyai kekuatan tembus paling kuat dengan foton energi tinggi tak bermassa. Radiasi gamma membutuhkan sejumlah besar logam pelindung radiasi (biasanya berbasis timbal atau barium) untuk mengurangi intensitasnya.

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]

  • Johari, J.M.C. (2007). Kimia 3 SMA dan MA Untuk Kelas XII. Jakarta: Esis/Erlangga. ISBN 974-734-721-4.  (Indonesia)

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

ACS radioelectrochemistry