Rawa Tripa
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada April 2016. |
Rawa Tripa adalah suatu kawasan seluas 61 803 hektare di pantai barat provinsi Aceh di bagian utara pulau Sumatra. Tripa mengandung keragaman hayati yang tinggi, di samping sangat penting bagi penduduk setempat. Tripa juga merupakan penampungan karbon terbesar di Aceh.
Tripa adalah satu dari hanya enam tempat di mana masih terdapat orang utan Sumatra (Pongo abelii) yang terancam, dan salah satu dari situs prioritas UNEP-GRASP untuk spesies tersebut. Saat ini masih ada sekitar 280 ekor, yaitu lebih dari 4% dari jumlah keseluruhan di dunia. Tripa memiliki salah satu kepadatan yang tertinggi di dunia untuk orang utan, yang berakibatkan berkembangnya kebudayaan menggunakan alat yang tidak ada duanya di kalangan spesies ini.
Tripa mengandung antara 50 dan 100 juta ton karbon dan merupakan penampungan karbon positif bersih. Namun, jumlah karbon yang tinggi sedang dilepaskan oleh karena penghancuran gambut lewat pembakaran, drainase dan oksidasi yang dilakukan oleh perusahaan perkebunan sawit.
Masalah
[sunting | sunting sumber]Empat perusahaan perkebunan sawit besar sedang menghancurkan hutan Tripa, membakar gambutnya dan menggali saluran untuk menanam sawit.
Kehancuran seluruh hutan yang masih ada di Tripa diperkirakan akan terjadi sebelum 5 tahun mendatang bila tidak ada tindakan yang cepat untuk menyelamatkannya.
Sumber
[sunting | sunting sumber]- Value of Tripa peatswamp forest, Aceh, Sumatra, Indonesia (laporan Yayasan Ekosistem Lestari), November 2008
- www.orangutan.au.org (website Australian Orangutan Project)