Saggaf bin Muhammad Aljufri
Saggaf bin Muhammad Aljufri, | |
---|---|
سيد سقاف بن محمد الجفري | |
Ketua Utama Alkhairaat | |
Masa jabatan 1974 – 3 Agustus 2021 | |
Pendahulu Sayyid Muhammad bin Idrus al-Jufri Pengganti Petahana | |
Rektor Universitas Alkhairaat[1] | |
Masa jabatan 1967–1989 | |
Pengganti Ir. Faisal Shahab | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Sayyid Saggaf 17 Agustus 1937 Pekalongan, Hindia Belanda |
Meninggal | 3 Agustus 2021 Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia | (umur 83)
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Syarifah Ruqayah Al-Jufri
(m. 1967)Syarifah Zahrah bin Yahya
(m. 1971)
|
Anak | 7 |
Orang tua |
|
Kerabat | Idrus bin Salim al-Jufri (kakek) |
Tempat tinggal |
|
Pendidikan |
|
Pekerjaan |
|
Dikenal karena | Kepala Tertinggi Alkhairaat[2] |
Nama lain | Sayyid Saggaf Aljufri |
Informasi pribadi | |
Agama | Islam |
Etnis | Arab-Indonesia |
Zaman | Zaman modern |
Wilayah | Sulawesi |
Denominasi | Sunni |
Mazhab | Syafi'i |
Kredo | Asy'ari |
Almamater | Universitas Al-Azhar |
Tarekat | Ba 'Alawiyyah |
Sunting kotak info • L • B |
Habib Sayyid Saggaf bin Muhammad Al Jufri, Lc., M.A.[3] (bahasa Arab: سقاف بن محمد الجفري, translit. Saqqāf bin Muḥammad al-Jufrī, pelafalan dalam bahasa Arab: [saqqaːf bin muħammad al-dʒufriː]; 17 Agustus 1937 – 3 Agustus 2021)[4] adalah seorang cendekiawan Islam Indonesia asal Palu yang lahir di Pekalongan. Ia adalah salah satu tokoh yang dihormati dalam masyarakat dan sering dikunjungi para pejabat negara untuk membahas masalah agama dan negara. Tokoh masyarakat mengunjunginya terutama ketika Alkhairaat mengadakan upacara peringatan kematian (haul) Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau yang biasa dikenal masyarakat dengan sebutan "Guru Tua". Seperti pada 1 September 2012, ketika pada upacara ke-44 untuk memperingati kematian Guru Tua, Menteri Agama Republik Indonesia Suryadharma Ali mengunjungi Saggaf di kediamannya di Kota Palu dan membahas masalah aliran Islam Sunni dan Syiah, Saggaf menyambutnya dengan ramah. Pembicaraan tersebut terjadi setelah muncul permasalahan mengenai konflik antara Islam Sunni dan Syiah pasca bentrokan yang menewaskan seorang warga di Kabupaten Sampang, Pulau Madura. Selain sering berdialog dengan tokoh-tokoh Sunni, Saggaf juga sering berdiskusi dengan beberapa tokoh Syiah, bahkan beberapa kali mendapat kunjungan tokoh-tokoh Syiah di kediamannya.[5]
Habib Saggaf lulus dari Universitas Al-Azhar pada tahun 1967. Setelah lulus dari Al-Azhar, beberapa saat kemudian ia diangkat menjadi dekan Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Datokarama Palu dari tahun 1967 hingga 1977. Pada tahun 1977, ia terpilih sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Tengah. Selain itu, ia juga menjadi Ketua Umum Gerakan Usaha Pembaharuan Pendidikan Islam (GUPPI) di Sulawesi Tengah.[3] Sejak kematian ayahnya, Sayyid Muhammad bin Idrus al-Jufri (Ketua Utama Alkhairaat sejak tahun 1969 setelah wafatnya Guru Tua) pada tahun 1974, Saggaf diangkat sebagai ketua utama pada tahun 1974 menggantikan ayahnya.[2]
Biografi
[sunting | sunting sumber]Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Sayyid Saggaf bin Muhammad Aljufri lahir di Pekalongan sebagai anak tertua pada tahun 1937 dengan tanggal yang sama dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus. Ia berasal dari klan Ba 'Alawi sada dari keluarga Arab Hadhrami dengan marga al-Jufri (bahasa Arab: الجفري, translit. al-Jufrī, pelafalan dalam bahasa Arab: [al-dʒufriː]), ayahnya adalah seorang ulama bernama Sayyid Muhammad bin Idrus al-Jufri, anak seorang ulama besar asal Palu yang merupakan pendiri Alkhairaat, Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri. Sedangkan ibunya adalah seorang ulama perempuan Indonesia bernama Hababah Syarifah Raquan binti Thalib Al-Jufri.[3]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Galeri
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Sunawar (1 October 2015). "Habib Saggaf Aljufri, Sang Nahkoda Al-Khairaat" [Habib Saggaf Aljufri, the Master of Al-Khairaat]. Al Ikhlas Bunta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-19. Diakses tanggal 19 October 2018.
- Fauzi (3 June 2018). Nadjemudin, Adha, ed. "Habib Saggaf: Guru Tua Menyebarkan Ilmu Pengetahuan" [Habib Saggaf: Guru Tua Disseminates Knowledge]. ANTARA News Palu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-19. Diakses tanggal 19 October 2018.
- Lobubun, Darul Amri (7 October 2018). Thahir, Thamzil, ed. "7 Pesan Habib Sagaf Al Jufri: Gempa Palu Bukan Hukuman Melainkan Cobaan" [Seven Messages Habib Sagaf Al Jufri: The Palu Earthquake Is Not a Punishment but a Test from God]. Tribun Timur. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-09. Diakses tanggal 19 October 2018.
- Firmansyah, Teguh (30 June 2018). "Habib Saggaf: Guru Tua Sebarkan Ilmu Hingga Akhir Hayat" [Habib Saggaf: Guru Tua Spreads Knowledge Until the End of Life]. Republika Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-19. Diakses tanggal 19 October 2018.
- Ginanjar, Dhimas, ed. (30 June 2018). "Pimpinan Al-Khairaat di Haul Emas Guru Tua: Jangan Merasa Paling Benar" [Al-Khairaat leader at the Guru Tua's Gold Haul: Don't Feel the Most Right]. Jawa Pos. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-19. Diakses tanggal 19 October 2018.
- Nanang (14 December 2017). "Ini Langkah Konkret Lawan AS dan Israel Menurut Habib Saggaf" [This Is a Concrete Step Against US and Israel According to Habib Saggaf]. Media Alkhairaat Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 March 2018. Diakses tanggal 19 October 2018.
- Suryanto, ed. (31 August 2012). "Menag Diskusikan Sunni-Syiah Bersama Habib Saggaf" [Minister of Religion Affairs Discussed Sunni-Shia with Habib Saggaf]. ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-03. Diakses tanggal 19 October 2018.
- "Sejarah Universitas Alkhairaat" [History of Alkhairaat University]. Alkhairaat University official website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-19. Diakses tanggal 19 October 2018.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Fogg, Kevin W. (2018). "Reinforcing Charisma in the Bureaucratisation of Indonesian Islamic Organisations". Journal of Current Southeast Asian Affairs. Hamburg: German Institute of Global and Area Studies. 37 (1): 117–140. ISSN 1868-4882. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-19. Diakses tanggal 2018-10-20.
- Syibromalisi, Arif; Burhanuddin, Dede; Zubair (2014). "Karya Ulama di Lembaga Pendidikan Keagamaan di Sulawesi Tengah" [The Work of Ulama in Religious Education Institutions in Central Sulawesi] (PDF). Journal Buletin Al-Turas. Jakarta: Faculty of Adab and Humanities, Syarif Hidayatullah State Islamic University. 20 (1): 117–131. doi:10.15408/al-turas.v20i1.3751. ISSN 2579-5848.
- Alatas, Raisa (2016). "Komunikasi antar Budaya Arab Hadramaut dan Etnis Kaili di Kota Palu Sulawesi Tengah" [Communication Between Cultures of Arab Hadhramaut and Kaili Ethnic in Palu City, Central Sulawesi]. Jurnal Ilmu Komunikasi. Sleman: University of National Development "Veteran" Yogyakarta. 14 (1): 117–131. ISSN 2407-8220.