Saya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ganjarmf04 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
OrangKalideres (bicara | kontrib)
Membatalkan 2 suntingan by Varqanbhewiturlevnatsuka (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(26 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{tentang|pronomina (kata ganti)|puisi|Aku (puisi)}}
DIPENJARA GARA GARA MEMAINKAN TIKTOK,MUSSICALY DAN LIKE
{{KBBI|Aku}}
{{KBBI|Saya}}
{{wiktionary|aku}}
{{wiktionary|saya}}


'''Saya''' atau '''Aku''' merupakan [[Pronomina|kata ganti]] orang pertama tunggal. Dalam ragam akrab, Aku adalah yang berbicara atau yang menulis; diri sendiri; saya. Dalam [[bahasa Gorontalo]] atau bahasa Hulontalo, kata Aku berarti ''Watiya'' (formal) yaitu digunakan saat berbicara dengan orang yang lebih tua, lebih tinggi jabatannya atau sebagai kesopanan, sedangkan ''Wa'u'' (informal) lebih santai dan digunakan pada saat berbicara dengan teman seusia atau pada orang yang lebih muda.
Diduga selalu memainkan aplikasi yang sedang populer saat ini pelajar berinisial UU(10) menerima hal yang sangat tidak beruntung dikarenakan kesenangan beliau yang selalu memainkan aplikasi tersebut sedangkan dalam hukum saat ini telah tercantum memainkan atau menonton hal yang mengandung unsur sara atau selebihnya kurang dari 18 tahun akan diproses hukum selama 5 tahun penjara lamanya maka sang pelajar pun harus pasrah menjalankan proses hukum yang berlaku maka dari itu pihak yang tak wajib selalu mengingatkan agar para pelajar yang belum cukup umur sebaiknya lebih bijak lagi memainkan aplikasi aplikasi yang ada saat ini


== Penggunaan ==
== Penggunaan ==
Baris 8: Baris 12:
Dalam penggunaannya kata 'aku' selalu digunakan oleh [[Allah]] di dalam [[al-Qur'an]] sebagai kata ganti tunggal menyebutkan diri-Nya. [[Tuhan]] dalam agama [[Islam]] dan [[Kekristenan|Kristen]] menggunakan kata 'aku' karena status Tuhan lebih tinggi dibandingkan dengan umat-Nya. Dalam penulisannya kata 'aku' untuk "Tuhan" atau "Allah" huruf 'A'-nya selalu ditulis dengan huruf besar, baik di depan maupun di tengah kalimat.
Dalam penggunaannya kata 'aku' selalu digunakan oleh [[Allah]] di dalam [[al-Qur'an]] sebagai kata ganti tunggal menyebutkan diri-Nya. [[Tuhan]] dalam agama [[Islam]] dan [[Kekristenan|Kristen]] menggunakan kata 'aku' karena status Tuhan lebih tinggi dibandingkan dengan umat-Nya. Dalam penulisannya kata 'aku' untuk "Tuhan" atau "Allah" huruf 'A'-nya selalu ditulis dengan huruf besar, baik di depan maupun di tengah kalimat.


Sedangkan penggunaan kata 'saya' sebagai kata ganti orang pertama tunggal lebih tepat digunakan kepada seseorang yang statusnya lebih rendah kepada atasan, dan kata 'saya' terdengar lebih santun, hangat dan luwes dibandingkan dengan kata 'aku'. Kata 'saya' berasal dari kalimat 'hamba sahaya'.
Sedangkan penggunaan kata 'saya' sebagai kata ganti orang pertama tunggal lebih tepat digunakan kepada seseorang yang statusnya lebih rendah kepada atasan, dan kata 'saya' terdengar lebih santun, hangat, dan luwes dibandingkan dengan kata 'aku'. Kata 'saya' berasal dari kalimat 'hamba sahaya'.


{{Authority control}}
{{clear}}
{{disambig}}


[[Kategori:Kata dan frasa Indonesia]]
[[Kategori:Pronomina]]

Revisi terkini sejak 28 Januari 2024 09.35


Saya atau Aku merupakan kata ganti orang pertama tunggal. Dalam ragam akrab, Aku adalah yang berbicara atau yang menulis; diri sendiri; saya. Dalam bahasa Gorontalo atau bahasa Hulontalo, kata Aku berarti Watiya (formal) yaitu digunakan saat berbicara dengan orang yang lebih tua, lebih tinggi jabatannya atau sebagai kesopanan, sedangkan Wa'u (informal) lebih santai dan digunakan pada saat berbicara dengan teman seusia atau pada orang yang lebih muda.

Penggunaan[sunting | sunting sumber]

Dalam penggunaan kata 'aku' dan 'saya' dalam berbahasa Indonesia, digunakan pada saat yang tepat, tergantung lawan yang diajak bicara. Penggunaan kata 'aku' sebagai kata ganti orang pertama tunggal, menunjukkan status yang lebih tinggi, lebih tua usianya, atau setingkat dengan lawan bicara, atau penggunaan dalam komunikasi searah seperti puisi, lagu dan lainnya.

Dalam penggunaannya kata 'aku' selalu digunakan oleh Allah di dalam al-Qur'an sebagai kata ganti tunggal menyebutkan diri-Nya. Tuhan dalam agama Islam dan Kristen menggunakan kata 'aku' karena status Tuhan lebih tinggi dibandingkan dengan umat-Nya. Dalam penulisannya kata 'aku' untuk "Tuhan" atau "Allah" huruf 'A'-nya selalu ditulis dengan huruf besar, baik di depan maupun di tengah kalimat.

Sedangkan penggunaan kata 'saya' sebagai kata ganti orang pertama tunggal lebih tepat digunakan kepada seseorang yang statusnya lebih rendah kepada atasan, dan kata 'saya' terdengar lebih santun, hangat, dan luwes dibandingkan dengan kata 'aku'. Kata 'saya' berasal dari kalimat 'hamba sahaya'.