Sejarah Belanda

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Sejarah Belanda adalah sejarah masyarakat bahari yang berjuang hidup di daerah dataran rendah delta sungai yang bermuara ke Laut Utara di kawasan barat laut Eropa. Catatan sejarah Belanda bermula dengan kurun waktu empat abad manakala daerah ini menjadi tapal batas wilayah Kekaisaran Romawi yang dijaga bala tentara kekaisaran. Daerah tapal batas ini lambat laun dibanjiri suku-suku bangsa Jermanik yang berpindah ke arah barat. Seiring dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi dan bermulanya Abad Pertengahan, tiga suku bangsa Jermanik terbesar bangkit menguasai kawasan ini, yakni suku bangsa Frisi di sebelah utara dan kawasan pesisir, suku bangsa Saksen Hilir di sebelah timur laut, dan suku bangsa Franka di sebelah selatan.

Pada Abad Pertengahan, kaum keturunan wangsa Karoling berjaya menguasai daerah ini, dan memperluas ruang lingkup kekuasaan mereka ke hampir seluruh kawasan barat Eropa. Negeri Belanda kala itu merupakan bagian dari Kadipaten Lotharingia Hilir di dalam wilayah Kekaisaran Romawi Suci yang didirikan dan diperintah oleh suku bangsa Franka. Selama beberapa abad, wilayah Belanda terbagi-bagi menjadi sejumlah swapraja feodal seperti Brabant, Holland, Zeeland, Friesland, Gelre, dan berbagai swapraja feodal lainnya dengan tapal batas yang berubah-ubah. Belum ada wilayah kesatuan yang sama dengan wilayah negara Belanda sekarang ini.

Pada 1433, Adipati Burgundia berhasil menguasai seluruh dataran rendah di Kadipaten Lotharingia Hilir, dan mendirikan swapraja feodal Belanda Burgundi (Belanda: Bourgondische Nederlanden) yang meliputi wilayah Belgia, Luksemburg, dan sebagian wilayah Perancis.

Raja-raja Spanyol yang beragama Katolik mengerahkan bala tentara untuk menindak tegas mazhab Protestan sehingga menyengsarakan masyarakat di kawasan yang kini menjadi wilayah negara Belgia dan daerah Holandia (Belanda: Holland) di negara Belanda. Tindakan tegas Kerajaan Spanyol ini memicu pemberontakan rakyat Belanda yang mengakibatkan swapraja Belanda Burgundi pecah menjadi Belanda Spanyol dan Perserikatan Provinsi-Provinsi. Belanda Spanyol adalah wilayah berpenduduk Kristen Katolik yang menuturkan bahasa Perancis dan bahasa Belanda (kurang lebih meliputi wilayah negara Belgia dan negara Luksemburg sekarang ini), sementara Perserikatan Provinsi-Provinsi adalah wilayah utara berpenduduk penutur bahasa Belanda yang mayoritas beragama Kristen Protestan dan minoritas beragama Kristen Katolik. Wilayah Perserikatan Provinsi-Provinsi inilah yang di kemudian hari menjadi wilayah negara Belanda modern.

Pada Zaman Keemasan Belanda yang mencapai puncaknya sekitar tahun 1667, terjadi perkembangan di bidang perniagaan, industri, seni rupa, dan ilmu pengetahuan. Negara Belanda berkembang menjadi sebuah imperium yang makmur dengan wilayah-wilayah jajahan yang tersebar di seluruh dunia, dan Kongsi Dagang Hindia Timur (Belanda: Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Kompeni Belanda muncul sebagai salah satu perusahaan dagang nasional tertua dan terpenting yang berasaskan kewirausahaan dan perniagaan.

Pranala luar