Selulosa asetat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ButkoBot (bicara | kontrib)
k →‎top: clean up
 
(11 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Cellulose acetate.svg|jmpl|300px|Selulosa asetat]]

'''Selulosa asetat''' adalah suatu [[senyawa kimia]] buatan yang digunakan dalam [[film fotografi]]. Secara kimia, selulosa asetat adalah [[ester]] dari [[asam asetat]] dan [[selulosa]]. Senyawa ini pertama kali dibuat pada tahun [[1865]]. Selain pada film fotografi, senyawa ini juga digunakan sebagai komponen dalam [[bahan perekat]], serta sebagai [[serat sintetik]].
'''Selulosa asetat''' adalah suatu [[senyawa kimia]] buatan yang digunakan dalam [[film fotografi]]. Secara kimia, selulosa asetat adalah [[ester]] dari [[asam asetat]] dan [[selulosa]]. Senyawa ini pertama kali dibuat pada tahun [[1865]]. Selain pada film fotografi, senyawa ini juga digunakan sebagai komponen dalam [[bahan perekat]], serta sebagai [[serat sintetik]].


Film fotografi yang terbuat dari asam asetat pertama kali diperkenalkan pada 1934, menggantikan [[selulosa nitrat]] yang sebelumnya menjadi standar. Kelemahan film selulosa nitrat adalah senyawa tersebut tidak [[stabil]] dan mudah sekali [[pembakaran|terbakar]]. Bila terjadi kontak dengan [[oksigen]], film selulosa asetat menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi, serta melepaskan [[asam asetat]]. Fenomena ini disebut "sindrom cuka", karena asam asetat merupakan bahan utama dalam cuka. Sejak [[dekade]] [[1980-an]], film dari [[poliester]] (sering juga disebut dengan nama dagang dari Kodak ''Estar'') mulai menggantikan film dari selulosa asetat, terutama untuk tujuan [[arsip|pengarsipan]]. Sebelum munculnya poliester, film selulosa asetat juga dipakai pada [[pita magnetik]]. Sekarang selulosa asetat masih digunakan dalam beberapa hal, misalnya negatif dari [[film|gambar bergerak]]
Film fotografi yang terbuat dari asam asetat pertama kali diperkenalkan pada 1934, menggantikan [[selulosa nitrat]] yang sebelumnya menjadi standar. Kelemahan film selulosa nitrat adalah senyawa tersebut tidak [[stabil]] dan mudah sekali [[pembakaran|terbakar]]. Bila terjadi kontak dengan [[oksigen]], film selulosa asetat menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi, serta melepaskan [[asam asetat]]. Fenomena ini disebut "sindrom cuka", karena asam asetat merupakan bahan utama dalam cuka. Sejak [[dekade]] [[1980-an]], film dari [[poliester]] (sering juga disebut dengan nama dagang dari Kodak ''Estar'') mulai menggantikan film dari selulosa asetat, terutama untuk tujuan [[arsip|pengarsipan]]. Sebelum munculnya poliester, film selulosa asetat juga dipakai pada [[pita magnetik]]. Sekarang selulosa asetat masih digunakan dalam beberapa hal, misalnya negatif dari [[film|gambar bergerak]]


{{Authority control}}
{{senyawa-stub}}


[[Kategori:Senyawa kimia]]
[[Kategori:Senyawa kimia]]
[[Kategori:Polimer]]
[[Kategori:Polimer]]
[[Kategori:Termoplastik]]



[[ar:خلات السليولوز]]
{{senyawa-stub}}
[[cs:Acetátová vlákna]]
[[de:Celluloseacetat]]
[[en:Cellulose acetate]]
[[eo:Celuloza acetato]]
[[es:Acetato de celulosa]]
[[fr:Acétate de cellulose]]
[[ja:アセチルセルロース]]
[[ms:Selulosa asetat]]
[[nl:Celluloseacetaat]]
[[pl:Octan celulozy]]
[[pt:Acetato de celulose]]
[[ru:Ацетилцеллюлоза]]
[[sl:Acetatna vlakna]]
[[sv:Acetat (textilfibrer)]]
[[uk:Ацетилцелюлоза]]
[[zh:醋酸纤维素]]

Revisi terkini sejak 30 Desember 2022 01.10

Selulosa asetat

Selulosa asetat adalah suatu senyawa kimia buatan yang digunakan dalam film fotografi. Secara kimia, selulosa asetat adalah ester dari asam asetat dan selulosa. Senyawa ini pertama kali dibuat pada tahun 1865. Selain pada film fotografi, senyawa ini juga digunakan sebagai komponen dalam bahan perekat, serta sebagai serat sintetik.

Film fotografi yang terbuat dari asam asetat pertama kali diperkenalkan pada 1934, menggantikan selulosa nitrat yang sebelumnya menjadi standar. Kelemahan film selulosa nitrat adalah senyawa tersebut tidak stabil dan mudah sekali terbakar. Bila terjadi kontak dengan oksigen, film selulosa asetat menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi, serta melepaskan asam asetat. Fenomena ini disebut "sindrom cuka", karena asam asetat merupakan bahan utama dalam cuka. Sejak dekade 1980-an, film dari poliester (sering juga disebut dengan nama dagang dari Kodak Estar) mulai menggantikan film dari selulosa asetat, terutama untuk tujuan pengarsipan. Sebelum munculnya poliester, film selulosa asetat juga dipakai pada pita magnetik. Sekarang selulosa asetat masih digunakan dalam beberapa hal, misalnya negatif dari gambar bergerak