Sindrom Ehlers-Danlos

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Februari 2022 13.21 oleh PutraHP (bicara | kontrib) (Membuat halaman baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Sindrom Ehlers–Danlos (SED)
Individu dengan SED memperlihatkan hiperelastisitas kulit
Informasi umum
Pelafalan
SpesialisasiGenetika, Reumatologi
TipeHipermobilitas, klasik, vaskular, kiposkoliosis, artrokalasia, dermatosparaksis, sindrom kornea rapuh
PenyebabGenetik
Faktor risikoRiwayat keluarga
Aspek klinis
Gejala dan tandaSendi yang terlalu fleksibel, kulit elastis, pembentukan skar abnormal
KomplikasiDiseksi aorta, dislokasi sendi, osteoartritis
Awal munculMasa kanak-kanak atau remaja tergantung kepada tipenya
DurasiSeumur hidup
DiagnosisPemeriksaan genetik, biopsi kulit
Kondisi serupaSindrom Marfan, sindrom kutis laksa, sindrom hipermobilitas sendi familial, sindrom Loeys-Dietz, kelainan spektrum hipermobilitas
PerawatanTerapi suportif
PrognosisTergantung kepada kelainan spesifiknya
Prevalensi1 dalam 5.000 populasi

Sindrom Ehlers-Danlos adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh kelemahan pada jaringan ikat yang menyokong kulit, tulang, atau sendi. Kondisi ini terjadi akibat mutasi atau kelainan genetik.

Gejala dan tanda

Muskuloskeletal

Kulit

Kardiovaskular

Lain-lain

Tipe[1]

Kriteria utama dan kriteria minor

Kriteria utama:

  • Hiperekstensibilitas kulit. Penilaiannya dilakukan dengan cara mencubit dan mengangkat lapisan subkutan kulit. Standar kriteria ini adalah 1.5 cm untuk bagian distal lengan bawah dan punggung tangan, 3 cm untuk daerah leher, siku, dan lutut.[2]
  • Jaringan parut atropik[2]
  • Hipermobilitas semua sendi atau generalized joint hypermobility (GJH) Keluhan ini tergantung pada usia, jenis kelamin, dan latar belakang etnis penderita. Penilaiannya menggunakan skala Beighton.[2]

Kriteria minor:

  • Mudah memar[2]
  • Kulit elastis[2]
  • Kulit lebih rentan dan rapuh[2]
  • Pseudotumor moluskoid (timbunan lesi yang memborok yang berhubungan dengan bekas luka di bagian tubuh yang banyak mengalami tekanan seperti siku dan lutut)[2]
  • Sferoid subkutan (sferoid kecil dengan bagian yang keras, mudah digerakkan, dapat dipalpasi di daerah lengan dan tulang kering, lesi bulat ini dapat mengalami kalsifikasi dan terlihat pada pemeriksaan radiologi)[2]
  • Hernia (atau ada riwayat sebelumnya)[2]
  • Lipatan epikantus[2][3]
  • Komplikasi dari hipermobilitas sendi (terkilir, dislokasi, nyeri, kaki datar)[2]
  • Riwayat keluarga tingkat pertama yang memenuhi kriteria klinis untuk sindrom ini[2]

EDS klasik atau classical EDS (cEDS)

EDS seperti tipe klasik atau classical-like EDS (clEDS)

EDS kardiovaskular atau cardiac-valvular EDS (cvEDS)

EDS vaskular atau vascular EDS (vEDS)

EDS hipermobilitas atau hypermobile EDS

EDS artrokalasia atau arthrochalasia EDS (aEDS)

EDS dermatosparaksis atau dermatosparaxis EDS (dEDS)

EDS kiposkoliosis atau kyphoscoliotic EDS (kEDS)

Sindrom kornea rapuh atau brittle cornea syndrome (BCS)

EDS spondilodisplasia atau spondylodysplastic EDS (spEDS)

EDS muskulokontraktur atau musculocontractural EDS (mcEDS)

EDS miopatik atau myopathic EDS (mEDS)

EDS periodontal atau periodontal EDS (pEDS)

Referensi

  1. ^ "The Types of EDS". The Ehlers Danlos Society. Diakses tanggal 28 Februari 2022. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l Malfait, Fransiska; Wenstrup, Richard; De Paepe, Anne (1993). Adam, Margaret P.; Ardinger, Holly H.; Pagon, Roberta A.; Wallace, Stephanie E.; Bean, Lora JH; Gripp, Karen W.; Mirzaa, Ghayda M.; Amemiya, Anne, ed. Classic Ehlers-Danlos Syndrome. Seattle (WA): University of Washington, Seattle. PMID 20301422. 
  3. ^ "Epicanthal folds: MedlinePlus Medical Encyclopedia". medlineplus.gov. Diakses tanggal 28 Februari 2022.