Sindrom disfungsi multiorgan: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
== Diagnosa == |
== Diagnosa == |
||
Setidaknya 20 sistem penskoran telah dijelaskan untuk mendiagnosa dan mengukur tingkat keparahan sindroma disfungsi multiorgan (SDMO). Sistem penskoran ini cukup berbeda antara satu sama lainnya, sehingga sangat sulit untuk membandingkan hasil-hasil dari kelompok penelitian yang berbeda. Pada tahun 1994, European Society of Intensive Care Medicine mengadakan pertemuan untuk menciptakan penskoran Penilaian Kegagalan Organ terkait Sepsis atau Sepsis-related Organ Failure Assesment (SOFA) untuk menjelaskan dan mengukur derajat kegagalan/gangguan organ dalam kelompok pasien dan pasien individu. Skor SOFA dibuat dengan menggunakan ukuran fisiologi sederhana dari gangguan pada enam sistem organ. Skor SOFA tidak dirancang untuk memperkirakan hasil tetapi lebih untuk menjelaskan dan mengukur rangkaian komplikasi pada pasien dengan sakit kritis.<ref>Marik P.E. (2001) Multiorgan Dysfunction Syndrome. In: Handbook of Evidence-Based Critical Care. Springer, Berlin, Heidelberg</ref> |
Setidaknya 20 sistem penskoran telah dijelaskan untuk mendiagnosa dan mengukur tingkat keparahan sindroma disfungsi multiorgan (SDMO). Sistem penskoran ini cukup berbeda antara satu sama lainnya, sehingga sangat sulit untuk membandingkan hasil-hasil dari kelompok penelitian yang berbeda. Pada tahun 1994, European Society of Intensive Care Medicine mengadakan pertemuan untuk menciptakan penskoran Penilaian Kegagalan Organ terkait Sepsis atau Sepsis-related Organ Failure Assesment (SOFA) untuk menjelaskan dan mengukur derajat kegagalan/gangguan organ dalam kelompok pasien dan pasien individu. Skor SOFA dibuat dengan menggunakan ukuran fisiologi sederhana dari gangguan pada enam sistem organ. Skor SOFA tidak dirancang untuk memperkirakan hasil tetapi lebih untuk menjelaskan dan mengukur rangkaian komplikasi pada pasien dengan sakit kritis.<ref>Marik P.E. (2001) Multiorgan Dysfunction Syndrome. In: Handbook of Evidence-Based Critical Care. Springer, Berlin, Heidelberg</ref> |
||
{| class="wikitable" |
|||
|- |
|||
! SOFA Score |
|||
! 1 |
|||
! 2 |
|||
! 3 |
|||
! 4 |
|||
|- |
|||
| Pernafasan<br /> PaO<sub>2</sub> / FiO<sub>2</sub> mm Hg<br /> |
|||
| < 400 |
|||
| < 300 |
|||
| < 200<br />dengan dukungan pernafasan<br /> |
|||
| < 100 |
|||
|- |
|||
| Koagulasi <br /> Trombosit x 10<sup>3</sup>/mm<sup>3</sup><br /> |
|||
| < 150 |
|||
| < 100 |
|||
| < 50 |
|||
| < 20 |
|||
|- |
|||
| Hati<br /> Bilirubin mg/dL<br /> |
|||
| 1,2 - 1,9 |
|||
| 2,0 - 5,9 |
|||
| 6,0 - 11,9 |
|||
| > 12 |
|||
|- |
|||
| Kardiovaskular<br /> Hipotensi<br /> |
|||
| MAP < 70 mmHg |
|||
| Dopamin ≤ 5 <br /> atau dobutamin (dosis bebas) <br /> |
|||
| Dopamin > 5 <br /> atau epinefrin ≤ 0,1 <br /> atau norepinefrin ≤ 0,1<br /><br /> |
|||
| Dopamin > 15 <br /> atau epinefrin >0,1 <br /> atau norepinefrin > 0,1<br /> |
|||
|- |
|||
| Sistem Saraf Pusat<br /> Glasgow Coma Score<br /> |
|||
| 13 - 14 |
|||
| 10 - 12 |
|||
| 6 - 9 |
|||
| < 6 |
|||
|- |
|||
| Ginjal <br /> Kreatinin mg/dl atau produksi kencing <br /> |
|||
| 1,2 - 1,9 |
|||
| 2,0 - 3,4 |
|||
| 3,5 - 4,9 <br /> atau < 500 mL/hari <br /> |
|||
| > 5,0 <br /> atau <200 mL/hari <br /> |
|||
|} |
|||
== Sumber == |
== Sumber == |
Revisi per 22 Juni 2020 12.59
Sindroma Disfungsi Organ Multipel atau Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS) merupakan gangguan progresif dan potensial reversibel dari dua sistem organ atau lebih setelah adanya gangguan homeostasis sistemik yang akut dan mengancam nyawa. MODS masih menjadi penyebab kematian utama di antara pasien yang membutuhkan perawatan ICU.[1]
Diagnosa
Setidaknya 20 sistem penskoran telah dijelaskan untuk mendiagnosa dan mengukur tingkat keparahan sindroma disfungsi multiorgan (SDMO). Sistem penskoran ini cukup berbeda antara satu sama lainnya, sehingga sangat sulit untuk membandingkan hasil-hasil dari kelompok penelitian yang berbeda. Pada tahun 1994, European Society of Intensive Care Medicine mengadakan pertemuan untuk menciptakan penskoran Penilaian Kegagalan Organ terkait Sepsis atau Sepsis-related Organ Failure Assesment (SOFA) untuk menjelaskan dan mengukur derajat kegagalan/gangguan organ dalam kelompok pasien dan pasien individu. Skor SOFA dibuat dengan menggunakan ukuran fisiologi sederhana dari gangguan pada enam sistem organ. Skor SOFA tidak dirancang untuk memperkirakan hasil tetapi lebih untuk menjelaskan dan mengukur rangkaian komplikasi pada pasien dengan sakit kritis.[2]
SOFA Score | 1 | 2 | 3 | 4 |
---|---|---|---|---|
Pernafasan PaO2 / FiO2 mm Hg |
< 400 | < 300 | < 200 dengan dukungan pernafasan |
< 100 |
Koagulasi Trombosit x 103/mm3 |
< 150 | < 100 | < 50 | < 20 |
Hati Bilirubin mg/dL |
1,2 - 1,9 | 2,0 - 5,9 | 6,0 - 11,9 | > 12 |
Kardiovaskular Hipotensi |
MAP < 70 mmHg | Dopamin ≤ 5 atau dobutamin (dosis bebas) |
Dopamin > 5 atau epinefrin ≤ 0,1 atau norepinefrin ≤ 0,1 |
Dopamin > 15 atau epinefrin >0,1 atau norepinefrin > 0,1 |
Sistem Saraf Pusat Glasgow Coma Score |
13 - 14 | 10 - 12 | 6 - 9 | < 6 |
Ginjal Kreatinin mg/dl atau produksi kencing |
1,2 - 1,9 | 2,0 - 3,4 | 3,5 - 4,9 atau < 500 mL/hari |
> 5,0 atau <200 mL/hari |
Sumber
- ^ Pieracci, F. M.; Eachempati, S. R.; Barie, P. S. (2007). Rello, Jordi; Kollef, Marin; Díaz, Emili; Rodríguez, Alejandro, ed. Infectious Diseases in Critical Care (dalam bahasa Inggris). Berlin, Heidelberg: Springer. hlm. 477–487. doi:10.1007/978-3-540-34406-3_45. ISBN 978-3-540-34406-3.
- ^ Marik P.E. (2001) Multiorgan Dysfunction Syndrome. In: Handbook of Evidence-Based Critical Care. Springer, Berlin, Heidelberg