Sisimiut
Sisimiut
Holsteinsborg | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Koordinat: 66°56′20″N 53°40′20″W / 66.93889°N 53.67222°W | ||||||||||||
Negara | Kerajaan Denmark | |||||||||||
Negara bagian | Greenland | |||||||||||
Munisipalitas | Qeqqata | |||||||||||
Permukiman pertama | 2500 SM | |||||||||||
Pendirian | 1764 | |||||||||||
Pemerintahan | ||||||||||||
• Wali kota | Hermann Berthelsen (Siumut) | |||||||||||
Populasi (2015)[3] | ||||||||||||
• Total | 5.572 | |||||||||||
• Peringkat | Kedua di Greenland | |||||||||||
Zona waktu | UTC-03 | |||||||||||
Kode pos | ||||||||||||
Situs web | sisimiut.gl |
Sisimiut, sebelumnya dikenal dengan nama kolonial Holsteinsborg, adalah ibu kota dan kota terbesar munisipalitas Qeqqata serta kota terbesar kedua di Greenland. Kota ini terletak di Greenland tengah bagian barat, tepatnya di pesisir Selat Davis sekitar 320 km di sebelah utara kota Nuuk.
Sisimiut secara harfiah berarti "orang di liang rubah".[4] Tempat ini telah dihuni selama 4.500 tahun; penghuni pertamanya adalah orang-orang Inuit dari kebudayaan Saqqaq dan Dorset. Mereka lalu digantikan oleh orang Thule yang merupakan nenek moyang populasi Inuit Greenland saat ini. Artefak-artefak dari zaman dahulu kala dapat ditemukan di kawasan ini. Kawasan ini dijadikan tempat untuk bermukim karena faunanya yang berlimpah, terutama mamalia laut yang menjadi sumber pangan masyarakat-masyarakat ini.
Populasi orang Greenland modern di Sisimiut adalah campuran orang Inuit dengan Denmark. Bangsa Denmark pertama kali datang di wilayah ini pada tahun 1720-an di bawah kepemimpinan seorang misionaris, Hans Egede.
Saat ini, Sisimiut adalah pusat bisnis terbesar di sebelah utara Nuuk dan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Greenland. Perikanan adalah industri utama Sisimiut. Selain itu, KNI dan anak perusahaannya Pilersuisoq berbasis di Sisimiut. Dari segi arsitektur, Sisimiut merupakan percampuran antara perumahan tradisional, satu keluarga dan komunal, sementara blok-blok apartemen baru didirikan pada tahun 1960-an. Sisimiut masih diperluas dan kawasan di sebelah utara pelabuhan di pesisir Teluk Kangerluarsunnguaq disiapkan untuk perumahan suburban modern. Di Simiut juga terdapat beberapa sekolah umum dan profesional untuk warga kota dan penduduk permukiman-permukiman lain yang lebih kecil di kawasan sekitar. Sementara itu, Pusat Budaya Taseralik adalah pusat budaya kedua yang didirikan di Greenland setelah Pusat Budaya Katuaq di Nuuk.
Kota ini memiliki jalur busnya sendiri dan juga pelabuhan bebas es sepanjang tahun, sehingga kota ini menjadi basis perkapalan di Greenland barat dan barat laut. Selain itu, kota ini juga memiliki bandara yang menghubungkan kota tersebut dengan kota-kota lain di pesisir barat Greenland dan juga wilayah Eropa lainnya.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Nye direktører i Qeqqata Kommunea". Sermitsiaq (dalam bahasa Danish). 3 January 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-23. Diakses tanggal 3 July 2010.
- ^ "Sisimiut" (dalam bahasa Danish). KANUKOKA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-21. Diakses tanggal 12 July 2010.
- ^ Greenland in Figures 2013 (PDF). Statistics Greenland. ISBN 978-87-986787-7-9. ISSN 1602-5709. Diakses tanggal 5 September 2013.
- ^ Nuttall, Mark (2012). Encyclopedia of the Arctic. Routledge. hlm. 1916. ISBN 978-1-136-78680-8.