Siswono Yudo Husodo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 September 2022 00.23 oleh Urang Kamang (bicara | kontrib)
Siswono Yudo Husodo
Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Indonesia ke-8
Masa jabatan
17 Maret 1993 – 14 Maret 1998
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Soegiarto
Sebelum
Menteri Negara Perumahan Rakyat Indonesia ke-2
Masa jabatan
21 Maret 1988 – 17 Maret 1993
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir4 Juli 1943 (umur 80)
Jepang Long Iram, Kutai Barat, Kalimantan Timur, Indonesia Jepang
Kebangsaan Indonesia
Partai politikPartai NasDem (2017–)
Afiliasi politik
lainnya
Golkar (–1999)
Partai Golkar (1999–2017)
Suami/istriRatih Gondokusumo
Hubungandr. Soewondo (ayah)
AnakMutiara Siswono
Savitri Siswono
Almh. Emeralda
Rubyeta Siswono
Pirousi Siswono
PekerjaanPengusaha
Politikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Siswono Yudo Husodo (lahir 4 Juli 1943) adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia asli Kebumen yang lahir di Kalimantan Timur. Ia pernah menjadi calon Wakil Presiden Indonesia pada Pemilu 2004 sebagai pasangan dari capres Amien Rais. Mereka berdua kalah pada pemilu ini. Yudo Husodo menjabat sebagai Menteri Negara Perumahan Rakyat pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Menteri Transmigrasi pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).

Kehidupan awal

Siswono dilahirkan di Long Iram, Kabupaten Kutai Barat pada tanggal 4 Juli 1943, pada masa pendudukan Jepang di Indonesia Dia adalah keturunan Jawa.[2][3] Anak ketiga dari sepuluh bersaudara, ayahnya Soewondo adalah seorang dokter yang ditugaskan di Kalimantan. Sebagai seorang anak, ia mengikuti perubahan tugas ayahnya, pindah ke Tenggarong dan kemudian Palu, di mana ia bersekolah di taman kanak-kanak. Pada tahun 1949, keluarganya pindah ke Kendal di mana dia bersekolah di sekolah dasar. Pada tahun 1958, ia pindah ke Jakarta untuk melanjutkan sekolah menengah, dan pada tahun 1961 ia mendaftar di Institut Teknologi Bandung (ITB).[4]

Selama kuliah di ITB, Siswono adalah bagian dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Barisan Soekarno - sebuah organisasi yang mendukung Soekarno, yang dikecam ketika Soeharto mengambil alih kekuasaan. Akibatnya, ia diskors dari studinya selama empat tahun. Selama ini, ia bergerak di bidang perdagangan hasil bumi, yaitu menjual bawang putih dari Jawa Timur ke Jakarta dan Palembang. Dia diizinkan untuk kembali ke studinya pada tahun 1968.[2]

Karier

Siswono adalah mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (1973-1977) dan Ketua Persatuan Pengusaha Real Estat Indonesia (1983-1986). Ia sudah menjadi petani sejak tahun 1999 dan menjadi anggota MPR mewakili petani. Kesibukannya sudah lebih banyak di pertanian. Lulusan Teknik Sipil Institut Teknik Bandung (ITB) tahun 1968 ini fasih menerangkan bagaimana mengawinkan domba, bagaimana memilih bibit domba unggul, dan bagaimana bercocok tanam tembakau dan sayur-mayur. Kesibukan dan keahlian ini sudah menjadi bagian lain dari hidup calon presiden independen ini.

Perhatian Siswono terhadap masalah pertanian makin besar setelah ia tidak lagi berada di birokrasi dan ketika masyarakat tani memilihnya menjadi Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) sejak 1999. Kendati kesibukannya di seputar pertanian itu bukan hanya karena ia menjadi Ketua Umum HKTI itu, tetapi sudah sejak awal ia sudah mengelola usaha tani. Sebelum ia bersama rekannya mendirikan CV Bangun Tjipta Sarana yang kemudian menjadi PT Bangun Tjipta Sarana, sebuah kelompok usaha dengan bisnis inti konstruksi.

Saat ini ia menjadi Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR.[5] Ia juga menjadi anggota DPR dari dapil Jateng I lewat Partai Golkar.

Referensi

  1. ^ "Siswono Yudohusodo". finansialku. 
  2. ^ a b "Jadi pengusaha gara-gara diskors kampus". Kontan. 7 October 2013. Diakses tanggal 26 April 2019. 
  3. ^ Ananta, Aris; Arifin, Evi Nurvidya; Suryadinata, Leo (2005). Emerging Democracy in Indonesia (dalam bahasa Inggris). Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 72. ISBN 9789812303226. 
  4. ^ "Siswono Yudo Husodo: Politisi dengan Pesona Kearifan" (PDF). Parlementaria. Vol. 102. 2013. hlm. 45–52. 
  5. ^ Siswono BK DPR Beri Sanksi 26 Anggota Pelanggar Etika

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Soegiarto
Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Indonesia
19931998
Diteruskan oleh:
A.M. Hendropriyono
Didahului oleh:
Cosmas Batubara
Menteri Negara Perumahan Rakyat Indonesia
19881993
Diteruskan oleh:
Akbar Tandjung
Jabatan lain
Didahului oleh:
M. Ismail
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia
1999–2004
Diteruskan oleh:
Prabowo Soebianto