Sitotoksisitas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 Januari 2019 22.35 oleh Danu Widjajanto (bicara | kontrib) (Mimihitam memindahkan halaman Sitotoksik ke Sitotoksisitas)

Sitotoksisitas adalah tingkat merusaknya suatu zat pada sel. Contohnya adalah sel imun atau beberapa jenis racun seperti racun Bitis arietans atau laba-laba Loxosceles reclusa).

Apabila suatu sel terkena senyawa yang bersifat sitotoksik, terdapat beberapa hal yang bisa terjadi. Sel tersebut dapat mengalami nekrosis, yaitu suatu keadaan ketika sel mati dengan cepat akibat proses lisis sel. Sel juga bisa berhentu tumbuh dan membelah, atau sel tersebut dapat mengalami apoptosis. Sel yang mengalami nekrosis biasanya menjadi bengkak dengan cepat, hilang keutuhan membran, berhenti bermetabolisme, and melepaskan kandungannya ke lingkungan. Sel yang mengalami nekrosis dengan cepat secara in vitro tidak mempunyai waktu maupun energi yang mencukupi untuk mengaktifkan apoptosis dan tidak akan mengeluarkan penanda apoptosis.[1]

Kemoterapi

Kemoterapi seringkali menggunakan zat-zat sikotoksik untuk membunuh atau merusak sel kanker.[2][3]

Referensi

  1. ^ Promega Corporation (2006) Protocols and Applications Guide. Cell Viability.
  2. ^ Ramin Zibaseresht, Photoactivated Cytotoxins, University of Canterbury, 2006.
  3. ^ "Chemotherapy Principles" (PDF). American Cancer Society. Diakses tanggal 20 August 2014.