Soebandrio: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Bacaan lanjutan: Bot: Perubahan kosmetika
Jelajahlangit (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(41 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
:''Untuk Soebandrio sebagai Kasau, lihat [[Soebandrio (TNI-AU)|Soebandrio]].''
:''Untuk Soebandrio sebagai Kasau, lihat [[Soebandrio (TNI-AU)|Soebandrio]].''
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix = <small>[[Dokter|dr.]]</small>
| honorific-prefix =
| name = {{PAGENAME}}
| name = Soebandrio
| image = Subandrio 1964.jpg
| image = Subandrio 1964.jpg
| imagesize =
| imagesize =
| caption =
| caption =
| office = Wakil Perdana Menteri Indonesia
| office = [[Wakil Perdana Menteri Indonesia]]
| order =
| order =
| primeminister = [[Soekarno]]
| primeminister = [[Soekarno]]
Baris 27: Baris 27:
| primeminister2 = [[Soekarno]]
| primeminister2 = [[Soekarno]]
| predecessor2 = [[Johannes Leimena]]
| predecessor2 = [[Johannes Leimena]]
| office3 = Menteri Luar Negeri Indonesia
| office3 = Menteri Luar Negeri Indonesia
| order3 = ke-10
| order3 = ke-10
| term_start3 = [[9 April]] [[1957]]
| term_start3 = 9 April 1957
| term_end3 = [[28 Maret]] [[1966]]
| term_end3 = 28 Maret 1966
| succeeding3 =
| succeeding3 =
| president3 = [[Soekarno]]
| president3 = [[Soekarno]]
| predecessor3 = [[Roeslan Abdulgani]]
| predecessor3 = [[Roeslan Abdulgani]]
| successor3 = [[Adam Malik]]
| successor3 = [[Adam Malik]]
| office4 = Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya
| office4 = Daftar Kepala Badan Intelijen Negara{{!}}Kepala Badan Intelijen Negara
| term_start4 = 1949
| order4 = ke-2
| term_end4 = 1954
| term_start4 = 1959
| predecessor4 = ''Tidak Ada''
| term_end4 = 1965
| successor4 = [[Soepomo]]
| president4 = [[Soekarno]]
| president4 = [[Soekarno]]
| order4 = ke-1
| predecessor4 = [[Pirngadi]]
| successor4 = [[Soeharto]]
| office5 = Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya
| term_start5 = 1949
| term_end5 = 1954
| predecessor5 = ''Tidak Ada''
| successor5 = [[Soepomo]]
| president5 = [[Soekarno]]
| order5 = ke-1
| birth_date = {{Birth date|1914|9|15|mf=y}}
| birth_date = {{Birth date|1914|9|15|mf=y}}
| birth_place = {{negara|Belanda}} [[Kepanjen, Malang|Kepanjen]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]]
| birth_place = [[Kepanjen, Malang|Kepanjen]], [[Kabupaten Malang|Malang]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{Death date and age|2004|7|3|1914|9|15|mf=y}}
| death_date = {{Death date and age|2004|7|3|1914|9|15|mf=y}}
| death_place = {{negara|Indonesia}} [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]]
| death_place = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| party = [[Partai Sosialis Indonesia]] (Mantan Anggota)
| party = [[Partai Sosialis Indonesia]] (mantan anggota)
| spouse =
| spouse =
| relations =
| relations =
| children =
| children =
| alma_mater = [[Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta]]
| alma_mater = [[Geneeskundige Hoogeschool te Batavia]]
| occupation =
| occupation = [[Diplomat]], [[politikus]]
| profession = [[Politikus]], [[diplomat]]
| religion = [[Islam]]
| signature =
| signature =
| website =
| website =
| footnotes =
| footnotes =
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
| allegiance = {{flag|Indonesia}}
|rank = [[Berkas:Pdu marsekaltni staf.png|25px]] [[Marsekal|Laksamana Udara]] [[TNI]] (Tituler)
| rank = [[Berkas:Pdu marsekaltni staf.png|25px]] [[Marsekal (Indonesia)|Marsekal]] [[TNI]] ([[Tituler]])
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]}}
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]
}}
[[Dokter|Dr.]] '''Soebandrio''' ([[Ejaan Republik]]: '''Subrandrio''') ({{lahirmati|[[Kepanjen, Malang|Kepanjen]], [[Jawa Timur]]|15|9|1914|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|3|7|2004}}) adalah [[politikus]] [[bangsa Indonesia|Indonesia]] yang sangat berpengaruh pada masa pemerintahan [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] [[Soekarno]]. Lulusan [[Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta]] (GHS) ini pernah menjadi [[Kedutaan Besar Republik Indonesia di London|Duta Besar Republik Indonesia di London]], [[Britania Raya]], pada tahun [[1950]]-[[1954]] dan [[Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskwa|Moskwa]], [[Uni Soviet]], pada tahun [[1954]]-[[1956]].
[[Marsekal (Indonesia)|Marsekal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Tituler|(Tit.)]] [[Dokter|dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Soebandrio''', ([[Ejaan Republik]]: '''Subandrio''') ({{lahirmati|[[Kepanjen, Malang|Kepanjen]], [[Jawa Timur]]|15|9|1914|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|3|7|2004}}) adalah seorang [[politikus]] [[bangsa Indonesia|Indonesia]] yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan [[Daftar Wakil Perdana Menteri Indonesia|Wakil Perdana Menteri Pertama Indonesia]] di bawah pemerintahan [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soekarno]].<ref name="van Langenberg 1966">{{cite journal|last1=van Langenberg|first1=Michael|date=1966|title=DR. SUBANDRIO—AN ASSESSMENT|url=https://www.jstor.org/stable/41317972|journal=The Australian Quarterly|volume=38|issue=4|pages=67–80|issn=0005-0091}}</ref> Dicopot dari jabatannya setelah [[Gerakan 30 September|kudeta yang gagal pada tahun 1965]], ia menghabiskan waktu selama 29 tahun di penjara.

[[Berkas:Subandrio 1963.jpg|jmpl|kiri|160xpx|Soebandrio, pada upacara yang menandai penyerahan Papua Barat ke Indonesia, tahun 1963]]
Ejaan "Subandrio" telah resmi digunakan di Indonesia sejak tahun 1947, namun ejaan lama '''Soebandrio''' terkadang masih digunakan.
Pada tahun 1956, Presiden Soekarno memanggil Soebandrio pulang ke Jakarta untuk diangkat menjadi Sekretaris Jenderal [[Kementerian Luar Negeri Indonesia|Kementerian Luar Negeri]], lalu menjadi [[Menteri Luar Negeri]]. Berikutnya, pada tahun [[1960]], ia ditunjuk sebagai [[Wakil Perdana Menteri Indonesia|Wakil Perdana Menteri]] pada [[Kabinet Dwikora I]] dan sebagai Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri pada tahun [[1962]]. Ia merangkap ketiga jabatan tersebut sekaligus sebagai Kepala [[Badan Pusat Intelijen]] hingga tahun [[1966]]. Selain itu, sebagai anggota dari [[Komando Operasi Tertinggi]] dalam [[Operasi Dwikora]] dan [[Operasi Trikora|Trikora]], ia juga menyandang pangkat [[Marsekal|Laksamana Udara]] tituler di [[TNI Angkatan Udara]].

==Awal karier==
[[Berkas:Subandrio 1963.jpg|jmpl|kiri|Soebandrio pada upacara yang menandai penyerahan Papua Barat ke tangan Indonesia pada tanggal 1 Mei 1963]]
Soebandrio lahir di [[Kepanjen, Malang|Kepanjen]], [[Kabupaten Malang|Malang]], dan menempuh pendidikan di [[Geneeskundige Hoogeschool te Batavia]] (GHS) di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Sebagai seorang mahasiswa kedokteran, dia aktif dalam gerakan kemerdekaan. Selama [[Perang Dunia II]], sambil berpraktik kedokteran, ia bekerja dengan [[Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda|pasukan perlawanan anti-Jepang]]. Istrinya, [[Hurustiati Subandrio]], juga seorang dokter yang aktif secara politik. Setelah perang, ia diangkat menjadi sekretaris jenderal kementerian penerangan.

Setelah tahun 1945, Soebandrio menjadi pendukung pemimpin nasionalis Sukarno dan dikirim sebagai utusan khusus Soekarno di [[Eropa]], mendirikan kantor informasi di [[London]] pada tahun 1947. Dari tahun 1954 hingga 1956, ia menjadi duta besar untuk [[Uni Soviet]]. Selama masa ini, ia mengembangkan pandangan sayap kiri yang kuat, meskipun ia tidak pernah menjadi seorang Komunis seperti yang dituduhkan belakangan.

==Menteri kabinet==
Pada tahun 1956, Presiden Soekarno memanggilnya ke Jakarta untuk menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri, dan kemudian [[Daftar Menteri Luar Negeri Indonesia|Menteri Luar Negeri]]. Pada tahun 1960, ia juga diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri Kedua, dan pada tahun 1962 ia diangkat menjadi Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri. Beliau memegang ketiga jabatan tersebut, dan juga bertindak sebagai kepala intelijen, hingga tahun 1966.

Soebandrio adalah arsitek utama kebijakan luar negeri sayap kiri Indonesia selama periode ini, termasuk aliansi dengan [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]] dan kebijakan "[[Konfrontasi Indonesia–Malaysia|Konfrontasi]]" dengan [[Malaysia]], yang menciptakan permusuhan besar antara Indonesia dan kekuatan Barat, terutama [[Amerika Serikat]] dan [[Britania Raya]]. Beliau sangat terlibat dalam [[Krisis Selat Sunda]] pada tahun 1964 ketika kapal induk Inggris HMS ''Victorious'' melewati perairan Indonesia tanpa persetujuan yang tepat.<ref>{{Cite book|title=Britain and the Confrontation with Indonesia, 1960–66.|last=Easter|first=Davis|publisher=I.B. Tauris|year=2012|isbn=9780857721150|pages=100}}</ref>


==Jatuhnya Soekarno==
Pasca-[[Gerakan 30 September]], Soebandrio divonis [[hukuman mati]] oleh [[Mahkamah Militer Luar Biasa]] dengan dakwaan terlibat dalam gerakan tersebut meski tidak ada bukti nyata yang menunjukkan pengetahuan atau keterlibatannya.<ref>* Hughes, John. 2002. ''The End of Sukarno – A Coup that Misfired: A Purge that Ran Wild''. Archipelago Press, hlm. 19, ISBN 981-4068-65-9.</ref> Akan tetapi, vonis itu selanjutnya dikurangi menjadi [[hukuman seumur hidup]]. Pada tahun [[1995]], ia dibebaskan karena alasan kesehatan hingga wafat pada tahun 2004.
Pada tanggal 30 September 1965, sekelompok perwira Angkatan Darat, yang diduga didukung oleh [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI) yang berkuasa, menyerang bagian dari kepemimpinan Angkatan Darat yang diduga berencana untuk menggulingkan Soekarno. Enam jenderal Angkatan Darat terbunuh tetapi "upaya kudeta" yang diduga gagal. Dalam [[Sejarah Indonesia (1965–1966)|reaksi anti-komunis]] yang terjadi, Jenderal [[Soeharto]] yang anti-komunis mengambil alih pemerintahan. Soekarno berusaha mempertahankan Subandrio di kabinet, namun pada tahun 1966 ia terpaksa menyetujui pemecatannya.


Soebandrio dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Militer Luar Biasa dengan tuduhan terlibat dalam "[[Gerakan 30 September]]", meskipun tidak ada bukti nyata bahwa Soebandrio mengetahui rencana tersebut sebelumnya atau memainkan peran apa pun di dalamnya (dia berada di [[Sumatra]] pada saat itu<ref>* Hughes, John (2002), ''The End of Sukarno – A Coup that Misfired: A Purge that Ran Wild'', Archipelago Press, p.19, {{ISBN|981-4068-65-9}}</ref>). Hukuman ini kemudian dikurangi menjadi hukuman penjara seumur hidup atas permintaan pemerintah Britania Raya atas nama [[Elizabeth II dari Britania Raya|Ratu Elizabeth II]], karena mengingat bahwa Soebandrio adalah duta besar pertama Indonesia untuk [[Britania Raya]]. Ia meninggal di Jakarta pada tahun 2004.


== Tanda Kehormatan ==
*{{Flag|Thailand}}:
**[[File:Order of the White Elephant - 1st Class (Thailand) ribbon.svg|70px]] Knight Grand Cross (First Class) of the Most Exalted [[:en:Order of the White Elephant|Order of the White Elephant]] (KCE) (1960)<ref>[http://www.ratchakitcha.soc.go.th/DATA/PDF/2503/D/019/826.PDF แจ้งความสำนักนายกรัฐมนตรี เรื่อง พระราชทานเครื่องราชอิสริยาภรณ์]</ref>
*{{flag|Rumania|1965}}:
**[[File:Rib order star romania 2kl.jpg|70px]] [[:en:Order of the Star of the Romanian Socialist Republic|Order of the Star of the Romanian Socialist Republic]] 2nd Class (11 Oktober 1962)<ref>{{Cite book|last=Deppen|first=Indonesia|date=1962|url=https://www.google.co.id/books/edition/Mimbar_penerangan/M14dAQAAIAAJ?hl=id&gbpv=1&dq=terima+bintang+tertinggi+brunei&printsec=frontcover|title=Mimbar penerangan|location=Indonesia|publisher=Indonesia. Departemen Penerangan|pages=692|url-status=live}}</ref>
* {{Flag|Jerman}}:
** [[File:GER Bundesverdienstkreuz 6 GrVK Stern Band.png|70px]] Grand Cross of the [[:en:Order of Merit of the Federal Republic of Germany|Order of Merit of the Federal Republic of Germany]] (1963)
*{{Flag|Yugoslavia}}:
**[[File:YU Order of the Yugoslav Flag with Sash (1st rank) Ribbon Bar.png|70px]] 1st Rank of the [[:en:Orders, decorations, and medals of the Socialist Federal Republic of Yugoslavia#Orders|Order of the Yugoslav Flag]] with Sash<ref>{{cite journal |date=Desember 1960 |title=Menteri Penerangan Maladi terima bintang Yugoslavia |journal=Mimbar Penerangan |url=https://books.google.com/books?id=gmEdAQAAIAAJ&q | publisher=Departemen Penerangan Republik Indonesia |volume=11 |issue=12 |page=765 |access-date={{date|2021-01-11}}}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 106: Baris 134:
{{Kotak_selesai}}
{{Kotak_selesai}}


{{Wakil Perdana Menteri Indonesia}}
{{Indo-bio-stub}}
{{lifetime|1914|2004|Soebandrio}}


{{Persondata
{{Persondata
Baris 117: Baris 146:
|PLACE OF DEATH = [[Jakarta]]
|PLACE OF DEATH = [[Jakarta]]
}}
}}
{{Wakil Perdana Menteri Indonesia}}
{{lifetime|1914|2004|Soebandrio}}

[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Rusia]]
[[Kategori:Menteri Luar Negeri Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh intelijen Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh intelijen Indonesia]]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Malang]]
[[Kategori:Tokoh dari Malang]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Sosialis Indonesia]]
[[Kategori:Wakil Perdana Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Wakil Perdana Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Luar Negeri Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Rusia]]

Revisi terkini sejak 22 April 2024 01.11

Untuk Soebandrio sebagai Kasau, lihat Soebandrio.
Soebandrio
Wakil Perdana Menteri Indonesia
Masa jabatan
22 Februari 1966 – 18 Maret 1966
Menjabat bersama Johannes Leimena, Chairul Saleh dan Idham Chalid
PresidenSoekarno
Perdana MenteriSoekarno
Masa jabatan
13 November 1963 – 22 Februari 1966
Menjabat bersama Johannes Leimena dan Chairul Saleh
PresidenSoekarno
Perdana MenteriSoekarno
Masa jabatan
6 Maret 1962 – 13 November 1963
Menjabat bersama Johannes Leimena
PresidenSoekarno
Perdana MenteriSoekarno
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Menteri Luar Negeri Indonesia ke-10
Masa jabatan
9 April 1957 – 28 Maret 1966
PresidenSoekarno
Sebelum
Pengganti
Adam Malik
Sebelum
Kepala Badan Intelijen Negara ke-2
Masa jabatan
1959–1965
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Pirngadi
Pengganti
Soeharto
Sebelum
Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya ke-1
Masa jabatan
1949–1954
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Tidak Ada
Pengganti
Soepomo
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1914-09-15)15 September 1914
Kepanjen, Malang, Hindia Belanda
Meninggal3 Juli 2004(2004-07-03) (umur 89)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Sosialis Indonesia (mantan anggota)
Alma materGeneeskundige Hoogeschool te Batavia
PekerjaanDiplomat, politikus
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Pangkat Marsekal TNI (Tituler)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Marsekal TNI (Purn.) (Tit.) dr. H. Soebandrio, (Ejaan Republik: Subandrio) (15 September 1914 – 3 Juli 2004) adalah seorang politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri Pertama Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Soekarno.[1] Dicopot dari jabatannya setelah kudeta yang gagal pada tahun 1965, ia menghabiskan waktu selama 29 tahun di penjara.

Ejaan "Subandrio" telah resmi digunakan di Indonesia sejak tahun 1947, namun ejaan lama Soebandrio terkadang masih digunakan.

Awal karier[sunting | sunting sumber]

Soebandrio pada upacara yang menandai penyerahan Papua Barat ke tangan Indonesia pada tanggal 1 Mei 1963

Soebandrio lahir di Kepanjen, Malang, dan menempuh pendidikan di Geneeskundige Hoogeschool te Batavia (GHS) di Jakarta. Sebagai seorang mahasiswa kedokteran, dia aktif dalam gerakan kemerdekaan. Selama Perang Dunia II, sambil berpraktik kedokteran, ia bekerja dengan pasukan perlawanan anti-Jepang. Istrinya, Hurustiati Subandrio, juga seorang dokter yang aktif secara politik. Setelah perang, ia diangkat menjadi sekretaris jenderal kementerian penerangan.

Setelah tahun 1945, Soebandrio menjadi pendukung pemimpin nasionalis Sukarno dan dikirim sebagai utusan khusus Soekarno di Eropa, mendirikan kantor informasi di London pada tahun 1947. Dari tahun 1954 hingga 1956, ia menjadi duta besar untuk Uni Soviet. Selama masa ini, ia mengembangkan pandangan sayap kiri yang kuat, meskipun ia tidak pernah menjadi seorang Komunis seperti yang dituduhkan belakangan.

Menteri kabinet[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1956, Presiden Soekarno memanggilnya ke Jakarta untuk menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri, dan kemudian Menteri Luar Negeri. Pada tahun 1960, ia juga diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri Kedua, dan pada tahun 1962 ia diangkat menjadi Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri. Beliau memegang ketiga jabatan tersebut, dan juga bertindak sebagai kepala intelijen, hingga tahun 1966.

Soebandrio adalah arsitek utama kebijakan luar negeri sayap kiri Indonesia selama periode ini, termasuk aliansi dengan Republik Rakyat Tiongkok dan kebijakan "Konfrontasi" dengan Malaysia, yang menciptakan permusuhan besar antara Indonesia dan kekuatan Barat, terutama Amerika Serikat dan Britania Raya. Beliau sangat terlibat dalam Krisis Selat Sunda pada tahun 1964 ketika kapal induk Inggris HMS Victorious melewati perairan Indonesia tanpa persetujuan yang tepat.[2]

Jatuhnya Soekarno[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 30 September 1965, sekelompok perwira Angkatan Darat, yang diduga didukung oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berkuasa, menyerang bagian dari kepemimpinan Angkatan Darat yang diduga berencana untuk menggulingkan Soekarno. Enam jenderal Angkatan Darat terbunuh tetapi "upaya kudeta" yang diduga gagal. Dalam reaksi anti-komunis yang terjadi, Jenderal Soeharto yang anti-komunis mengambil alih pemerintahan. Soekarno berusaha mempertahankan Subandrio di kabinet, namun pada tahun 1966 ia terpaksa menyetujui pemecatannya.

Soebandrio dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Militer Luar Biasa dengan tuduhan terlibat dalam "Gerakan 30 September", meskipun tidak ada bukti nyata bahwa Soebandrio mengetahui rencana tersebut sebelumnya atau memainkan peran apa pun di dalamnya (dia berada di Sumatra pada saat itu[3]). Hukuman ini kemudian dikurangi menjadi hukuman penjara seumur hidup atas permintaan pemerintah Britania Raya atas nama Ratu Elizabeth II, karena mengingat bahwa Soebandrio adalah duta besar pertama Indonesia untuk Britania Raya. Ia meninggal di Jakarta pada tahun 2004.

Tanda Kehormatan[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ van Langenberg, Michael (1966). "DR. SUBANDRIO—AN ASSESSMENT". The Australian Quarterly. 38 (4): 67–80. ISSN 0005-0091. 
  2. ^ Easter, Davis (2012). Britain and the Confrontation with Indonesia, 1960–66. I.B. Tauris. hlm. 100. ISBN 9780857721150. 
  3. ^ * Hughes, John (2002), The End of Sukarno – A Coup that Misfired: A Purge that Ran Wild, Archipelago Press, p.19, ISBN 981-4068-65-9
  4. ^ แจ้งความสำนักนายกรัฐมนตรี เรื่อง พระราชทานเครื่องราชอิสริยาภรณ์
  5. ^ Deppen, Indonesia (1962). Mimbar penerangan. Indonesia: Indonesia. Departemen Penerangan. hlm. 692. 
  6. ^ "Menteri Penerangan Maladi terima bintang Yugoslavia". Mimbar Penerangan. Departemen Penerangan Republik Indonesia. 11 (12): 765. Desember 1960. Diakses tanggal 11 Januari 2021. 

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

  • Segeh, Sjafri. 1966. Soebandrio, Durno Terbesar Abad XX. Padang: Trimuf.
  • Soebandrio. 1957. Indonesia in the United Nations: Speech by the Minister for Foreign Affairs, dr. Soebandrio. Jakarta: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
  • Soebandrio. 2001. Kesaksianku tentang G30S. Jakarta: Forum Pendukung Reformasi Total.
  • Soebandrio. 2006. Yang Saya Alami - Peristiwa G30S: Sebelum, Saat Meletus, dan Sesudahnya. Jakarta: Bumi Intitama Sejahtera, ISBN 979-95553-9-6.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Johannes Leimena
Wakil Perdana Menteri Indonesia
1962–1966
Bersama dengan: J. Leimena (1960–66)
Chaerul Saleh (1963–66)
Idham Chalid (1966)
Diteruskan oleh:
Sultan Hamengkubuwono IX
Didahului oleh:
Roeslan Abdulgani
Menteri Luar Negeri Indonesia
1957–1966
Diteruskan oleh:
Adam Malik
Jabatan diplomatik
Posisi baru Duta Besar Indonesia untuk Uni Soviet
1954–1956
Diteruskan oleh:
Lambertus Nicodemus Palar
Posisi baru Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya
1949–1954
Diteruskan oleh:
Soepomo
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Pirngadi
Kepala Badan Pusat Intelijen
1959–1965
Diteruskan oleh:
Soeharto