Sohn Kee-chung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{inuse|30 Mei 2010}} {{Infobox Korean name|tablewidth=280| hangul=손기정| hanja={{linktext|孫|基|禎|}}| rr=Son Gi-jeong| mr=Son Kijŏng| text=Japanese name:<BR...'
 
Artanisen (bicara | kontrib)
Sohn Kee-chung (Kitei Son) Marathon 1936 Summer Olympics.jpg
 
(34 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{inuse|30 Mei 2010}}
{{Infobox Korean name|tablewidth=280|
{{Infobox Korean name|tablewidth=280|
img=Sohn Kee-chung (Kitei Son) Marathon 1936 Summer Olympics.jpg|100px
|caption=Sohn Kee-chung di [[Olimpiade Berlin tahun 1936|Olimpiade tahun 1936]] di [[Berlin]]|
hangul=손기정|
hangul=손기정|
hanja={{linktext|孫|基|禎|}}|
hanja={{linktext|孫|基|禎|}}|
rr=Son Gi-jeong|
rr=Son Gi-jeong|
mr=Son Kijŏng|
mr=Son Kijŏng|
text=[[Japanese name]]:<BR/>{{nihongo|Son Kitei|{{linktext|孫|基|禎|}}}}|
text=[[Nama Jepang]]:<br />{{nihongo|Son Kitei|{{linktext|孫|基|禎|}}}}|
}}
}}
'''Sohn Kee-Chung''' (29 Agustus, 1914 &ndash; 15 November, 2002) adalah seorang pemenang medali emas pertama asal Korea dalam bidang lari maraton pada Olimpiade tahun 1936 di Berlin, Jerman.
'''Sohn Kee-chung''' ({{lahirmati||29|8|1914||15|11|2002}}) adalah [[atlet]] dan [[pelatih olahraga|pelatih]] berkebangsaan [[Korea]].<ref name="sohn-koreatimes">{{en}}[http://www.koreatimes.co.kr/www/news/include/print.asp?newsIdx=11954 Sohn Kee-chung], ''koreatimes''. Akses:03-02-2013.</ref> Ia paling dikenal sebagai pemenang [[medali emas Olimpiade]] pertama asal [[Korea]] dalam bidang lari [[maraton]] pada [[Olimpiade Berlin tahun 1936|Olimpiade tahun 1936]] di [[Berlin]], [[Jerman]]. Ia adalah [[pahlawan]] dalam bidang olahraga bagi rakyat korea.<ref name="sohn-koreatimes"/>


== Masa kecil dan kehidupan awal ==
[[Kategori:Kelahiran 1914]]
Sohn Kee-chung lahir pada tanggal 29 Agustus di [[Sinuiju]], kota dekat [[Sungai Yalu]] (sekarang di [[Korea Utara]]).<ref name="sohn-guardian">{{en}}[http://www.guardian.co.uk/news/2002/nov/30/guardianobituaries Sohn Kee-chung, Korean athlete whose Olympic protest made him a national hero], ''guardian''. Akses:03-02-2013.</ref> Pada usia muda ia sudah putus sekolah karena keluarganya tidak mampu membayar uang sekolah.<ref name="sohn-koreatimes2">{{en}}[http://www.koreatimes.co.kr/www/news/special/2011/04/113_71056.html Sohn Kee-chung — 1936 Berlin Olympic marathon winner], ''koreatimes''. Akses:03-02-2013.</ref> Ia pun sempat menjadi penjual melon dan gula. Setelah mengumpulkan cukup uang, perlahan-lahan ia bisa kembali bersekolah. Pada usia 16, Sohn ikut bertanding dalam kejuaraan atletik sekolah dan berhasil menjadi menjadi pemenang.<ref name="sohn-koreatimes2"/> Ia disarankan oleh temannya untuk berlatih lari jarak jauh termasuk maraton. Ia mengikuti saran temannya dan berlatih atletik. Ia mengikuti pertandingan-pertandingan di [[Korea]] maupun [[Jepang]].<ref name="sohn-koreatimes2"/>

Pada tanggal 3 November 1935, Sohn Kee-chung menang dalam kejuaraan maraton di [[Tokyo]], Jepang. Ia mencetak rekor dunia tercepat dengan catatan 2:26:42.<ref name="sohn-koreatimes2"/> (Rekor ini bertahan lebih dari satu dekade setelah pada masa depan dipecahkan oleh anak didiknya sendiri) Kesuksesan di Tokyo membuka jalan untuk ambil bagian di [[Olimpiade Berlin tahun 1936|Olimpiade Berlin]] pada tahun 1936.<ref name="sohn-koreatimes2"/>

== Partisipasi dan kemenangan di Olimpiade Berlin ==
Pada tanggal 9 Agustus 1936, di Berlin, Sohn Kee-chung yang pada saat itu berusia 21 tahun,<ref name="sohn-guardian"/> bertanding dalam tim Jepang dengan nama ''Sohn Kitei'' dikarenakan Korea pada saat itu sedang dijajah Jepang.<ref name="sohn-beijing2008">{{en}}[http://en.beijing2008.cn/spirit/pastgames/halloffame/s/n214046800.shtml Sohn Kee-chung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130601193826/http://en.beijing2008.cn/spirit/pastgames/halloffame/s/n214046800.shtml |date=2013-06-01 }}, ''beijing2008''. Akses:03-02-2013.</ref> Rekan senegara yang ikut bersama Sohn pada saat itu adalah [[Nam Seung-yong]] yang juga dipaksa menggunakan nama adaptasi dalam Bahasa Jepang, ''Nan Shoryu''.<ref name="sohn-guardian"/>

Pada awalnya Sohn tertinggal di belakang [[Juan Carlos Zabala]] dari [[Argentina]]. Pada posisi ketiga menyusul [[Ernie Harper]] dari [[Britania Raya]].<ref name="sohn-beijing2008"/> Setelah 28&nbsp;km, Sohn dan Harper berhasil melampaui Zabala, dengan catatan waktu Sohn lebih cepat 2 menit. Sohn Kee-chung berhasil menjadi juara pertama sementara Nam Seung-yong meraih posisi ketiga di belakang Harper.<ref name="sohn-beijing2008"/>

Pada upacara pemberian medali, Sohn terpaksa menghormati [[bendera Jepang]] yang dikibarkan dan lagu [[Kimigayo]] yang dimainkan di arena.<ref name="sohn-beijing2008"/> Sohn dan Nam merasa malu karena harus menang di bawah penjajah negara mereka sehingga melakukan protes diam dengan menundukkan kepala. Selama lagu kebangsaan Jepang dimainkan, ia menangis.<ref name="sohn-korea.net">{{en}}[http://www.korea.net/NewsFocus/Culture/view?articleId=103291 Son Kee Chung Memorial Hall now open], ''korea.net''. Akses:03-02-2013.</ref> Dalam wawancara ia berkata "tubuh manusia bisa melakukan apa saja. Namun hati dan jiwa harus kalah". Ketika ditanya ia berasal dari mana, ia mengatakan ia berasal dari Korea.<ref name="sohn-beijing2008"/>

Kembali ke Korea, sohn dipuji sebagai pahlawan. Atlet korea pertama kali bertanding di [[Olimpiade tahun 1932]] namun tidak membuahkan hasil. Jadi kemenangan Sohn tahun 1936 dianggap luar biasa.<ref name="sohn-koreatimes2"/> Kemenangan seorang atlet yang negaranya sedang dalam penjajahan cukup membangkitkan antusiasme rakyat dalam negeri.<ref name="sohn-korea.net"/> Prestasinya merupakan yang terbaik diraih oleh Korea sebelum [[Perang Dunia ke-II]] ketika masih dibawah penjajahan Jepang.<ref name="sohn-koreatimes"/> Surat kabar [[Donga ilbo]] menerbitkan berita dan foto kemenangan Sohn namun menyensor bendera Jepang di bajunya. Pemerintah jepang bereaksi dengan memenjarakan 8 orang yang terkait penerbitan dan membredel Donga ilbo selama 9 bulan.<ref name="sohn-beijing2008"/>

== Pasca kemerdekaan Korea ==
[[Berkas:Sohn kee jung bronz helmet korea.jpg|jmpl|150px|Helm Perunggu Yunani yang dihadiahkan bersama emas tahun 1936. Helm ini didonasikan Sohn kepada Museum Nasional Korea dan didaftarkan sebagai Harta Nasional Nomor 904.]]
Setelah Korea merdeka, Sohn Kee-chung memutuskan untuk menjadi pelatih bagi para pelari muda. Dalam kejuaraan maraton Boston pada tahun 1947, anak didiknya yang bernama [[Suh Yun-bok]] berhasil memecahkan rekor lari yang Sohn ciptakan tahun 1935 di Jepang.<ref name="sohn-koreatimes2"/> Suh sendiri tidak pernah ikut olimpiade. Seorang pelari yang juga dilatih Sohn bernama [[Ham Kee-yong]], juga berhasil memenangi juara pertama dalam pertandingan yang sama pada tahun 1950.<ref name="sohn-koreatimes"/> Pada tahun 1948, ia menjadi pembawa [[bendera Korea Selatan]] di upacara pembukaan [[Olimpiade London tahun 1948]], partisipasi pertama Korea merdeka.<ref name="sohn-beijing2008"/>

Pada upacara pembukaan [[Olimpiade Musim Panas 1988]] di [[Seoul]], Sohn Kee-chung didaulat menjadi pembawa obor ke dalam stadion.<ref name="sohn-koreatimes"/> Saat itu usianya 76 tahun.

Pada [[Olimpiade Musim Panas 1992|Olimpiade Musim Panas Barcelona tahun 1992]], Sohn menjadi saksi kemenangan anak didiknya.<ref name="sohn-guardian"/> [[Hwang Young-cho]] berhasil meraih [[medali emas]] maraton olimpiade mendahului pelari jepang [[Koichi Morishita]].<ref name="sohn-nytimes">{{en}}[http://www.nytimes.com/2009/11/15/sports/olympics/15korea.html?_r=0 Korean Olympic Hero Championed Liberty], ''nytimes''. Akses:03-02-2013.</ref> Hwang memberikan medali emasnya kepada sohn dan mengatakan "sekarang saya bisa mati tanpa sesal sedikitpun".<ref name="sohn-nytimes"/> Menurutnya ia menjadi termotivasi untuk menang karena Sohn ikut menonton pertandingan secara langsung.<ref name="sohn-guardian"/> Sohn Kee-chung meninggal pada usia 88 pada tanggal 11 November 2002 dan dimakamkan di [[Pemakaman Nasional Daejeon]].<ref name="sohn-koreatimes"/> Tahun 2012, bertepatan dengan 76 tahun hari bersejarah di Berlin, Aula Memorial Sohn Kee-Chung (Son Kee-chung Memorial Hall) dibuka untuk mengenang jasa-jasanya, selain berisi kenang-kenangan sohn di saat tampil di olimpiade seperti mahkota daun dan sepatu.<ref name="sohn-korea.net"/>

== Referensi ==

{{reflist}}

== Pranala luar ==
{{wikiquote-id}}
*[http://www.olympic.org/en/content/Olympic-Athletes/All-Athletes/Athletes-SN-to-SZ/-KEE-CHUNG-SOHN-/ Profil di olympic.org]

{{start box}}
{{s-ach|rec}}
{{succession box|before={{flagicon|JPN}} [[Yasuo Ikenaka]]|title=[[Marathon world best progression|Pemegang Rekor Dunia Maraton Pria]]|years=3 November 1935 – 19 April 1947|after={{flagicon|KOR}} [[Suh Yun-Bok]]}}
{{end box}}

{{lifetime|1914|2002|}}

[[Kategori:Olahragawan Korea Selatan]]
[[Kategori:Pelari Korea Selatan]]
[[Kategori:Marga Sun]]

Revisi terkini sejak 9 Oktober 2023 09.32

Sohn Kee-chung
Sohn Kee-chung di Olimpiade tahun 1936 di Berlin
Nama Korea
Hangul
손기정
Hanja
Alih AksaraSon Gi-jeong
McCune–ReischauerSon Kijŏng
Nama Jepang:
Son Kitei ()

Sohn Kee-chung (29 Agustus 1914 – 15 November 2002) adalah atlet dan pelatih berkebangsaan Korea.[1] Ia paling dikenal sebagai pemenang medali emas Olimpiade pertama asal Korea dalam bidang lari maraton pada Olimpiade tahun 1936 di Berlin, Jerman. Ia adalah pahlawan dalam bidang olahraga bagi rakyat korea.[1]

Masa kecil dan kehidupan awal[sunting | sunting sumber]

Sohn Kee-chung lahir pada tanggal 29 Agustus di Sinuiju, kota dekat Sungai Yalu (sekarang di Korea Utara).[2] Pada usia muda ia sudah putus sekolah karena keluarganya tidak mampu membayar uang sekolah.[3] Ia pun sempat menjadi penjual melon dan gula. Setelah mengumpulkan cukup uang, perlahan-lahan ia bisa kembali bersekolah. Pada usia 16, Sohn ikut bertanding dalam kejuaraan atletik sekolah dan berhasil menjadi menjadi pemenang.[3] Ia disarankan oleh temannya untuk berlatih lari jarak jauh termasuk maraton. Ia mengikuti saran temannya dan berlatih atletik. Ia mengikuti pertandingan-pertandingan di Korea maupun Jepang.[3]

Pada tanggal 3 November 1935, Sohn Kee-chung menang dalam kejuaraan maraton di Tokyo, Jepang. Ia mencetak rekor dunia tercepat dengan catatan 2:26:42.[3] (Rekor ini bertahan lebih dari satu dekade setelah pada masa depan dipecahkan oleh anak didiknya sendiri) Kesuksesan di Tokyo membuka jalan untuk ambil bagian di Olimpiade Berlin pada tahun 1936.[3]

Partisipasi dan kemenangan di Olimpiade Berlin[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 9 Agustus 1936, di Berlin, Sohn Kee-chung yang pada saat itu berusia 21 tahun,[2] bertanding dalam tim Jepang dengan nama Sohn Kitei dikarenakan Korea pada saat itu sedang dijajah Jepang.[4] Rekan senegara yang ikut bersama Sohn pada saat itu adalah Nam Seung-yong yang juga dipaksa menggunakan nama adaptasi dalam Bahasa Jepang, Nan Shoryu.[2]

Pada awalnya Sohn tertinggal di belakang Juan Carlos Zabala dari Argentina. Pada posisi ketiga menyusul Ernie Harper dari Britania Raya.[4] Setelah 28 km, Sohn dan Harper berhasil melampaui Zabala, dengan catatan waktu Sohn lebih cepat 2 menit. Sohn Kee-chung berhasil menjadi juara pertama sementara Nam Seung-yong meraih posisi ketiga di belakang Harper.[4]

Pada upacara pemberian medali, Sohn terpaksa menghormati bendera Jepang yang dikibarkan dan lagu Kimigayo yang dimainkan di arena.[4] Sohn dan Nam merasa malu karena harus menang di bawah penjajah negara mereka sehingga melakukan protes diam dengan menundukkan kepala. Selama lagu kebangsaan Jepang dimainkan, ia menangis.[5] Dalam wawancara ia berkata "tubuh manusia bisa melakukan apa saja. Namun hati dan jiwa harus kalah". Ketika ditanya ia berasal dari mana, ia mengatakan ia berasal dari Korea.[4]

Kembali ke Korea, sohn dipuji sebagai pahlawan. Atlet korea pertama kali bertanding di Olimpiade tahun 1932 namun tidak membuahkan hasil. Jadi kemenangan Sohn tahun 1936 dianggap luar biasa.[3] Kemenangan seorang atlet yang negaranya sedang dalam penjajahan cukup membangkitkan antusiasme rakyat dalam negeri.[5] Prestasinya merupakan yang terbaik diraih oleh Korea sebelum Perang Dunia ke-II ketika masih dibawah penjajahan Jepang.[1] Surat kabar Donga ilbo menerbitkan berita dan foto kemenangan Sohn namun menyensor bendera Jepang di bajunya. Pemerintah jepang bereaksi dengan memenjarakan 8 orang yang terkait penerbitan dan membredel Donga ilbo selama 9 bulan.[4]

Pasca kemerdekaan Korea[sunting | sunting sumber]

Helm Perunggu Yunani yang dihadiahkan bersama emas tahun 1936. Helm ini didonasikan Sohn kepada Museum Nasional Korea dan didaftarkan sebagai Harta Nasional Nomor 904.

Setelah Korea merdeka, Sohn Kee-chung memutuskan untuk menjadi pelatih bagi para pelari muda. Dalam kejuaraan maraton Boston pada tahun 1947, anak didiknya yang bernama Suh Yun-bok berhasil memecahkan rekor lari yang Sohn ciptakan tahun 1935 di Jepang.[3] Suh sendiri tidak pernah ikut olimpiade. Seorang pelari yang juga dilatih Sohn bernama Ham Kee-yong, juga berhasil memenangi juara pertama dalam pertandingan yang sama pada tahun 1950.[1] Pada tahun 1948, ia menjadi pembawa bendera Korea Selatan di upacara pembukaan Olimpiade London tahun 1948, partisipasi pertama Korea merdeka.[4]

Pada upacara pembukaan Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul, Sohn Kee-chung didaulat menjadi pembawa obor ke dalam stadion.[1] Saat itu usianya 76 tahun.

Pada Olimpiade Musim Panas Barcelona tahun 1992, Sohn menjadi saksi kemenangan anak didiknya.[2] Hwang Young-cho berhasil meraih medali emas maraton olimpiade mendahului pelari jepang Koichi Morishita.[6] Hwang memberikan medali emasnya kepada sohn dan mengatakan "sekarang saya bisa mati tanpa sesal sedikitpun".[6] Menurutnya ia menjadi termotivasi untuk menang karena Sohn ikut menonton pertandingan secara langsung.[2] Sohn Kee-chung meninggal pada usia 88 pada tanggal 11 November 2002 dan dimakamkan di Pemakaman Nasional Daejeon.[1] Tahun 2012, bertepatan dengan 76 tahun hari bersejarah di Berlin, Aula Memorial Sohn Kee-Chung (Son Kee-chung Memorial Hall) dibuka untuk mengenang jasa-jasanya, selain berisi kenang-kenangan sohn di saat tampil di olimpiade seperti mahkota daun dan sepatu.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f (Inggris)Sohn Kee-chung, koreatimes. Akses:03-02-2013.
  2. ^ a b c d e (Inggris)Sohn Kee-chung, Korean athlete whose Olympic protest made him a national hero, guardian. Akses:03-02-2013.
  3. ^ a b c d e f g (Inggris)Sohn Kee-chung — 1936 Berlin Olympic marathon winner, koreatimes. Akses:03-02-2013.
  4. ^ a b c d e f g (Inggris)Sohn Kee-chung Diarsipkan 2013-06-01 di Wayback Machine., beijing2008. Akses:03-02-2013.
  5. ^ a b c (Inggris)Son Kee Chung Memorial Hall now open, korea.net. Akses:03-02-2013.
  6. ^ a b (Inggris)Korean Olympic Hero Championed Liberty, nytimes. Akses:03-02-2013.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Rekor
Didahului oleh:
Jepang Yasuo Ikenaka
Pemegang Rekor Dunia Maraton Pria
3 November 1935 – 19 April 1947
Diteruskan oleh:
Korea Selatan Suh Yun-Bok