Solusi tiga negara
Solusi tiga negara, juga disebut solusi Mesir-Yordania, adalah solusi yang diusulkan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina dengan mengembalikan wilayah Tepi Barat kepada Yordania dan Jalur Gaza kepada Mesir. Pada dasarnya solusi ini ingin mengembalikan situasi seperti sebelum Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan sesudah gencatan senjata pada tahun 1949. Contoh pendukung solusi ini adalah ahli politik Ian Bremmer karena ia merasa bahwa solusi dua negara dan satu negara tidak dapat diwujudkan.[1][2] Mantan Duta Besar Amerika untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa John R. Bolton juga pernah mengusulkan solusi tiga negara.[3] Namun, solusi dua negara tetap menjadi solusi yang lebih diinginkan oleh pemerintahan dan badan internasional. New York Times juga melaporkan pada Januari 2009 bahwa Mesir dan Yordania merasa khawatir bahwa suatu hari mereka harus kembali mengemban tanggung jawab di Gaza dan Tepi Barat.[4] Usulan untuk memberikan kewarganegaraan Yordania kepada orang Palestina juga sangat ditentang oleh pemerntah Yordania.[5]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "Three-State Solution" Diarsipkan 2018-07-01 di Wayback Machine., editorial of The New York Sun, June 19, 2007.
- ^ "A difficult plan whose time has come", Ian Bremmer, International Herald Tribune, June 15, 2007.
- ^ "The Three-State Option", John R. Bolton, The Washington Post, January 5, 2009. "Let's start by recognizing that trying to create a Palestinian Authority from the old PLO has failed and that any two-state solution based on the PA is stillborn."
- ^ "Crisis Imperils Two-State Plan, Shifting a Balance", Michael Slackman, The New York Times, January 11, 2009.
- ^ "Jordan summons Israeli ambassador on bill"[pranala nonaktif permanen], Herb Keinon, Jerusalem Post, May 26, 2009.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Karsh, Efraim. Arafat's War: The Man and His Battle for Israeli Conquest. New York: Grove Press, 2003.