Standar praktik akuntansi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 6: Baris 6:
* di [[Amerika Serikat]] - '' [[generally accepted accounting principles|US generally accepted accounting principles]]''
* di [[Amerika Serikat]] - '' [[generally accepted accounting principles|US generally accepted accounting principles]]''
* di [[Britania Raya]] - '' [[generally accepted accounting principles|UK generally accepted accounting principles]]''
* di [[Britania Raya]] - '' [[generally accepted accounting principles|UK generally accepted accounting principles]]''
* di [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]] – Standar akuntansi Tiongkok
* di [[Republik Rakyat Cina]] – Standar akuntansi Tiongkok
* di [[Indonesia]] – [[Prinsip akuntansi yang berlaku umum|Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia]]
* di [[Indonesia]] – [[Prinsip akuntansi yang berlaku umum|Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia]]
* International - ''[[International Financial Reporting Standards]]''
* International - ''[[International Financial Reporting Standards]]''

Revisi per 16 Agustus 2008 03.36

Perusahaan publik – biasa disebut sebagai perusahaan terbuka - diharuskan untuk mematuhi berbagai aturan akuntansi dalam rangka pembuatan laporan keuangan agar pembaca laporan akan mudah memperbandingkan dengan laporan perusahaan lain. Perusahaan biasa - biasa disebut sebagai perusahaan tertutup – biasanya juga diminta oleh bank dan pemegang sahamnya untuk menyiapkan laporan sesuai dengan aturan-aturan.

Negara-negara yang menerapkan undang-undang sipil biasanya membuat standar tersendiri dan di negara-negara dengan undang-undang berbahasa Inggris aturan-aturan tersebut ditetapkan oleh organisasi-organisasi swasta.

Standar Akuntansi

Kurang transparannya standar akuntansi di beberapa negara dianggap sebagai hambatan dalam menjalin hubungan bisnis dengan mereka. Secara umum, krisis keuangan di Asia di akhir tahun 1990-an sebagian disebabkan standar akuntansi yang kurang rinci.

Perusahaan-perusahaan raksasa di negara-negara Asia berhasil keluar dari kesulitan keuangan dengan memanfaatkan standar akuntansi untuk menutup hutang dan kerugian yang begitu besarnya dimana secara kolektif membawa negara-negara di wilayah tersebut menuju krisis keuangan.

Namun demikian, skandal akuntansi di awal abad ke-21 yang melibatkan perusahaan seperti Worldcom and Enron menunjukan batasan standar akuntansi di Amerika Serikat.

Lihat pula