Strukturalisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
PT14danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Mifta amri (bicara | kontrib)
k Tanda baca, memberi tanda hubung (-).
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
 
(43 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Sosiologi}}
{{inuse|16 April 2011}}
Dalam sosiologi, antropologi, arkeologi, sejarah, filsafat, dan linguistik, '''strukturalisme''' adalah teori umum mengenai budaya dan metodologi yang menyiratkan bahwa unsur-unsur budaya manusia harus dipahami melalui hubungannya dengan sistem yang lebih luas. Ia bekerja untuk mengungkap struktur yang mendasari semua hal yang manusia lakukan, pikirkan, rasakan, dan merasa. Atau, seperti yang dirangkum oleh filsuf Simon Blackburn, strukturalisme adalah "keyakinan bahwa fenomena kehidupan manusia yang tidak dimengerti kecuali melalui keterkaitan mereka. Hubungan ini merupakan struktur, dan belakang variasi lokal dalam fenomena yang muncul di permukaan ada hukum konstan dari budaya abstrak".<ref name="Blackburn">Blackburn, Simon (2008). ''Oxford Dictionary of Philosophy'', second edition revised. Oxford: Oxford University Press, ISBN 978-0-19-954143-0</ref>
[[Berkas:Hemozoin structure.png|thumb|400px|bottom|Stuktur Hemoizon: Rangkaian yang tidak terputus menggambarkan sistem yang dibakukan]]
'''Strukturalisme''' adalah faham atau pandangan yang menyatakan bahwa semua [[masyarakat]] dan [[budaya|kebudyaan]] memiliki suatu struktur yang sama dan tetap.<ref name="Bagus">{{id}}Lorens Bagus., ''Kamus Filsafat'', Jakarta: Gramedia, 2000</ref> '''Strukturalisme''' juga adalah sebuah pembedaan secara tajam mengenai masyarakt dan ilmu kemanusiaan dari tahun 1950 hingga 1970, khususnya terjadi di Perancis.<ref name="Audi">{{en}} Robert Audi., ''The Cambridge Dictionary of Philosophy'', USA: Cambridge University Press, 1995</ref> Strukturalisme berasal dari bahasa Inggris, ''structuralism''; latin ''struere'' (membangung), ''structura'' berarti bentuk bangunan.<ref name="Bagus"/> Trend metodologis yang menyetapkan riset sebagai tugas menyingkapkan struktur objek-objek ini dikembangkan olerh para ahli humaniora.<ref name="Bagus"/> Struktualisme berkembang pada abad 20, muncul sebagai reaksi terhadap [[evolusi|evolusionisme]] positivis dengan menggunakan metode-metode riset struktural yang dihasilkan oleh matematika, [[fisika]] dan ilmu-ilmu lain.<ref name="Bagus"/>


Strukturalisme di Eropa dikembangkan di awal tahun 1900-an, di bidang linguistik struktural dari [[Ferdinand de Saussure]] berikutnya Praha,<ref name="d170">Deleuze, Gilles. 2002. "How Do We Recognise Structuralism?" In ''Desert Islands and Other Texts 1953-1974.'' Trans. David Lapoujade. Ed. Michael Taormina. Semiotext(e) Foreign Agents ser. Los Angeles and New York: Semiotext(e), 2004. 170–192. ISBN 1-58435-018-0: p. 170.</ref> sekolah Moskow<ref name="d170" /> dan Copenhagen linguistik. Pada akhir 1950-an dan awal 60-an, ketika linguistik struktural menghadapi tantangan serius dari orang-orang seperti [[Noam Chomsky]] dan dengan demikian memudar di pentingnya, array sarjana di humaniora meminjam konsep Saussure untuk digunakan dalam bidang masing-masing studi. Antropolog Prancis Claude Levi-Strauss dikatakan sebagai ilmuwan pertama, memicu minat yang luas dalam hal Strukturalisme.<ref name="Blackburn"/>
Tahun 1966 digambarkan oleh Francois Dosse dalam bukunya ''Histoire du Structuralism'' sebagai tahun memancarnya strukturalisme di [[Eropa]], khususnya di [[Prancis]].<ref name="Piaget">{{id}} Jean Piaget., ''Strukturalisme - Terjemahan oleh Hermoyo'', Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995</ref> Perkembangan strukturalisme pada tahun 1967-1978 digambarkan sebagai masa penyebaran gagasan strukturalisme dan penerangan tentang konsep strukturalisme serta perannya dalam [[ilmu]] pengetahuan.<ref name="Piaget"/>


Model strukturalis penalaran telah diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk antropologi, sosiologi, psikologi, kritik sastra, ekonomi dan arsitektur. Pemikir yang paling menonjol terkait dengan strukturalisme termasuk Levi-Strauss, ahli linguistik Roman Jakobson, dan psikoanalis Jacques Lacan. Sebagai gerakan intelektual, strukturalisme awalnya dianggap menjadi pewaris eksistensialisme. Namun, pada 1960-an, banyak dari prinsip dasar strukturalisme diserang dari gelombang baru intelektual terutama dari Prancis seperti filsuf dan sejarawan [[Michel Foucault]], filsuf dan komentator sosial [[Jacques Derrida]], filsuf Marxis [[Louis Althusser]], dan kritikus sastra [[Roland Barthes]].<ref name="d170"/> Meskipun unsur pekerjaan mereka selalu berhubungan dengan strukturalisme dan diinformasikan oleh itu, teori ini umumnya disebut sebagai post-strukturalis. Pada 1970-an, strukturalisme dikritik karena kekakuan dan ahistorisme. Meskipun demikian, banyak pendukung strukturalisme, seperti Lacan, terus menegaskan pengaruh pada [[filsafat kontinental]] dan banyak asumsi dasar dari beberapa kritikus strukturalis bahwa pasca-strukturalis adalah kelanjutan dari strukturalisme.<ref name="Sturrock">John Sturrock (1979), ''Structuralism and since: from Lévi Strauss to Derrida'', Introduction.</ref>
==Ciri-ciri Strukturalisme==
'''Ciri-ciri strukturalisme''' adalah pemusatan pada [[deskripsi]] keadaan aktual [[objek]] melalui penyelidikan, penyingkapan tabiat, sifat-sifat yang terkait dengan suatu hal melalui [[pendidikan]].<ref name="Bagus"/> Ciri-ciri itu bisa dilihat dari beberapa hal; [[hirarki]], [[komponen]] atau unsur-unsur, terdapat [[metode]], [[model]] [[teori|teoritis]] yang jelas dan [[perbedaan|distingsi]] yang jelas.<ref name="Bagus"/>


== Tujuan ==
Tujuan Strukturalisme adalah mencari struktur terdalam dari [[realitas]] yang tampak kacau dan beraneka ragam di permukaan secara [[ilmiah]] (obyektif, ketat dan berjarak).<ref name="Sutrisno">{{id}}Mudji Sutrisno & Hendar Putranto., ''Teori-teori Kebudayaan'', Yogyakarta: Kanisius, 2005</ref> Ciri-ciri itu dapat dilihat strukturnya:
* Bahwa yang tidak beraturan hanya di permukaan, namun sesungguhnya di balik itu terdapat sebuah mekanisme generatif yang kurang lebih konstan.<ref name="Sutrisno"/>
* Mekanisme itu selain bersifat konstan, juga terpola dan terorganisasi, terdapat blok-blok unsur yang dikombinasikan dan dipakai untuk menjelaskan yang di permukaan.<ref name="Sutrisno"/>
* Para peneliti menganggap obyektif, yaitu bisa menjaga jarak terhadap yang sebenarnya dalam penelitian mereka.<ref name="Sutrisno"/>
* Pendekatan dengan memakai sifat bahasa, yaitu mengidentifikasi unsur-unsur yang bersesuaian untuk menyampaikan pesan.<ref name="Sutrisno"/> Seperti bahasa yang selalu terdapat unsur-unsur mikro untuk menandainya, salah satunya adalah bunyi atau cara pengucapan.<ref name="Sutrisno"/><ref name="Magee"/>
* Strukturalisme dianggap melampaui [[humanisme]], karena cenderung mengurangi, mengabaikan bahkan menegasi peran subjek.<ref name="Sutrisno"/>


== Masa Strukturalisme ==
==Tokoh-tokoh dan sumbangan bidang strukturalisme==

* [[Ferdinand De Saussure]] dalam [[linguistik]].<ref name="Bagus"/>
Tahun 1966 digambarkan oleh Francois Dosse dalam bukunya ''Histoire du Structuralisme'' sebagai tahun memancarnya strukturalisme di [[Eropa]], khususnya di [[Prancis]].<ref name="Magee"/><ref name="Piaget">{{id}} Jean Piaget., ''Strukturalisme - Terjemahan oleh Hermoyo'', Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995</ref> Perkembangan strukturalisme pada tahun 1967-1978 digambarkan sebagai masa penyebaran gagasan strukturalisme dan penerangan tentang konsep strukturalisme serta perannya dalam [[ilmu]] pengetahuan.<ref name="Piaget"/>
Sebagai penemu stuktur bahasa, Saussure berargumen dengan melawan para sejarawan yang menang yang pendekatan filologi.<ref name="Audi"/> Dia mengajukan pendekatan [[ilmiah]], yang didekati dari sistem terdiri dari elemen dan peraturannya dalam pembuatannya yang bertujuan menolong [[komnunikasi]] dalam masyarakat.<ref name="Audi"/> Dipengaruhi oleh [[Emile Durkheim]] dalam sebuah ''social fact'', yang berdasar pada objektivitas di mana [[psikologi]] dan tatanan sosial dipertimbangkan.<ref name="Audi"/> Saussure memandang bahasa sebagai gudang (lumbung) dari tanda tanda [[wacana|diskusif]] yand dibagikan oleh sebuah [[komunitas]].<ref name="Audi"/> Bahasa bagi Saussure adalah modal interpretasi utama dunia, dan menuntut suatu ilmu yang disebut [[semiologi]].<ref name="Bagus"/>

== Ciri-ciri Strukturalisme ==
[[Berkas:TlI structure.png|jmpl|200px|Struktur Diamond, Keteraturan yang indah]]
'''Ciri-ciri strukturalisme''' adalah pemusatan pada [[deskripsi]] keadaan aktual [[objek]] melalui penyelidikan, penyingkapan tabiat, sifat-sifat yang terkait dengan suatu hal melalui [[pendidikan]].<ref name="Bagus"/> Ciri-ciri itu bisa dilihat dari beberapa hal; [[hierarki]], [[komponen]] atau unsur-unsur, terdapat [[metode]], [[model]] [[teori]]tis yang jelas dan [[perbedaan|distingsi]] yang jelas.<ref name="Bagus"/>

Para ahli strukturalisme menentang [[eksistensialisme]] dan [[fenomenologi]] yang mereka anggap terlalu [[individu]]alistis dan kurang [[ilmiah]].<ref name="Sutrisno"/> Salah satu yang terkenal adalah pandangan [[Maurice Merleau-Ponty]] yang menentang fenomenologi dan eksistensialisme tubuh manusia.<ref name="Magee">{{id}} Bryan Magee., ''The Story of Philosophy'', Yogyakarta: Kanisius, 2008</ref> Merleau-Ponty menekankan bahwa hal yang fundamental dalam identitas manusia adalah bahwa kita adalah objek-objek fisik yang masing-masing memiliki kedudukan yang berbeda-beda dan unik dalam ruang dan waktu.<ref name="Magee"/>

== Tokoh-tokoh dan sumbangan bidang strukturalisme ==
* [[Ferdinand de Saussure|Ferdinand De Saussure]] dalam [[linguistik]].<ref name="Bagus"/>
Sebagai penemu struktur bahasa, Saussure berargumen dengan melawan para sejarawan yang menang dalam pendekatan filologi.<ref name="Audi"/> Dia mengajukan pendekatan [[ilmiah]], yang didekati dari sistem terdiri dari elemen dan peraturannya dalam pembuatannya yang bertujuan menolong [[komunikasi]] dalam masyarakat.<ref name="Audi"/> Dipengaruhi oleh [[Emile Durkheim]] dalam sebuah ''social fact'', yang berdasar pada objektivitas di mana [[psikologi]] dan tatanan sosial dipertimbangkan.<ref name="Audi"/> Saussure memandang bahasa sebagai gudang (lumbung) dari tanda-tanda [[wacana|diskusif]] yand dibagikan oleh sebuah [[komunitas]].<ref name="Audi"/> Bahasa bagi Saussure adalah modal interpretasi utama dunia, dan menuntut suatu ilmu yang disebut [[semiologi]].<ref name="Bagus"/>
* [[Levi-Strauss]] dalam [[masyarakat]].<ref name="Bagus"/>
* [[Claude Lévi-Strauss|Levi-Strauss]] dalam [[masyarakat]].<ref name="Bagus"/>
Metode Strauss adalah anthropologi dan linguistik secara serempak.<ref name="Bagus"/> Unsur-unsur yang digelutinya adalah mengenai mitos, adat-istiadat, dan masyarakatnya sendiri.<ref name="Bagus"/> Dalam proses analisisnya, manusia kemudian dipandang sebagai suatu porsi dari struktur, yang tidak dikonstitusikan oleh analisis itu, melainkan dilarutkan dengan analisis.<ref name="Bagus"/> Perubahan penekanan dari manusia ke struktur merupakan ciri umum pemikiran strukturalis.<ref name="Bagus"/>
Metode Strauss adalah anthropologi dan linguistik secara serempak.<ref name="Bagus"/> Unsur-unsur yang digelutinya adalah mengenai mitos, adat-istiadat, dan masyarakatnya sendiri.<ref name="Bagus"/> Dalam proses analisisnya, manusia kemudian dipandang sebagai suatu porsi dari struktur, yang tidak dikonstitusikan oleh analisis itu, melainkan dilarutkan dengan analisis.<ref name="Bagus"/> Perubahan penekanan dari manusia ke struktur merupakan ciri umum pemikiran strukturalis.<ref name="Bagus"/>


* L.S [[Vygostsky]], [[Jacques Lacan]] dan [[Jean Piaget]] dalam [[psikologi]].<ref name="Bagus"/>
* [[Lev Vygotsky]], [[Jacques Lacan]] dan [[Jean Piaget]] dalam [[psikologi]].<ref name="Bagus"/>
Jacques Lacan (Freudian) dalam psikologi menggambarkan pekerjaan Saussure dan Levi-Strauss untuk menekankan pendapat Sigmund Freud dengan bahasa dan argumen yang, sebagai sebuah tatanan kode, bahasa dapat mengungkapkan ketidaksadaran orang itu.<ref name="Audi"/>
Jacques Lacan (Freudian) dalam psikologi menggambarkan pekerjaan Saussure dan Levi-Strauss untuk menekankan pendapat [[Sigmund Freud]] dengan bahasa dan argumen sebagai sebuah tatanan kode, bahasa dapat mengungkapkan ketidaksadaran orang itu.<ref name="Audi"/>
Hal ini masalah, bahwa bahasa selalu bergerak dan dinamis, termasuk metafora, metonomi, kondensasi serta pergeserannya.<ref name="Audi"/> Jean Piaget sendiri menggambarkan Strukturalismenya sebagai sebuah struktur yang terpadu, yaitu yang unsur-unsurnya adalah anggota dari sistem di luar struktur itu sendiri.<ref name="Piaget"/> Sistem itu ditangkap melalui kognisi anggota masyarakat sebagai kesadaran kolektif.<ref name="Piaget"/>
Hal ini menjadi masalah, bahwa bahasa selalu bergerak dan dinamis, termasuk metafora, metonomi, kondensasi serta pergeserannya.<ref name="Audi"/> Jean Piaget sendiri menggambarkan strukturalismenya sebagai sebuah struktur yang terpadu, yaitu yang unsur-unsurnya adalah anggota dari sistem di luar struktur itu sendiri.<ref name="Piaget"/> Sistem itu ditangkap melalui kognisi anggota masyarakat sebagai kesadaran kolektif.<ref name="Piaget"/>


* Frege, Hillbert dalam [[meta]]-[[logika]] [[meta]]-[[matematika]].<ref name="Bagus"/>
* Frege, Hillbert dalam [[meta]]-[[logika]] [[meta]]-[[matematika]].<ref name="Bagus"/>

* Roland Berthes menerapkan analis strukturalis pada [[kritik sastra]] dengan menganggap berbagai macam [[ekspresi]] atau analisis bahasa sebagai bahasa yang berbeda-beda.<ref name="Bagus"/> Tugas kritik sastra adalah terjemahan, yaitu mengekspresikan sistem [[formal]] yang telah dibentangkan penulisnya dengan suatu bahasa.<ref name="Bagus"/> Hal ini terkait dengan kondisi zamannya.<ref name="Bagus"/>
* Roland Berthes menerapkan analis strukturalis pada [[kritik sastra]] dengan menganggap berbagai macam [[ekspresi]] atau analisis bahasa sebagai bahasa yang berbeda-beda.<ref name="Bagus"/> Tugas kritik sastra adalah terjemahan, yaitu mengekspresikan sistem [[formal]] yang telah dibentangkan penulisnya dengan suatu bahasa.<ref name="Bagus"/> Hal ini terkait dengan kondisi zamannya.<ref name="Bagus"/>

* [[Michel Foucault]] dalam [[filsafat]].
* [[Michel Foucault]] dalam [[filsafat]].
'''Strukturalisme''' modern atau poststrukturalisme dalam bidang filsafat adalah dengan mendekati subjektivitas dari generasi dalam berbagai wacana epistemik dari tiruan maupun pengungkapannya.<ref name="Audi"/> Sebagaimana peran isntitusional dari pengetahuan dan kekausaan dalam [[produksi]] dan pelestarian disiplin tertentu dalam [[lingkungan]] dan ranah sosial juga berlaku pendekatan itu.<ref name="Audi"/> Dalam disiplin ini, Focault menyarankan, di dalam perubahan teori dan praktek dari kegilaan, [[Kriminal|kriminalitas]], [[hukum|hukuman]], [[seksualitas]], kumpulan catatan itu dapat menormalisasi setiap individu dalam pengertian mereka.<ref name="Audi"/>
Strukturalisme modern atau poststrukturalisme dalam bidang filsafat adalah dengan mendekati subjektivitas dari generasi dalam berbagai wacana epistemik dari tiruan maupun pengungkapannya.<ref name="Audi"/> Sebagaimana peran isntitusional dari pengetahuan dan kekausaan dalam [[produksi]] dan pelestarian disiplin tertentu dalam [[lingkungan]] dan ranah sosial juga berlaku pendekatan itu.<ref name="Audi"/> Dalam disiplin ini, Focault menyarankan, di dalam perubahan teori dan praktik dari kegilaan, [[kriminal]]itas, [[hukum]]an, [[seksualitas]], kumpulan catatan itu dapat menormalisasi setiap individu dalam pengertian mereka.<ref name="Audi"/>


* [[Guenther Schiwy]] dalam [[Kristen|kekristenan]]
* [[Guenther Schiwy]] dalam [[Kristen|kekristenan]]
Strukturalisme terkait kekristenan dalam atemporal sturkturalisme sebenarnya cocok dengan penekanan eternalistik kekristenan.<ref name="Bagus"/>
Strukturalisme terkait kekristenan dalam atemporal sturkturalisme sebenarnya cocok dengan penekanan eternalistik kekristenan.<ref name="Bagus"/>


==referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


== Bibliografi ==
* ''[[Course in General Linguistics]]'', [[Ferdinand de Saussure]]
* ''Essais de linguistique générale'', [[Roman Jakobson]]
* ''The Elementary Structures of Kinship'', [[Claude Lévi-Strauss]]
* ''Structural Anthropology'', Claude Lévi-Strauss
* ''[[Mythologiques]]'', Claude Lévi-Strauss
* ''[[The Seminars of Jacques Lacan]]'', [[Jacques Lacan]]
* ''[[Reading Capital]]'', [[Louis Althusser]]
* ''[[S/Z]]'', [[Roland Barthes]]
* ''[[The order of things]]'', [[Michel Foucault]]
* ''À quoi reconnaît-on le structuralisme?'', [[Gilles Deleuze]] (in: ''Histoire de la philosophie, Idées, Doctrines. Vol. 8: Le XXe siècle'', [[Hachette (publisher)|Hachette]], Paris 1973, pp.&nbsp;299–335; edited by [[François Châtelet]])
* Claude Levi-Strauss: The Father of Modern Anthropology, Patrick Wilcken


==Bacaan lanjutan==
== Bacaan lanjutan ==
* [[Johannes Angermuller|Angermuller, J.]] (2015): ''Why There Is No Poststructuralism in France. The Making of an Intellectual Generation.'' London: Bloomsbury.
* [[Elisabeth Roudinesco]], ''Philosophy in Turbulent Times: [[Canguilhem]], [[Sartre]], [[Michel Foucault|Foucault]], [[Althusser]], [[Deleuze]], [[Derrida]]'', Columbia University Press, New York, 2008.
* [[Élisabeth Roudinesco]], ''Philosophy in Turbulent Times: [[Canguilhem]], [[Sartre]], [[Michel Foucault|Foucault]], [[Althusser]], [[Deleuze]], [[Derrida]]'', Columbia University Press, New York, 2008.

{{philosophy of language}}
{{continental philosophy}}


{{Authority control}}
[[Category:Structuralism]]
[[Category:Continental philosophy]]
[[Category:Critical theory]]
[[Category:Linguistics]]
[[Category:Literary criticism]]
[[Category:Philosophical anthropology]]
[[Category:Theories of language]]
[[Category:Metatheory]]
[[Category:Psychoanalytic theory]]


[[Kategori:Strukturalisme| ]]
[[ar:بنيوية]]
[[Kategori:Filsafat kontinental]]
[[ast:Estructuralismu]]
[[Kategori:Kritisisme]]
[[bg:Структурализъм]]
[[Kategori:Bahasa]]
[[ca:Estructuralisme]]
[[Kategori:Filsafat]]
[[cs:Strukturalismus]]
[[Kategori:Antropologi]]
[[da:Strukturalisme]]
[[Kategori:Teori bahasa]]
[[de:Strukturalismus]]
[[Kategori:Metateori]]
[[en:Structuralism]]
[[Kategori:Psikoanalisis]]
[[et:Strukturalism]]
[[el:Γλωσσολογικός Στρουκτουραλισμός]]
[[es:Estructuralismo (filosofía)]]
[[eo:Strukturismo]]
[[fa:ساختارگرایی]]
[[fr:Structuralisme]]
[[ko:구조주의]]
[[hi:संरचनावाद]]
[[ia:Structuralismo]]
[[is:Formgerðarstefnan]]
[[it:Strutturalismo (filosofia)]]
[[he:סטרוקטורליזם]]
[[kn:ರಚನಾಕೌಶಲ್ಯ]]
[[lv:Strukturālisms]]
[[hu:Strukturalizmus]]
[[ml:ഘടനാവാദം]]
[[nl:Structuralisme (sociale wetenschap)]]
[[ja:構造主義]]
[[no:Strukturalisme]]
[[pl:Strukturalizm (językoznawstwo)]]
[[pt:Estruturalismo]]
[[ro:Structuralism]]
[[ru:Структурализм]]
[[sk:Štrukturalizmus (humanitné vedy)]]
[[sl:Strukturalizem]]
[[fi:Strukturalismi]]
[[sv:Strukturalism]]
[[ta:கட்டமைப்பியம்]]
[[tr:Yapısalcılık]]
[[uk:Структуралізм]]
[[zh:結構主義]]

Revisi terkini sejak 28 September 2023 13.58

Dalam sosiologi, antropologi, arkeologi, sejarah, filsafat, dan linguistik, strukturalisme adalah teori umum mengenai budaya dan metodologi yang menyiratkan bahwa unsur-unsur budaya manusia harus dipahami melalui hubungannya dengan sistem yang lebih luas. Ia bekerja untuk mengungkap struktur yang mendasari semua hal yang manusia lakukan, pikirkan, rasakan, dan merasa. Atau, seperti yang dirangkum oleh filsuf Simon Blackburn, strukturalisme adalah "keyakinan bahwa fenomena kehidupan manusia yang tidak dimengerti kecuali melalui keterkaitan mereka. Hubungan ini merupakan struktur, dan belakang variasi lokal dalam fenomena yang muncul di permukaan ada hukum konstan dari budaya abstrak".[1]

Strukturalisme di Eropa dikembangkan di awal tahun 1900-an, di bidang linguistik struktural dari Ferdinand de Saussure berikutnya Praha,[2] sekolah Moskow[2] dan Copenhagen linguistik. Pada akhir 1950-an dan awal 60-an, ketika linguistik struktural menghadapi tantangan serius dari orang-orang seperti Noam Chomsky dan dengan demikian memudar di pentingnya, array sarjana di humaniora meminjam konsep Saussure untuk digunakan dalam bidang masing-masing studi. Antropolog Prancis Claude Levi-Strauss dikatakan sebagai ilmuwan pertama, memicu minat yang luas dalam hal Strukturalisme.[1]

Model strukturalis penalaran telah diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk antropologi, sosiologi, psikologi, kritik sastra, ekonomi dan arsitektur. Pemikir yang paling menonjol terkait dengan strukturalisme termasuk Levi-Strauss, ahli linguistik Roman Jakobson, dan psikoanalis Jacques Lacan. Sebagai gerakan intelektual, strukturalisme awalnya dianggap menjadi pewaris eksistensialisme. Namun, pada 1960-an, banyak dari prinsip dasar strukturalisme diserang dari gelombang baru intelektual terutama dari Prancis seperti filsuf dan sejarawan Michel Foucault, filsuf dan komentator sosial Jacques Derrida, filsuf Marxis Louis Althusser, dan kritikus sastra Roland Barthes.[2] Meskipun unsur pekerjaan mereka selalu berhubungan dengan strukturalisme dan diinformasikan oleh itu, teori ini umumnya disebut sebagai post-strukturalis. Pada 1970-an, strukturalisme dikritik karena kekakuan dan ahistorisme. Meskipun demikian, banyak pendukung strukturalisme, seperti Lacan, terus menegaskan pengaruh pada filsafat kontinental dan banyak asumsi dasar dari beberapa kritikus strukturalis bahwa pasca-strukturalis adalah kelanjutan dari strukturalisme.[3]

Tujuan[sunting | sunting sumber]

Tujuan Strukturalisme adalah mencari struktur terdalam dari realitas yang tampak kacau dan beraneka ragam di permukaan secara ilmiah (obyektif, ketat dan berjarak).[4] Ciri-ciri itu dapat dilihat strukturnya:

  • Bahwa yang tidak beraturan hanya di permukaan, namun sesungguhnya di balik itu terdapat sebuah mekanisme generatif yang kurang lebih konstan.[4]
  • Mekanisme itu selain bersifat konstan, juga terpola dan terorganisasi, terdapat blok-blok unsur yang dikombinasikan dan dipakai untuk menjelaskan yang di permukaan.[4]
  • Para peneliti menganggap obyektif, yaitu bisa menjaga jarak terhadap yang sebenarnya dalam penelitian mereka.[4]
  • Pendekatan dengan memakai sifat bahasa, yaitu mengidentifikasi unsur-unsur yang bersesuaian untuk menyampaikan pesan.[4] Seperti bahasa yang selalu terdapat unsur-unsur mikro untuk menandainya, salah satunya adalah bunyi atau cara pengucapan.[4][5]
  • Strukturalisme dianggap melampaui humanisme, karena cenderung mengurangi, mengabaikan bahkan menegasi peran subjek.[4]

Masa Strukturalisme[sunting | sunting sumber]

Tahun 1966 digambarkan oleh Francois Dosse dalam bukunya Histoire du Structuralisme sebagai tahun memancarnya strukturalisme di Eropa, khususnya di Prancis.[5][6] Perkembangan strukturalisme pada tahun 1967-1978 digambarkan sebagai masa penyebaran gagasan strukturalisme dan penerangan tentang konsep strukturalisme serta perannya dalam ilmu pengetahuan.[6]

Ciri-ciri Strukturalisme[sunting | sunting sumber]

Struktur Diamond, Keteraturan yang indah

Ciri-ciri strukturalisme adalah pemusatan pada deskripsi keadaan aktual objek melalui penyelidikan, penyingkapan tabiat, sifat-sifat yang terkait dengan suatu hal melalui pendidikan.[7] Ciri-ciri itu bisa dilihat dari beberapa hal; hierarki, komponen atau unsur-unsur, terdapat metode, model teoritis yang jelas dan distingsi yang jelas.[7]

Para ahli strukturalisme menentang eksistensialisme dan fenomenologi yang mereka anggap terlalu individualistis dan kurang ilmiah.[4] Salah satu yang terkenal adalah pandangan Maurice Merleau-Ponty yang menentang fenomenologi dan eksistensialisme tubuh manusia.[5] Merleau-Ponty menekankan bahwa hal yang fundamental dalam identitas manusia adalah bahwa kita adalah objek-objek fisik yang masing-masing memiliki kedudukan yang berbeda-beda dan unik dalam ruang dan waktu.[5]

Tokoh-tokoh dan sumbangan bidang strukturalisme[sunting | sunting sumber]

Sebagai penemu struktur bahasa, Saussure berargumen dengan melawan para sejarawan yang menang dalam pendekatan filologi.[8] Dia mengajukan pendekatan ilmiah, yang didekati dari sistem terdiri dari elemen dan peraturannya dalam pembuatannya yang bertujuan menolong komunikasi dalam masyarakat.[8] Dipengaruhi oleh Emile Durkheim dalam sebuah social fact, yang berdasar pada objektivitas di mana psikologi dan tatanan sosial dipertimbangkan.[8] Saussure memandang bahasa sebagai gudang (lumbung) dari tanda-tanda diskusif yand dibagikan oleh sebuah komunitas.[8] Bahasa bagi Saussure adalah modal interpretasi utama dunia, dan menuntut suatu ilmu yang disebut semiologi.[7]

Metode Strauss adalah anthropologi dan linguistik secara serempak.[7] Unsur-unsur yang digelutinya adalah mengenai mitos, adat-istiadat, dan masyarakatnya sendiri.[7] Dalam proses analisisnya, manusia kemudian dipandang sebagai suatu porsi dari struktur, yang tidak dikonstitusikan oleh analisis itu, melainkan dilarutkan dengan analisis.[7] Perubahan penekanan dari manusia ke struktur merupakan ciri umum pemikiran strukturalis.[7]

Jacques Lacan (Freudian) dalam psikologi menggambarkan pekerjaan Saussure dan Levi-Strauss untuk menekankan pendapat Sigmund Freud dengan bahasa dan argumen sebagai sebuah tatanan kode, bahasa dapat mengungkapkan ketidaksadaran orang itu.[8] Hal ini menjadi masalah, bahwa bahasa selalu bergerak dan dinamis, termasuk metafora, metonomi, kondensasi serta pergeserannya.[8] Jean Piaget sendiri menggambarkan strukturalismenya sebagai sebuah struktur yang terpadu, yaitu yang unsur-unsurnya adalah anggota dari sistem di luar struktur itu sendiri.[6] Sistem itu ditangkap melalui kognisi anggota masyarakat sebagai kesadaran kolektif.[6]

Strukturalisme modern atau poststrukturalisme dalam bidang filsafat adalah dengan mendekati subjektivitas dari generasi dalam berbagai wacana epistemik dari tiruan maupun pengungkapannya.[8] Sebagaimana peran isntitusional dari pengetahuan dan kekausaan dalam produksi dan pelestarian disiplin tertentu dalam lingkungan dan ranah sosial juga berlaku pendekatan itu.[8] Dalam disiplin ini, Focault menyarankan, di dalam perubahan teori dan praktik dari kegilaan, kriminalitas, hukuman, seksualitas, kumpulan catatan itu dapat menormalisasi setiap individu dalam pengertian mereka.[8]

Strukturalisme terkait kekristenan dalam atemporal sturkturalisme sebenarnya cocok dengan penekanan eternalistik kekristenan.[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Blackburn, Simon (2008). Oxford Dictionary of Philosophy, second edition revised. Oxford: Oxford University Press, ISBN 978-0-19-954143-0
  2. ^ a b c Deleuze, Gilles. 2002. "How Do We Recognise Structuralism?" In Desert Islands and Other Texts 1953-1974. Trans. David Lapoujade. Ed. Michael Taormina. Semiotext(e) Foreign Agents ser. Los Angeles and New York: Semiotext(e), 2004. 170–192. ISBN 1-58435-018-0: p. 170.
  3. ^ John Sturrock (1979), Structuralism and since: from Lévi Strauss to Derrida, Introduction.
  4. ^ a b c d e f g h (Indonesia)Mudji Sutrisno & Hendar Putranto., Teori-teori Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius, 2005
  5. ^ a b c d (Indonesia) Bryan Magee., The Story of Philosophy, Yogyakarta: Kanisius, 2008
  6. ^ a b c d (Indonesia) Jean Piaget., Strukturalisme - Terjemahan oleh Hermoyo, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bagus
  8. ^ a b c d e f g h i Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Audi

Bibliografi[sunting | sunting sumber]

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]