Sultan Ahmad Najamuddin III: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah pranala facebook VisualEditor-alih
Baris 1: Baris 1:
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
{{Infobox Monarch
{{Infobox Monarch
|name = Sultan Muhammad Tjing Djamaluddin wangsa Martaradja Wijaya Negara Pangeran Ratu
|name = Sultan Ahmad Najamuddin III Pangeran Ratu (Raden Cik)
|title = [[Sultan Palembang]] Ke-9
|title = [[Sultan Palembang]] Ke-9
|caption =
|caption =
Baris 15: Baris 15:
|date of birth =
|date of birth =
|place of birth = [[Palembang]]
|place of birth = [[Palembang]]
|date of death = 1828
|date of death = 1861
|place of death = [[Manado]]
|place of death = [[Ternate]]
||coronation=
||coronation=
|religion=[[Berkas:IslamSymbol1.svg|22px]] [[Islam]]|full name=Sultan Muhamad Tjing Djamaluddin Wangsa Martaradja Wijaya Negara Pangeran Ratu|birth_name= Palembang|children= Pangeran Achmad Bolonson Wangsa Martaradja Wijaya Negara|image=Sultan Muhammad tjing Djamaluddin.png}}
|religion=[[Berkas:IslamSymbol1.svg|22px]] [[Islam]]|full name=Sultan Muhamad Tjing Djamaluddin Wangsa Martaradja Wijaya Negara Pangeran Ratu|birth_name= Palembang|children= Pangeran Achmad Bolonson Wangsa Martaradja Wijaya Negara|image=Sultan Muhammad tjing Djamaluddin.png}}


'''Sultan Ahmad Najamuddin Pangeran Ratu nama aslinya Pangeran Muhamad Tjing Djamaluddin ''' yang semula bergelar Pangeran Achmad Bolonson Wangsa Martaradja Wijaya Negara yg dikenal versi Inggris/Belanda menyebutnya SAN III adalah [[Sultan]] ke-9 [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]] yang memerintah dari Tahun [[1819]] sampai [[1823]], menggantikan ayahnya, [[Sultan Mahmud Badaruddin II]] yang memimpin Tentara Pertahanan [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]] dalam Perang [[Ekspedisi Palembang Pertama]] ([[1819]]) yang dimenangkan tentara [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]], dan [[Ekspedisi Palembang II|Ekspedisi Palembang kedua]] ([[1821]]) melawan tentara [[Hindia Belanda]]. Setelah melalui Banyak [[Ekspedisi Palembang II|Peperangan dengan Belanda]], [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]] harus mengalami Kekalahan pada tahun [[1821]], diangkatlah Sultan Boneka Baru yang Ialah Sepupu dari Beliau, [[Sultan Ahmad Najamuddin Prabu Anom|Sultan Ahmad Najamuddin IV Prabu Anom]] sebagai [[Sultan]] ke-10 [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]]. Sementara itu, Sultan Muhamad Tjing Djamaluddin dengan nama aslinya Pangeran Muhamad Tjing Djamaluddin Wangsa Martaradja Wijaya Negara (Versi Inggris/Belanda menyebut Sultan Ahmad Najamuddin III) Versi keturunan menyebutnya Sultan Muhamad Tjing Djamaluddin Wangsa Martaradja Wijaya Negara bersama sang Ayah [[Sultan Mahmud Badaruddin II]] diasingkan ke [[Batavia]] dan pada tahun 1822 diasingkan ke [[Kota Ambon|Ambon]]
'''Sultan Ahmad Najamuddin Pangeran Ratu (SAN III) dengan nama asli Raden Cik '''adalah [[Sultan]] ke-9 [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]] yang memerintah dari Tahun [[1819]] sampai [[1823|1821]]<ref>{{cite book |last1=Team perumus hasil-hasil diskusi sejarah oeriuangan Sultan Mahmud Badaruddin II |title=SEJARAH PERJ UANGAN SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II |publisher=Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan |url=https://repositori.kemdikbud.go.id/8373/1/SEJARAH%20PERJUANGAN%20SUTAN%20MAHMUD%20BADARUDDIN%20II.pdf |access-date=28 Maret 2024}}</ref>, <ref>{{cite web |last1=Berlian |first1=Raden Ahmad |title=SULTAN AHMAD NAJAMUDDIN PANGERAN RATU ( 1819 - 1821 ) |url=facebook.com |website=Facebook/Group Bangsawan Palembang Darussalaam |access-date=28 Maret 2024}}</ref>., menggantikan ayahnya, [[Sultan Mahmud Badaruddin II]]. SAN III juga merupakan pemimpin Tentara Pertahanan [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]] dalam Perang [[Ekspedisi Palembang Pertama]] ([[1819]]) yang dimenangkan tentara [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]], dan [[Ekspedisi Palembang II|Ekspedisi Palembang kedua]] ([[1821]]) melawan tentara [[Hindia Belanda]]. Setelah melalui Banyak [[Ekspedisi Palembang II|Peperangan dengan Belanda]], [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]] harus mengalami Kekalahan pada tahun [[1821]], diangkatlah Sultan baru yang ialah sepupu dari Beliau, [[Sultan Ahmad Najamuddin Prabu Anom|Sultan Ahmad Najamuddin IV Prabu Anom]] (Raden Ahmad) sebagai [[Sultan]] ke-10 [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]]<ref>{{cite book |last1=Team perumus hasil-hasil diskusi sejarah oeriuangan Sultan Mahmud Badaruddin II |title=SEJARAH PERJ UANGAN SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II |publisher=Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan |url=https://repositori.kemdikbud.go.id/8373/1/SEJARAH%20PERJUANGAN%20SUTAN%20MAHMUD%20BADARUDDIN%20II.pdf |access-date=28 Maret 2024}}</ref>.. Sementara itu, Sultan Ahmad Najamuddin III Pangeran Ratu bersama sang Ayah [[Sultan Mahmud Badaruddin II]] diasingkan ke Ternate pada 4 Syawal 1236. Beliau wafat pada usia 71 tahun tertanggal 2 Rajab 1277 di Ternate<ref>{{cite book |last1=Team perumus hasil-hasil diskusi sejarah oeriuangan Sultan Mahmud Badaruddin II |title=SEJARAH PERJ UANGAN SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II |publisher=Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan |url=https://repositori.kemdikbud.go.id/8373/1/SEJARAH%20PERJUANGAN%20SUTAN%20MAHMUD%20BADARUDDIN%20II.pdf |access-date=28 Maret 2024}}</ref>.


Diantara keturunan Sultan Ahmad Najamuddin (III) Pangeran Ratu ialah Letnan Kolonel Laut Purn, Ir Raden Haji Jusup Prabu Tenaya.
penerus keturunannya Raden Daden Ramdani gelar Pangeran Achmad Bolonson VI alias SMB VIII


{{Uncategorized|date=Januari 2023}}
{{Uncategorized|date=Januari 2023}}

Revisi per 28 Maret 2024 12.29

Sultan Ahmad Najamuddin III Pangeran Ratu (Raden Cik)
Sultan Palembang Ke-9
Berkuasa1819-1823
PendahuluSultan Mahmud Badaruddin II
KelahiranPalembang
WangsaAzmatkhan
Nama lengkap
Sultan Muhamad Tjing Djamaluddin Wangsa Martaradja Wijaya Negara Pangeran Ratu
AyahSultan Mahmud Badaruddin II
IbuRatu Sepuh Asma binti Pangeran Adipati Banjar kutma
Agama Islam

Sultan Ahmad Najamuddin Pangeran Ratu (SAN III) dengan nama asli Raden Cik adalah Sultan ke-9 Kesultanan Palembang Darussalam yang memerintah dari Tahun 1819 sampai 1821[1], [2]., menggantikan ayahnya, Sultan Mahmud Badaruddin II. SAN III juga merupakan pemimpin Tentara Pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam dalam Perang Ekspedisi Palembang Pertama (1819) yang dimenangkan tentara Kesultanan Palembang Darussalam, dan Ekspedisi Palembang kedua (1821) melawan tentara Hindia Belanda. Setelah melalui Banyak Peperangan dengan Belanda, Kesultanan Palembang Darussalam harus mengalami Kekalahan pada tahun 1821, diangkatlah Sultan baru yang ialah sepupu dari Beliau, Sultan Ahmad Najamuddin IV Prabu Anom (Raden Ahmad) sebagai Sultan ke-10 Kesultanan Palembang Darussalam[3].. Sementara itu, Sultan Ahmad Najamuddin III Pangeran Ratu bersama sang Ayah Sultan Mahmud Badaruddin II diasingkan ke Ternate pada 4 Syawal 1236. Beliau wafat pada usia 71 tahun tertanggal 2 Rajab 1277 di Ternate[4].

Diantara keturunan Sultan Ahmad Najamuddin (III) Pangeran Ratu ialah Letnan Kolonel Laut Purn, Ir Raden Haji Jusup Prabu Tenaya.

  1. ^ Team perumus hasil-hasil diskusi sejarah oeriuangan Sultan Mahmud Badaruddin II. SEJARAH PERJ UANGAN SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II (PDF). Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Diakses tanggal 28 Maret 2024. 
  2. ^ Berlian, Raden Ahmad. [facebook.com "SULTAN AHMAD NAJAMUDDIN PANGERAN RATU ( 1819 - 1821 )"] Periksa nilai |url= (bantuan). Facebook/Group Bangsawan Palembang Darussalaam. Diakses tanggal 28 Maret 2024. 
  3. ^ Team perumus hasil-hasil diskusi sejarah oeriuangan Sultan Mahmud Badaruddin II. SEJARAH PERJ UANGAN SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II (PDF). Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Diakses tanggal 28 Maret 2024. 
  4. ^ Team perumus hasil-hasil diskusi sejarah oeriuangan Sultan Mahmud Badaruddin II. SEJARAH PERJ UANGAN SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II (PDF). Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Diakses tanggal 28 Maret 2024.