Supernova: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Zdryiskyloaf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(45 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
:''Untuk seri novel dengan nama yang sama, lihat [[Supernova (novel)]].''
{{Untuk|seri novel dengan nama yang sama, lihat [[Supernova (novel)]]}}
[[Berkas:Supernova_1987A.jpg|thumb|300px|right|Supernova 1987A yang terjadi di Awan Magellan Besar. Tanda panah di bagian kanan menunjukkan bintang sebelum meledak]]
[[Berkas:Supernova 1987A.jpg|jmpl|300px|ka|[[Supernova 1987A]] yang terjadi di Awan Magellan Besar. Tanda panah di bagian kanan menunjukkan bintang sebelum meledak.]]
[[Berkas:HST SN 1987A 20th anniversary.jpg|300px|jmpl|[[Sisa-sisa supernova]] 1987A di [[Nebula Tarantula]], Awan Magellan Besar.]]
'''Supernova''' adalah ledakan dari suatu [[bintang]] di [[galaksi]] yang memancarkan energi lebih banyak dari [[nova]]. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya riwayat suatu bintang. Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai ratusan juta kali cahaya bintang tersebut semula, beberapa minggu atau bulan sebelum suatu bintang mengalami supernova bintang tersebut akan melepaskan energi setara dengan energi matahari yang dilepaskan matahari seumur hidupnya, ledakan ini meruntuhkan sebagian besar material bintang pada kecepatan 30.000 km/s (10% kecepatan cahaya) dan melepaskan gelombang kejut yang mampu memusnahkan [[medium antarbintang]].
'''Supernova''' (jamak '''Supernovae''') atau '''adinaya''' adalah ledakan yang sangat energik dari suatu [[bintang]] besar dan masif yang berada di titik tertentu dalam [[Evolusi bintang|siklus hidupnya]], yang disebabkan oleh keruntuhan inti gravitasi di mana dapat memancarkan energi lebih banyak daripada [[nova]] dan kecerahannya dapat bertahan hingga beberapa bulan.<ref>{{Cite web|title=Figure 1.24. Credit growth has remained robust despite its recent weakening in a few EMEs|url=http://dx.doi.org/10.1787/888933437379|website=dx.doi.org|access-date=2020-09-27}}</ref><ref name=":3">{{Cite web|title=What is a supernova - or why stars explode, creating the universe as we know it - ExtremeTech|url=https://www.extremetech.com/extreme/219746-why-stars-explode-creating-the-universe-as-we-know-it|website=www.extremetech.com|access-date=2020-09-27}}</ref><ref>{{Cite web|title=Definition of supernova {{!}} Dictionary.com|url=https://www.dictionary.com/browse/supernova|website=www.dictionary.com|language=en|access-date=2020-09-27}}</ref> Ini biasanya terjadi ketika fusi nuklirnya tidak dapat menahan inti dari gravitasinya sendiri dan akhirnya inti runtuh dan meledak. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya riwayat suatu bintang. Supernova adalah objek sementara. Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai satu miliar kali cahaya semula bintang tersebut (yang dapat mengungguli seluruh galaksi), setelah beberapa minggu akhirnya meredup, dan lenyap.<ref>{{Cite web|title=Definition of SUPERNOVA|url=https://www.merriam-webster.com/dictionary/supernova|website=www.merriam-webster.com|language=en|access-date=2020-09-27}}</ref> Karena alasan ini, benda-benda tersebut sulit untuk diamati dan dipelajari, para astronom kini telah membuat pencarian supernova yang didedikasikan untuk mencari supernova baru dan memperoleh pengamatan yang cepat dan ekstensif.<ref name=":4">{{Cite web|title=Supernova {{!}} COSMOS|url=https://astronomy.swin.edu.au/cosmos/s/supernova|website=astronomy.swin.edu.au|access-date=2020-09-27}}</ref> Beberapa minggu atau bulan sebelum suatu bintang mengalami supernova, bintang tersebut akan melepaskan energi yang setara dengan energi matahari yang dilepaskan matahari seumur hidupnya, ledakan ini meruntuhkan sebagian besar material bintang dengan kecepatan 10.000 - 30.000&nbsp;km/s (beberapa hingga 10% tahun cahaya) dan melepaskan gelombang kejut yang mampu memusnahkan [[medium antarbintang]]. Ini menyapu cangkang gas dan debu yang mengambang, yang dikenal sebagai [[sisa supernova]]. Supernova dapat secara singkat mengungguli seluruh galaksi dan memancarkan lebih banyak energi daripada Matahari kita seumur hidupnya.<ref name=":2">{{Cite web|title=What Is a Supernova? - Discovery, Death and Explosions {{!}} Space|url=https://www.space.com/amp/6638-supernova.html|website=www.space.com|language=en|access-date=2020-09-23}}</ref><ref name=":5">{{Cite web|title=Supernova explosions|url=https://lco.global/spacebook/stars/supernova/|website=lco.global|access-date=2020-09-27}}</ref><ref name=":7">{{Cite web|title=Supernova Facts for Kids|url=https://kids.kiddle.co/Supernova|website=kids.kiddle.co|language=en-us|access-date=2020-09-27}}</ref>
Help me
Para astronom membagi supernova menjadi 2 jenis utama, [[Supernova tipe I|Tipe I]] dan [[Supernova tipe II|II]] tergantung pada [[kurva cahaya]] dan [[Spektrum bintang|sifat spektrumnya]],<ref name=":6">{{Cite web|date=2010-02-19|title=What is a Supernova?|url=https://www.universetoday.com/56533/what-is-a-supernova/|website=Universe Today|language=en-US|access-date=2020-09-27}}</ref><ref name=":8">{{Cite web|title=Supernovae|url=http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/Astro/snovcn.html|website=hyperphysics.phy-astr.gsu.edu|access-date=2020-09-27}}</ref> baik menghentikan atau mengaktifkan produksi energi melalui [[fusi nuklir]]. Supernova tipe I kemungkinan besar bisa terbentuk sebagai [[katai putih]] yang mencuri gas panas dari bintang pendampingnya. Jika cukup banyak gas yang menumpuk di permukaan katai putih, ledakan termonuklir yang tak terkendali akan menghancurkan bintang itu berkeping-keping tanpa meninggalkan apapun. Ini adalah supernova paling terang, dan dapat mengukur jarak ke galaksi lain. Supernova tipe II adalah tahap terakhir dalam evolusi bintang masif tua yang setidaknya 8 kali lebih masif dari Matahari yang runtuh.<ref>{{Cite web|title=What’s a safe distance between us and a supernova? {{!}} EarthSky.org|url=https://earthsky.org/astronomy-essentials/supernove-distance|website=earthsky.org|language=en-US|access-date=2020-09-27|archive-date=2020-09-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20200930223036/https://earthsky.org/astronomy-essentials/supernove-distance|dead-url=yes}}</ref> Bintang seperti itu mencapai titik di mana ia tidak dapat lagi menghasilkan energi nuklir di intinya. Tanpa tekanan luar yang diciptakan energi ini, gravitasi menang dan menyebabkan inti bintang runtuh.<ref>{{Cite web|title=Novae and Supernovae {{!}} StarDate Online|url=https://stardate.org/astro-guide/novae-and-supernovae|website=stardate.org|access-date=2020-09-27}}</ref> Perbedaan di antara keduanya adalah supernova tipe I tidak memiliki [[Garis serspan hidrogen|garis hidrogen]] dalam spektrumnya, sementara supernova tipe II memiliki garis hidrogennya. Setelah inti bintang yang sudah tua berhenti menghasilkan energi, maka bintang tersebut akan mengalami keruntuhan gravitasi secara tiba-tiba dan meninggalkan [[sisa supernova]], bintang berukuran sedang (antara dua hingga [[massa matahari]]) akan menjadi [[bintang neutron]] yang sangat padat, dan jika massa yang tersisa cukup besar (lebih dari lima kali massa matahari) sehingga gravitasi meruntuhkan inti hingga menjadi [[lubang hitam]], dan melepaskan energi potensial gravitasi yang memanaskan dan menghancurkan lapisan terluar bintang. Bintang yang lebih kecil (yang ukurannya serupa dengan Matahari) akan menjadi katai putih.<ref name=":4" /><ref name=":9">{{Cite web|title=What Is a Supernova? {{!}} Wonderopolis|url=https://www.wonderopolis.org/wonder/what-is-a-supernova|website=www.wonderopolis.org|access-date=2020-09-27}}</ref>


Rata-rata supernova terjadi setiap 50 tahun sekali di galaksi seukuran galaksi [[Bima Sakti]]. Supernova memiliki peran dalam memperkaya medium antarbintang dengan elemen-elemen massa yang lebih besar. Kemudian, gelombang kejut dari ledakan supernova dapat membentuk formasi bintang baru.
Ada beberapa jenis Supernova. Tipe I dan II bisa dipicu dengan satu dari dua cara, baik menghentikan atau mengaktifkan produksi energi melalui [[fusi nuklir]]. Setelah inti bintang yang sudah tua berhenti menghasilkan energi, maka bintang tersebut akan mengalami keruntuhan gravitasi secara tiba-tiba menjadi [[lubang hitam]] atau [[bintang neutron]], dan melepaskan energi potensial gravitasi yang memanaskan dan menghancurkan lapisan terluar bintang.


== Jenis-jenis supernova ==
Rata-rata supernova terjadi setiap 50 tahun sekali di galaksi seukuran galaksi Bima Sakti. Supernova memiliki peran dalam memperkaya medium antarbintang dengan elemen-elemen massa yang lebih besar. Selanjutnya gelombang kejut dari ledakan supernova mampu membentuk formasi bintang baru
[[Berkas:Keplers supernova.jpg|jmpl|ka|300px|[[Supernova Kepler]].]]
Berdasarkan garis [[spektrum]] pada supernova, maka terbagi menjadi beberapa jenis supernova:


* [[Supernova tipe I]]: Pada supernova tipe I tidak memiliki tanda hidrogen dalam spektrum cahayanya.
== Jenis-jenis Supernova ==<SCRIPT type="text/javascript">
** [[Supernova tipe Ia]]: Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum [[hidrogen]] saat pengamatan. Supernova tipe Ia umumnya disebabkan berasal dari [[katai putih]] dari sistem bintang dekat. Saat gas dari bintang pendamping terakumulasi ke katai putih, katai putih secara bertahap terkompresi, dan akhirnya memicu reaksi nuklir yang tak terkendali di dalam yang akhirnya menyebabkan ledakan supernova dahsyat.<ref name=":2" />
if (typeof document.onselectstart!="undefined") {
** [[Supernova tipe Ib dan Ic|Supernova tipe Ib/c]]: Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum hidrogen ataupun [[helium]] saat pengamatan. Supernova tipe Ib/Ic juga mengalami keruntuhan inti seperti halnya supernova tipe II, tetapi mereka telah kehilangan sebagian besar selubung hidrogen luarnya.<ref name=":2" />
document.onselectstart=new Function ("return false");
* [[Supernova tipe II]]: Pada supernova ini, ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen saat pengamatan. Agar sebuah bintang menjadi supernova tipe II, ia harus beberapa kali lebih masif dari matahari (perkiraan berkisar antara delapan hingga 15 massa matahari). Unsur-unsur lebih berat menumpuk dan berkumpul seperti bawang, inti memanas dan memadat. Akhirnya, bintang meledak dan materi bintang terpantul dari inti dan meluncur ke angkasa. Yang tersisa adalah objek sangat padat bernama [[bintang neutron]].<ref name=":2" />
}
* [[Supernova super-bercahaya]]: Ini adalah jenis supernova langka dan dapat menghasilkan kecerahan 10 hingga 100 kali supernova biasa.<ref>{{Cite journal|last=Anderson|first=J. P.|last2=Pessi|first2=P. J.|last3=Dessart|first3=L.|last4=Inserra|first4=C.|last5=Hiramatsu|first5=D.|last6=Taggart|first6=K.|last7=Smartt|first7=S. J.|last8=Leloudas|first8=G.|last9=Chen|first9=T.-W.|date=2018/12|title=A nearby superluminous supernova with a long pre-maximum 'plateau' and strong CII features|url=https://pure.qub.ac.uk/en/publications/a-nearby-superluminous-supernova-with-a-long-pre-maximum-plateau-|journal=Astronomy and Astrophysics|language=English|volume=620|pages=A67|doi=10.1051/0004-6361/201833725|issn=0004-6361}}</ref>
else{
* [[Hipernova]]: Supernova tipe ini melepaskan energi yang amat besar saat meledak. Energi ini jauh lebih besar dibandingkan energi saat supernova tipe yang lain terjadi.
document.onmousedown=new Function ("return false");
document.onmouseup=new Function ("return true");
}
</SCRIPT>
[[Berkas:Keplers supernova.jpg|thumb|right|300px|Supernova Keples]]
Berdasarkan pada garis [[spektrum]] pada supernova, maka didapatkan beberapa jenis supernova :
* Supernova Tipe Ia
: Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum [[Hidrogen]] saat pengamatan.


Berdasarkan pada sumber energi supernova, maka didapatkan jenis supernova sebagai berikut.
* Supernova Tipe Ib/c
* Supernova termonuklir (''thermonuclear supernovae''):
: Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen ataupun [[Helium]] saat pengamatan.
** Berasal dari bintang yang memiliki [[massa]] yang kecil.
** Berasal dari bintang yang telah berevolusi lanjut.
** Bintang yang meledak merupakan anggota dari sistem [[bintang ganda]].
** Ledakan menghancurkan bintang tanpa sisa.
** Energi ledakan berasal dari pembakaran [[karbon]] (C) dan [[oksigen]] (O).
* Supernova runtuh-inti (''core-collapse supernovae''):
** Berasal dari bintang yang memiliki massa besar.
** Berasal dari bintang yang memiliki selubung bintang yang besar dan masih membakar Hidrogen di dalamnya.
** Bintang yang meledak merupakan [[bintang tunggal]] (seperti Supernova Tipe II), dan bintang ganda (seperti supernova Tipe Ib/c).
** Ledakan bintang menghasilkan objek mampat berupa bintang [[neutron]] ataupun [[lubang hitam]] (''black hole'').
** Energi ledakan berasal dari tekanan.


== Penyebab, tahapan, dan pembentukan ==
* Supernova Tipe II
Supernova terjadi ketika ada perubahan pada inti, atau pusat dari suatu bintang masif. Perubahan dalam inti yang dapat terjadi dalam dua cara berbeda, dengan keduanya menghasilkan supernova.<ref name=":0" />
: Pada supernova ini, ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen saat pengamatan.


Jenis supernova pertama terjadi dalam sistem biner. [[Bintang biner]] adalah dua bintang yang mengorbit satu sama lain pada titik yang sama. Setidaknya salah satu bintang adalah katai putih seukuran Bumi, jika satu katai putih bertabrakan dengan yang lain atau mencuri materi dari bintang pendampingnya, akhirnya [[katai putih]] karbon-oksigen terlalu banyak menyimpan materi. Terlalu banyak materi menyebabkan bintang meledak, menghasilkan supernova.<ref name=":0">{{Cite web|last=May|first=Sandra|date=2015-06-01|title=What Is a Supernova?|url=http://www.nasa.gov/audience/forstudents/5-8/features/nasa-knows/what-is-a-supernova.html|website=NASA|access-date=2020-09-23}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|title=What Is a Supernova? {{!}} NASA Space Place – NASA Science for Kids|url=https://spaceplace.nasa.gov/supernova/en/|website=spaceplace.nasa.gov|access-date=2020-09-23}}</ref>
* Hipernova
: Supernova tipe ini melepaskan energi yang amat besar saat meledak. Energi ini jauh lebih besar dibandingkan energi saat supernova tipe yang lain terjadi.


Jenis supernova kedua terjadi pada akhir masa hidup suatu bintang. Ini terjadi ketika sebuah bintang setidaknya 5 kali massa matahari meledak. Bintang masif membakar sejumlah besar bahan bakar nuklir di inti atau pusatnya. Ini menghasilkan banyak energi, sehingga intinya menjadi sangat panas. Panas menghasilkan tekanan, dan tekanan yang diciptakan oleh pembakaran nuklir bintang juga mencegah bintang itu runtuh.<ref name=":0" /><ref name=":1" />


Sebuah bintang berada di antara dua keseimbangan antara dua gaya yang berlawanan: [[Kompresi gravitasi|gravitasi]] yang mencoba membuatnya runtuh ke dalam dan [[Radiasi|tekanan termal]] [[fusi nuklir]] yang memberikan tekanan ke luar. Sepanjang waktu, saat bintang terus hidup dan terbakar, dan kemungkinan memperoleh materi baru seiring berjalannya waktu, ada interaksi antara tekanan luar dari reaksi termal, dan tekanan ke dalam bintang itu sendiri. Gravitasi bintang mencoba menekan bintang tersebut menjadi bola sekecil mungkin. Tetapi bahan bakar nuklir yang terbakar di inti bintang menyebabkan tekanan luar yang kuat. Dorongan luar ini menahan tekanan gravitasi ke dalam.<ref name=":3" /><ref name=":1" /><ref name=":10">{{Cite web|title=When stars collapse: what is a supernova?|url=https://www.skyatnightmagazine.com/space-science/when-stars-collapse-what-is-a-supernova/|website=skyatnightmagazine|language=en|access-date=2020-09-27}}</ref>
Berdasarkan pada sumber energi supernova, maka didapatkan jenis supernova sebagai berikut.
* Supernova Termonuklir (''Thermonuclear Supernovae'')
** Berasal dari bintang yang memiliki [[massa]] yang kecil
** Berasal dari bintang yang telah berevolusi lanjut
** Bintang yang meledak merupakan anggota dari sistem [[bintang ganda]].
** Ledakan menghancurkan bintang tanpa sisa
** Energi ledakan berasal dari pembakaran [[Karbon]] (C) dan [[Oksigen]] (O)


Saat bintang terbakar selama miliaran tahun, [[Hidrogen]] di inti mulai habis dan mulai membakar [[helium]], menjadi unsur yang lebih berat dan lebih berat yang kemudian menghasilkan [[litium]], oksigen, hingga besi, yang membuat inti semakin padat tekanan luar itu menjadi lemah, sementara besarnya gaya gravitasi semakin kuat, reaksi fusi menghasilkan lebih sedikit energi. Saat bintang kehabisan bahan bakar nuklir, ia mendingin dan sebagian massanya mengalir ke intinya, hal yang dilakukan semua bintang adalah melawan gravitasi, [[tekanan degenerasi elektron]]. Ketika inti mencapai kepadatan kritis 1,4 massa matahari, yang dikenal sebagai [[batas Chandrasekhar]]. Gravitasi menang, dan akhirnya tiba-tiba bintang itu runtuh dalam hitungan detik, dengan cepat diikuti oleh lapisan luar gas yang mengalir masuk secepat 25% kecepatan cahaya. [[Elektron]] dan [[proton]] bergabung menjadi [[neutron]], mengirimkan sejumlah besar [[neutrino]].<ref name=":8" /> Inti terus runtuh sampai perlawanan antara partikel atom menghentikannya dari keruntuhan lebih jauh. Semua sekarang terkumpul rapat, menciptakan permukaan padat. Biasanya, bola yang padat ini tetap sebagai bintang neutron, tetapi jika intinya cukup masif maka ia dapat runtuh lebih jauh, menciptakan lubang hitam. Keruntuhan gravitasi ini menghasilkan sejumlah besar energi, lebih dari 100 kali lipat dari radiasi matahari kita selama 10 miliar tahun masa hidupnya dan meledakkan lapisan luar bintang ke luar angkasa. Akhirnya, inti tersebut menjadi sangat berat sehingga tidak dapat menahan gaya gravitasinya sendiri. Intinya runtuh, menyebabkan supernova raksasa.<ref name=":3" /><ref name=":5" /><ref name=":0" /><ref name=":1" /><ref name=":10" />
* Supernova Runtuh-inti (''Core-collapse Supernovae'')
** Berasal dari bintang yang memiliki massa besar
** Berasal dari bintang yang memiliki selubung bintang yang besar dan masih membakar Hidrogen di dalamnya.
** Bintang yang meledak merupakan [[bintang tunggal]] (seperti Supernova Tipe II), dan bintang ganda (seperti supernova Tipe Ib/c)
** Ledakan bintang menghasilkan objek mampat berupa bintang [[neutron]] ataupun [[lubang hitam]] (''black hole'').
** Energi ledakan berasal dari tekanan


== Tahapan terjadinya Supernova ==
Urutan kejadian terjadinya supernova adalah sebagai berikut:
Suatu bintang yang telah habis masa hidupnya, biasanya akan melakukan supernova. Urutan kejadian terjadinya supernova adalah sebagai berikut.
* Pembengkakan
* Pembengkakan
: Bintang membengkak karena mengirimkan inti Helium di dalamnya ke permukaan. Sehingga bintang akan menjadi sebuah bintang raksasa yang amat besar, dan berwarna merah. Di bagian dalamnya, inti bintang akan semakin meyusut. Dikarenakan penyusutan ini, maka bintang semakin panas dan padat.
: Bintang membengkak karena mengangkat inti Helium di dalamnya ke permukaan. Sehingga bintang akan menjadi sebuah bintang raksasa yang amat besar, dan berwarna merah. Di bagian dalamnya, inti bintang akan semakin menyusut. Dikarenakan penyusutan ini, maka bintang semakin panas dan padat.


* Inti Besi
* Inti besi
: Saat semua bagian inti bintang telah hilang, dan yang tertinggal di dalam hanyalah unsur [[besi]], maka kurang dari satu detik kemudian suatu bintang memasuki tahap akhir dari kehancurannya. Ini dikarenakan struktur nuklir besi tidak memungkinkan [[atom]]-atom dalam bintang untuk melakukan reaksi fusi untuk menjadi elemen yang lebih berat.
: Saat semua bagian inti bintang telah hilang, dan yang tertinggal di dalam hanyalah unsur [[besi]], maka kurang dari satu detik kemudian suatu bintang memasuki tahap akhir dari kehancurannya. Ini dikarenakan struktur nuklir besi tidak memungkinkan [[atom]]-atom dalam bintang untuk melakukan reaksi fusi untuk menjadi elemen yang lebih berat.


* Peledakan
* Peledakan
: Pada tahap ini, suhu pada inti bintang semakin bertambah hingga mencapai 100 miliar derajat [[celcius]]. Kemudian energi dari inti ini ditransfer menyelimuti bintang yang kemudian meledak dan menyebarkan gelombang kejut. Saat gelombang ini menerpa [[material]] pada lapisan luar bintang, maka material tersebut menjadi panas. Pada suhu tertentu, material ini berfusi dan menjadi elemen-elemen baru dan [[isotop]]-isotop [[radioaktif]].
: Pada tahap ini, suhu pada inti bintang semakin bertambah hingga mencapai 100 miliar °C. Kemudian energi dari inti ini ditransfer menyelimuti bintang yang kemudian meledak dan menyebarkan gelombang kejut. Saat gelombang ini menerpa [[material]] pada lapisan luar bintang, maka material tersebut menjadi panas. Pada suhu tertentu, material ini berfusi dan menjadi elemen-elemen baru dan [[isotop]]-isotop [[radioaktif]].


* Pelontaran
* Pelontaran
: Gelombang kejut akan melontarkan material-material bintang ke ruang angkasa
: Gelombang kejut akan melontarkan material-material bintang ke ruang angkasa.
Sementara itu, saat bintang berukuran kecil dan mendingin, potensi gravitasi mendominasi, tetapi karena ia adalah bintang yang cukup kecil, potensi tersebut terlalu lemah untuk melakukan lebih dari sekadar terus menyatukan bintang. Bintang yang didinginkan dengan aman ini disebut [[katai putih]]. Ambang batas massa di bawah bintang yang tidak akan gaya gravitasi yang cukup untuk menghasilkan supernova disebut [[Batas Chandrasekhar]], yang terletak sekitar 1,4 massa matahari. Tetapi, jika katai putih memperoleh massa yang cukup untuk menciptakan tekanan pada inti, dan memadukan karbon atau oksigen (sebagai lawan hidrogen dan helium), menyebabkan reaksi fusi tak terduga dan menyebabkan bintang meledak, dan terjadilah [[supernova tipe Ia]]. Di sisi lain, jika inti katai putih terbuat dari [[neon]], maka inti itu akan runtuh. Keruntuhan inti juga menghasilkan ledakan bintang yang meninggalkan bintang neutron. Itu akan terjadi jika katai putih melewati batas Chandrasekhar.<ref name=":3" />

== Mekanisme fisik ==
Terdapat dua mekanisme fisik dalam supernova: ledakan nuklir dan keruntuhan inti.<ref name=":6" />

=== Supernova runtuh-inti ===
Supernova runtuh-inti (CCSNe; CCSN; CC-SNe) adalah ledakan drmatis bintang-bintang raksasa di akhir [[Evolusi bintang|evolusi]] termonuklirnya yang melahirkan [[lubang hitam]] [[bintang neutron]] setelah kehabisan bahan bakar dan secara intrisik merupakan jenis ledakan kosmik bencana yang paling umum.<ref>{{Cite web|title=Core-collapse supernovae|url=https://www.mpa-garching.mpg.de/84411/Core-collapse-supernovae|website=www.mpa-garching.mpg.de|language=en|access-date=2020-10-16}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Modjaz|first=Maryam|last2=Gutiérrez|first2=Claudia P.|last3=Arcavi|first3=Iair|date=2019-08|title=New regimes in the observation of core-collapse supernovae|url=http://dx.doi.org/10.1038/s41550-019-0856-2|journal=Nature Astronomy|volume=3|issue=8|pages=717–724|doi=10.1038/s41550-019-0856-2|issn=2397-3366}}</ref> Sebagian besar energi CCSN (dengan urutan 10e<sup>53</sup> [[erg]], yaitu 10e<sup>46</sup> [[Joule|J]]) dilepaskan dalam bentuk neutrino; ~1% energi digunakan untuk mempercepat ejekta ([[energi kinetik]]), dan hanya ~0,01% yang diubah menjadi [[radiasi elektromagnetik]].<ref>{{Cite web|title=A Brief Introduction to Core Collapse Supernovae|url=https://www.hfstevance.com/ccsne|website=Dr. Heloise Stevance|language=en-US|access-date=2020-10-16}}</ref> Supernova runtuh-inti selalu menunjukkan tanda-tanda [[Anisotropis|anisotropi]], mulai dari gangguan kecil pada kecepatan/kerapatan/komposisi kimia ejejta, hingga struktur seperti [[Jet astrofisika|jet]] yang masif dan energik.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Anisotropies in core-collapse supernova|url=https://indico.ict.inaf.it/event/879/|website=|access-date=2020-10-16}}</ref>

Supernova runtuh-inti terjadi ketika sebuah bintang masif mencoba melebur besi di intinya, karena peleburan besi membutuhkan energi, dan inti tiba-tiba runtuh karena gravitasinya. Ledakan supernova runtuh-inti bergantung pada rangkaian peristiwa yang terjadi kurang dari satu detik di wilayah beberapa ratus di kilometer di pusat [[bintang super raksasa]], setelah inti bintang mendekati [[batas Chandrasekhar]] dan runtuh menjadi proto bintang neutron, dan sebelum gelombang kejut diluncurkan melintasi selubung bintang dan juga [[gelombang gravitasi]].<ref>{{Cite journal|last=Foglizzo|first=Thierry|last2=Kazeroni|first2=Rémi|last3=Guilet|first3=Jérôme|last4=Masset|first4=Frédéric|last5=González|first5=Matthias|last6=Krueger|first6=Brendan K.|last7=Novak|first7=Jérôme|last8=Oertel|first8=Micaela|last9=Margueron|first9=Jérôme|date=2015|title=The Explosion Mechanism of Core-Collapse Supernovae: Progress in Supernova Theory and Experiments|url=https://www.cambridge.org/core/product/identifier/S1323358015000090/type/journal_article|journal=Publications of the Astronomical Society of Australia|language=en|volume=32|pages=e009|doi=10.1017/pasa.2015.9|issn=1323-3580}}</ref><ref>{{Cite web|title=Can We Detect Gravitational Waves from Core-Collapse Supernovae?|url=https://aasnova.org/2019/07/05/can-we-detect-gravitational-waves-from-core-collapse-supernovae/|website=aasnova.org|language=en-US|access-date=2020-10-16}}</ref> Namun, tidak semua bintang masif meledak sebagai supernova runtuh-inti, sebagian mungkin akan meledak senagai Supernova gagal.<ref>{{Cite journal|last=O'Connor|first=Evan|date=2017|title=The Core-Collapse Supernova-Black Hole Connection|url=http://adsabs.harvard.edu/abs/2017hsn..book.1555O|journal=Handbook of Supernovae|pages=1555}}</ref> CCSNe menghasilkan sebagian besar materi di alam semesta lebih berat dari hidrogen dan helium.<ref>{{Cite journal|date=1999-09-30|title=Neutrino transport in core collapse supernovae|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0377042799001624|journal=Journal of Computational and Applied Mathematics|language=en|volume=109|issue=1-2|pages=281–319|doi=10.1016/S0377-0427(99)00162-4|issn=0377-0427}}</ref>

Banyak fisika menarik terjadi ketika inti semacam itu runtuh, tetapi menghasilkan bintang neutron atau lubang hitam, dan sejumlah besar energi dihasilkan [[gravitasi]], tetapi peran relatif [[neutrino]], [[ketidakstabilan fluida]], [[rotasi]] dan [[medan magnet]] meski masih diperdebatkan, yang secara sensitif bergantung pada hidrodinamika radiasi kompleks di wilayah pasca-guncangan.<ref>{{Cite journal|last=Woosley|first=Stan|last2=Janka|first2=Thomas|date=2005-12|title=The physics of core-collapse supernovae|url=http://dx.doi.org/10.1038/nphys172|journal=Nature Physics|volume=1|issue=3|pages=147–154|doi=10.1038/nphys172|issn=1745-2473}}</ref><ref>{{Cite web|last=|first=Sarah Gossan|date=|title=Core-collapse supernova physics in the multi-messenger era|url=https://www.cita.utoronto.ca/items/core-collapse-supernova-physics-multi-messenger-era/|website=|access-date=2020-10-16}}{{Pranala mati|date=Januari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Supernova ini bisa dari tipe mana saja, kecuali sub tipe I (disebut [[supernova tipe Ia]]). Mereka juga menghasilkan [[ledakan sinar gamma]] panjang (GRB).<ref name=":6" />

=== Ledakan nuklir atau termonuklir ===
Ledakan nuklir atau termonuklir terjadi, ketika dua bintang neutron, ~ [[Lubang hitam bintang|lubang hitam bermassa matahari]] dan bintang neutron bergabung atau antar [[katai putih]] - sebagai akibat dari hilangnya energi orbital karena radiasi [[gelombang gravitasi]] - ledakan intens hasil dari sinar gamma, bersama dengan bola api dan sisa cahaya.<ref name=":6" /> Supernova yang paling banyak dipelajari dalam jenis ini adalah [[supernova tipe Ia]] (SNe Ia).<ref>{{Cite web|title=Thermonuclear Supernova Ejects White Dwarf from Binary System {{!}} Astronomy {{!}} Sci-News.com|url=http://www.sci-news.com/astronomy/thermonuclear-supernova-white-dwarf-binary-system-08639.html|website=Breaking Science News {{!}} Sci-News.com|language=en-US|access-date=2020-10-16}}</ref> Mekanisme utama SNe ini adalah ledakan termonuklir bintang katai putih akibat evolusi bintang bermassa rendah di sistem biner terdekat yang melewati batas Chandrasekhar atau penggabungan katai putih,<ref>{{Cite journal|last=Jha|first=Saurabh W.|last2=Maguire|first2=Kate|last3=Sullivan|first3=Mark|date=2019-08|title=Observational properties of thermonuclear supernovae|url=http://dx.doi.org/10.1038/s41550-019-0858-0|journal=Nature Astronomy|volume=3|issue=8|pages=706–716|doi=10.1038/s41550-019-0858-0|issn=2397-3366}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Röpke|first=F. K.|last2=Sim|first2=S. A.|last3=Fink|first3=M.|last4=Pakmor|first4=R.|last5=Kromer|first5=M.|last6=Seitenzahl|first6=I. R.|last7=Ruiter|first7=A. J.|last8=Hillebrandt|first8=W.|date=2011-07|title=Thermonuclear Supernova Explosions from White Dwarfs in Different Progenitor Systems|url=http://dx.doi.org/10.1017/s1743921312015177|journal=Proceedings of the International Astronomical Union|volume=7|issue=S281|pages=261–266|doi=10.1017/s1743921312015177|issn=1743-9213}}</ref> meski memiliki keragaman dalam mekanismenya.<ref>{{Cite journal|last=Roepke|first=F. K.|date=2008-04-14|title=Thermonuclear Supernovae|url=http://arxiv.org/abs/0804.2147|journal=arXiv:0804.2147 [astro-ph]}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Bravo|first=E.|date=2005|title=Thermonuclear supernova models, and observations of Type Ia supernovae|url=http://dx.doi.org/10.1063/1.2130267|journal=AIP Conference Proceedings|publisher=AIP|doi=10.1063/1.2130267}}</ref> Supernova termonuklir biasanya menghasilkan radiasi elektromagnetik dan neutrino. Berbeda dengan CCSNe, termonuklir memiliki sinyal neutrino yang kuat.<ref>{{Cite journal|last=Odrzywolek|first=A.|last2=Plewa|first2=T.|date=2011-04-22|title=Probing thermonuclear supernova explosions with neutrinos|url=http://dx.doi.org/10.1051/0004-6361/201015133|journal=Astronomy & Astrophysics|volume=529|pages=A156|doi=10.1051/0004-6361/201015133|issn=0004-6361}}</ref>

== Dampak dari supernova ==
Secara umum, supernova dapat menimbulkan kehancuran total pada objek yang berada pada jarak 100 tahun cahaya dari peristiwa. Tetapi supernova juga merupakan jenis peristiwa terpenting untuk perkembangan materi, kompleks, dan selanjutnya kehidupan. Supernova memiliki dampak bagi kehidupan di luar bintang tersebut, di antaranya:<ref name=":3" />
* Menghasilkan berbagai bahan kimia
: Pada inti bintang, terjadi reaksi fusi nuklir. Pada reaksi ini dilahirkan unsur-unsur yang lebih berat dari Hidrogen dan Helium. Saat supernova terjadi, unsur-unsur ini dilontarkan keluar bintang dan memperkaya awan antar bintang di sekitarnya dengan unsur-unsur berat. Gelombang kejut yang dihasilkan supernova memampatkan material yang dilewatinya dan merupakan satu-satunya tempat di mana banyak elemen seperti [[karbon]], [[oksigen]], [[nitrogen]], [[silikon]], [[seng]], [[perak]], [[timah]], [[emas]], [[merkuri]], [[timbal]] dan [[uranium]] dan [[besi]] diproduksi. Selama beberapa bulan, gas mendingin dan meredup dalam kecerahan dan bergabung dengan puing-puing [[ruang antarbintang]]. Puing-puing memiliki semua elemen yang tercipta dalam inti bintang. Jutaan atau miliaran tahun ke depan, puing-puing ini mungkin saja bergabung membentuk bintang baru.<ref name=":5" /><ref name=":9" />

* Menciptakan kehidupan di alam semesta
: Supernova melontarkan unsur-unsur tertentu ke ruang angkasa. Unsur-unsur ini kemudian berpindah ke bagian-bagian lain yang jauh dari bintang yang meledak tersebut. Diasumsikan bahwa unsur atau materi tersebut kemudian bergabung membentuk suatu bintang baru atau bahkan [[planet]] di alam semesta. Faktanya bahwa Bumi mengandung unsur-unsur yang hanya diproduksi dalam supernova adalah bukti bahwa tata surya, planet, dan benda-benda kita mengandung materi yang telah lama diproduksi oleh supernova.<ref name=":5" />

== Efeknya pada Bumi ==
Bumi memang memiliki jejak supernova masa lalu. Jejak besi radioaktif-60, indikator kuat puing-puing supernova, terkubur di dasar laut tepat di seluruh dunia.<ref name=":7" />

"[[Gelembung lokal]]" adalah wilayah pembengkakan gas panas, berukuran 600 tahun cahaya. Itu mengelilingi Tata Surya dan mendominasi lingkungan bintang kita. Itu dibentuk oleh selusin supernova yang meledak di gumpalan bintang yang bergerak di dekatnya. Ini terjadi 2,3 dan 1,5 juta tahun yang lalu. Ini kira-kira sesuai dengan dimulainya [[Zaman Pleistosin|zaman es Pleistosen]]. Hubungan mungkin tidak sengaja.<ref name=":7" />

== Peristiwa supernova yang teramati ==
[[Berkas:Supernova 1994D.jpg|jmpl|300px|ka|Supernova 1994D.]]
[[Berkas:SN 1998bw.jpg|300px|jmpl|Sebuah [[supernova 1998bw]].]]
Ada satu bintang yang melakukan supernova di ruang angkasa tiap satu detik kehidupan di bumi. Di galaksi kita sendiri, Bima Sakti, supernova terakhir terjadi pada tahun 1604. Kita juga bisa melihat supernova di galaksi lain. Setiap tahun kita melihat 300 supernova di galaksi lain, karena ada begitu banyak galaksi.<ref name=":7" /> Hanya saja, untuk menemukan bintang yang akan melakukan supernova tersebut amatlah sulit. Banyak faktor yang memengaruhi dalam pengamatan supernova. Walaupun begitu, ada beberapa peristiwa supernova yang telah teramati oleh manusia, di antaranya:

* [[Supernova 1987A]] (SN 1987A)
: SN 1987A, sebuah supernova yang meledak dengan kekuatan 100 juta kali matahari di [[Awan Magellan Besar]] dan merupakan supernova terdekat sejak [[supernova Kepler]].<ref>{{Cite web|last=Hille|first=Karl|date=2017-02-23|title=The Dawn of a New Era for Supernova 1987a|url=http://www.nasa.gov/feature/goddard/2017/the-dawn-of-a-new-era-for-supernova-1987a|website=NASA|access-date=2020-09-27}}</ref><ref>{{Cite web|title=This date in science: Supernova 1987A {{!}} EarthSky.org|url=https://earthsky.org/space/supernova-1987a-closest-brightest-supernova-star-death|website=earthsky.org|language=en-US|access-date=2020-09-27}}</ref>

* [[Supernova 1994D]] (SN 1994D)
: Dahulu kala, sebuah bintang meledak di tempat yang amat jauh dari [[bumi]]. Ledakan itu tampak seperti sebuah titik terang. Ini terjadi di bagian luar dari [[galaksi]] [[NGC 4526]], dan dinamakan Supernova 1994D. Sinar yang dipancarkannya selama beberapa minggu setelah ledakan tersebut menunjukkan bahwa supernova tersebut merupakan Supernova Tipe Ia.


* [[Supernova 1998bw]] (SN 1998bw)
== Dampak dari Supernova ==
:SN 1998bw, sebuah [[Supernova tipe Ic|supernova Ic]] yang meledak di galaksi [[ESO 184-G82]] yang disertai dengan [[semburan sinar gamma]] sehari setelahnya. Ini adalah jenis supernova paling kuat, [[hipernova]].<ref>{{Cite web|title=SN 1998bw|url=https://simple-cosmos-official.fandom.com/wiki/SN_1998bw|website=Simple Cosmos Official Wiki|language=en|access-date=2020-09-27}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite journal|last=Mazzali|first=Paolo A.|last2=Nomoto|first2=Ken#x2019;ichi|last3=Deng|first3=Jinsong|last4=Maeda|first4=Keiichi|last5=Iwamoto|first5=Koichi|last6=Filippenko|first6=Alexei V.|last7=Foley|first7=Ryan T.|date=2005|editor-last=Marcaide|editor-first=Juan-María|editor2-last=Weiler|editor2-first=Kurt W.|title=SN 1998bw and Other Hyperenergetic Type Ic Supernovae|url=https://link.springer.com/chapter/10.1007/3-540-26633-X_54|journal=Cosmic Explosions|series=Springer Proceedings in Physics|language=en|location=Berlin, Heidelberg|publisher=Springer|pages=391–401|doi=10.1007/3-540-26633-X_54|isbn=978-3-540-26633-4}}</ref>
Supernova memiliki dampak bagi kehidupan di luar bintang tersebut, di antaranya:
* Menghasilkan Logam
: Pada inti bintang, terjadi reaksi fusi nuklir. Pada reaksi ini dilahirkan unsur-unsur yang lebih berat dari Hidrogen dan Helium. Saat supernova terjadi, unsur-unsur ini dilontarkan keluar bintang dan memperkaya awan antar bintang di sekitarnya dengan unsur-unsur berat.


* [[Supernova 2018cow]] (SN 2018cow)
* Menciptakan Kehidupan di Alam Semesta
:SN 2018cow, sebuah ledakan kosmik yang terjadi di rasi bintang Hercules. Sumber [[sinar-X]] cerah terpancar dan diidentifikasi bukan merupakan supernova.<ref>{{Cite journal|last=Rivera Sandoval|first=L. E.|last2=Maccarone|first2=T. J.|last3=Corsi|first3=A.|last4=Brown|first4=P. J.|last5=Pooley|first5=D.|last6=Wheeler|first6=J. C.|date=2018-10-01|title=X-ray Swift observations of SN 2018cow|url=http://adsabs.harvard.edu/abs/2018MNRAS.480L.146R|journal=Monthly Notices of the Royal Astronomical Society|volume=480|pages=L146–L150|doi=10.1093/mnrasl/sly145}}</ref>
: Supernova melontarkan unsur-unsur tertentu ke ruang angkasa. Unsur-unsur ini kemudian berpindah ke bagian-bagian lain yang jauh dari bintang yang meledak tersebut. Diasumsikan bahwa unsur atau materi tersebut kemudian bergabung membentuk suatu bintang baru atau bahkan [[planet]] di alam semesta


== Referensi ==
== Peristiwa Supernova yang teramati ==
{{Reflist}}{{clear}}
[[Berkas:Supernova_1994D.jpg|thumb|300px|right|Supernova 1994D]]
Ada satu bintang yang melakukan supernova di ruang angkasa tiap satu detik kehidupan di bumi. Hanya saja, untuk menemukan bintang yang akan melakukan supernova tersebut amatlah sulit. Banyak faktor yang memengaruhi dalam pengamatan supernova. Walaupun begitu, ada beberapa peristiwa supernova yang telah teramati oleh manusia, di antaranya:
* Supernova 1994D
: Dahulu kala, sebuah bintang meledak di tempat yang amat jauh dari [[bumi]]. Ledakan itu tampak seperti sebuah titik terang. Ini terjadi di bagian luar dari [[galaksi]] NGC 4526, dan dinamakan Supernova 1994D. Sinar yang dipancarkannya selama beberapa minggu setelah ledakan tersebut menunjukkan bahwa supernova tersebut merupakan Supernova Tipe Ia.
{{clear}}


== Pranala luar ==
==Bacaan lanjutan==
* {{cite book
{{commonscat|Supernova remnants}}
|last1=Branch |first1=D.
|last2=Wheeler |first2=J. C.
|date=2017
|title=Supernova Explosions
|publisher=[Springer]
|isbn=978-3-662-55052-6
}} A research-level book, 721 pages
* {{cite web
|date=2007-10-04
|title=Introduction to Supernova Remnants
|url=http://heasarc.gsfc.nasa.gov/docs/objects/snrs/snrstext.html
|publisher=[[NASA]]/[[Goddard Space Flight Center|GSFC]]
|access-date=2011-03-15
}}
* {{cite journal|bibcode=1990PhT....43i..24B|title=Supernovae|journal=Physics Today |volume=43|issue=9|pages=736–739 |first1=H. A. |last1=Bethe |year=1990 |doi=10.1063/1.881256}}
* {{cite book
|last=Croswell |first=K.
|author-link=Ken Croswell
|date=1996
|title=The Alchemy of the Heavens: Searching for Meaning in the Milky Way
|url=https://archive.org/details/alchemyofheavens00cros |publisher=[[Anchor Books]]
|isbn=978-0-385-47214-2
}} A popular-science account.
* {{cite journal |bibcode=1997ARA&A..35..309F
|title=Optical Spectra of Supernovae
|journal=[[Annual Review of Astronomy and Astrophysics]]
|volume=35 |pages=309–355
|last1=Filippenko |first1=A. V.
|year=1997
|doi=10.1146/annurev.astro.35.1.309}} An article describing spectral classes of supernovae.
* {{cite journal
|last1=Takahashi |first1=K.
|last2=Sato |first2=K.
|last3=Burrows |first3=A.
|last4=Thompson |first4=T. A.
|date=2003
|title=Supernova Neutrinos, Neutrino Oscillations, and the Mass of the Progenitor Star
|journal=[[Physical Review D]]
|volume=68 |issue=11 |pages=77–81
|arxiv=hep-ph/0306056
|doi=10.1103/PhysRevD.68.113009
|bibcode=2003PhRvD..68k3009T|s2cid=119390151
}} A good review of supernova events.
* {{cite journal
|last1=Hillebrandt |first1=W.
|last2=Janka |first2=H.-T.
|last3=Müller |first3=E.
|date=2006
|title=How to Blow Up a Star
|journal=[[Scientific American]]
|volume=295 |issue=4 |pages=42–49
|url=https://www.scientificamerican.com/article/how-to-blow-up-a-star/
|doi=10.1038/scientificamerican1006-42
|pmid=16989479
|bibcode=2006SciAm.295d..42H}}
* {{cite journal
|last1=Woosley |first1=S. E.
|last2=Janka |first2=H.-T.
|date=2005
|title=The Physics of Core-Collapse Supernovae
|journal=[[Nature Physics]]
|volume=1 |issue=3 |pages=147–154
|arxiv=astro-ph/0601261
|doi=10.1038/nphys172
|bibcode=2005NatPh...1..147W|citeseerx=10.1.1.336.2176
|s2cid=118974639
}}


==Pranala luar==
{{astronomi-stub}}
{{Commons category|Supernovae}}
* {{cite web
|title=RSS news feed
|url=http://www.astronomerstelegram.org/?rss+supernova
|publisher=[[The Astronomer's Telegram]]
|format=RSS
|access-date=2006-11-28
}}
* {{cite web
|last1=Tsvetkov |first1=D. Yu.
|last2=Pavlyuk |first2=N. N.
|last3=Bartunov |first3=O. S.
|last4=Pskovskii |first4=Y. P.
|title=Sternberg Astronomical Institute Supernova Catalogue
|url=http://www.sai.msu.su/sn/sncat/
|publisher=[[Sternberg Astronomical Institute]], [[Moscow University]]
|access-date=2006-11-28
}} A searchable catalog.
* {{cite web
|title=The Open Supernova Catalog
|url=https://sne.space
|access-date=2016-02-02
}} An open-access catalog of supernova light curves and spectra.
* {{cite web
|title=List of Supernovae with IAU Designations
|url=http://www.cbat.eps.harvard.edu/lists/RecentSupernovae.html
|publisher=[[International Astronomical Union|IAU: Central Bureau for Astronomical Telegrams]]
|access-date=2010-10-25
}}
* {{Cite news
|last=Overbye |first=D.
|date=2008-05-21
|title=Scientists See Supernova in Action
|url=https://www.nytimes.com/2008/05/22/science/22nova.html
|work=[[The New York Times]]
|access-date=2008-05-21
}}
* {{cite web
|title=How to blow up a star
|work=Elizabeth Gibney
|url=https://www.nature.com/articles/d41586-018-04601-7
|publisher=[[Nature (journal)|Nature]]
|date=2018-04-18
|access-date=2018-04-20
}}


[[Kategori:Supernova| ]]
[[Kategori:Supernova| ]]
[[Kategori:Astrofisika]]
[[Kategori:Astrofisika]]
[[Kategori:Evolusi bintang]]
[[Kategori:Evolusi bintang]]
[[Kategori:Fenomena bintang]]
[[Kategori:Fenomena astronomi]]


{{Link FA|en}}
{{Link GA|de}}
{{Link FA|ro}}
{{Link FA|zh}}


{{Astronomi-stub}}
[[ml:സൂപ്പര്‍നോവ]]

Revisi terkini sejak 20 Januari 2024 15.08

Supernova 1987A yang terjadi di Awan Magellan Besar. Tanda panah di bagian kanan menunjukkan bintang sebelum meledak.
Sisa-sisa supernova 1987A di Nebula Tarantula, Awan Magellan Besar.

Supernova (jamak Supernovae) atau adinaya adalah ledakan yang sangat energik dari suatu bintang besar dan masif yang berada di titik tertentu dalam siklus hidupnya, yang disebabkan oleh keruntuhan inti gravitasi di mana dapat memancarkan energi lebih banyak daripada nova dan kecerahannya dapat bertahan hingga beberapa bulan.[1][2][3] Ini biasanya terjadi ketika fusi nuklirnya tidak dapat menahan inti dari gravitasinya sendiri dan akhirnya inti runtuh dan meledak. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya riwayat suatu bintang. Supernova adalah objek sementara. Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai satu miliar kali cahaya semula bintang tersebut (yang dapat mengungguli seluruh galaksi), setelah beberapa minggu akhirnya meredup, dan lenyap.[4] Karena alasan ini, benda-benda tersebut sulit untuk diamati dan dipelajari, para astronom kini telah membuat pencarian supernova yang didedikasikan untuk mencari supernova baru dan memperoleh pengamatan yang cepat dan ekstensif.[5] Beberapa minggu atau bulan sebelum suatu bintang mengalami supernova, bintang tersebut akan melepaskan energi yang setara dengan energi matahari yang dilepaskan matahari seumur hidupnya, ledakan ini meruntuhkan sebagian besar material bintang dengan kecepatan 10.000 - 30.000 km/s (beberapa hingga 10% tahun cahaya) dan melepaskan gelombang kejut yang mampu memusnahkan medium antarbintang. Ini menyapu cangkang gas dan debu yang mengambang, yang dikenal sebagai sisa supernova. Supernova dapat secara singkat mengungguli seluruh galaksi dan memancarkan lebih banyak energi daripada Matahari kita seumur hidupnya.[6][7][8] Help me Para astronom membagi supernova menjadi 2 jenis utama, Tipe I dan II tergantung pada kurva cahaya dan sifat spektrumnya,[9][10] baik menghentikan atau mengaktifkan produksi energi melalui fusi nuklir. Supernova tipe I kemungkinan besar bisa terbentuk sebagai katai putih yang mencuri gas panas dari bintang pendampingnya. Jika cukup banyak gas yang menumpuk di permukaan katai putih, ledakan termonuklir yang tak terkendali akan menghancurkan bintang itu berkeping-keping tanpa meninggalkan apapun. Ini adalah supernova paling terang, dan dapat mengukur jarak ke galaksi lain. Supernova tipe II adalah tahap terakhir dalam evolusi bintang masif tua yang setidaknya 8 kali lebih masif dari Matahari yang runtuh.[11] Bintang seperti itu mencapai titik di mana ia tidak dapat lagi menghasilkan energi nuklir di intinya. Tanpa tekanan luar yang diciptakan energi ini, gravitasi menang dan menyebabkan inti bintang runtuh.[12] Perbedaan di antara keduanya adalah supernova tipe I tidak memiliki garis hidrogen dalam spektrumnya, sementara supernova tipe II memiliki garis hidrogennya. Setelah inti bintang yang sudah tua berhenti menghasilkan energi, maka bintang tersebut akan mengalami keruntuhan gravitasi secara tiba-tiba dan meninggalkan sisa supernova, bintang berukuran sedang (antara dua hingga massa matahari) akan menjadi bintang neutron yang sangat padat, dan jika massa yang tersisa cukup besar (lebih dari lima kali massa matahari) sehingga gravitasi meruntuhkan inti hingga menjadi lubang hitam, dan melepaskan energi potensial gravitasi yang memanaskan dan menghancurkan lapisan terluar bintang. Bintang yang lebih kecil (yang ukurannya serupa dengan Matahari) akan menjadi katai putih.[5][13]

Rata-rata supernova terjadi setiap 50 tahun sekali di galaksi seukuran galaksi Bima Sakti. Supernova memiliki peran dalam memperkaya medium antarbintang dengan elemen-elemen massa yang lebih besar. Kemudian, gelombang kejut dari ledakan supernova dapat membentuk formasi bintang baru.

Jenis-jenis supernova[sunting | sunting sumber]

Supernova Kepler.

Berdasarkan garis spektrum pada supernova, maka terbagi menjadi beberapa jenis supernova:

  • Supernova tipe I: Pada supernova tipe I tidak memiliki tanda hidrogen dalam spektrum cahayanya.
    • Supernova tipe Ia: Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum hidrogen saat pengamatan. Supernova tipe Ia umumnya disebabkan berasal dari katai putih dari sistem bintang dekat. Saat gas dari bintang pendamping terakumulasi ke katai putih, katai putih secara bertahap terkompresi, dan akhirnya memicu reaksi nuklir yang tak terkendali di dalam yang akhirnya menyebabkan ledakan supernova dahsyat.[6]
    • Supernova tipe Ib/c: Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum hidrogen ataupun helium saat pengamatan. Supernova tipe Ib/Ic juga mengalami keruntuhan inti seperti halnya supernova tipe II, tetapi mereka telah kehilangan sebagian besar selubung hidrogen luarnya.[6]
  • Supernova tipe II: Pada supernova ini, ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen saat pengamatan. Agar sebuah bintang menjadi supernova tipe II, ia harus beberapa kali lebih masif dari matahari (perkiraan berkisar antara delapan hingga 15 massa matahari). Unsur-unsur lebih berat menumpuk dan berkumpul seperti bawang, inti memanas dan memadat. Akhirnya, bintang meledak dan materi bintang terpantul dari inti dan meluncur ke angkasa. Yang tersisa adalah objek sangat padat bernama bintang neutron.[6]
  • Supernova super-bercahaya: Ini adalah jenis supernova langka dan dapat menghasilkan kecerahan 10 hingga 100 kali supernova biasa.[14]
  • Hipernova: Supernova tipe ini melepaskan energi yang amat besar saat meledak. Energi ini jauh lebih besar dibandingkan energi saat supernova tipe yang lain terjadi.

Berdasarkan pada sumber energi supernova, maka didapatkan jenis supernova sebagai berikut.

  • Supernova termonuklir (thermonuclear supernovae):
    • Berasal dari bintang yang memiliki massa yang kecil.
    • Berasal dari bintang yang telah berevolusi lanjut.
    • Bintang yang meledak merupakan anggota dari sistem bintang ganda.
    • Ledakan menghancurkan bintang tanpa sisa.
    • Energi ledakan berasal dari pembakaran karbon (C) dan oksigen (O).
  • Supernova runtuh-inti (core-collapse supernovae):
    • Berasal dari bintang yang memiliki massa besar.
    • Berasal dari bintang yang memiliki selubung bintang yang besar dan masih membakar Hidrogen di dalamnya.
    • Bintang yang meledak merupakan bintang tunggal (seperti Supernova Tipe II), dan bintang ganda (seperti supernova Tipe Ib/c).
    • Ledakan bintang menghasilkan objek mampat berupa bintang neutron ataupun lubang hitam (black hole).
    • Energi ledakan berasal dari tekanan.

Penyebab, tahapan, dan pembentukan[sunting | sunting sumber]

Supernova terjadi ketika ada perubahan pada inti, atau pusat dari suatu bintang masif. Perubahan dalam inti yang dapat terjadi dalam dua cara berbeda, dengan keduanya menghasilkan supernova.[15]

Jenis supernova pertama terjadi dalam sistem biner. Bintang biner adalah dua bintang yang mengorbit satu sama lain pada titik yang sama. Setidaknya salah satu bintang adalah katai putih seukuran Bumi, jika satu katai putih bertabrakan dengan yang lain atau mencuri materi dari bintang pendampingnya, akhirnya katai putih karbon-oksigen terlalu banyak menyimpan materi. Terlalu banyak materi menyebabkan bintang meledak, menghasilkan supernova.[15][16]

Jenis supernova kedua terjadi pada akhir masa hidup suatu bintang. Ini terjadi ketika sebuah bintang setidaknya 5 kali massa matahari meledak. Bintang masif membakar sejumlah besar bahan bakar nuklir di inti atau pusatnya. Ini menghasilkan banyak energi, sehingga intinya menjadi sangat panas. Panas menghasilkan tekanan, dan tekanan yang diciptakan oleh pembakaran nuklir bintang juga mencegah bintang itu runtuh.[15][16]

Sebuah bintang berada di antara dua keseimbangan antara dua gaya yang berlawanan: gravitasi yang mencoba membuatnya runtuh ke dalam dan tekanan termal fusi nuklir yang memberikan tekanan ke luar. Sepanjang waktu, saat bintang terus hidup dan terbakar, dan kemungkinan memperoleh materi baru seiring berjalannya waktu, ada interaksi antara tekanan luar dari reaksi termal, dan tekanan ke dalam bintang itu sendiri. Gravitasi bintang mencoba menekan bintang tersebut menjadi bola sekecil mungkin. Tetapi bahan bakar nuklir yang terbakar di inti bintang menyebabkan tekanan luar yang kuat. Dorongan luar ini menahan tekanan gravitasi ke dalam.[2][16][17]

Saat bintang terbakar selama miliaran tahun, Hidrogen di inti mulai habis dan mulai membakar helium, menjadi unsur yang lebih berat dan lebih berat yang kemudian menghasilkan litium, oksigen, hingga besi, yang membuat inti semakin padat tekanan luar itu menjadi lemah, sementara besarnya gaya gravitasi semakin kuat, reaksi fusi menghasilkan lebih sedikit energi. Saat bintang kehabisan bahan bakar nuklir, ia mendingin dan sebagian massanya mengalir ke intinya, hal yang dilakukan semua bintang adalah melawan gravitasi, tekanan degenerasi elektron. Ketika inti mencapai kepadatan kritis 1,4 massa matahari, yang dikenal sebagai batas Chandrasekhar. Gravitasi menang, dan akhirnya tiba-tiba bintang itu runtuh dalam hitungan detik, dengan cepat diikuti oleh lapisan luar gas yang mengalir masuk secepat 25% kecepatan cahaya. Elektron dan proton bergabung menjadi neutron, mengirimkan sejumlah besar neutrino.[10] Inti terus runtuh sampai perlawanan antara partikel atom menghentikannya dari keruntuhan lebih jauh. Semua sekarang terkumpul rapat, menciptakan permukaan padat. Biasanya, bola yang padat ini tetap sebagai bintang neutron, tetapi jika intinya cukup masif maka ia dapat runtuh lebih jauh, menciptakan lubang hitam. Keruntuhan gravitasi ini menghasilkan sejumlah besar energi, lebih dari 100 kali lipat dari radiasi matahari kita selama 10 miliar tahun masa hidupnya dan meledakkan lapisan luar bintang ke luar angkasa. Akhirnya, inti tersebut menjadi sangat berat sehingga tidak dapat menahan gaya gravitasinya sendiri. Intinya runtuh, menyebabkan supernova raksasa.[2][7][15][16][17]

Urutan kejadian terjadinya supernova adalah sebagai berikut:

  • Pembengkakan
Bintang membengkak karena mengangkat inti Helium di dalamnya ke permukaan. Sehingga bintang akan menjadi sebuah bintang raksasa yang amat besar, dan berwarna merah. Di bagian dalamnya, inti bintang akan semakin menyusut. Dikarenakan penyusutan ini, maka bintang semakin panas dan padat.
  • Inti besi
Saat semua bagian inti bintang telah hilang, dan yang tertinggal di dalam hanyalah unsur besi, maka kurang dari satu detik kemudian suatu bintang memasuki tahap akhir dari kehancurannya. Ini dikarenakan struktur nuklir besi tidak memungkinkan atom-atom dalam bintang untuk melakukan reaksi fusi untuk menjadi elemen yang lebih berat.
  • Peledakan
Pada tahap ini, suhu pada inti bintang semakin bertambah hingga mencapai 100 miliar °C. Kemudian energi dari inti ini ditransfer menyelimuti bintang yang kemudian meledak dan menyebarkan gelombang kejut. Saat gelombang ini menerpa material pada lapisan luar bintang, maka material tersebut menjadi panas. Pada suhu tertentu, material ini berfusi dan menjadi elemen-elemen baru dan isotop-isotop radioaktif.
  • Pelontaran
Gelombang kejut akan melontarkan material-material bintang ke ruang angkasa.

Sementara itu, saat bintang berukuran kecil dan mendingin, potensi gravitasi mendominasi, tetapi karena ia adalah bintang yang cukup kecil, potensi tersebut terlalu lemah untuk melakukan lebih dari sekadar terus menyatukan bintang. Bintang yang didinginkan dengan aman ini disebut katai putih. Ambang batas massa di bawah bintang yang tidak akan gaya gravitasi yang cukup untuk menghasilkan supernova disebut Batas Chandrasekhar, yang terletak sekitar 1,4 massa matahari. Tetapi, jika katai putih memperoleh massa yang cukup untuk menciptakan tekanan pada inti, dan memadukan karbon atau oksigen (sebagai lawan hidrogen dan helium), menyebabkan reaksi fusi tak terduga dan menyebabkan bintang meledak, dan terjadilah supernova tipe Ia. Di sisi lain, jika inti katai putih terbuat dari neon, maka inti itu akan runtuh. Keruntuhan inti juga menghasilkan ledakan bintang yang meninggalkan bintang neutron. Itu akan terjadi jika katai putih melewati batas Chandrasekhar.[2]

Mekanisme fisik[sunting | sunting sumber]

Terdapat dua mekanisme fisik dalam supernova: ledakan nuklir dan keruntuhan inti.[9]

Supernova runtuh-inti[sunting | sunting sumber]

Supernova runtuh-inti (CCSNe; CCSN; CC-SNe) adalah ledakan drmatis bintang-bintang raksasa di akhir evolusi termonuklirnya yang melahirkan lubang hitam bintang neutron setelah kehabisan bahan bakar dan secara intrisik merupakan jenis ledakan kosmik bencana yang paling umum.[18][19] Sebagian besar energi CCSN (dengan urutan 10e53 erg, yaitu 10e46 J) dilepaskan dalam bentuk neutrino; ~1% energi digunakan untuk mempercepat ejekta (energi kinetik), dan hanya ~0,01% yang diubah menjadi radiasi elektromagnetik.[20] Supernova runtuh-inti selalu menunjukkan tanda-tanda anisotropi, mulai dari gangguan kecil pada kecepatan/kerapatan/komposisi kimia ejejta, hingga struktur seperti jet yang masif dan energik.[21]

Supernova runtuh-inti terjadi ketika sebuah bintang masif mencoba melebur besi di intinya, karena peleburan besi membutuhkan energi, dan inti tiba-tiba runtuh karena gravitasinya. Ledakan supernova runtuh-inti bergantung pada rangkaian peristiwa yang terjadi kurang dari satu detik di wilayah beberapa ratus di kilometer di pusat bintang super raksasa, setelah inti bintang mendekati batas Chandrasekhar dan runtuh menjadi proto bintang neutron, dan sebelum gelombang kejut diluncurkan melintasi selubung bintang dan juga gelombang gravitasi.[22][23] Namun, tidak semua bintang masif meledak sebagai supernova runtuh-inti, sebagian mungkin akan meledak senagai Supernova gagal.[24] CCSNe menghasilkan sebagian besar materi di alam semesta lebih berat dari hidrogen dan helium.[25]

Banyak fisika menarik terjadi ketika inti semacam itu runtuh, tetapi menghasilkan bintang neutron atau lubang hitam, dan sejumlah besar energi dihasilkan gravitasi, tetapi peran relatif neutrino, ketidakstabilan fluida, rotasi dan medan magnet meski masih diperdebatkan, yang secara sensitif bergantung pada hidrodinamika radiasi kompleks di wilayah pasca-guncangan.[26][27] Supernova ini bisa dari tipe mana saja, kecuali sub tipe I (disebut supernova tipe Ia). Mereka juga menghasilkan ledakan sinar gamma panjang (GRB).[9]

Ledakan nuklir atau termonuklir[sunting | sunting sumber]

Ledakan nuklir atau termonuklir terjadi, ketika dua bintang neutron, ~ lubang hitam bermassa matahari dan bintang neutron bergabung atau antar katai putih - sebagai akibat dari hilangnya energi orbital karena radiasi gelombang gravitasi - ledakan intens hasil dari sinar gamma, bersama dengan bola api dan sisa cahaya.[9] Supernova yang paling banyak dipelajari dalam jenis ini adalah supernova tipe Ia (SNe Ia).[28] Mekanisme utama SNe ini adalah ledakan termonuklir bintang katai putih akibat evolusi bintang bermassa rendah di sistem biner terdekat yang melewati batas Chandrasekhar atau penggabungan katai putih,[29][30] meski memiliki keragaman dalam mekanismenya.[31][32] Supernova termonuklir biasanya menghasilkan radiasi elektromagnetik dan neutrino. Berbeda dengan CCSNe, termonuklir memiliki sinyal neutrino yang kuat.[33]

Dampak dari supernova[sunting | sunting sumber]

Secara umum, supernova dapat menimbulkan kehancuran total pada objek yang berada pada jarak 100 tahun cahaya dari peristiwa. Tetapi supernova juga merupakan jenis peristiwa terpenting untuk perkembangan materi, kompleks, dan selanjutnya kehidupan. Supernova memiliki dampak bagi kehidupan di luar bintang tersebut, di antaranya:[2]

  • Menghasilkan berbagai bahan kimia
Pada inti bintang, terjadi reaksi fusi nuklir. Pada reaksi ini dilahirkan unsur-unsur yang lebih berat dari Hidrogen dan Helium. Saat supernova terjadi, unsur-unsur ini dilontarkan keluar bintang dan memperkaya awan antar bintang di sekitarnya dengan unsur-unsur berat. Gelombang kejut yang dihasilkan supernova memampatkan material yang dilewatinya dan merupakan satu-satunya tempat di mana banyak elemen seperti karbon, oksigen, nitrogen, silikon, seng, perak, timah, emas, merkuri, timbal dan uranium dan besi diproduksi. Selama beberapa bulan, gas mendingin dan meredup dalam kecerahan dan bergabung dengan puing-puing ruang antarbintang. Puing-puing memiliki semua elemen yang tercipta dalam inti bintang. Jutaan atau miliaran tahun ke depan, puing-puing ini mungkin saja bergabung membentuk bintang baru.[7][13]
  • Menciptakan kehidupan di alam semesta
Supernova melontarkan unsur-unsur tertentu ke ruang angkasa. Unsur-unsur ini kemudian berpindah ke bagian-bagian lain yang jauh dari bintang yang meledak tersebut. Diasumsikan bahwa unsur atau materi tersebut kemudian bergabung membentuk suatu bintang baru atau bahkan planet di alam semesta. Faktanya bahwa Bumi mengandung unsur-unsur yang hanya diproduksi dalam supernova adalah bukti bahwa tata surya, planet, dan benda-benda kita mengandung materi yang telah lama diproduksi oleh supernova.[7]

Efeknya pada Bumi[sunting | sunting sumber]

Bumi memang memiliki jejak supernova masa lalu. Jejak besi radioaktif-60, indikator kuat puing-puing supernova, terkubur di dasar laut tepat di seluruh dunia.[8]

"Gelembung lokal" adalah wilayah pembengkakan gas panas, berukuran 600 tahun cahaya. Itu mengelilingi Tata Surya dan mendominasi lingkungan bintang kita. Itu dibentuk oleh selusin supernova yang meledak di gumpalan bintang yang bergerak di dekatnya. Ini terjadi 2,3 dan 1,5 juta tahun yang lalu. Ini kira-kira sesuai dengan dimulainya zaman es Pleistosen. Hubungan mungkin tidak sengaja.[8]

Peristiwa supernova yang teramati[sunting | sunting sumber]

Berkas:Supernova 1994D.jpg
Supernova 1994D.
Sebuah supernova 1998bw.

Ada satu bintang yang melakukan supernova di ruang angkasa tiap satu detik kehidupan di bumi. Di galaksi kita sendiri, Bima Sakti, supernova terakhir terjadi pada tahun 1604. Kita juga bisa melihat supernova di galaksi lain. Setiap tahun kita melihat 300 supernova di galaksi lain, karena ada begitu banyak galaksi.[8] Hanya saja, untuk menemukan bintang yang akan melakukan supernova tersebut amatlah sulit. Banyak faktor yang memengaruhi dalam pengamatan supernova. Walaupun begitu, ada beberapa peristiwa supernova yang telah teramati oleh manusia, di antaranya:

SN 1987A, sebuah supernova yang meledak dengan kekuatan 100 juta kali matahari di Awan Magellan Besar dan merupakan supernova terdekat sejak supernova Kepler.[34][35]
Dahulu kala, sebuah bintang meledak di tempat yang amat jauh dari bumi. Ledakan itu tampak seperti sebuah titik terang. Ini terjadi di bagian luar dari galaksi NGC 4526, dan dinamakan Supernova 1994D. Sinar yang dipancarkannya selama beberapa minggu setelah ledakan tersebut menunjukkan bahwa supernova tersebut merupakan Supernova Tipe Ia.
SN 1998bw, sebuah supernova Ic yang meledak di galaksi ESO 184-G82 yang disertai dengan semburan sinar gamma sehari setelahnya. Ini adalah jenis supernova paling kuat, hipernova.[36][37]
SN 2018cow, sebuah ledakan kosmik yang terjadi di rasi bintang Hercules. Sumber sinar-X cerah terpancar dan diidentifikasi bukan merupakan supernova.[38]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Figure 1.24. Credit growth has remained robust despite its recent weakening in a few EMEs". dx.doi.org. Diakses tanggal 2020-09-27. 
  2. ^ a b c d e "What is a supernova - or why stars explode, creating the universe as we know it - ExtremeTech". www.extremetech.com. Diakses tanggal 2020-09-27. 
  3. ^ "Definition of supernova | Dictionary.com". www.dictionary.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-27. 
  4. ^ "Definition of SUPERNOVA". www.merriam-webster.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-27. 
  5. ^ a b "Supernova | COSMOS". astronomy.swin.edu.au. Diakses tanggal 2020-09-27. 
  6. ^ a b c d "What Is a Supernova? - Discovery, Death and Explosions | Space". www.space.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-23. 
  7. ^ a b c d "Supernova explosions". lco.global. Diakses tanggal 2020-09-27. 
  8. ^ a b c d "Supernova Facts for Kids". kids.kiddle.co (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-27. 
  9. ^ a b c d "What is a Supernova?". Universe Today (dalam bahasa Inggris). 2010-02-19. Diakses tanggal 2020-09-27. 
  10. ^ a b "Supernovae". hyperphysics.phy-astr.gsu.edu. Diakses tanggal 2020-09-27. 
  11. ^ "What's a safe distance between us and a supernova? | EarthSky.org". earthsky.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-30. Diakses tanggal 2020-09-27. 
  12. ^ "Novae and Supernovae | StarDate Online". stardate.org. Diakses tanggal 2020-09-27. 
  13. ^ a b "What Is a Supernova? | Wonderopolis". www.wonderopolis.org. Diakses tanggal 2020-09-27. 
  14. ^ Anderson, J. P.; Pessi, P. J.; Dessart, L.; Inserra, C.; Hiramatsu, D.; Taggart, K.; Smartt, S. J.; Leloudas, G.; Chen, T.-W. (2018/12). "A nearby superluminous supernova with a long pre-maximum 'plateau' and strong CII features". Astronomy and Astrophysics (dalam bahasa English). 620: A67. doi:10.1051/0004-6361/201833725. ISSN 0004-6361. 
  15. ^ a b c d May, Sandra (2015-06-01). "What Is a Supernova?". NASA. Diakses tanggal 2020-09-23. 
  16. ^ a b c d "What Is a Supernova? | NASA Space Place – NASA Science for Kids". spaceplace.nasa.gov. Diakses tanggal 2020-09-23. 
  17. ^ a b "When stars collapse: what is a supernova?". skyatnightmagazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-27. 
  18. ^ "Core-collapse supernovae". www.mpa-garching.mpg.de (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-16. 
  19. ^ Modjaz, Maryam; Gutiérrez, Claudia P.; Arcavi, Iair (2019-08). "New regimes in the observation of core-collapse supernovae". Nature Astronomy. 3 (8): 717–724. doi:10.1038/s41550-019-0856-2. ISSN 2397-3366. 
  20. ^ "A Brief Introduction to Core Collapse Supernovae". Dr. Heloise Stevance (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-16. 
  21. ^ "Anisotropies in core-collapse supernova". Diakses tanggal 2020-10-16. 
  22. ^ Foglizzo, Thierry; Kazeroni, Rémi; Guilet, Jérôme; Masset, Frédéric; González, Matthias; Krueger, Brendan K.; Novak, Jérôme; Oertel, Micaela; Margueron, Jérôme (2015). "The Explosion Mechanism of Core-Collapse Supernovae: Progress in Supernova Theory and Experiments". Publications of the Astronomical Society of Australia (dalam bahasa Inggris). 32: e009. doi:10.1017/pasa.2015.9. ISSN 1323-3580. 
  23. ^ "Can We Detect Gravitational Waves from Core-Collapse Supernovae?". aasnova.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-16. 
  24. ^ O'Connor, Evan (2017). "The Core-Collapse Supernova-Black Hole Connection". Handbook of Supernovae: 1555. 
  25. ^ "Neutrino transport in core collapse supernovae". Journal of Computational and Applied Mathematics (dalam bahasa Inggris). 109 (1-2): 281–319. 1999-09-30. doi:10.1016/S0377-0427(99)00162-4. ISSN 0377-0427. 
  26. ^ Woosley, Stan; Janka, Thomas (2005-12). "The physics of core-collapse supernovae". Nature Physics. 1 (3): 147–154. doi:10.1038/nphys172. ISSN 1745-2473. 
  27. ^ "Core-collapse supernova physics in the multi-messenger era". Diakses tanggal 2020-10-16.  [pranala nonaktif permanen]
  28. ^ "Thermonuclear Supernova Ejects White Dwarf from Binary System | Astronomy | Sci-News.com". Breaking Science News | Sci-News.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-16. 
  29. ^ Jha, Saurabh W.; Maguire, Kate; Sullivan, Mark (2019-08). "Observational properties of thermonuclear supernovae". Nature Astronomy. 3 (8): 706–716. doi:10.1038/s41550-019-0858-0. ISSN 2397-3366. 
  30. ^ Röpke, F. K.; Sim, S. A.; Fink, M.; Pakmor, R.; Kromer, M.; Seitenzahl, I. R.; Ruiter, A. J.; Hillebrandt, W. (2011-07). "Thermonuclear Supernova Explosions from White Dwarfs in Different Progenitor Systems". Proceedings of the International Astronomical Union. 7 (S281): 261–266. doi:10.1017/s1743921312015177. ISSN 1743-9213. 
  31. ^ Roepke, F. K. (2008-04-14). "Thermonuclear Supernovae". arXiv:0804.2147 [astro-ph]. 
  32. ^ Bravo, E. (2005). "Thermonuclear supernova models, and observations of Type Ia supernovae". AIP Conference Proceedings. AIP. doi:10.1063/1.2130267. 
  33. ^ Odrzywolek, A.; Plewa, T. (2011-04-22). "Probing thermonuclear supernova explosions with neutrinos". Astronomy & Astrophysics. 529: A156. doi:10.1051/0004-6361/201015133. ISSN 0004-6361. 
  34. ^ Hille, Karl (2017-02-23). "The Dawn of a New Era for Supernova 1987a". NASA. Diakses tanggal 2020-09-27. 
  35. ^ "This date in science: Supernova 1987A | EarthSky.org". earthsky.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-27. 
  36. ^ "SN 1998bw". Simple Cosmos Official Wiki (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-27. [pranala nonaktif permanen]
  37. ^ Mazzali, Paolo A.; Nomoto, Ken#x2019;ichi; Deng, Jinsong; Maeda, Keiichi; Iwamoto, Koichi; Filippenko, Alexei V.; Foley, Ryan T. (2005). Marcaide, Juan-María; Weiler, Kurt W., ed. "SN 1998bw and Other Hyperenergetic Type Ic Supernovae". Cosmic Explosions. Springer Proceedings in Physics (dalam bahasa Inggris). Berlin, Heidelberg: Springer: 391–401. doi:10.1007/3-540-26633-X_54. ISBN 978-3-540-26633-4. 
  38. ^ Rivera Sandoval, L. E.; Maccarone, T. J.; Corsi, A.; Brown, P. J.; Pooley, D.; Wheeler, J. C. (2018-10-01). "X-ray Swift observations of SN 2018cow". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 480: L146–L150. doi:10.1093/mnrasl/sly145. 

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]