Taj As Salatin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ObsidianAngkasa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
k clean up, added orphan tag
 
(18 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
{{inuse}}


[[Berkas:Slave market in Aceh, Sumatra, Indonesia, illustration by Smeeton Tilly from L'Illustration, Journal Universel, No 1571, Volume LXI, April 5, 1873. DeA Veneranda Biblioteca Ambrosiana, Milan.jpg|jmpl|Potret masyarakt aceh pada tahun 1800an]]
[[Berkas:Slave market in Aceh, Sumatra, Indonesia, illustration by Smeeton Tilly from L'Illustration, Journal Universel, No 1571, Volume LXI, April 5, 1873. DeA Veneranda Biblioteca Ambrosiana, Milan.jpg|jmpl|Potret masyarakt Aceh pada tahun 1800an]]


'''Taj as Salatin''' merupakan [[Naskah|manuskrip]] hasil cipta dari kebudayaan [[Melayu]] khususnya pada kesultaan [[Aceh]]. [[Naskah|Manuskrip]] ini sering disebut juga sebagai cermin didaktis bagi [[raja]], nama lain tersebut tercipta karena isi dari Taj as Salatin yang menghimpun berbagai informasi yang dibutuhkan dalam [[pemerintah]]an [[raja]] yang ada pada masanya. Taj as Salatin adalah karya yang ditulis oleh [[Bukhari al-Jauhari]] (atau al johori) pada tahun 1603 sama seperti beberapa [[Naskah|manuskrip]] lain seperti syair Sufi Bahr an-Nisa (Syair Laut perempuan). Karya ini dimaksudkan sebagai persembahan untuk sultan [[Aceh]] yang bertahta pada tahun 1589-1604 yaitu [[Ala'uddin Riayat Syah dari Malaka|Alauddin Riayat Syah]] yang dikenal sebagai seorang raja yang memiliki ketertarikan khusus pada ilmu-ilmu [[Sufisme|tasawuf]].<ref>{{Cite book|last=Braginsky|first=V.I.|date=1998|title=Yang Indah, Berfaedah dan Kamal: Sejarah Sastra Melayu Dalam ABad 7-19|location=Jakarta|publisher=INIS|isbn=9798116577|pages=322|url-status=live}}</ref>


Kitab Taj as Salatin dirancang khusus untuk membicarakan masalah struktur politik dan kenegaraan, khususnya mengenai kerajaan-kerajaan Islam. Karena pada zaman tersebut belum banyak pembahasan mengenai politik secara lengkap yang membuat pengarang menciptakan kitab Taj as Salatin.<ref name=":2" />
Taj As salatin merupakan [[Naskah|manuskrip]] hasil cipta dari kebudayaan [[Melayu]] khususnya pada kesultaan [[Aceh]]. [[Naskah|Manuskrip]] ini sering disebut juga sebagai cermin didaktis bagi [[raja]], nama lain tersebut tercipta karena isi dari Taj as Salatin yang menghimpun berbagai informasi yang dibutuhkan dalam [[Pemerintah|pemerintahan]] [[raja]] yang ada pada masanya. Taj as Salatin adalah karya yang ditulis oleh [[Bukhari al-Jauhari]] (atau al johori) pada tahun 1603 sama seperti beberapa [[Naskah|manuskrip]] lain seperti syair Sufi Bahr an-Nisa (Syair Laut perempuan). Karya ini dimaksudkan sebagai persembahan untuk sultan [[Aceh]] yang bertahta pada tahun 1589-1604 yaitu [[Ala'uddin Riayat Syah dari Malaka|Alauddin Riayat Syah]] yang dikenal sebagai seorang raja yang memiliki ketertarikan khusus pada ilmu-ilmu [[Sufisme|tasawuf]].<ref>{{Cite book|last=Braginsky|first=V.I.|date=1998|title=Yang Indah, Berfaedah dan Kamal: Sejarah Sastra Melayu Dalam ABad 7-19|location=Jakarta|publisher=INIS|isbn=9798116577|pages=322|url-status=live}}</ref>


== Penggubah ==
== Pengarang ==
Bukhari al-Jauhari adalah seorang [[pengarang]] yang hidup pada zaman [[pemerintah]]an [[Sultan]] [[Aceh]] [[Ala'uddin Riayat Syah dari Malaka|Alauddin Ri'ayat Syah Sayid al-Mukammil]], yang dikenal dengan gelar Syah Alam. Bukhari mendapatkan banyak pujian dari para peneliti naskah, seperti oleh Valentijn (pada ''Oud en Nleuw Oost-Indien)'', Werndly (''Boekzaal''), dan Roorda Van Eysinga yang menerbitkan Taj As Salatin pada bahasa [[Belanda]] kompak mengatakan bahwa Bukhari memiliki gaya bahasa yang sangat indah dan baik bahkan yang terbaik untuk mempelajari [[bahasa Melayu]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Iskandar|first=Teuku|date=1996|title=Kesusasteraan Klasik Melayu Sepanjang Abad|publisher=Jakarta|isbn=98399075|pages=|url-status=live}}</ref>

Bukhari berabisi untuk menjadikan kitab ini sebagai pedoman dalam menata masyarakat adil dan makmur berdasarkan tuntunan dan ajaran Islam. Penilaian Bukhari tersebut berdasarkan kitab Melayu sejenis yang ditulis pada zaman itu belum ada yang menandingi kelengkapan uraiannya mengenai topik atas politik kerajaan. Misalnya kitab Bustan al-Salatin karya Nuruddin al-Raniri yang membicarakan topik politik pemerintahaan kerajaan hanya pada empat bab. Sementara bab lainnya membicarakan masalah yang agak jauh dari topik tersebut.<ref>{{Cite book|last=Fang|first=Liaw Yock|date=1993|title=Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik 2|location=Jakarta|publisher=Airlangga|url-status=live}}</ref>

Taj as Salatin adalah karya pertama dan terakhir Bukhari. Tidak terdapat penelitian yang menjabarkan karya yang dihasilkan Bukhari selainTaj As Salatin. Roorda mengatakan bahwa Bukhari pada pembuatan Taj As Salatin mengikuti struktur dari naskah [[Parsi India|Parsi]]. Selain itu Hooykas (pada ''Over Maleise Literature)'' memiliki tanggapan yang lain mengenai Bukhari, pada bukunya ia mengatakan bahwa Bukhari adalah pengarang yang terpengaruh banyak asepk kebudayaan. Hal tersebut terlihat dari judul Taj As Salatin yang berjudul [[Arab Saudi|Arab]], berisi [[Parsi India|Parsi]] [[Islam]], dengan [[bahasa Melayu]] dan diciptakan di [[Aceh]].<ref name=":0" /> Bukhari juga mengakui bahwa telah mengutip beberapa kitab yang populer saat itu. Kitab-Kitab tersebut beberapa diantaranya adalah:

* ''Adab al-Aulad.''
* ''Adab al-Muluk.''
* ''Adab al-Rasul.''
* ''Adab al-Salatin.''
* ''Adab Al-Umara.''
* ''Adab al-Wizara'i.''
* ''Adbar al-Salatin.''
* ''Ahduna ma'a' Umar.''
* ''Ihkam al-Din.''
* ''Ahkam al-Hukkam.''
* ''Ahlafu al-Mursalin.''
* ''Ahlu al-Ilmi.''
* ''Akhbar al-Muluki.''
* ''Akhlaf al-Muhsinin.''
* ''Akhlaq al-Salatin.''
* ''Akhlaq al-Mukhlisin.''
* ''Aqa'id.''
* ''Fada'il al-Salatina.''
* ''Fada'ilul Katib.''
* ''Fadail al-Muluk.''
* ''Hikmat.''
* ''<nowiki/>'Iqab.''
* ''Kitab al-Insan.''
* ''Mafaid al-Muluk.''
* ''Ma'rifat al-Nasi.''
* ''Minhaju Al-Salatin.''
* ''Mir'at al-'Adli.''
* ''Mi'raj Al-Muslimina.''
* ''Najat al-Muluk.''
* ''Nasaih al-Muluk.''
* ''Qisas al-Anbiya'.''
* ''Sairu al-Muluk.''
* ''Sifat al'Aqli wa al-'/qil.''
* ''Sifat al-Hukamai.''
* ''Sifat al-Muluk.''
* ''Sifat al-Mursalin.''
* ''Sifat al-Salatin.''
* ''Sifat al-'Uqala.''
* ''Sifat al-Wuzara'i.''
* ''Siyar al-Muluk.''
* ''Syarah 'Aqa'id.''
* ''Tanbih al-Ghafilin.''
* ''Tarikh al-Imami.''
* ''Tarikh.''
* ''Tasyrikh.''
* ''Tuhfat al-Wuzara'i.''
* ''Zainat al-Muluki.''
* ''Zakhjir al-Muluk.''<ref name=":2" />


== Deskripsi Naskah ==
== Deskripsi Naskah ==
Taj As Salatin merupakan [[naskah]] dengan banyak sekali [[Varians|variasi]]. Tercatat berdasarkan [[Inventarisasi Kepribadian dan Preferensi|inventaris]] yang telah dilakukan dapat didata bahwa Taj As Salatin memiliki setidaknya 100 variasi [[naskah]] yang terletak di dunia. Isi dari [[Teks (teori sastra)|teks]] Taj As Salatin adalah mengenai [[falsafah hidup]] khususnya mengenai [[pemerintah]]an, [[keuangan]], klasifikasi [[raja]], dan ilmu-ilmu lain yang berguna untuk [[raja]]. Awalnya naskah Taj as Salatin [[Abjad Jawi|beraksara Jawi]] dengan [[bahasa Melayu]]. Tapi ditemukan juga variasi lain yang menggunakan [[aksara Jawa]] dengan [[bahasa Jawa]] baru dengan berbagai dialek yang ada. Kondisi [[naskah]] yang terdata pada [[katalog]] terlihat banyak sekali [[naskah]] yang sudah rusak ataupun hilang, tersisa beberapa saja [[naskah]] yang ada di [[Indonesia]] yang dapat diakses.<ref name=":1">{{Cite book|last=Behrend|first=T.E.|date=1998|title=Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 4|location=Jakarta|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=9794613045|url-status=live}}</ref> [[Ilustrasi]] ataupun [[Naskah Iluminasi|iluminasi]] jarang ditemukan pada [[naskah]] Taj As Salatin, kebanyakan hanya berisi [[teks]]. [[Naskah]] yang telah terdata pada katalog masih dalam tinjauan, hal tersebut dikarenakan [[naskah]] Taj As Salatin adalah salah satu [[naskah]] yang memiliki dampak besar yang menyebabkan muncul berbagai gubahan atau bahkan kutipan dari [[Teks (teori sastra)|teks]] Taj As Salatin dengan judul yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Tinjauan terhadap [[naskah]] Taj As Salatin masih terus berkembang sampai artikel ini dibuat.


== Lokasi Naskah ==
== Lokasi Naskah ==
Taj as Salatin merupakan karya yang sangat terkenal bahkan menjadi salah satu harta karun kebudayaan [[Melayu]]. Salinan yang begitu banyak dapat membuktikan bahwa Taj as Salatin menjadi [[teks]] yang memiliki pengaruh besar di [[Nusantara]]. Hal tersebut dapat dilihat dari munculnya berbagai variasi yang bahkan digubah juga kedalam bahasa lain seperti [[Jawa]] pada [[Serat Tajusalatin]]. Kepentingan suatu [[teks]] dari [[Budaya|kebudayaan]] lain masuk kedalam suatu [[budaya]] tentu menunjukan bahwa meskipun berasal dari [[ideologi]] yang berbeda, [[teks]] Taj As Salatin penuh akan pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu pembacanya.<ref name=":2">{{Cite book|last=Daulay|first=Saleh|date=2020|title=Filsafat Politik Melayu: Kajian Filologis dan Refleksi Filosofis Terhadap Kitab Taj al-Salatin karya Bukhari Al-Jauhari|location=Yogyakarta|publisher=litera|isbn=97862378640907|url-status=live}}</ref>
Taj as Salatin merupakan karya yang sangat terkenal bahkan menjadi salah satu harta karun kebudayaan [[Melayu]]. Dari studi [[katalog]] yang dilakukan pada Katalog induk satu sampai lima ditemukan bahwa naskah Taj As Salatin berada diantaranya pada [[Perpustakaan Nasional Republik Indonesia|Perpustakaan Nasional]] ([[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]), [[Museum Sonobudoyo|Musium Sonobudoyo]] ([[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogjakarta]]) dan [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Perpustakaan Keraton Yogjakarta]]. Data tersebut masih bersifat [[dinamis]] karena masih banyak [[naskah]] yang belum teridentifikasi secara pasti [[teks]] apa yang dimiliki. Selain berlokasi di [[Indonesia]] beberapa naskahTaj As Salatin juga terdata berada pada koleksi [[Universitas Leiden|perpustakaan Universitas Leiden Belanda]], [[British Library|Perpustakaan Inggris]] dan tersebar juga di [[Jerman Barat]].

Dari studi [[katalog]] yang dilakukan pada Katalog induk satu sampai lima ditemukan bahwa naskah Taj As Salatin berada diantaranya pada [[Perpustakaan Nasional Republik Indonesia|Perpustakaan Nasional]] ([[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]), [[Museum Sonobudoyo|Musium Sonobudoyo]] ([[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogjakarta]]) dan [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Perpustakaan Keraton Yogjakarta]]. Data tersebut masih bersifat [[dinamis]] karena masih banyak [[naskah]] yang belum teridentifikasi secara pasti [[teks]] apa yang dimiliki. Selain berlokasi di [[Indonesia]] beberapa naskahTaj As Salatin juga terdata berada pada koleksi [[Universitas Leiden|perpustakaan Universitas Leiden Belanda]], [[British Library|Perpustakaan Inggris]] dan tersebar juga di [[Jerman Barat]].<ref name=":1" />


== Isi teks ==
== Isi teks ==
Secara utuh [[naskah]] Taj As Salatin akan memuat setidaknya 24 bab yang disebut fasal pada naskah. 25 Fasal tersebut akan dituliskan dengan sesuai dengan apa yang ada pada [[naskah]] Taj As Salatin. Pengambilan fasal ini berdasarkan buku Taj As Salatin yang telah [[Alih aksara|ditransliterasi]] Khalid Hussain berdasarkan [[naskah]] yang ada di [[Universitas Leiden|Perpustakaan Universitas Leiden Belanda]]. adapun ke 25 fasal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:<ref>{{Cite book|last=Hussain|first=Khalid|date=1964|title=Taj Us-Salatin|location=Kuala Lumpur|publisher=Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia|url-status=live}}</ref>

# Peri manusia mengenal diri-nya supaya mengetahui ia mulai-nya itu daripada apa dan ada-nya itu betapa.
# Per mengenal Tuhan yang ia menjadikan alam dan Adam dan lain daripada itu.
# Dunia itu apa dan dalam ia kehidupan manusia bertapa.
# Peri kesudahan segala manusia yang napas akhir namanya pada ketika maut
# Peri pangkat kerajaan dan hukumah Sultan dan sabagainya itu
# Peri dan perbuatan adil itu.
# Peri pekerti segala raja yang adil dan cheritera segala raja yang mengerjakan pekerjaan itu dengan sebenarnya.
# Peri segala raja yang kafir dan adil.
# Peri zalim itu dan perbuatan saklian yang zalim itu.
# Peri keadaan segala menteri dan cherita kemuliaan pangkat itu.
# Peri pekerjaan segala penyurat itu.
# Peri pekerjaan segala penyuroh itu.
# Peri segala pegawai raja itu.
# Peri memeliharakan anak-anak itu.
# Peri hemat dan benar itu.
# Peri budi dan yang berbudi itu.
# Pada menyatakan segala sharat kerajaan itu.
# Peri ilmu kiafah dan firasah itu.
# Tanda kiafah dan firasah itu.
# Peri segala ra'ayat dengan raja dalam kerajaan itu.
# Peri segala ra'ayat yang kafir dengan raja Islam itu.
# Peri skhawat dan ikhsan itu.
# Peri wafa' dan 'ahd itu.
# Kesudahan kitab yang maha mulia ini.
Berdasarkan penjabaran diatas dapat terlihat redaksional bahasa yang berbeda dengan bahasa Melayu sekarang atau bahkan bahasa Indonesia, tapi isi teks yang ada tentu masih sangat relevan dengan kehidupan masa moderen kini.

== Referensi ==
<references />
<references />

[[Kategori:Sastra Aceh]]
[[Kategori:Sastra Aceh]]
[[Kategori:Manuskrip Aceh]]
[[Kategori:Manuskrip Aceh]]

Revisi terkini sejak 23 Januari 2023 06.56


Potret masyarakt Aceh pada tahun 1800an

Taj as Salatin merupakan manuskrip hasil cipta dari kebudayaan Melayu khususnya pada kesultaan Aceh. Manuskrip ini sering disebut juga sebagai cermin didaktis bagi raja, nama lain tersebut tercipta karena isi dari Taj as Salatin yang menghimpun berbagai informasi yang dibutuhkan dalam pemerintahan raja yang ada pada masanya. Taj as Salatin adalah karya yang ditulis oleh Bukhari al-Jauhari (atau al johori) pada tahun 1603 sama seperti beberapa manuskrip lain seperti syair Sufi Bahr an-Nisa (Syair Laut perempuan). Karya ini dimaksudkan sebagai persembahan untuk sultan Aceh yang bertahta pada tahun 1589-1604 yaitu Alauddin Riayat Syah yang dikenal sebagai seorang raja yang memiliki ketertarikan khusus pada ilmu-ilmu tasawuf.[1]

Kitab Taj as Salatin dirancang khusus untuk membicarakan masalah struktur politik dan kenegaraan, khususnya mengenai kerajaan-kerajaan Islam. Karena pada zaman tersebut belum banyak pembahasan mengenai politik secara lengkap yang membuat pengarang menciptakan kitab Taj as Salatin.[2]

Pengarang[sunting | sunting sumber]

Bukhari al-Jauhari adalah seorang pengarang yang hidup pada zaman pemerintahan Sultan Aceh Alauddin Ri'ayat Syah Sayid al-Mukammil, yang dikenal dengan gelar Syah Alam. Bukhari mendapatkan banyak pujian dari para peneliti naskah, seperti oleh Valentijn (pada Oud en Nleuw Oost-Indien), Werndly (Boekzaal), dan Roorda Van Eysinga yang menerbitkan Taj As Salatin pada bahasa Belanda kompak mengatakan bahwa Bukhari memiliki gaya bahasa yang sangat indah dan baik bahkan yang terbaik untuk mempelajari bahasa Melayu.[3]

Bukhari berabisi untuk menjadikan kitab ini sebagai pedoman dalam menata masyarakat adil dan makmur berdasarkan tuntunan dan ajaran Islam. Penilaian Bukhari tersebut berdasarkan kitab Melayu sejenis yang ditulis pada zaman itu belum ada yang menandingi kelengkapan uraiannya mengenai topik atas politik kerajaan. Misalnya kitab Bustan al-Salatin karya Nuruddin al-Raniri yang membicarakan topik politik pemerintahaan kerajaan hanya pada empat bab. Sementara bab lainnya membicarakan masalah yang agak jauh dari topik tersebut.[4]

Taj as Salatin adalah karya pertama dan terakhir Bukhari. Tidak terdapat penelitian yang menjabarkan karya yang dihasilkan Bukhari selainTaj As Salatin. Roorda mengatakan bahwa Bukhari pada pembuatan Taj As Salatin mengikuti struktur dari naskah Parsi. Selain itu Hooykas (pada Over Maleise Literature) memiliki tanggapan yang lain mengenai Bukhari, pada bukunya ia mengatakan bahwa Bukhari adalah pengarang yang terpengaruh banyak asepk kebudayaan. Hal tersebut terlihat dari judul Taj As Salatin yang berjudul Arab, berisi Parsi Islam, dengan bahasa Melayu dan diciptakan di Aceh.[3] Bukhari juga mengakui bahwa telah mengutip beberapa kitab yang populer saat itu. Kitab-Kitab tersebut beberapa diantaranya adalah:

  • Adab al-Aulad.
  • Adab al-Muluk.
  • Adab al-Rasul.
  • Adab al-Salatin.
  • Adab Al-Umara.
  • Adab al-Wizara'i.
  • Adbar al-Salatin.
  • Ahduna ma'a' Umar.
  • Ihkam al-Din.
  • Ahkam al-Hukkam.
  • Ahlafu al-Mursalin.
  • Ahlu al-Ilmi.
  • Akhbar al-Muluki.
  • Akhlaf al-Muhsinin.
  • Akhlaq al-Salatin.
  • Akhlaq al-Mukhlisin.
  • Aqa'id.
  • Fada'il al-Salatina.
  • Fada'ilul Katib.
  • Fadail al-Muluk.
  • Hikmat.
  • 'Iqab.
  • Kitab al-Insan.
  • Mafaid al-Muluk.
  • Ma'rifat al-Nasi.
  • Minhaju Al-Salatin.
  • Mir'at al-'Adli.
  • Mi'raj Al-Muslimina.
  • Najat al-Muluk.
  • Nasaih al-Muluk.
  • Qisas al-Anbiya'.
  • Sairu al-Muluk.
  • Sifat al'Aqli wa al-'/qil.
  • Sifat al-Hukamai.
  • Sifat al-Muluk.
  • Sifat al-Mursalin.
  • Sifat al-Salatin.
  • Sifat al-'Uqala.
  • Sifat al-Wuzara'i.
  • Siyar al-Muluk.
  • Syarah 'Aqa'id.
  • Tanbih al-Ghafilin.
  • Tarikh al-Imami.
  • Tarikh.
  • Tasyrikh.
  • Tuhfat al-Wuzara'i.
  • Zainat al-Muluki.
  • Zakhjir al-Muluk.[2]

Deskripsi Naskah[sunting | sunting sumber]

Taj As Salatin merupakan naskah dengan banyak sekali variasi. Tercatat berdasarkan inventaris yang telah dilakukan dapat didata bahwa Taj As Salatin memiliki setidaknya 100 variasi naskah yang terletak di dunia. Isi dari teks Taj As Salatin adalah mengenai falsafah hidup khususnya mengenai pemerintahan, keuangan, klasifikasi raja, dan ilmu-ilmu lain yang berguna untuk raja. Awalnya naskah Taj as Salatin beraksara Jawi dengan bahasa Melayu. Tapi ditemukan juga variasi lain yang menggunakan aksara Jawa dengan bahasa Jawa baru dengan berbagai dialek yang ada. Kondisi naskah yang terdata pada katalog terlihat banyak sekali naskah yang sudah rusak ataupun hilang, tersisa beberapa saja naskah yang ada di Indonesia yang dapat diakses.[5] Ilustrasi ataupun iluminasi jarang ditemukan pada naskah Taj As Salatin, kebanyakan hanya berisi teks. Naskah yang telah terdata pada katalog masih dalam tinjauan, hal tersebut dikarenakan naskah Taj As Salatin adalah salah satu naskah yang memiliki dampak besar yang menyebabkan muncul berbagai gubahan atau bahkan kutipan dari teks Taj As Salatin dengan judul yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Tinjauan terhadap naskah Taj As Salatin masih terus berkembang sampai artikel ini dibuat.

Lokasi Naskah[sunting | sunting sumber]

Taj as Salatin merupakan karya yang sangat terkenal bahkan menjadi salah satu harta karun kebudayaan Melayu. Salinan yang begitu banyak dapat membuktikan bahwa Taj as Salatin menjadi teks yang memiliki pengaruh besar di Nusantara. Hal tersebut dapat dilihat dari munculnya berbagai variasi yang bahkan digubah juga kedalam bahasa lain seperti Jawa pada Serat Tajusalatin. Kepentingan suatu teks dari kebudayaan lain masuk kedalam suatu budaya tentu menunjukan bahwa meskipun berasal dari ideologi yang berbeda, teks Taj As Salatin penuh akan pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu pembacanya.[2]

Dari studi katalog yang dilakukan pada Katalog induk satu sampai lima ditemukan bahwa naskah Taj As Salatin berada diantaranya pada Perpustakaan Nasional (Jakarta), Musium Sonobudoyo (Yogjakarta) dan Perpustakaan Keraton Yogjakarta. Data tersebut masih bersifat dinamis karena masih banyak naskah yang belum teridentifikasi secara pasti teks apa yang dimiliki. Selain berlokasi di Indonesia beberapa naskahTaj As Salatin juga terdata berada pada koleksi perpustakaan Universitas Leiden Belanda, Perpustakaan Inggris dan tersebar juga di Jerman Barat.[5]

Isi teks[sunting | sunting sumber]

Secara utuh naskah Taj As Salatin akan memuat setidaknya 24 bab yang disebut fasal pada naskah. 25 Fasal tersebut akan dituliskan dengan sesuai dengan apa yang ada pada naskah Taj As Salatin. Pengambilan fasal ini berdasarkan buku Taj As Salatin yang telah ditransliterasi Khalid Hussain berdasarkan naskah yang ada di Perpustakaan Universitas Leiden Belanda. adapun ke 25 fasal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:[6]

  1. Peri manusia mengenal diri-nya supaya mengetahui ia mulai-nya itu daripada apa dan ada-nya itu betapa.
  2. Per mengenal Tuhan yang ia menjadikan alam dan Adam dan lain daripada itu.
  3. Dunia itu apa dan dalam ia kehidupan manusia bertapa.
  4. Peri kesudahan segala manusia yang napas akhir namanya pada ketika maut
  5. Peri pangkat kerajaan dan hukumah Sultan dan sabagainya itu
  6. Peri dan perbuatan adil itu.
  7. Peri pekerti segala raja yang adil dan cheritera segala raja yang mengerjakan pekerjaan itu dengan sebenarnya.
  8. Peri segala raja yang kafir dan adil.
  9. Peri zalim itu dan perbuatan saklian yang zalim itu.
  10. Peri keadaan segala menteri dan cherita kemuliaan pangkat itu.
  11. Peri pekerjaan segala penyurat itu.
  12. Peri pekerjaan segala penyuroh itu.
  13. Peri segala pegawai raja itu.
  14. Peri memeliharakan anak-anak itu.
  15. Peri hemat dan benar itu.
  16. Peri budi dan yang berbudi itu.
  17. Pada menyatakan segala sharat kerajaan itu.
  18. Peri ilmu kiafah dan firasah itu.
  19. Tanda kiafah dan firasah itu.
  20. Peri segala ra'ayat dengan raja dalam kerajaan itu.
  21. Peri segala ra'ayat yang kafir dengan raja Islam itu.
  22. Peri skhawat dan ikhsan itu.
  23. Peri wafa' dan 'ahd itu.
  24. Kesudahan kitab yang maha mulia ini.

Berdasarkan penjabaran diatas dapat terlihat redaksional bahasa yang berbeda dengan bahasa Melayu sekarang atau bahkan bahasa Indonesia, tapi isi teks yang ada tentu masih sangat relevan dengan kehidupan masa moderen kini.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Braginsky, V.I. (1998). Yang Indah, Berfaedah dan Kamal: Sejarah Sastra Melayu Dalam ABad 7-19. Jakarta: INIS. hlm. 322. ISBN 9798116577. 
  2. ^ a b c Daulay, Saleh (2020). Filsafat Politik Melayu: Kajian Filologis dan Refleksi Filosofis Terhadap Kitab Taj al-Salatin karya Bukhari Al-Jauhari. Yogyakarta: litera. ISBN 97862378640907 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 
  3. ^ a b Iskandar, Teuku (1996). Kesusasteraan Klasik Melayu Sepanjang Abad. Jakarta. ISBN 98399075 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 
  4. ^ Fang, Liaw Yock (1993). Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik 2. Jakarta: Airlangga. 
  5. ^ a b Behrend, T.E. (1998). Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 4. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. ISBN 9794613045. 
  6. ^ Hussain, Khalid (1964). Taj Us-Salatin. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia.