Tambang Grasberg
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Agustus 2023) |
Tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia. Tambang ini terletak di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Indonesia, dekat latitude -4,053 dan longitude 137,116.
Tambang ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia, terdiri dari Freeport-McMoRan yang berbasis di AS (48,74%) serta Pemerintah Indonesia (51,23%). Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar 3 miliar dolar AS. Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas. Pada 2006 produksinya adalah 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971 gram perak.[1]
Geologis Belanda Jean-Jacquez Dozy mengunjungi Indonesia pada 1936 untuk menskala glasier Pegunungan Jayawijaya di provinsi Irian Jaya di Papua Barat. Dia membuat catatan di atas batu hitam yang aneh dengan warna kehijauan. Pada 1939, dia mengisi catatan tentang Ertsberg (bahasa Belanda untuk "gunung ore"). Namun, peristiwa Perang Dunia II menyebabkan laporan tersebut tidak diperhatikan. Dua puluh tahun kemudian, geologis Forbes Wilson, bekerja untuk perusahaan pertambangan Freeport, membaca laporan tersebut. Dia dalam tugas mencari cadangan nikel, tetapi kemudian melupakan hal tersebut setelah dia membaca laporan tersebut. Dia berhenti merokok dan melatih badannya untuk menyiapkan perjalanan untuk memeriksa Ertsberg. Ekspedisi yang dipimpin oleh Forbes Wilson dan Del Flint, menemukan deposit tembaga yang besar di Ertsberg pada 1960.
Penghasilan tembaga Grasberg meningkat dari 515.400 ton pada 2004 menjadi 793.000 ton pada 2005. Produksi emas meningkat dari 1,58 juta ons menjadi 3,55 juta ons.
Heat Road
[sunting | sunting sumber]Heat Road (Heavy Equipment Access Trails) atau sering disebut dengan Ilyas Road adalah akses jalan yang menghubungkan tambang terbuka Grasberg dengan area pengolahan bijih. Heat road merupakan salah satu jalan dengan medan tersulit di dunia yang pembuatan diarsiteki oleh putra asli Indonesia, Ilyas Hamid. Jalan ini dibangun dalam waktu 22 bulan (Oktober 1990 hingga Juli 1992) dan diresmikan pada tanggal 25 Mei 2014.
Heat Road terletak mencapai ketinggian lebih dari 4000 m di atas permukaan laut. Terdapat jalan besar dan lebar yang bisa dilalui dua truk raksasa secara beriringan. Heat road yang diprakarsai oleh Ilyas Hamid ini merupakan sumbangan tunggal terbesar kepada pengembangan Grasberg. Peresmian Heat Road dilakukan pada kegiatan Perayaan 25 Tahun Tambang Terbuka Grasberg. Penambahan nama Ilyas Road pada Heat Road menjadi bentuk apresiasi atas karya Ilyas Hamid dalam kontribusinya untuk PT Freeport Indonesia. Selaras dengan tema Perayaan 25 Tahun Grasberg “Mahakarya tanah Papua untuk bangsa” maka Heat Road ini adalah mahakarya Ilyas Hamid untuk Grasberg.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Mine history Diarsipkan 2007-01-09 di Wayback Machine.
- Mine diagram Diarsipkan 2007-01-09 di Wayback Machine.
- Freeport against the natives and the environment Diarsipkan 2006-03-06 di Wayback Machine.
- Freeport named one of 10 worst companies of 1996
- Mine's satellite image Diarsipkan 2008-10-12 di Wayback Machine.
- Lengthy NY Times report on the mine, December 27, 2005
- Operations resume at Freeport mine after protest The Standard
- Laporan Dampak Operasi PT. Freeport-Rio Tinto, Publikasi WALHI 2006 Diarsipkan 2012-01-15 di Wayback Machine.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Mining Technology - Grasberg Open Pit - Specifications". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-04-23. Diakses tanggal 2009-12-21.