Tari Adar
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Tari Adar adalah tari pergaulan di Bali sejenis dengan tari Joged Bumbung. Apabila dilihat dari sifat-sifat pementasannya, dapat diperkirakan bahwa Tari Adar merupakan bentuk mula dari Joged Bumbung dan perkembangan dari Joged Leko atau Joged Legong. Tarian ini hanya terdapat di daerah Tabanan, antara lain di desa Gebug, Selingsing, Kerambitan, dan Kediri yang biasanya dijadikan pertunjukkan setelah musim panen. Tarian ini sering sekali dipentaskan bersama-sama dengan Joged Leko.[1]
Tarian ini dipertunjukkan pada sebuah tempat yang berbentuk segi empat panjang di mana penarinya duduk di belakang gambelan dan menutupi mukanya dengan kepet (kipas tari) kemudian serentak menyanyi dan disusul dengan menari secara bergantian. Sebelum menari, penari-penari itu merupakan pedagang-pedagang kecil yang menjual makanan dan minuman seperti kacang, pisang, sirih, arak, berem dan sebagainya di sekitar tempat pertunjukkan.[1]
Yang menarik dalam pertunjukkan ini adalah nyanyian yang membawakan lagu-lagu rakyat. Selain sebagai hiburan, pertunjukkan ini juga bertujuan untuk mengumpulkan dana, karena para pengibing (penari laki-laki) yang mengajak penari untuk menari, membayar sesuai dengan kemampuan masing-masing. Tentu saja pengibing yang membayar paling banyaklah yang mendapat kesempatan pertama menari dan mengajak penari itu pergi. Penari mengenakan busana yang sangat sederhana terdiri dari kain songket (tenunan Bali), kebaya, selendang, dan hiasan kepala serupa dengan gelungan (tutup kepala) Janger.[1]