Lompat ke isi

Timbal(II) asetat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Timbal(II) asetat
Nama
Nama IUPAC
Timbal(II) etanoat
Nama IUPAC (sistematis)
Timbal(II) etanoat
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEMBL
ChemSpider
Nomor EC
MeSH timbal+asetat
Nomor RTECS {{{value}}}
  • InChI=1S/2C2H4O2.Pb/c2*1-2(3)4;/h2*1H3,(H,3,4);/q;;+2/p-2 N
    Key: GUWSLQUAAYEZAF-UHFFFAOYSA-L N
  • CC(=O)[O-].CC(=O)[O-].[Pb+2]
Sifat
Pb(C2H3O2)2
Massa molar 325.29 g/mol (anhydrous)
379.33g/mol (trihydrate)
Penampilan Bubuk putih atau tidak berwarna, kristal berkilau
Bau Agak seperti cuka
Densitas 3.25 g/cm3 (20 °C, anhidrat)
2.55 g/cm3 (trihidrat)
1.69 g/cm3 (dekahidrat)[1]
Titik lebur 280 °C (536 °F; 553 K) (anhidrat)
75 °C (167 °F; 348 K)
(trihidrat) berdekomposisi[4] pada suhu ≥ 200 °C
22 °C (72 °F; 295 K)
(decahydrate)[1]
Titik didih Berdekomposisi
Anhidrat:
19.8 g/100 mL (0 °C)
44.31 g/100 mL (20 °C)
69.5 g/100 mL (30 °C)[2]
218.3 g/100 mL (50 °C)[1]
Kelarutan Anhidrat dan trihidrat dapat larut dalam alkohol, gliserol[2]
Kelarutan dalam Metanol Anhidrat:[2]
102.75 g/100 g (66.1 °C)
Trihidrat:[3]
74.75 g/100 g (15 °C)
214.95 g/100 g (66.1 °C)
Kelarutan dalam Gliserol Anhidrat:[2]
20 g/100 g (15 °C)
Trihidrat:[3]
143 g/100 g (20 °C)
−89.1·10−6 cm3/mol
Indeks bias (nD) 1.567 (trihidrat)[1]
Struktur
Monoklinik (anhidrat, trihidrat)
Rombik (dekahidrat)
Termokimia
Entalpi pembentukan standarfHo) −960.9 kJ/mol (anhidrat)[2]
−1848.6 kJ/mol (trihidrat)[3]
Bahaya
Bahaya utama Neurotoksik, kemungkinan karsinogen
Piktogram GHS GHS03: OksidatorGHS07: Tanda Seru[4]
Keterangan bahaya GHS {{{value}}}
H360, H373, H410[4]
P201, P273, P308+313, P501[4]
Titik nyala Tidak mudah terbakar
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC):
400 mg/kg (tikus, lewat mulut)[1]
300 mg/kg (anjing, lewat mulut)[5]
Senyawa terkait
Kation lainnya
Timbal(IV) asetat
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Timbal(II) asetat (Pb(CH3COO)2), juga dikenal dengan nama timbal asetat dan timbal diasetat, adalah senyawa kimia kristalin putih dengan rasa manis. Senyawa ini dibuat dari reaksi timbal(II) oksida dengan asam asetat. Seperti senyawa timbal lainnya, senyawa ini merupakan senyawa yang beracun. Senyawa ini dapat larut di dalam air dan gliserin. Jika bereaksi dengan air, senyawa ini akan membentuk trihidrat Pb(CH3COO)2·3H2O, yaitu senyawa kristalin monoklinik berkilauan yang tidak berwarna atau berwarna putih.

Senyawa ini digunakan sebagai reagen untuk membuat senyawa timbal lainnya dan sebagai pewarna rambut.[6] Senyawa ini juga pernah digunakan sebagai pemanis, tetapi kini sudah tidak lagi digunakan karena senyawa ini beracun. Kimiawan modern dapat mendeteksi keberadaan senyawa ini dengan mudah, sehingga penggunaan timbal(II) asetat secara ilegal telah hampir sepenuhnya diberantas setelah senyawa tersebut dilarang penggunaannya sebagai pemanis.[7]

Pembuatan

[sunting | sunting sumber]

Timbal asetat dapat dibuat dengan merebus timbal di dalam asam asetat dan hidrogen peroksida. Timbal karbonat atau timbal oksida juga dapat digunakan.

Pb(s) + H2O2(aq) + 2 H+(aq) → Pb2+(aq) + 2 H2O(l)
Pb2+(aq) + 2 CH3COO(aq) → Pb(CH3COO)2(aq)

Timbal(II) asetat juga dapat dibuat dari reaksi tembaga asetat dengan logam timbal:

Cu(CH3COO)2 + Pb → Cu + Pb(CH3COO)2

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e Pradyot, Patnaik (2003). Handbook of Inorganic Chemicals. The McGraw-Hill Companies, Inc. ISBN 0-07-049439-8. 
  2. ^ a b c d e http://chemister.ru/Database/properties-en.php?dbid=1&id=1990
  3. ^ a b c http://chemister.ru/Database/properties-en.php?dbid=1&id=1762
  4. ^ a b c d Sigma-Aldrich Co., Lead(II) acetate trihydrate. Diakses tanggal 2014-06-08.
  5. ^ "Lead compounds (as Pb)". Immediately Dangerous to Life and Health. National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH). 
  6. ^ http://www.fda.gov/Cosmetics/ProductsIngredients/Products/ucm143075.htm
  7. ^ Stoeppler, M. (1992), Hazardous Metals in the Environment, Techniques and Instrumentation in Analytical Chemistry, 12, Elsevier, hlm. 60, ISBN 9780080875606, From the results achieved so far it is obvious that the purity law for lead in wines in the last two centuries was frequently ignored. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]