Umbu Landu Paranggi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Angayubagia (bicara | kontrib)
Menolak 5 perubahan teks terakhir (oleh 124.153.33.41, HsfBot, Zineda dan 115.178.236.215) dan mengembalikan revisi 12005307 oleh Kenrick95Bot: iklan
Tag: Pengembalian manual
Baris 1: Baris 1:
'''Umbu Landu Paranggi''' ({{lahirmati|[[Kananggar, Paberiwai, Sumba Timur]]|10|8|1943}}) adalah [[seniman]] berkebangsaan [[Indonesia]] yang sering disebut sebagai tokoh misterius dalam dunia sastra Indonesia sejak [[1960]]-an. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa [[esai]] dan [[puisi]] yang dipublikasikan di berbagai [[media massa]]. Umbu merupakan penyair sekaligus guru bagi para penyair muda pada zamannya, antara lain [http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.com/2016/09/10-contoh-puisi-emha-ainun-nadjib.html Emha Ainun Nadjib], [[Eko Tunas]], [[Linus Suryadi AG]], dan lain-lain.<ref>[http://www.caknun.com/2012/presiden-malioboro/ Cak Nun: Umbu presiden Malioboro]</ref><ref>[http://www.caknun.com/2013/perpustakaan-dan-sadar-dokumentasi/ Perpustakaan dan sadar dokumentasi]</ref><ref>[http://www.caknun.com/2013/peringatan-45-tahun-persada-studi-klub-di-rumah-budaya-ean/ Peringatan 45 tahun Persada Studi Klub di rumah budaya EAN]</ref><ref>[http://www.caknun.com/2014/milad-nm-ke-3-dan-relaunching-majalah-sabana/ Milad NM ke-3 dan relaunching majalah Sabana]</ref>
'''Umbu Landu Paranggi''' ({{lahirmati|[[Kananggar, Paberiwai, Sumba Timur]]|10|8|1943}}) adalah [[seniman]] berkebangsaan [[Indonesia]] yang sering disebut sebagai tokoh misterius dalam dunia sastra Indonesia sejak [[1960]]-an. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa [[esai]] dan [[puisi]] yang dipublikasikan di berbagai [[media massa]]. Umbu merupakan penyair sekaligus guru bagi para penyair muda pada zamannya, antara lain [[Emha Ainun Nadjib]], [[Eko Tunas]], [[Linus Suryadi AG]], dan lain-lain.<ref>[http://www.caknun.com/2012/presiden-malioboro/ Cak Nun: Umbu presiden Malioboro]</ref><ref>[http://www.caknun.com/2013/perpustakaan-dan-sadar-dokumentasi/ Perpustakaan dan sadar dokumentasi]</ref><ref>[http://www.caknun.com/2013/peringatan-45-tahun-persada-studi-klub-di-rumah-budaya-ean/ Peringatan 45 tahun Persada Studi Klub di rumah budaya EAN]</ref><ref>[http://www.caknun.com/2014/milad-nm-ke-3-dan-relaunching-majalah-sabana/ Milad NM ke-3 dan relaunching majalah Sabana]</ref>


== Latar belakang ==
== Latar belakang ==
Pada tahun [[1970]]-an Umbu membentuk Persada Studi Klub (PSK), sebuah komunitas [[penyair]], [[sastrawan]], [[seniman]] yang berpusat di [[Malioboro]] [[Yogyakarta]]. PSK, di kemudian hari dikenal sebagai salah satu komunitas sastra yang sangat mempengaruhi perjalanan sastrawan-sastrawan besar di [[Indonesia]]. Walaupun dikenal sebagai "Presiden Malioboro", ia sendiri seperti menjauh dari popularitas dan sorotan publik. Ia sering menggelandang sambil membawa kantung plastik berisi kertas-kertas, yang tidak lain adalah naskah-naskah puisi koleksinya. Orang-orang menyebutnya "pohon rindang" yang menaungi bahkan telah membuahkan banyak sastrawan kelas atas, tetapi ia sendiri menyebut dirinya sebagai "pupuk" saja. Umbu pernah dipercaya mengasuh rubrik puisi dan sastra di ''Mingguan Pelopor Yogya.'' Pada tahun 1979 ia pindah ke Bali, mengasuh rubrik Apresiasi di [[Bali Post]], hingga saat ini. Dan sebagaimana di Yogya, di Bali pun Umbu membidani kelahiran sastrawan-sastrawan yang kini banyak dikenal di kancah nasional maupun internasional.
Pada tahun [[1970]]-an Umbu membentuk Persada Studi Klub (PSK), sebuah komunitas [[penyair]], [[sastrawan]], [[seniman]] yang berpusat di [[Malioboro]] [[Yogyakarta]]. PSK, di kemudian hari dikenal sebagai salah satu komunitas sastra yang sangat mempengaruhi perjalanan sastrawan-sastrawan besar di [[Indonesia]]. Walaupun dikenal sebagai "Presiden Malioboro", ia sendiri seperti menjauh dari popularitas dan sorotan publik. Ia sering menggelandang sambil membawa kantung plastik berisi kertas-kertas, yang tidak lain adalah naskah-naskah puisi koleksinya. Orang-orang menyebutnya "pohon rindang" yang menaungi bahkan telah membuahkan banyak sastrawan kelas atas, tetapi ia sendiri menyebut dirinya sebagai "pupuk" saja. Umbu pernah dipercaya mengasuh rubrik puisi dan sastra di ''Mingguan Pelopor Yogya.'' Hari tuanya dihabiskan tinggal di [[Bali]], sembari mengasuh rubrik Apresiasi di [[Bali Post]].


== Kutipan ==
== Kutipan ==


* Kamu boleh mengidolakan seseorang, tetapi jadilah dirimu sendiri".
* Kamu boleh mengidolakan seseorang, tetapi jadilah dirimu sendiri".

* Cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali bertahan karena sajak pun sanggup merangkum duka gelisah kehidupan".


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 14: Baris 12:
{{reflist}}
{{reflist}}
{{lifetime|1943||Paranggi, Umbu Landu}}
{{lifetime|1943||Paranggi, Umbu Landu}}
{{indo-bio-stub}}


[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
Baris 21: Baris 18:
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]


{{indo-bio-stub}}

Revisi per 14 November 2020 01.01

Umbu Landu Paranggi (lahir 10 Agustus 1943) adalah seniman berkebangsaan Indonesia yang sering disebut sebagai tokoh misterius dalam dunia sastra Indonesia sejak 1960-an. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa esai dan puisi yang dipublikasikan di berbagai media massa. Umbu merupakan penyair sekaligus guru bagi para penyair muda pada zamannya, antara lain Emha Ainun Nadjib, Eko Tunas, Linus Suryadi AG, dan lain-lain.[1][2][3][4]

Latar belakang

Pada tahun 1970-an Umbu membentuk Persada Studi Klub (PSK), sebuah komunitas penyair, sastrawan, seniman yang berpusat di Malioboro Yogyakarta. PSK, di kemudian hari dikenal sebagai salah satu komunitas sastra yang sangat mempengaruhi perjalanan sastrawan-sastrawan besar di Indonesia. Walaupun dikenal sebagai "Presiden Malioboro", ia sendiri seperti menjauh dari popularitas dan sorotan publik. Ia sering menggelandang sambil membawa kantung plastik berisi kertas-kertas, yang tidak lain adalah naskah-naskah puisi koleksinya. Orang-orang menyebutnya "pohon rindang" yang menaungi bahkan telah membuahkan banyak sastrawan kelas atas, tetapi ia sendiri menyebut dirinya sebagai "pupuk" saja. Umbu pernah dipercaya mengasuh rubrik puisi dan sastra di Mingguan Pelopor Yogya. Hari tuanya dihabiskan tinggal di Bali, sembari mengasuh rubrik Apresiasi di Bali Post.

Kutipan

  • Kamu boleh mengidolakan seseorang, tetapi jadilah dirimu sendiri".

Referensi