Umbu Landu Paranggi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan penulisan dan ejaan.
Baris 19: Baris 19:
'''Umbu Wulang Landu Paranggi''' ({{lahirmati|[[Kananggar, Paberiwai, Sumba Timur|Sumba Timur]]|10|8|1943|[[Sanur, Denpasar Selatan, Denpasar|Sanur, Bali]]|6|4|2021}}) adalah [[seniman]] [[Indonesia]] berasal dari Sumba yang sering disebut sebagai tokoh misterius dalam dunia sastra Indonesia sejak [[1960]]-an. Melalui komunitas Persada Studi Klub di [[Jalan Malioboro|Malioboro]], Umbu menjalankan peran sebagai mentor sekaligus guru yang membimbing kelompok penyair dan seniman muda tahun 1970-an di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], seperti [[Emha Ainun Nadjib]], [[Eko Tunas]], [[Korrie Layun Rampan|Korie Layun Rampan]], [[Linus Suryadi AG]], dan [[Ebiet G. Ade]].<ref>{{Cite web|date=2012-12-17|title=Presiden Malioboro • CakNun.com|url=https://www.caknun.com/2012/presiden-malioboro/|website=CakNun.com|language=id-ID|access-date=2020-11-14}}</ref><ref>{{Cite web|date=2013-04-07|title=Perpustakaan dan Sadar Dokumentasi • CakNun.com|url=https://www.caknun.com/2013/perpustakaan-dan-sadar-dokumentasi/|website=CakNun.com|language=id-ID|access-date=2020-11-14}}</ref><ref>{{Cite web|date=2013-03-14|title=Peringatan 45 Tahun Persada Studi Klub • CakNun.com|url=https://www.caknun.com/2013/peringatan-45-tahun-persada-studi-klub-di-rumah-budaya-ean/|website=CakNun.com|language=id-ID|access-date=2020-11-14}}</ref><ref>{{Cite web|date=2014-08-04|title=Milad NM ke-3 dan Relaunching Majalah Sabana • CakNun.com|url=https://www.caknun.com/2014/milad-nm-ke-3-dan-relaunching-majalah-sabana/|website=CakNun.com|language=id-ID|access-date=2020-11-14}}</ref>
'''Umbu Wulang Landu Paranggi''' ({{lahirmati|[[Kananggar, Paberiwai, Sumba Timur|Sumba Timur]]|10|8|1943|[[Sanur, Denpasar Selatan, Denpasar|Sanur, Bali]]|6|4|2021}}) adalah [[seniman]] [[Indonesia]] berasal dari Sumba yang sering disebut sebagai tokoh misterius dalam dunia sastra Indonesia sejak [[1960]]-an. Melalui komunitas Persada Studi Klub di [[Jalan Malioboro|Malioboro]], Umbu menjalankan peran sebagai mentor sekaligus guru yang membimbing kelompok penyair dan seniman muda tahun 1970-an di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], seperti [[Emha Ainun Nadjib]], [[Eko Tunas]], [[Korrie Layun Rampan|Korie Layun Rampan]], [[Linus Suryadi AG]], dan [[Ebiet G. Ade]].<ref>{{Cite web|date=2012-12-17|title=Presiden Malioboro • CakNun.com|url=https://www.caknun.com/2012/presiden-malioboro/|website=CakNun.com|language=id-ID|access-date=2020-11-14}}</ref><ref>{{Cite web|date=2013-04-07|title=Perpustakaan dan Sadar Dokumentasi • CakNun.com|url=https://www.caknun.com/2013/perpustakaan-dan-sadar-dokumentasi/|website=CakNun.com|language=id-ID|access-date=2020-11-14}}</ref><ref>{{Cite web|date=2013-03-14|title=Peringatan 45 Tahun Persada Studi Klub • CakNun.com|url=https://www.caknun.com/2013/peringatan-45-tahun-persada-studi-klub-di-rumah-budaya-ean/|website=CakNun.com|language=id-ID|access-date=2020-11-14}}</ref><ref>{{Cite web|date=2014-08-04|title=Milad NM ke-3 dan Relaunching Majalah Sabana • CakNun.com|url=https://www.caknun.com/2014/milad-nm-ke-3-dan-relaunching-majalah-sabana/|website=CakNun.com|language=id-ID|access-date=2020-11-14}}</ref>


Hari tuanya dihabiskan tinggal di [[Bali]] untuk mengasuh rubrik ''Apresiasi'' di [[Bali Post]] dan membimbing generasi muda penulis seperti [[Wayan Jengki Sunarta]], [[Warih Wisatsana]], [[Putu Fajar Arcana]], [[Cokorda Sawitri]], [[Oka Rusmini]], dan lain-lain. Sembari membina komunitas Jatijagat Kampung Puisi (JKP) di Bali, Umbu masih membantu komunitas Rumahlebah Yogyakarta melahirkan jurnal antologi ''Ruang Puisi'' dengan duduk di dewan redaksi bersama [[Raudal Tanjung Banua]], [[Frans Nadjira]], dan Nur Wahida Idris.
Hari tuanya dihabiskan tinggal di [[Bali]] untuk mengasuh rubrik ''Apresiasi'' di [[Bali Post]] dan membimbing generasi muda penulis seperti [[Wayan Jengki Sunarta]], [[Warih Wisatsana]], [[Putu Fajar Arcana]], [[Cokorda Sawitri]], [[Oka Rusmini]], dan lain-lain. Sembari membina komunitas [[Jatijagat Kampung Puisi (JKP-109)|Jatijagat Kampung Puisi (JKP)]] di Bali, Umbu masih membantu komunitas Rumahlebah Yogyakarta melahirkan jurnal antologi ''Ruang Puisi'' dengan duduk di dewan redaksi bersama [[Raudal Tanjung Banua]], [[Frans Nadjira]], dan Nur Wahida Idris.


Umbu meninggal di [[Sanur, Denpasar Selatan, Denpasar|Sanur]], Bali, akibat COVID-19 pada 6 April 2021.<ref>[https://news.detik.com/berita/d-5521715/penyair-umbu-landu-paranggi-meninggal-akibat-covid-19-sempat-dirawat-di-icu Penyair Umbu Landu Paranggi Meninggal Akibat COVID-19, Sempat Dirawat di ICU]</ref> Sebelum dimakamkan secara tetap dan permanen di tanah kelahirannya, Sumba, jenazah Umbu dimakamkan sementara di Taman Pemakaman Kristen Mumbul [[Kabupaten Badung]], Senin, 12 April 2021, setelah diantarkan ke ruang sunyi melalui liturgi peribadatan Kristiani dan upacara ''kurukudu'', sebuah ritual adat Sumba, [[Nusa Tenggara Timur|Nusa Tenggara Timur.]]
Umbu meninggal di [[Sanur, Denpasar Selatan, Denpasar|Sanur]], Bali, akibat COVID-19 pada 6 April 2021.<ref>[https://news.detik.com/berita/d-5521715/penyair-umbu-landu-paranggi-meninggal-akibat-covid-19-sempat-dirawat-di-icu Penyair Umbu Landu Paranggi Meninggal Akibat COVID-19, Sempat Dirawat di ICU]</ref> Sebelum dimakamkan secara tetap dan permanen di tanah kelahirannya, Sumba, jenazah Umbu dimakamkan sementara di Taman Pemakaman Kristen Mumbul [[Kabupaten Badung]], Senin, 12 April 2021, setelah diantarkan ke ruang sunyi melalui liturgi peribadatan Kristiani dan upacara ''kurukudu'', sebuah ritual adat Sumba, [[Nusa Tenggara Timur|Nusa Tenggara Timur.]]


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Umbu Landu Paranggi menempuh studi di [[SMA Bopkri 1 Yogyakarta|SMA BOPKRI Yogyakarta]]. Ia menerima gelar Sarjana Sosiatri dari Fakultas Ilmu Sosial Politik, [[Universitas Gadjah Mada]] dan juga Sarjana Hukum dari [[Universitas Janabadra]], Yogyakarta.
* SMA BOPKRI Yogyakarta
* Sarjana Sosiatri, Fakultas Ilmu Sosial Politik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
* Sarjana Hukum, Universitas Janabadra, Yogyakarta


== Kehidupan di Yogyakarta ==
== Kehidupan di Yogyakarta ==
Umbu dilahirkan di Kananggar, Paberiwai, [[Kabupaten Sumba Timur|Sumba Timur]]. Ia merantau ke Pulau Jawa untuk meneruskan sekolah di [[SMA Bopkri 1 Yogyakarta]]. Di sekolah tersebut, Umbu tertarik untuk menulis sastra setelah bertemu dengan seorang guru Bahasa Inggris yang memberinya inspirasi, [[Lasiyah Soetanto]], yang kelak menjadi [[Daftar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia|Menteri Negara Peranan Wanita (Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan]]) pertama di Indonesia.
Umbu dilahirkan di Kananggar, Paberiwai, [[Kabupaten Sumba Timur|Sumba Timur]]. Ia merantau ke Pulau Jawa untuk meneruskan sekolah di [[SMA Bopkri 1 Yogyakarta]]. Di sekolah tersebut, Umbu tertarik untuk menulis sastra setelah bertemu dengan seorang guru Bahasa Inggris yang memberinya inspirasi, [[Lasiyah Soetanto]], yang kelak menjadi [[Daftar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia|Menteri Negara Peranan Wanita (Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan]]) pertama di Indonesia.


Pada tahun [[1970]]-an Umbu membentuk Persada Studi Klub (PSK), sebuah komunitas [[penyair]], [[sastrawan]], [[seniman]] yang berpusat di [[Malioboro]] [[Yogyakarta]]. PSK dikenal sebagai salah satu komunitas sastra yang sangat mempengaruhi perjalanan sastrawan-sastrawan besar di [[Indonesia]]. Umbu dipercaya mengasuh rubrik puisi dan sastra di ''Mingguan Pelopor Yogya.'' Walaupun dijuluki sebagai "Presiden Malioboro", ia hidup menjauhi polemik, popularitas, dan sorotan publik. Ia sering ditemukan menggelandang sambil membawa kantung plastik berisi kertas-kertas, yang tidak lain adalah naskah-naskah puisi koleksinya. Orang-orang menyebutnya "pohon rindang" yang menaungi bahkan telah membuahkan banyak sastrawan kelas atas, tetapi ia sendiri menyebut dirinya sebagai "pupuk" saja.
Pada tahun [[1970]]-an Umbu membentuk Persada Studi Klub (PSK), sebuah komunitas [[penyair]], [[sastrawan]], [[seniman]] yang berpusat di [[Malioboro]] [[Yogyakarta]]. PSK dikenal sebagai salah satu komunitas sastra yang sangat mempengaruhi perjalanan sastrawan-sastrawan besar di [[Indonesia]]. Umbu dipercaya mengasuh rubrik puisi dan sastra di ''Mingguan Pelopor Yogya.'' Walau dijuluki sebagai "Presiden Malioboro", ia hidup menjauhi polemik, popularitas, dan sorotan publik. Ia sering ditemukan menggelandang sambil membawa kantung plastik berisi kertas-kertas, yang tidak lain adalah naskah-naskah puisi koleksinya. Orang-orang menyebutnya "pohon rindang" yang menaungi bahkan telah membuahkan banyak sastrawan kelas atas, tetapi ia sendiri menyebut dirinya sebagai "pupuk" saja.

== Kehidupan Pribadi ==
Dari pernikahannya dengan Rambu Hana Hunggu Ndami yang telah berpulang, Umbu memiliki empat anak dan dikaruniai banyak cucu. Dalam tradisi masyarakat Sumba, ''Umbu'' adalah panggilan yang santun untuk laki-laki, dan ''Rambu'' untuk memanggil perempuan. Putera bungsunya, Umbu Wulang Tanaamahu Paranggi, adalah seorang pejuang lingkungan hidup yang dikenal aktif sebagai Direktur Eksekutif [[Walhi]] [[Nusa Tenggara Timur]].


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==
Pada tahun 2018, Fakultas Ilmu Budaya [[Universitas Indonesia]] memberikan Penghargaan Anugerah Budaya kepada Umbu Landu Wulang Paranggi untuk kategori ''seniman modern''. Tahun 2019, Umbu menerima penghargaan dari [[Akademi Jakarta]] atas "pencapaian sepanjang hayat" di bidang humaniora melalui pengabdiannya di bidang kesusasteraan, yang diterima dengan diwakilkan putranya, Umbu Wulang Tanaamahu Paranggi.<ref>{{Cite web|last=Andri|first=Setiawan|date=17 Desember 2019|title=Umbu Landu Paranggi dan Yori Antar Raih Penghargaan Akademi Jakarta 2019|url=https://historia.id/kultur/articles/umbu-landu-paranggi-dan-yori-antar-raih-penghargaan-akademi-jakarta-2019-P7eR2/page/1|website=www.historia.id|access-date=16 September 2021}}</ref> Di tahun yang sama, [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]] [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI]], melalui ''Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra'', memberikan ''Penghargaan Sastra 2019'' kepada Umbu yang telah berjasa mendedikasikan dirinya untuk perkembangan kesusastraan modern Indonesia. Pada tahun 2020, ia mendapatkan penghargaan dari Festival Bali Jani di bidang sastra.<ref>{{Cite web|title=BALI JANI NUGRAHA : UMBU LANDU PARANGGI BIDANG SASTRA - YouTube|url=https://www.youtube.com/watch?v=riTgDImhz9g|website=www.youtube.com|access-date=2020-11-14}}</ref> Pada tahun yang sama, Umbu juga menerima ''Anugerah Kebudayaan Indonesia 2020'' kategori ‘Pencipta, Pelopor, dan Pembaru’ dari [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI]].
Pada tahun 2018, Fakultas Ilmu Budaya [[Universitas Indonesia]] memberikan Penghargaan Anugerah Budaya kepada Umbu Landu Wulang Paranggi untuk kategori ''seniman modern''. Tahun 2019, Umbu menerima penghargaan dari [[Akademi Jakarta]] atas "pencapaian sepanjang hayat" di bidang humaniora melalui pengabdiannya di bidang kesusasteraan, yang diterima dengan diwakilkan putranya, Umbu Wulang Tanaamahu Paranggi.<ref>{{Cite web|last=Andri|first=Setiawan|date=17 Desember 2019|title=Umbu Landu Paranggi dan Yori Antar Raih Penghargaan Akademi Jakarta 2019|url=https://historia.id/kultur/articles/umbu-landu-paranggi-dan-yori-antar-raih-penghargaan-akademi-jakarta-2019-P7eR2/page/1|website=www.historia.id|access-date=16 September 2021}}</ref> Pada tahun yang sama, [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]] [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI]], melalui ''Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra'', memberikan ''Penghargaan Sastra 2019'' kepada Umbu yang telah berjasa mendedikasikan dirinya untuk perkembangan kesusastraan modern Indonesia. Pada tahun 2020, ia mendapatkan penghargaan dari [[Festival Seni Bali Jani]] di bidang sastra.<ref>{{Cite web|title=BALI JANI NUGRAHA : UMBU LANDU PARANGGI BIDANG SASTRA - YouTube|url=https://www.youtube.com/watch?v=riTgDImhz9g|website=www.youtube.com|access-date=2020-11-14}}</ref> Pada tahun yang sama, Umbu juga menerima ''Anugerah Kebudayaan Indonesia 2020'' kategori ‘Pencipta, Pelopor, dan Pembaru’ dari [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI]].


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 30 September 2021 15.14

Umbu Wulang Landu Paranggi
Lahir(1943-08-10)10 Agustus 1943
Kananggar, Paberiwai, Sumba Timur
Meninggal6 April 2021(2021-04-06) (umur 77)
Sanur, Bali
KebangsaanIndonesia
Dikenal atasSastrawan

Umbu Wulang Landu Paranggi (10 Agustus 1943 – 6 April 2021) adalah seniman Indonesia berasal dari Sumba yang sering disebut sebagai tokoh misterius dalam dunia sastra Indonesia sejak 1960-an. Melalui komunitas Persada Studi Klub di Malioboro, Umbu menjalankan peran sebagai mentor sekaligus guru yang membimbing kelompok penyair dan seniman muda tahun 1970-an di Yogyakarta, seperti Emha Ainun Nadjib, Eko Tunas, Korie Layun Rampan, Linus Suryadi AG, dan Ebiet G. Ade.[1][2][3][4]

Hari tuanya dihabiskan tinggal di Bali untuk mengasuh rubrik Apresiasi di Bali Post dan membimbing generasi muda penulis seperti Wayan Jengki Sunarta, Warih Wisatsana, Putu Fajar Arcana, Cokorda Sawitri, Oka Rusmini, dan lain-lain. Sembari membina komunitas Jatijagat Kampung Puisi (JKP) di Bali, Umbu masih membantu komunitas Rumahlebah Yogyakarta melahirkan jurnal antologi Ruang Puisi dengan duduk di dewan redaksi bersama Raudal Tanjung Banua, Frans Nadjira, dan Nur Wahida Idris.

Umbu meninggal di Sanur, Bali, akibat COVID-19 pada 6 April 2021.[5] Sebelum dimakamkan secara tetap dan permanen di tanah kelahirannya, Sumba, jenazah Umbu dimakamkan sementara di Taman Pemakaman Kristen Mumbul Kabupaten Badung, Senin, 12 April 2021, setelah diantarkan ke ruang sunyi melalui liturgi peribadatan Kristiani dan upacara kurukudu, sebuah ritual adat Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Pendidikan

Umbu Landu Paranggi menempuh studi di SMA BOPKRI Yogyakarta. Ia menerima gelar Sarjana Sosiatri dari Fakultas Ilmu Sosial Politik, Universitas Gadjah Mada dan juga Sarjana Hukum dari Universitas Janabadra, Yogyakarta.

Kehidupan di Yogyakarta

Umbu dilahirkan di Kananggar, Paberiwai, Sumba Timur. Ia merantau ke Pulau Jawa untuk meneruskan sekolah di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Di sekolah tersebut, Umbu tertarik untuk menulis sastra setelah bertemu dengan seorang guru Bahasa Inggris yang memberinya inspirasi, Lasiyah Soetanto, yang kelak menjadi Menteri Negara Peranan Wanita (Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan) pertama di Indonesia.

Pada tahun 1970-an Umbu membentuk Persada Studi Klub (PSK), sebuah komunitas penyair, sastrawan, seniman yang berpusat di Malioboro Yogyakarta. PSK dikenal sebagai salah satu komunitas sastra yang sangat mempengaruhi perjalanan sastrawan-sastrawan besar di Indonesia. Umbu dipercaya mengasuh rubrik puisi dan sastra di Mingguan Pelopor Yogya. Walau dijuluki sebagai "Presiden Malioboro", ia hidup menjauhi polemik, popularitas, dan sorotan publik. Ia sering ditemukan menggelandang sambil membawa kantung plastik berisi kertas-kertas, yang tidak lain adalah naskah-naskah puisi koleksinya. Orang-orang menyebutnya "pohon rindang" yang menaungi bahkan telah membuahkan banyak sastrawan kelas atas, tetapi ia sendiri menyebut dirinya sebagai "pupuk" saja.

Kehidupan Pribadi

Dari pernikahannya dengan Rambu Hana Hunggu Ndami yang telah berpulang, Umbu memiliki empat anak dan dikaruniai banyak cucu. Dalam tradisi masyarakat Sumba, Umbu adalah panggilan yang santun untuk laki-laki, dan Rambu untuk memanggil perempuan. Putera bungsunya, Umbu Wulang Tanaamahu Paranggi, adalah seorang pejuang lingkungan hidup yang dikenal aktif sebagai Direktur Eksekutif Walhi Nusa Tenggara Timur.

Penghargaan

Pada tahun 2018, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia memberikan Penghargaan Anugerah Budaya kepada Umbu Landu Wulang Paranggi untuk kategori seniman modern. Tahun 2019, Umbu menerima penghargaan dari Akademi Jakarta atas "pencapaian sepanjang hayat" di bidang humaniora melalui pengabdiannya di bidang kesusasteraan, yang diterima dengan diwakilkan putranya, Umbu Wulang Tanaamahu Paranggi.[6] Pada tahun yang sama, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, memberikan Penghargaan Sastra 2019 kepada Umbu yang telah berjasa mendedikasikan dirinya untuk perkembangan kesusastraan modern Indonesia. Pada tahun 2020, ia mendapatkan penghargaan dari Festival Seni Bali Jani di bidang sastra.[7] Pada tahun yang sama, Umbu juga menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2020 kategori ‘Pencipta, Pelopor, dan Pembaru’ dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Referensi

  1. ^ "Presiden Malioboro • CakNun.com". CakNun.com. 2012-12-17. Diakses tanggal 2020-11-14. 
  2. ^ "Perpustakaan dan Sadar Dokumentasi • CakNun.com". CakNun.com. 2013-04-07. Diakses tanggal 2020-11-14. 
  3. ^ "Peringatan 45 Tahun Persada Studi Klub • CakNun.com". CakNun.com. 2013-03-14. Diakses tanggal 2020-11-14. 
  4. ^ "Milad NM ke-3 dan Relaunching Majalah Sabana • CakNun.com". CakNun.com. 2014-08-04. Diakses tanggal 2020-11-14. 
  5. ^ Penyair Umbu Landu Paranggi Meninggal Akibat COVID-19, Sempat Dirawat di ICU
  6. ^ Andri, Setiawan (17 Desember 2019). "Umbu Landu Paranggi dan Yori Antar Raih Penghargaan Akademi Jakarta 2019". www.historia.id. Diakses tanggal 16 September 2021. 
  7. ^ "BALI JANI NUGRAHA : UMBU LANDU PARANGGI BIDANG SASTRA - YouTube". www.youtube.com. Diakses tanggal 2020-11-14.