Umbu Landu Paranggi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Umbu Landu Paranggi (lahir 10 Agustus 1943) adalah seniman berkebangsaan Indonesia yang sering disebut sebagai tokoh misterius dalam dunia sastra Indonesia sejak 1960-an. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa esai dan puisi yang dipublikasikan di berbagai media massa. Umbu merupakan penyair sekaligus guru bagi para penyair muda pada zamannya, antara lain Emha Ainun Nadjib, Eko Tunas, Linus Suryadi AG, dan lain-lain.[1][2][3][4]

Latar belakang

Pada tahun 1970-an Umbu membentuk Persada Studi Klub (PSK), sebuah komunitas penyair, sastrawan, seniman yang berpusat di Malioboro Yogyakarta. PSK, di kemudian hari dikenal sebagai salah satu komunitas sastra yang sangat mempengaruhi perjalanan sastrawan-sastrawan besar di Indonesia. Walaupun dikenal sebagai "Presiden Malioboro", ia sendiri seperti menjauh dari popularitas dan sorotan publik. Ia sering menggelandang sambil membawa kantung plastik berisi kertas-kertas, yang tidak lain adalah naskah-naskah puisi koleksinya. Orang-orang menyebutnya "pohon rindang" yang menaungi bahkan telah membuahkan banyak sastrawan kelas atas, tetapi ia sendiri menyebut dirinya sebagai "pupuk" saja. Umbu pernah dipercaya mengasuh rubrik puisi dan sastra di Mingguan Pelopor Yogya. Pada tahun 1979 ia pindah ke Bali, mengasuh rubrik Apresiasi di Bali Post, hingga saat ini. Dan sebagaimana di Yogya, di Bali pun Umbu membidani kelahiran sastrawan-sastrawan yang kini banyak dikenal di kancah nasional maupun internasional.

Kutipan

  • Kamu boleh mengidolakan seseorang, tetapi jadilah dirimu sendiri".

Referensi