Umbul-umbul
Umbul-umbul adalah bendera beraneka warna yang dipasang memanjang ke atas dan meruncing pada ujungnya, dipasang untuk memeriahkan suasana serta menarik perhatian.[1]
Umbul-umbul digunakan dalam budaya tradisional Jawa dan Bali, Indonesia di mana pemasangan umbul umbul tersebut dilakukan jika ada kegiatan besar.[2] Selain itu Umbul-umbul digunakan untuk tujuan dekoratif lainnya dan digunakan untuk media periklanan karena menarik perhatian.
Bentuk
[sunting | sunting sumber]Umbul-umbul berbentuk bendera dengan lebar sempit, dan mempunyai panjang empat sampai lima meter meruncing ke atas. Umbul umbul melekat dengan sisi panjang tiang bambu, atas dibengkokkan ke bawah.[3]
Umbul-umbul tradisional di Jawa dan Bali biasanya berbentuk melengkung, karena ditancapkan pada tiang bambu yang lentur sehingga sering berayun sesuai hembusan angin. Umbul-umbul tradisional mirip dengan penjor Bali, yang biasanya dipasang menyambut hari raya Galungan. Penjor adalah tiang bambu melengkung yang dihiasi anyaman janur, daun kelapa muda yang juga bahan pembuatan kulit ketupat. Bagian ujung umbul-umbul tradisional sering dihiasi dengan anyaman janur. Sementara umbul-umbul modern biasanya dipasang pada tiang logam yang lurus atau tiang bendera.
Warna
[sunting | sunting sumber]Secara tradisional umbul-umbul hanya terdiri satu warna.[4] Setiap warna memiliki makna khusus mereka tergantung pada jenis upacara, warna lain yang digunakan. yaitu:
- Warna Hijau berarti untuk keberuntungan
- Warna Biru berarti untuk kesuburan
- Warna Putih berarti untuk kesucian
- Warna Merah berarti untuk kekuatan dan keberanian
- Warna Kuning berarti untuk kemakmuran dan keabadian.
Budaya
[sunting | sunting sumber]Di Jawa Umbul-umbul adalah simbol penanda ada upacara perayaan dan merupakan elemen penting dari perayaan, upacara dan festival Islam yang dapat ditemukan di hampir semua Masjid dalam acara pengajian, ramadhan, lebaran. Juga dalam acara budaya seperti pada upacara Sedekah Bumi, festival, dan lain-lain.
Di Bali Umbul-umbul adalah simbol kehadiran para dewa dan merupakan elemen penting dari perayaan, upacara dan festival Hindu yang dapat ditemukan di hampir semua pura.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Arti kata Umbul-Umbul". 25 Agustus 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-01. Diakses tanggal 2013-08-25.
- ^ Bensley, Bill (2008). Paradise by Design. Tuttle Publishing. hlm. 116. ISBN 0-7946-0493-5.
- ^ Robson, Stuart O. (2002). Javanese-English Dictionary. Tuttle Publishing. hlm. 779. ISBN 0-7946-0000-X.
- ^ "Makna Umbul-Umbul". 25 Agustus 2013.
- ^ "Umbul-Umbul Sebagai Sarana Upacara Agama Hindu Di Bali". 25 Agustus 2013.