Wikipedia:Bak pasir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4: Baris 4:


Setelah lulus studi Islamologi di STT Duta Wacana Yogyakarta, saya melanjutkan studi pascasarjana dan pendidikan profesi caring and counseling di Amerika Serikat dan studi doktoral dengan disertasi tentang supervisi klinis pendidikan profesi caring and counseling. Spesialisasi saya adalah "loss and grief counseling". Sambil mengajar mata kuliah konseling dan psikoterapi di UKSW Salatiga, kini saya mengelola sebuah counseling center bernama Graha Konseling Salatiga. Saya telah menulis lebih dari 20 buku tentang konseling dan kini sedang menulis buku Terapi Kedukaan atau Grief Therapy.[[Grief Therapy]]
Setelah lulus studi Islamologi di STT Duta Wacana Yogyakarta, saya melanjutkan studi pascasarjana dan pendidikan profesi caring and counseling di Amerika Serikat dan studi doktoral dengan disertasi tentang supervisi klinis pendidikan profesi caring and counseling. Spesialisasi saya adalah "loss and grief counseling". Sambil mengajar mata kuliah konseling dan psikoterapi di UKSW Salatiga, kini saya mengelola sebuah counseling center bernama Graha Konseling Salatiga. Saya telah menulis lebih dari 20 buku tentang konseling dan kini sedang menulis buku Terapi Kedukaan atau Grief Therapy.[[Grief Therapy]]

Contoh penambahan suntingan.

Revisi per 30 Maret 2015 12.58

Ki Alit Giri Lusi adalah nama samaran untuk Totok S. Wiryasaputra.

Dalam bahasa Jawa Ki artinya sebuah sebutan penghormatan bagi seorang yang sudah sepuh. Dalam bahasa Jawa Alit artinya kecil. Giri artinya gunung dan Lusi artinya cacing. Dengan kata lain Ki Alit Giri Lusi arti seorang sepuh, wong cilik, bagai cacing gunung penyubur tanah. Tanah gunung sekasar apa pun akan menjadi subur di tangan seekor cacing. Saya lahir dan dibesarkan di sebuah desa kecil terpencil di kaki Bukit Halilintar, Pegunungan Menoreh, Gowok, Kelurahan Kebonharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun demikian saya menghabiskan sebagian besar waktu hidup saya di kaki Gunung Tanggamus Lampung, kaki Gunung Sinabung Tanah Karo, kaki Gunung Merapi, dan kini tinggal di Gunungsari, di kaki Gunung Merbabu.

Setelah lulus studi Islamologi di STT Duta Wacana Yogyakarta, saya melanjutkan studi pascasarjana dan pendidikan profesi caring and counseling di Amerika Serikat dan studi doktoral dengan disertasi tentang supervisi klinis pendidikan profesi caring and counseling. Spesialisasi saya adalah "loss and grief counseling". Sambil mengajar mata kuliah konseling dan psikoterapi di UKSW Salatiga, kini saya mengelola sebuah counseling center bernama Graha Konseling Salatiga. Saya telah menulis lebih dari 20 buku tentang konseling dan kini sedang menulis buku Terapi Kedukaan atau Grief Therapy.Grief Therapy