William Carey

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 Juli 2010 03.39 oleh Athrion (bicara | kontrib) (ProyekWiki disambiguasi - Mari bergabung !)

William Carey
Misionaris untuk India
Lahir(1761-08-17)17 Agustus 1761
Paulerspury, England
Meninggal9 Juni 1834(1834-06-09) (umur 72)
Serampore, India

William Carey (17 Agustus 1761 – 9 Juni 1834) adalah tokoh pekabaran Injil modern dan dikenal sebagai salah satu tokoh dalam sejarah gereja karena menjadi misionaris pertama di India.[1][2][3][4]

Riwayat hidup

Wiliam Carey dilahirkan di sebuah keluarga yang tidak mampu di Nortamptonshire, Inggris pada tahun 1761.[3][4] Orangtua Carey merupakan anggota Gereja Anglikan, sehingga Carey menerima baptisan di gereja itu.[3][4] Pada tahun 1779, Carey pindah ke Gereja Baptis.[4] Di sana ia menjadi seorang pengkhotbah dan guru sekolah pada siang hari, sedangkan malam hari ia bekerja sebagai seorang tukang sepatu.[4][2] Ia juga seorang yang sangat mencintai tanaman.[3] Meskipun Carey melakukan berbagai pekerjaan, ia menyempatkan diri untuk mempelajari sendiri bahasa Yunani, Ibrani, Belanda dan Perancis.[4][5][2]

Pada tahun 1792 Carey mengkritik golongan Baptis yang bercorak Calvinis menafsirkan teologi predestinasi sedemikian rupa yang berpendapat jika Tuhan bermaksud menyelamatkan bangsa-bangsa yang jauh, Dia dapat menyelamatkan mereka tanpa memakai tenaga manusia sebagai pekabar Injil.[3]. Kritikan Carey terhadap Calvinisme dinyatakan dalam buku, An Inquiry into the Obligation to use Means for the Conversion of the Heathen, yang isinya mengatakan bahwa tenaga manusia dibutuhkan untuk menginjili bangsa-bangsa yang jauh.[3] Carey menegaskan panggilan setiap orang Kristen untuk berperan dalam misi gereja, yakni mengabarkan Injil ke seluruh dunia.[3]

Ketertarikannya pada saat membaca buku harian David Brainerd, yang menyerahkan diri untuk mengabarkan Injil kepada orang Indian di Amerika menginspirasikannya untuk menjadi salah satu misionaris pertama yang pergi ke India pada 1792.[3] [1]

Ia juga membantu mengorganisasi English Baptist Missionary Society. [1][2][5] Kepandaian Carey yang mencakup ketrampilan praktis maupun intelektual serta kemampuan berbahasa, sangat mendukung usahanya dalam pekabaran Injil di India.[3][5]

Kehidupan di India

Ketika pertama kali pindah ke India, keluarga Carey menghadapi banyak kesulitan.[3] Hal itu menyebabkan Carey beralih pekerjaan, yaitu menjadi pengelola pabrik nila di pedalaman India.[3] Istri Carey tidak tahan hidup di tempat tersebut sehingga ia mengalami gangguan jiwa dan hal ini memberi dampak besar bagi perkembangan anak-anak mereka.[3]

Namun, itu semua tidak membuat Carey putus asa.[3] Ia memakai kesempatan hidup terpencil di perkebunan untuk belajar bahasa Sanskrit dan bahasa Benggali, yang nantinya akan berguna bagi karya penerjemahan Alkitab yang dilakukannya.[3]

Pada tahun 1793 Carey tiba di Kalkuta, namun ia langsung mendapatkan perlawanan dari pihak Kompeni India-Timur Inggris (East India Company) yang saat itu berkuasa di India.[6][1] Akibatnya, Carey terpaksa mundur ke Serampur (dekat Kalkuta), yang merupakan daerah jajahan kecil Denmark pada waktu itu.[1][6] Namun demikian, di kota Serampur inilah karya Carey dimulai.[1][2]

Ketika pindah ke Serampur, Carey bergabung dengan dua orang temannya, yaitu: seorang guru bernama Joshua Marshman (1768-1837) dan seorang tukang cetak dan redaktur koran bernama William Ward (1764-1823).[3] Mereka mendirikan sekolah untuk anak-anak orang Eropa dan mengajarkan bahasa Benggali pada pegawai negeri berkebangsaan Inggris, tenaga East India Company.[3] Dengan cara itulah mereka dapat mencukupi kebutuhan misi.[3]

Penerjemahan Alkitab diprioritaskan, sehingga dalam waktu 30 tahun mereka menerjemahkan seluruh Alkitab ke dalam 6 bahasa, ditambah bagian-bagian tertentu dari Alkitab yang diterjemahkan ke dalam 26 bahasa.[3] Pekerjaan ketiga pekabar Injil di Serampur, yang terkenal sebagai "Serampur Trio", merupakan langkah awal yang sangat bermakna dalam usaha perkembangan kekristenan di India.[3]

Carey ingin mengabarkan Injil seluas dan secepat mungkin, sehingga ia berjalan mengunjungi berbagai pedesaan, mendirikan pos-pos pekabaran Injil di tepi Sungai Gangga, di Orissa dan sampai ke Burma.[3] Tujuan Carey adalah secepat mungkin mendirikan gereja asli India yang mandiri.[3]

Karya-karya

Carey berhasil mendirikan berbagai gereja dan sekolah di India, menerjemahkan Alkitab ke dalam berbagai bahasa, membuka pusat kesehatan, mendirikan seminary, dan menyokong reformasi sosial dengan sukses (termasuk menghentikan perlakuan kasar terhadap kaum wanita yang sudah menjadi tradisi di sana).[2][3]

Berkas:Househackleton.jpg
Sekolah yang dibangun Carey di Hackleton

Carey menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang untuk mengikuti jejaknya dalam bidang misionaris, termasuk ahli bahasa berbakat Henry Martyn (1781-1812).[2] Sebelum meninggal dunia, Carey telah menyelesaikan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Urdu, yang tetap menjadi dasar terjemahan modern, dan menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Arab dan Persia.[2]

Keahlian Carey di bidang praktis juga dipakai demi pembangunan negeri India.[3] Ia mendirikan Horticultural Society (Persekutuan Ilmu Perkebunan) dengan tujuan meningkatkan metode-metode pertanian, termasuk mengimpor pohon buah-buahan dari Inggris.[3]

Referensi

  1. ^ a b c d e f H. Berkhof, H. Enklaar. Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993. Hlm. 352-356.
  2. ^ a b c d e f g h (Indonesia) Michael Collins & Matthew A. Price. Millenium The Story of Christianity: Menelusuri Jejak Kristianitas. Yogyakarta: Kanisius, 2006. Hlm. 182-183.
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x Anne ruck. Sejarah Gereja Asia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008. Hlm. 156-157.
  4. ^ a b c d e f F.D. Wellem. Tokoh-tokoh dalam Sejarah Gereja. 2003. Jakarta. Penerbit: BPK Gunung Mulia. Hlm. 167-168.
  5. ^ a b c (Inggris) Williston Walker. A History of The Christian Church. New York: Charles Scribner's Sons, 1946. Pg. 522-523.
  6. ^ a b Thomas van den End. Harta Dalam Bejana. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009. Hlm. 306-308.

Bacaan Lanjutan

Pranala Luar