Alga
Alga Rentang waktu:
| |
---|---|
Berbagai macam alga tumbuh di dasar laut di air dangkal | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota, Bacteria |
Kelompok yang termasuk | |
| |
Kelompok yang tidak termasuk secara tradisional, namun secara kladistik termasuk | |
|
Alga atau ganggang adalah sekumpulan organisme autotrof maupun heterotrof (mixotrof) yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Sebagian besar merupakan fototrof, yaitu memperoleh makanan dengan bantuan foton (cahaya), tetapi ada pula yang memperoleh nutrisi melalui kombinasi fototrof dengan osmotrof (memperoleh nutrisi dengan osmosis), myzotrof (memperoleh nutrisi dengan menghisap sel lain), phagotrof (memperoleh nutrisi dengan memangsa partikel). Penggolongan alga secara tersendiri dibedakan dari tumbuhan Karena tidak memiliki "organ" seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus. Alga merupakan jenis tanaman non-vaskuler yang melakukan fotosintesis. Alga memiliki klorofil a serta memiliki sistem reproduksi yang sederhana. Alga dapat dikelompok atas 2 bagian, yaitu alga makro dan alga mikro.[2]
Istilah ganggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrilla.
Dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendiri, namun dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri.
Kelompok-kelompok alga
[sunting | sunting sumber]Dalam pustaka-pustaka lama, alga selalu gagal diusahakan masuk dalam satu kelompok, baik yang bersel satu maupun yang bersel banyak. Salah satu contohnya adalah pemisahan alga bersel satu (misalnya Euglena ke dalam Protozoa) dari alga bersel banyak (ke dalam Thallophyta).
Belakangan disadari sepenuhnya bahwa pengelompokan sebagai satu klad tidak memungkinkan bagi semua alga, bahkan setelah dipisahkan berdasarkan organisasi selnya, karena sebagian alga bersel satu lebih dekat berkerabat dengan alga bersel banyak tertentu.
Saat ini, alga hijau dimasukkan ke dalam kelompok (klad) yang lebih berdekatan dengan semua tumbuhan fotosintetik (membentuk klad Viridiplantae). Alga merah merupakan kelompok tersendiri (Rhodophycophyta atau Rhodophyceae); demikian juga alga pirang (Phaeophycophyta atau Phaeophyceae) dan alga keemasan (Chrysophyceae).
Alga prokariotik
[sunting | sunting sumber]Alga biru-hijau kini dimasukkan sebagai bakteri sehingga dinamakan Cyanobacteria ("bakteri biru-hijau", dulu disebut Cyanophyceae, "alga biru-hijau") Dengan demikian, sebutan "alga" menjadi tidak valid. Cyanobacteria memiliki struktur sel prokariotik seperti halnya bakteri, tetapi mampu melakukan fotosintesis langsung karena memiliki klorofil.
Sebelumnya, alga ini bersama bakteri masuk ke dalam kerajaan Monera. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya diketahui bahwa ia lebih banyak memiliki karakteristik bakteri sehingga dimasukkan ke dalam kelompok bakteri benar (Eubacteria). Sebagai tambahan, beberapa kelompok organisme yang sebelumnya dimasukkan sebagai bakteri, sekarang malah dipisahkan menjadi kerajaan tersendiri, Archaea.
Alga eukariotik
[sunting | sunting sumber]Jenis-jenis alga lainnya memiliki struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis, entah dengan klorofil maupun dengan pigmen-pigmen lain yang membantu dalam asimilasi energi.
Dalam taksonomi paling modern, alga-alga eukariotik meliputi filum/divisio berikut ini. Perlu disadari bahwa pengelompokan semua alga eukariotik sebagai Protista dianggap tidak valid lagi karena sebagian alga (misalnya alga hijau dan alga merah) lebih dekat kekerabatannya dengan tumbuhan daripada eukariota bersel satu lainnya.
- Archaeplastida : Regnum Viridiplantae atau Plantae (tumbuhan):
- Filum Chlorophyta (alga hijau)
- Filum Charophyta (alga hijau berkarang)
- Archaeplastida : Regnum incertae sedis
- Filum Rhodophyta (alga merah)
- Archaeplastida : Regnum incertae sedis
- Filum Glaucophyta
- Superregnum Cabozoa: Regnum Rhizaria:
- Filum Cercozoa
- Kelas Chlorarachnia
- Filum Cercozoa
- Superregnum Cabozoa: Regnum Excavata:
- Filum Euglenozoa
- Regnum Chromalveolata: Superfilum Chromista
- Filum Heterokontophyta (atau Heterokonta)
- Kelas Bacillariophyceae (Diatomae)
- Kelas Axodina
- Kelas Bolidomonas
- Kelas Eustigmatophyceae
- Kelas Phaeophyceae (alga coklat)
- Kelas Chrysophyceae (alga keemasan)
- Kelas Raphidophyceae
- Kelas Synurophyceae
- Kelas Xanthophyceae (alga pirang)
- Filum Cryptophyta
- Filum Haptophyta
- Filum Heterokontophyta (atau Heterokonta)
- Regnum Chromalveolata: Superfilum Alveolata
- Filum Dinophyta (atau Dinoflagellata)
Manfaat alga
[sunting | sunting sumber]Sumber Utama Energi dan Makanan
[sunting | sunting sumber]Manfaat utama algae yang sangat diperlukan sebagai bagian dari penghasil utama bahan organik dan rantai makanan didalam suatu ekosistem perairan.[3]
Makanan Manusia
[sunting | sunting sumber]Alga telah digunakan sebagai bahan makanan sejak ratusan tahun yang lalu. Lebih dari 100 jenis algae yang telah digunakan sebagai bahan makanan di berbagai belahan dunia, karena alga engandung sejumlah mineral, vitamin, karbohidrat dan protein.[3]
Obat-Obatan
[sunting | sunting sumber]Alga merah Diginea simplex merupakan menjadi salah satu bahan utama dalam pembuatan obat-obatan. "Tse-ko-Tsoi" merupakan salah satu jenis obat cacing yang berasa dari Cina Selatan. Algae juga telah digunakan manusia untuk pengobatan penyakit ginjal, kandung kemih dan paru-paru.[4]
Referensi dan daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- ^ N. J. Butterfield (2000). "Bangiomorpha pubescens n. gen., n. sp.: implications for the evolution of sex, multicellularity, and the Mesoproterozoic/Neoproterozoic radiation of eukaryotes". Paleobiology. 26 (3): 386–404. doi:10.1666/0094-8373(2000)026<0386:BPNGNS>2.0.CO;2. ISSN 0094-8373.
- ^ Tampanguma, dkk. (2017). "Identifikasi Jenis Alga Koralin di Pulau Salawati, Waigeo Barat Kepulauan Raja Ampat dan Pantai Malalayang Kota Manado" (PDF). Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 1 (1): 9.
- ^ a b Rasyid 2004, hlm. 10.
- ^ Rasyid 2004, hlm. 14.
Rasyid, Abdullah (2004). "Berbagai Manfaat Alga" (PDF). Oseana. 29 (4): 9–15. ISSN 0216-1877.
Bibliografi
[sunting | sunting sumber]Umum
[sunting | sunting sumber]- Chapman, V.J. (1950). Seaweeds and their Uses. London: Methuen & Co. Ltd. ISBN 978-0-412-15740-0.
- Fritsch, F.E. (1935/1945). The Structure and Reproduction of the Algae. I. and II. Cambridge, England: Cambridge University Press
- van den Hoek, C., D.G. Mann, and H.M. Jahns (1995). Algae: an introduction to phycology. Cambridge University Press (623 pp).
- Lembi, C.A.; Waaland, J.R. (1988). Algae and Human Affairs. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-32115-0.
- Mumford, T F; Miura, A (1988). "Porphyra as food: cultivation and economic". Dalam Lembi, C A; Waaland, J R. Algae and Human Affairs. Cambridge University Press. hlm. 87–117. ISBN 978-0-521-32115-0..
- Round, F E (1981). The Ecology of Algae. London: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-22583-0.
- Smith, G.M. (1938). Cryptogamic Botany, vol. 1. McGraw-Hill, New York.
Regional
[sunting | sunting sumber]- Britania dan Irlandia
- Brodie, Juliet; Burrows, Elsie M; Chamberlain, Yvonne M.; Christensen, Tyge; Dixon, Peter Stanley; Fletcher, R.L.; Hommersand, Max H; Irvine, Linda M; et al. (1977–2003). Seaweeds of the British Isles: A Collaborative Project of the British Phycological Society and the British Museum (Natural History). London, Andover: British Museum (Natural History), HMSO, Intercept. ISBN 978-0-565-00781-2.
- Cullinane, John P (1973). Phycology of the South Coast of Ireland. Cork: Cork University Press.
- Hardy, F G; Aspinall, R J (1988). An Atlas of the Seaweeds of Northumberland and Durham. The Hancock Museum, University Newcastle upon Tyne: Northumberland Biological Records Centre. ISBN 978-0-9509680-5-6.
- Hardy, F G; Guiry, Michael D; Arnold, Henry R (2006). A Check-list and Atlas of the Seaweeds of Britain and Ireland (edisi ke-Revised). London: British Phycological Society. ISBN 978-3-906166-35-3.
- John, D M; Whitton, B A; Brook, J A (2002). The Freshwater Algal Flora of the British Isles. Cambridge, UK; New York: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-77051-4.
- Knight, Margery; Parke, Mary W (1931). Manx Algae: An Algal Survey of the South End of the Isle of Man. Liverpool Marine Biology Committee (LMBC) Memoirs on Typical British Marine Plants & Animals. XXX. Liverpool: University Press.
- Morton, Osborne (1994). Marine Algae of Northern Ireland. Belfast: Ulster Museum. ISBN 978-0-900761-28-7.
- Morton, Osborne (1 December 2003). "The Marine Macroalgae of County Donegal, Ireland". Bulletin of the Irish Biogeographical Society. 27: 3–164.
- Australia
- Huisman, J M (2000). Marine Plants of Australia. University of Western Australian (UWA) Press. ISBN 978-1-876268-33-6.
- Selandia Baru
- Chapman, Valentine Jackson; Lindauer, VW; Aiken, M; Dromgoole, FI (1970) [1900, 1956, 1961, 1969]. The Marine algae of New Zealand. London; Lehre, Germany: Linnaean Society of London; Cramer.
- Eropa
- Cabioc'h, Jacqueline; Floc'h, Jean-Yves; Le Toquin, Alain; Boudouresque, Charles-François; Meinesz, Alexandre; Verlaque, Marc (1992). Guide des algues des mers d'Europe: Manche/Atlantique-Méditerranée (dalam bahasa French). Lausanne, Suisse: Delachaux et Niestlé. ISBN 978-2-603-00848-5.
- Gayral, Paulette (1966). Les Algues de côtes françaises (manche et atlantique), notions fondamentales sur l'écologie, la biologie et la systématique des algues marines (dalam bahasa French). Paris: Doin, Deren et Cie.
- Guiry, M.D.; Blunden, G. (1991). Seaweed Resources in Europe: Uses and Potential. John Wiley & Sons. ISBN 978-0-471-92947-5.
- Míguez Rodríguez, Luís (1998). Algas mariñas de Galicia: bioloxía, gastronomía, industria (dalam bahasa Galician). Vigo: Edicións Xerais de Galicia. ISBN 978-84-8302-263-4.
- Otero, J. (2002). Guía das macroalgas de Galicia (dalam bahasa Galician). A Coruña: Baía Edicións. ISBN 978-84-89803-22-0.
- Bárbara, I.; Cremades, J. (1993). Guía de las algas del litoral gallego (dalam bahasa Spanish). A Coruña: Concello da Coruña – Casa das Ciencias.
- Arktik
- Kjellman, Frans Reinhold (1883). The algae of the Arctic Sea: a survey of the species, together with an exposition of the general characters and the development of the flora. 20. Stockholm: Kungl. Svenska vetenskapsakademiens handlingar. hlm. 1–350.
- Greenland
- Lund, Søren Jensen (1959). The Marine Algae of East Greenland. Kövenhavn: C.A. Reitzel. 9584734.
- Kepulauan Faroe
- Børgesen, Frederik (1970) [1903]. "Marine Algae". Dalam Warming, Eugene. Botany of the Faröes Based Upon Danish Investigations. Part II. København: Det nordiske Forlag. hlm. 339–532..
- Kepulauan Canary
- Børgesen, Frederik (1936) [1925, 1926, 1927, 1929, 1930]. Marine Algae from the Canary Islands. København: Bianco Lunos.
- Maroko
- Gayral, Paulette (1958). Algues de la côte atlantique marocaine (dalam bahasa French). Casablanca: Rabat [Société des sciences naturelles et physiques du Maroc].
- Afrika Selatan
- Stegenga, H.; Bolton, J.J.; Anderson, R.J. (1997). Seaweeds of the South African West Coast. Bolus Herbarium, University of Cape Town. ISBN 978-0-7992-1793-3.
- Amerika Utara
- Abbott, I.A.; Hollenberg, G.J. (1976). Marine Algae of California. California: Stanford University Press. ISBN 978-0-8047-0867-8.
- Greeson, Phillip E. (1982). An annotated key to the identification of commonly occurring and dominant genera of Algae observed in the Phytoplankton of the United States. Washington, D.C.: US Department of the Interior, Geological Survey. Diakses tanggal 19 December 2008.
- Taylor, William Randolph (1969) [1937, 1957, 1962]. Marine Algae of the Northeastern Coast of North America. Ann Arbor: University of Michigan Press. ISBN 978-0-472-04904-2.
- Wehr, J D; Sheath, R G (2003). Freshwater Algae of North America: Ecology and Classification. US: Academic Press. ISBN 978-0-12-741550-5.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Guiry, Michael and Wendy. "AlgaeBase". – a database of all algal names including images, nomenclature, taxonomy, distribution, bibliography, uses, extracts
- Algae – Cell Centered Database
- "Algae Research". National Museum of Natural History, Department of Botany. 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 December 2008. Diakses tanggal 19 December 2008.
- Anderson, Don; Bruce Keafer; Judy Kleindinst; Katie Shaughnessy; Katherine Joyce; Danielle Fino; Adam Shepherd (2007). "Harmful Algae". US National Office for Harmful Algal Blooms. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 December 2008. Diakses tanggal 19 December 2008.
- "Australian Freshwater Algae (AFA)". Department of Environment and Climate Change NSW Botanic Gardens Trust. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 December 2008. Diakses tanggal 19 December 2008.
- "Freshwater Algae Research". Phycology Section, Patrick Center for Environmental Research. 2011. Diakses tanggal 17 December 2011.
- "Monterey Bay Flora". Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI). 1996–2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-25. Diakses tanggal 20 December 2008.
- Silva, Paul (1997–2004). "Index Nominum Algarum (INA)". Berkeley: University Herbarium, University of California. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2008. Diakses tanggal 19 December 2008.
- Algae: Protists with Chloroplasts
- "Research on microalgae". Wageningen UR. 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2009. Diakses tanggal 18 May 2009.
- Algae glossary (Australian Biological Resources Study).
- "About Algae". Natural History Museum, United Kingdom.
- EnAlgae [1] Diarsipkan 2014-09-04 di Wayback Machine.