Lompat ke isi

Burung-madu kelapa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Anthreptes malacensis)
Burung-madu kelapa
Pejantan A. m. malacensis di Singapura
Betina A. m. celebensis di Manado, Sulawesi Utara
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. malacensis
Nama binomial
Anthreptes malacensis
(Scopoli, 1786)

Burung-madu kelapa (Anthreptes malacensis) adalah spesies burung dari keluarga Nectariniidae, dari genus Anthreptes. Burung ini merupakan jenis burung pemakan nektar Loranthus, Musa, Hibiscus, serangga, ulat, laba-laba, buah lembu dan memiliki habitat di pekarangan terbuka, kebun kelapa, semak pantai, hutan mangrove. tersebar sampai ketinggian 1.200 m dpl.

Ciri-ciri

[sunting | sunting sumber]

Burung-madu kelapa memiliki tubuh berukuran sedang. Panjang tubuhnya mencapai 13 cm. Warna tubuhnya berwarna-warni.[2]

Burung jantan: Mahkota dan punggung hijau bersinar. Tunggir, penutup sayap, ekor, setrip kumis ungu bersinar. Pipi, dagu, tenggorokan coklat tua buram. Tubuh bagian bawah kuning.

Burung betina: Tubuh bagian atas hijau zaitun. Tubuh bagian bawah kuning muda. Iris merah, paruh hitam, kaki hitam abu-abu. Bersifat teritorial agresif, mengusir burung madu lain dari pohon sumber makanan yang disukai. Sarang berbentuk kantung menggantung, dari serat rumput, direkat dengan jaring laba-laba dan kapas rumput. Telur jumlah 2 butir. Berbiak sepanjang tahun.

Subspesies dan penyebaran

[sunting | sunting sumber]

Burung-madu kelapa tersebar di Asia Tenggara dengan subspesies sebagai berikut:[3]

  1. A. m. birgitae, tersebar di Filipina bagian selatan (Luzon, Mindoro dan Catanduanes)
  2. A. m. griseigularis, tersebar di Filipina (Samar, Leyte, Sakuyok, Camiguin Sur, Mindanao tenggara)
  3. A. m. malacensis, tersebar di Burma Selatan hingga Semenanjung Thailand, Indochina, Sumatra dan Borneo bagian selatan
  4. A. m. mjobergi, tersebar di Pulau Maratua
  5. A. m. borneensis, tersebar di Pulau Kalimantan bagian utara (Sabah, Brunei dan pulau-pulau di sekitarnya)
  6. A. m. chlorigaster, tersebar di Cebu, Masbate, Negros, Panay, Sibuyan, Tablas, Romblon, Ticao
  7. A. m. heliolusius, tersebar di Filipina bagian selatan (Basilan, bagian barat dan tengah Mindanao dan Talicod)
  8. A. m. cagayensis, tersebar di Pulau Cagayan Sulu (Laut Sulu)
  9. A. m. paraguae, tersebar di Filipina bagian selatan (Balabac, Culion, Palawan dan Calauit)
  10. A. m. wiglesworthi, tersebar di Kepulauan Sulu (Bongao, Jolo, Tawitawi dan Basbas)
  11. A. m. iris, tersebar di Filipina bagian selatan (Sibutu dan Sitanki)
  12. A. m. heliocalus, tersebar di Kepulauan Sangihe dan Siau
  13. A. m. celebensis, tersebar di Pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya
  14. A. m. extremus, tersebar di Kepulauan Sula dan Banggai
  15. A. m. convergens, tersebar di bagian barat Nusa Tenggara (Lombok hingga Pantar dan Alor)
  16. A. m. rubrigena, tersebar di Pulau Sumba
  17. A. m. anambae, tersebar di Kepulauan Anambas (Laut Cina Selatan)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ BirdLife International (2012). "Anthreptes malacensis". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.1. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 16 July 2012. 
  2. ^ Budiman, M. Asyief Khasan (2017). Burung-Burung di Kawasan Konservasi Pulai Gading JOB Pertamina - Talisman Jambi Merang Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Jakarta Selatan: PT Indocarbon Nusantara. hlm. 93. ISBN 978-602-50308-0-2. 
  3. ^ Clements, J. F., T. S. Schulenberg, M. J. Iliff, B.L. Sullivan, C. L. Wood, and D. Roberson (2013). The eBird/Clements checklist of birds of the world: Version 6.8. The Cornell Lab of Ornithology.