Bandar Udara Mathilda Batlayeri
Bandar Udara Mathilda Batlayeri Mathilda Batlayeri Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Indonesia | ||||||||||
Pengelola | Kementerian Perhubungan | ||||||||||
Melayani | Saumlaki | ||||||||||
Lokasi | Amfutu, Desa Tumbur Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Indonesia. | ||||||||||
Zona waktu | WIT (UTC+9) | ||||||||||
Ketinggian dpl | 125 mdpl | ||||||||||
Koordinat | 7°50′58″S 131°20′02″E / 7.849529°S 131.333998°E | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Lokasi bandara di Kepulauan Maluku | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
| |||||||||||
Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia,[1] |
Bandar Udara Mathilda Batlayeri (IATA: SXK, ICAO: WAPI) adalah bandar udara di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku, Indonesia. Letaknya berada di desa Tumbur, Kecamatan Wer Tamrian. Bandara ini menggantikan Bandar Udara Olilit yang berada di tengah kota Saumlaki.
Bandara ini dilirik sebagai pintu masuk turis asing melalui penerbangan dari Darwin, Northern Territory, Australia dengan lamanya penerbangan sekitar 45 menit. Hal ini dinilai mempermudah wisatawan dari Australia dan Pasifik pada umumnya, ke objek wisata terkenal di wilayah Indonesia Timur diataranya Wakatobi, Pulau Komodo, Pulau Banda, Lembah Baliem, Raja Ampat, Teluk Cenderawasih, Asmat dan Puncak Cartenz.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Bandara Matilda Batlayeri dibangun pada tahun 2010 untuk menggantikan Bandar Udara Olilit yang berada di tengah kota Saumlaki yang tidak memungkinkan untuk dikembangkan. Bandara ini selesai dibangun tahun 2013 dan mulai dioperasikan pada Mei 2014. Rencana pengembangan bandara ini akan dilakukan pada tahun 2021 meliputi pembangunan terminal baru dan perpanjangan landasan pacu sepanjang 300 meter. Untuk itu pemerintah pusat menganggarkan dana Rp 100 Miliar[3]
Nama bandara ini diambil dari nama pahlawan perempuan yang berasal dari Tanimbar, Maluku Tenggara Barat yang gugur di Tanah Laut, Kalimantan Selatan saat melawan pemberontak untuk mempertahankan Markas Kepolisian Kurau pada 1953.[4]
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 2.000 x 45 meter yang bisa didarati pesawat ATR 72. Selain itu Apron 200 x 75 meter, taxiway 110 x 23 meter serta bangunan terminal seluas 1.440 meter persegi.[butuh rujukan]
Maskapai penerbangan dan tujuan
[sunting | sunting sumber]Maskapai | Tujuan |
---|---|
Aviastar | Langgur |
Garuda Indonesia | Ambon |
Susi Air | Langgur |
Trigana Air Service | Langgur |
Wings Air | Ambon |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Bandar Udara Mathilda Batlayeri, Kabupaten Maluku Tenggara Barat". Direktorat Pehubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 May 2017. Diakses tanggal 31 Dec 2014.
- ^ "Penerbangan Darwin - Saumlaki Permudah Wisatawan ke Indonesia Timur". Lelemuku.com. Diakses tanggal 22 June 2017.
- ^ Pemerintah kucurkan Rp100 miliar pengembangan Bandara Mathilda
- ^ Siapa Mathilda Batlayeri yang Jadi Nama Bandara
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Data Bandara Matilda Batlayeri Diarsipkan 2021-04-13 di Wayback Machine.