Andesit
Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik, ekstrusif, komposisi menengah, dengan tekstur afanitik hingga porfiritik. Dalam pengertian umum, Andesit adalah jenis peralihan antara basal dan dasit, dengan rentang silikon dioksida (SiO2) adalah 57-63% seperti digambarkan di diagram TAS. Susunan mineral biasanya didominasi oleh plagioklas ditambah piroksen dan / atau hornblende. Magnetit, zirkon, apatit, ilmenit, biotit, dan garnet adalah mineral aksesori umum.[1] Alkali feldspar dapat hadir dalam jumlah kecil. Kelimpahan feldspar-kuarsa di batuan vulkanik andesit dan lainnya diilustrasikan dalam diagram QAPF. Batuan andesit umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di wilayah perbatasan lautan seperti di pantai barat Amerika Selatan atau daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi seperti Indonesia. Nama andesit berasal dari nama Pegunungan Andes.
Batu andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik, candi dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak memakai material ini, misalnya: sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu, arca dll.
Di zaman sekarang batu andesit ini masih digunakan sebagai material untuk nisan kuburan orang Tionghoa, cobek, lumpang jamu, cungkup/kap lampu taman dan arca-arca untuk hiasan. Salah satu pusat kerajian dari batu andesit ini adalah Magelang.
Pusat kerajinan dan pemotongan batu Andesit juga terdapat di Kabupaten Cirebon dan Majalengka Jawa Barat. Karena di daerah ini banyak terdapat perbukitan yang merupakan daerah tambang Batu Andesit. Untuk batu Andesit di daerah Cirebon[2] umum nya bewarna abu-abu dan terdiri dari 2 Jenis utama: Andesit Bintik dan Andesit Polos.
Beberapa area pertambangan (quarry) batu andesit di wilayah Cirebon dan Majalengka adalah di daerah Cipanca, Cibereum, Gunung Koneng, dan Manceuri. Untuk wilayah Kabupaten Cirebon, pusat penambangan dan pemotongan batu andesit berada di kecamatan Dukupuntang dan Gempol[3] (Palimanan). Penambang lokal biasanya menamakan batu andesit dengan nama daerah dimana batu alam tersebut ditambang.
Batu andesit berada di dalam tanah. Maka, untuk mendapatkannya batu andesit perlu digali. Penambangan batu andesit seringkali terkendala cuaca, perijinan, kepemilikan lahan dan aspek lingkungan.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Blatt, Harvey and Robert J. Tracy, 1996, Petrology, Freeman, ISBN 0-7167-2438-3
- ^ Hidayatullah, Slamet. "Pertambangan Batu Andesit di Cirebon & Majalengka". Sinergi Stone. Diakses tanggal 26 Juli 2022.
- ^ Saepulloh (2017). "INVENTARISASI POTENSI BAHAN TAMBANG DI WILAYAH KECAMATAN DUKUPUNTANG DAN KECAMATAN GEMPOL, KABUPATEN CIREBON, PROVINSI JAWA BARAT". Prosiding Teknik Pertambangan. 3 (1).
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Igneous Rock Textures Diarsipkan 2007-12-08 di Wayback Machine.
- (Inggris) Origins of the Continental Crust Diarsipkan 2007-11-04 di Wayback Machine.
- (Inggris) Island arc magmatism
- (Inggris) Experimental and Theoretical Constraints on Peridotite Partial Melting in the Mantle Wedge Diarsipkan 2006-09-01 di Wayback Machine.