Nederlands: Repronegatief. Grote, moderne suikerfabrieken werden in de 19e en 20e eeuw op Java opgericht, nadat het suikerriet eeuwenlang in handmolens en buffelmolens en aan het begin van de 19e eeuw in een paar watermolens vermalen was. Omdat er vaak over 'suikerplantages' gesproken wordt, waarbij de nadruk valt op het agrarisch element van de onderneming, heeft het industriële element niet altijd de aandacht gekregen die het verdient. Tot 1930, toen door de Depressie en de daaropvolgende protectionistische maatregelen vele markten wegvielen, was de suikerindustrie van Java een van de grootste en meest geavanceerde spelers op de wereldmarkt voor suiker. Daarbij werd zowel in de fabrieken als in het veld de modernste technologie aangewend. Dit uitte zich soms ook in een triomfalistische architectuur. (P. Boomgaard, 2001). Suikerfabriek Krebet, Malang
untuk berbagi – untuk menyalin, mendistribusikan dan memindahkan karya ini
untuk menggubah – untuk mengadaptasi karya ini
Berdasarkan ketentuan berikut:
atribusi – Anda harus mencantumkan atribusi yang sesuai, memberikan pranala ke lisensi, dan memberi tahu bila ada perubahan. Anda dapat melakukannya melalui cara yang Anda inginkan, namun tidak menyatakan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
berbagi serupa – Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti lisensi pada materi asli.
== {{int:filedesc}} == {{Information |description=<!--{{id|1=To be translated}}--> {{nl|1=Repronegatief. Grote, moderne suikerfabrieken werden in de 19e en 20e eeuw op Java opgericht, nadat het suikerriet eeuwenlang in handmolens en buffelmolens en aan he
Berkas ini mengandung informasi tambahan yang mungkin ditambahkan oleh kamera digital atau pemindai yang digunakan untuk membuat atau mendigitalisasi berkas. Jika berkas ini telah mengalami modifikasi, rincian yang ada mungkin tidak secara penuh merefleksikan informasi dari gambar yang sudah dimodifikasi ini.