Lompat ke isi

Bizantion

Koordinat: 41°00′55″N 28°59′05″E / 41.01528°N 28.98472°E / 41.01528; 28.98472
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Bizantium)
Bizantion
Byzantion
Lokasi Bizantion, sekarang meliputi Distrik Fatih di Istanbul.
Nama alternatifByzantion (bahasa Yunani awal), Nova Roma ("Roma Baru")
LokasiFatih, Istanbul, Turki
WilayahKawasan Marmara
Koordinat41°00′55″N 28°59′05″E / 41.01528°N 28.98472°E / 41.01528; 28.98472
Jeniskota
Bagian dari
Luas6 km2 (2,3 sq mi) dikelilingi Tembok Konstantinian 14 km2 (5,4 sq mi) dikelilingi Tembok Theodosian
Sejarah
Didirikan667 SM
Budaya

Bizantion (bahasa Yunani Kuno: Βυζάντιον) adalah sebuah kota kuno yang terletak di tepi barat laut Selat Bosporus, yang didirikan oleh kolonis Yunani dari Megara sekitar tahun 657 SM[1]. Kota ini memiliki lokasi yang sangat strategis, menghubungkan Eropa dan Asia serta Laut Aegea dan Laut Hitam, yang menjadikannya pusat perdagangan penting di kawasan tersebut[2]. Bizantion terkenal karena perannya dalam sejarah Kekaisaran Romawi dan kemudian menjadi ibu kota Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) setelah Kaisar Konstantinus I membangun kembali dan meresmikannya sebagai Konstantinopel pada tahun 330 M[3]. Kota ini menjadi pusat politik, ekonomi, dan kebudayaan utama di dunia Kristen selama lebih dari seribu tahun[4]. Bizantium terkenal dengan benteng-bentengnya yang kuat, termasuk Tembok Konstantinopel, yang berhasil mempertahankan kota dari berbagai serangan hingga akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1453[5], yang menandai berakhirnya Kekaisaran Bizantium dan transformasi kota tersebut menjadi Istanbul, pusat kekuasaan Utsmaniyah.

Asal usul Bizantion terselubung legenda. Menurut legenda tradisional, Byzas dari Megara (sebuah kota dekat Athena) mendirikan Bizantion, tatkala dia berlayar ke arah Timur Laut melintasi Laut Aegea. Byzas telah meminta nasihat dari Orakel di Delphi mengenai tempat untuk mendirikan kota barunya. Orakel memberitahukan kepadanya untuk mendirikan kota di "depan si buta." Saat itu, dia belum memahami ramalan orakel itu. Namun setelah sampai ke Bosporus, barulah disadari maknanya: di pesisir Asia berdiri sebuah kota Yunani, Khalsedon. Mesti merekalah yang dimaksud dengan "si buta" karena tidak melihat wilayah yang nyata-nyata superior yang hanya setengah mil jauhnya di seberang Bosporus. Byzas mendirikan kotanya di wilayah "superior" itu dan menamakannya Byzantion menurut namanya sendiri. Kota Bizantion terutama adalah sebuah kota niaga karena lokasinya yang strategis di satu-satunya pintu masuk ke Laut Hitam. Byzantion kelak menaklukkan Khalsedon, yang terletak di seberang Bosporus.

Setelah bersekutu dengan Pescennius Niger melawan sang pemenang, Septimius Severus, kota ini dikepung pasukan Romawi dan menderita kerusakan parah pada tahun 196. Bizantion kemudian dibangun kembali oleh Septimius Severus, yang saat itu telah menjadi kaisar, dan dengan segera memulihkan kemakmurannya. Lokasi Bizantion menarik perhatian Kaisar Romawi Konstantinus I yang, pada tahun 330 Masehi, membangun-ulang kota itu menjadi Nova Roma (The New Rome). Setelah mangkatnya, kota ini disebut Konstantinopel ('kota Konstantinus'). Kota ini selanjutnya menjadi ibu kota Kekaisaran Romawi Timur, yang kelak disebut Kekaisaran Bizantium oleh para sejarawan.

Kombinasi imperialisme dan lokasinya mempengaruhi peran Konstantinopel sebagai titik-penyeberangan antara dua benua: Eropa dan Asia. Kota ini merupakan sebuah magnet komersial, kultural, dan diplomatik. Dengan letak strategisnya itu, Konstantinopel mampu mengendalikan rute antara Asia dan Eropa, serta pelayaran dari dari Laut Mediterania ke Laut Hitam.

Pada tanggal 29 Mei 1453, kota ini jatuh ke tangan Bangsa Turki Ottoman, dan sekali lagi, menjadi ibu kota dari sebuah negara yang kuat, yakni Kerajaan Ottoman. Bangsa Turki menyebut kota ini Istanbul (meskipun tidak secara resmi diganti namanya sampai tahun 1930) dan kemudian menjadi kota terbesar dari Republik Turki, sekalipun yang menjadi ibu kota Turki adalah Ankara.

Pada tahun 670 SM, warga kota Bizantion menjadikan bulan sabit sebagai lambang negara mereka, sesudah sebuah kemenangan penting. Akan tetapi, asal usul bulan sabit dan bintang sebagai lambang berasal jauh dari zaman sebelumnya - zaman Babilonia dan Mesir kuno.[6][7] Sekalipun demikian, Bizantion adalah negara berpemerintahan pertama yang menggunakan bulan sabit sebagai lambang nasionalnya. pada tahun 330 Masehi, Konstantinus I menambahkan bintang Perawan Maria pada bendera bulan sabit tersebut.

Simbol bulan sabit dan bintang tidak sepenuhnya ditinggalkan oleh dunia Kristen usai jatuhnya Konstantinopel. Sampai sekarang bendera resmi dari Patriark Ortodoks Yerusalem adalah sebuah labarum putih, sebuah gedung gereja dengan dua menara, dan pada bagian atas terlukis sebuah bulan sabit hitam yang menghadap ke tengah dan sebuah bintang bersinar.[8]

Tokoh terkenal

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Byzantine Empire | History, Geography, Maps, & Facts | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). 2024-08-13. Diakses tanggal 2024-08-24. 
  2. ^ Cartwright, Mark. "Byzantine Empire". World History Encyclopedia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-24. 
  3. ^ "Constantinople". HISTORY (dalam bahasa Inggris). 2023-06-16. Diakses tanggal 2024-08-24. 
  4. ^ "BBC - h2g2 - Byzantium: Constantine and the Founding of Constantinople" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-24. 
  5. ^ "Fall of Constantinople | Facts, Summary, & Significance | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-24. 
  6. ^ Charles Morris (1889), Aryan Sun Myths: The Origin of Religions. Page 67 Diarsipkan 2014-10-02 di Wayback Machine.
  7. ^ Rupert Gleadow (2001), The Origin of the Zodiac, Page 165
  8. ^ "Web Archive". 2007-03-03. Archived from the original on 2007-03-03. Diakses tanggal 2021-02-04. 

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]