Molokhia
Molokhia
| |
---|---|
Corchorus olitorius | |
Taksonomi | |
Superkerajaan | Eukaryota |
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Tracheophytes |
Ordo | Malvales |
Famili | Malvaceae |
Genus | Corchorus |
Spesies | Corchorus olitorius Linnaeus, 1753 |
Molokhia atau yute (Corchorus olitorius) adalah spesies sayuran yang berasal dari Genus Corchorus. Secara lokal, tumbuhan ini dikenal dengan nama jute, yute atau mulukhiyah.[1][2] Tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai penghasil rami atau serat nabati yang digunakan untuk bahan baku berbagai benda, seperti tambang atau karung rami; dan daun tanaman ini dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan dari sup molokhia. Kata molokhia atau mulukhiyah berasal dari kosakata bahasa Arab (bahasa Arab: ملوخية) tanaman ini dikenal pula oleh masyarakat luas sebagai bayam yahudi dan Bayam Mesir.[3]
Manfaat
[sunting | sunting sumber]Molokhia sudah dibudidayakan sejak zaman kuno di Mesir. Molokhia mengandung banyak vitamin, mineral dan serat makanan dalam jumlah yang melampaui sebagian besar sayuran dan herbal yang dikenal.[1][4]
Sup khas Mesir ini umum disajikan di bulan Ramadan dan Idul Fitri. Tampilannya memang kurang menarik, tapi rasanya gurih lembut dengan aroma khas.[5]
Molokhia juga dikonsumsi oleh negara Timur Tengah lain, seperti Libya, Yordania, Palestina dan Libanon.[5]
Deskripsi
[sunting | sunting sumber]Tanaman Molokhia adalah tanaman berbunga yang dapat mencapai tinggi 4 meter, memiliki batang tebal dan kokoh untuk serat (goni) untuk membuat tekstil dan tali, serta daunnya sering disebut sebagai bayam Mesir dan bisa dimakan.[1]
Molokhia berukuran kecil sampai sedang berbentuk oval dengan rata-rata panjangnya 4-15 cm dan lebar 2-5cm. Sayurnya mempunyai rasa yang ringan, dan sedikit pahit. Saat dimasak, konsistensi daun akan menjadi berlendir dan lengket.[1]
Karakteristik
[sunting | sunting sumber]Tanaman ini lebih menyukai sinar matahari penuh, banyak air dan tanah subur yang subur, tumbuh ke luar menjadi bentuk semak.[3] Menyukai cuaca panas dan menghasilkan sayuran hijau sepanjang musim panas. Ketika suhu mulai turun di musim gugur, produksi daun melambat dan baut tanaman, menghasilkan bunga kuning kecil yang cerah. Bunga-bunganya kemudian digantikan oleh polong biji yang panjang dan tipis yang dapat dipanen ketika mereka secara alami kering dan coklat pada batangnya.[3]
Galeri
[sunting | sunting sumber]Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d "Moroheiya Leaf - Manfaat, Efek Samping, dan Dosis". HonestDocs. Diakses tanggal 2019-09-19.
- ^ Kompasiana.com. "Kuliner Sayuran Timteng : Moulukhiya". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2019-09-19.
- ^ a b c "Perawatan Tanaman Molokhia: Tips Menumbuhkan Dan Mengolah Bayam Mesir - id.haenselblatt.com". id.haenselblatt.com. Diakses tanggal 2019-09-20.
- ^ "10 Manfaat Kesehatan yang Menakjubkan Dari Molokhia - Medhyps.com". medhyps.com. Diakses tanggal 2019-09-19.
- ^ a b "Slruup! Sup Molokhia yang Gurih dan Kaya Nutrisi dari Mesir". detikfood. Diakses tanggal 2019-09-19.