Lompat ke isi

Demensia prekoks

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Demensia Prekoks)
Tulisan Eugen Bleuler mengenai demensia prekoks

Demensia prekoks merupakan istilah untuk skizofrenia yang sudah tidak dipakai lagi.[1] Dementia prekoks sering disebut premature dementia yang merujuk pada sebuh keadaan kronis yang ditandai dengan disintergrasi kognitif dengan cepat, biasanya terjadi pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa.[2] Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1891 dalam bahasa latin oleh Arnold Pick (1851–1924), seorang professor psikiatrik dari Universitas di Jerman.[3] Selanjutnya dipopulerkan oleh psikoatrik Jerman Emil Kraepelin (1856–1926).[3]

Akar sejarah demensia prekoks dan skizofrenia dijelaskan dalam konteks nosologi saat ini dan masih menjadi kontroversi.[4] Buku-buku yang berhubungan dan artikel jurnal ditinjau kembali.[4] Informasi diperoleh melalui pencarian dengan komputer dan referensi silang dari berbagai publikasi terdahulu.[4] Psikosis telah ada sebagai kategori diagnostik dari zaman dahulu walaupun namanya telah berubah.[4] Awalnya, penyakit ini dikenal sebagai penyakit otak, sebuah konsep yang akhirnya ditinggal di Amerika Serikat, dipengaruhi oleh teori psikodinamis Eropa.[4] Istilah skizofrenia sebaiknya dikembalikan menjadi demensia prekoks.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Inggris) Peters M. A-Z Family Medical. British Medical Association.
  2. ^ (Inggris) Hoenig, J. 1995. Schizophrenia: clinical section. dalam Berrios, German E.;Porter,Roy. A History of Clinical Psychiatry: The Origin and History of Psychiatric Disorders. London.
  3. ^ a b (Inggris) Yuhas D. Throughout History, Defining Schizophrenia Has Remained a Challenge (Timeline) [terhubung berkala]. Scientific American Mind. http://www.scientificamerican.com/article/throughout-history-defining-schizophrenia-has-remained-challenge/ [1 Juni 2014].
  4. ^ a b c d e f (Inggris) Adityanjee, Aderibigbe YA, Theodoridis D, Vieweg VR.1999. Dementia praecox to schizophrenia: the first 100 years. Psychiatry Clin Neurosci53(4):437-48.