Radang otak bawaan caplak
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Radang otak bawaan caplak | |
---|---|
Negara/wilayah yang terinfeksi di Eurasia | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Penyakit menular, neurologi |
Radang otak bawaan caplak atau ensefalitis bawaan caplak (bahasa Inggris: tick-borne encephalitis) adalah penyakit menular terjadi setelah virus ensefalitis bawaan caplak menyerang sistem saraf pusat. Penyakit ini sering kali muncul seperti meningitis, ensefalitis, atau meningoensefalitis. Walaupun penyakit ini dianggap sebagai penyakit neurologis, demam juga dapat terjadi. Penyakit ini bisa berdampak panjang atau bahkan permanen pada 10 hingga 20% pasien yang terinfeksi.
Jumlah kejadian radang otak bawaan caplak telah meningkat di kebanyakan negara.[1]
Virus ensefalitis bawaan caplak sendiri dapat menyerang berbagai macam inang, termasuk burung, hewan pengerat, kuda, anjing, dan manusia. Penyakit ini dapat disebarkan dari hewan ke manusia, dan sumber infeksi utama bagi manusia adalah caplak pada anjing.[2]
Seperti penyakit Lyme, penyakit ini merupakan salah satu penyakit bawaan caplak.
Gejala
[sunting | sunting sumber]Virus ini dapat menginfeksi otak (ensefalitis), meninges (meningitis), atau keduanya (meningoensefalitis).[3] Pada umumnya, tingkat kematian mencapai 1-2% dalam waktu lima hingga tujuh hari setelah munculnya gejala neurologis.
Gejala penyakit ini pada pada anjing bisa berupa tremor atau kejang-kejang.[2]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Suss J (June 2008). "Tick-borne encephalitis in Europe and beyond--the epidemiological situation as of 2007". Euro Surveill. 13 (26). PMID 18761916.
- ^ a b Tickborne Encephalitis Virus reviewed and published by WikiVet, accessed 12 October 2011.
- ^ Kaiser R (September 2008). "Tick-borne encephalitis". Infect. Dis. Clin. North Am. 22 (3): 561–75, x. doi:10.1016/j.idc.2008.03.013. PMID 18755391.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Tickborne encephalitis at Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
- Factsheet from Viral Special Pathogens Branch at the CDC