Lompat ke isi

National Schools Debating Championship

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

National Schools Debating Championship (NSDC) adalah kompetisi debat parlementar tingkat SMA se-Indonesia. Selain sebagai kompetisi tingkat nasional yang diikuti oleh tim-tim yang mewakili berbagai provinsi di Indonesia, NSDC juga menjadi wahana seleksi delegasi Indonesia ke World Schools Debating Championship (WSDC) setiap tahunnya.[1]

Sebelum tahun 2002, delegasi Indonesia ke WSDC dipilih oleh Departemen Pendidikan Nasional berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satu pertimbangan tersebut adalah hasil dari kompetisi High School Debating Championship (HSDC) yang diadakan oleh English Debating Society Universitas Indonesia (EDS UI), yang didirikan tahun 1997 oleh tim Indonesia pertama yang mengikuti All Asian Intervarsity Debating Championship, yaitu Patsy Widakuswara, Achmad Soekarsono, Permata Harahap dan Hisar Maruli Manurung dari Universitas Indonesia. Berdasarkan prestasi yang menjanjikan yang diraih delegasi Indonesia ke WSDC 2001 dan 2002, Departemen Pendidikan Nasional akhirnya menunjuk Association for Critical Thinking (ACT) sebagai pelaksana tetap ISDC sebagai wahana seleksi delegasi Indonesia ke WSDC hingga tahun 2009.

ACT sendiri merupakan organisasi nirlaba yang dibentuk oleh beberapa alumni pedebat dari Universitas Indonesia, Universitas Katolik Atmajaya, dan Institut Teknologi Bandung. ACT bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis di kalangan pelajar Indonesia dengan kegiatan debat kompetitif sebagai alat andalannya. Dalam melaksanakan ISDC, ACT bekerjasama dengan para guru di provinsi-provinsi dan dengan komunitas debat di tingkat universitas.

Mulai dari tahun 2010, ISDC diselenggarakan dengan nama National Schools Debating Championship (NSDC). NSDC tidak lagi bekerja sama dengan ACT, melainkan menunjuk Universitas/organisasi nirlaba untuk membantu proses pelaksanaan (Seperti Jogja Debating Forum pada NSDC 2010 dan 2011, serta Universitas Indonesia untuk NSDC 2012)

Pada ISDC 2002 dan 2004, selain tim yang mewakili provinsi, panitia juga mengundang beberapa sekolah yang unggul prestasi debatnya untuk menambah jumlah tim dan membantu menaikkan kualitas kompetisi secara keseluruhan. Sejak ISDC 2005, hal ini tidak dilakukan lagi sebab pesertanya sudah berjumlah 32 tim dari 32 provinsi di Indonesia.

ISDC 2002 memilih delegasi Indonesia ke WSDC 2003, namun karena rentang waktu antara WSDC 2003 dan 2004 terlalu kecil, diputuskan bahwa delegasi yang sama juga dikirim ke WSDC 2004 (kecuali satu orang yang harus diganti karena sudah lulus SMU). Hal yang sama juga terjadi saat ISDC 2007, diminta delegasi yang terpilih akhirnya mewakili Indonesia untuk WSDC 2008 dan 2009.[butuh rujukan]

Syarat keikutsertaan

[sunting | sunting sumber]

Tim yang berkompetisi dalam WSDC sudah merupakan pilihan dari masing-masing provinsi dan sekolah undangan (bila ada). Pemilihan delegasi provinsi dilakukan di masing-masing daerah di bawah koordinasi Departemen Pendidikan Nasional bekerjasama dengan panitia pelaksana ISDC. Seleksi tingkat provinsi dilakukan baik melalui kompetisi debat regional maupun melalui cara-cara lain, sesuai kemampuan masing-masing provinsi.

Selain itu, peserta juga harus memenuhi persyaratan berikut:

  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Masih terdaftar sebagai siswa sekolah menengah tingkat atas di Indonesia enam bulan setelah dimulainya WSDC tahun berikutnya
  • Masih berusia di bawah 18 tahun pada saat pembukaan WSDC tahun berikutnya (bulan Juli)[butuh rujukan]

Kompetisi

[sunting | sunting sumber]

Format yang digunakan dalam ISDC adalah World Schools Style, sama seperti yang digunakan dalam WSDC. Kompetisi dalam ISDC dibagi dalam dua turnamen: Babak Nasional dan Babak WSDC.[butuh rujukan]

Babak Nasional

[sunting | sunting sumber]

Babak ini memperebutkan gelar juara nasional NSDC dan mencari 15 pembicara terbaik (individual) yang akan maju ke babak WSDC. Babak ini terdiri atas 6 babak penyisihan yang dilangsungkan menggunakan sistem power matching berdasarkan angka kemenangan (victory point) dan jumlah vote juri. Tim yang lolos ke 16 besar akan mengikuti babak eliminasi yaitu perdelapan final, perempat final, semifinal dan final.

Selain itu, nilai yang diraih masing-masing pembicara selama babak penyisihan dijumlahkan untuk menentukan peringkat pembicara terbaik (best speaker).[butuh rujukan]

Babak WSDC

[sunting | sunting sumber]

Dari 15 pembicara terbaik hasil Babak Nasional, dibentuklah 8 tim yang akan bertanding lagi di Babak WSDC. Pembentukan tim diatur semata-mata berdasarkan peringkat yang diraih oleh masing-masing pedebat tanpa melihat asal provinsinya lagi. Misalnya, tim A dibentuk dari pedebat peringkat 1, 9, dan 24, tim B pedebat peringkat 2, 10, dan 23 (ISDC 2005).

Babak WSDC berlangsung selama tiga babak dengan system power matching dan tidak ada babak eliminasi maupun partai final (ISDC 2005). Hasil yang dicari adalah peringkat 8 pembicara terbaik yang kemudian menjadi kandidat anggota delegasi Indonesia ke WSDC.

Babak WSDC menjadi tantangan yang unik bagi peserta karena walaupun hasil yang hendak dicapai adalah individual, namun peserta tetap harus berkompetisi dalam tim yang notabene baru dibentuk. Untuk membantu peserta menyesuaikan diri, diadakan sesi team bonding di satu hari tenang di antara Babak Nasional dan Babak WSDC.[butuh rujukan]

Pemilihan Delegasi WSDC

[sunting | sunting sumber]

Kedelapan pembicara terbaik hasil ISDC akan dilatih sambil diseleksi bersama-sama oleh Tim Pelatih yang dipilih berdasarkan proses tender dari kalangan pedebat/juri senior di Indonesia. Tim Pelatih kemudian akan memilih empat orang untuk ditetapkan sebagai anggota delegasi Indonesia ke WSDC tahun berikutnya.[butuh rujukan]

Mengingat tidak semua tim memiliki latar belakang pengalaman atau pelatihan debat yang sama, sebelum Babak Nasional dimulai diadakan seminar pelatihan debat dasar. Pelatihan ini memberikan pengetahuan dasar minimal tentang debat yang harus dimiliki oleh seluruh peserta. Pelatihan ini diberikan oleh panitia dengan bantuan para alumni WSDC tahun sebelumnya dan para pedebat senior tingkat universitas.[butuh rujukan]

Penjurian

[sunting | sunting sumber]

Sesuai ketentuan WSDC, jumlah juri dalam tiap debat haruslah ganjil, biasanya 3 orang. Namun, bila jumlah juri yang memenuhi syarat kurang, Ketua Dewan Juri dapat mengalokasikan juri tunggal pada beberapa debat.

Keputusan juri adalah berupa vote dan kemenangan diraih oleh tim yang meraih vote terbanyak dari panel juri dalam debat tersebut. Di akhir debat, setiap juri memberikan penjelasan atas keputusannya masing-masing dan memberikan wejangan bagi para pedebat agar mereka dapat meningkatkan kemampuannya di debat-debat berikutnya.

Untuk menjaga kualitas penjurian, diadakan pula Pelatihan Juri, terutama bagi juri yang belum terbiasa dengan format World Schools. Juri yang boleh memimpin debat di turnamen ini harus sudah memenuhi standar akreditasi yang ditetapkan panitia. Pada akhir setiap debat, peserta diberikan formulir yang mereka isi dengan umpan balik mereka tentang juri yang bersangkutan.

Juri yang memimpin pertandingan babak eliminasi dan babak WSDC harus sudah pernah menjadi juri babak penyisihan sehingga kualitas penjuriannya dapat dipantau oleh panitia.[butuh rujukan]

  • NSDC 2024 (Jakarta, 19 - 25 Juni 2024)
    • Juara I - Kalimantan Timur (Cedrick Nathanael Kansil, Joy Celine Hartanto, Ely Guyana)
    • Juara II - Sulawesi Tengah (Aelifya Anantia Adnan, Rayyan Naufal Rizky Kaloan, Andi Nauhra Putri Nurlia)
    • Juara III - DKI Jakarta (Audrey Effendi, Chelsea Cecillia Cang, Marcello Rigo Aruan) dan Sumatera Utara (Brian Alvaro Chanaka, Sheryn Tjuatja Widjaja, Challista Aurellia Chan)
    • Pembicara Terbaik - Mulia Aqsha (Aceh)
  • NSDC 2023 (Yogyakarta, 2-6 Oktober 2023)
    • Juara I - Sulawesi Tengah (Zahra Munadira, Bintang Putra Ari Ramadhan, Mohamad Thoriq Aqil)
    • Juara II - Jawa Barat (Valerine Hillary Wijono, Komang Ayu Azka Pramesti Mahiswari Matsuzawa, Declan Gladen Gunawan)
    • Juara III - Sumatera Utara (Carlsson Khovis, Carin Ongwinata, Arilynn Wijaya) dan Kepulauan Riau (Raymond Arvin, Yvonne Ng, Felicia Anggraini)
    • Pembicara Terbaik: Carlsson Khovis (Sumatera Utara)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Belgrade 2024 - Anya Krishna Rahardja (DKI Jakarta), Arilynn Wijaya (Sumatera Utara), Bintang Putra Ari Ramadhan (Sulawesi Tengah), Carlsson Khovis (Sumatera Utara), dan Yvonne Ng (Kepulauan Riau)
  • NSDC 2022 (virtual, 18-21 Oktober 2022)
    • Juara I – DKI Jakarta (Callista Fidelia Jupiter, Kathleen Setiawan, Cyra Anindya Alesha)
    • Juara II – Bali (Komang Artika Pradnya Paramita, Ni Kadek Nadia Dwita Cahyaningrum, Ni Made Davina Gita Ning Kumara)
    • Juara III Bersama – DI Yogyakarta (Nawfal Aulia Luthfurrahman, Keira Eva Cellyn Palit, Ken Nayla Erma Wirabhayu) dan Riau (Khansa Monika, Marsya Edeline Fitrecia, Anastasya Wilona)
    • Pembicara Terbaik – Callista Fidelia Jupiter (DKI Jakarta)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Hanoi 2023 – Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula (DKI Jakarta), Callista Fidelia Jupiter (DKI Jakarta), Devina Nathania (Jawa Tengah), Rico Chandra (Independen), dan Joshua Aurelius Waluyo (Jawa Timur)
  • NSDC 2021 (virtual, 11-17 Oktober 2021)
    • Juara I – Sumatera Utara (Jones Anderson, Callysta Angelina Limneus, Jennifer Kava)
    • Juara II – DKI Jakarta (Mattheus Bryan Djahtranto, Nathan Tedjakusuma, Aiko)
    • Juara III Bersama – Riau (Arabel Ganeshia Rachman, Clement Jason, Rayhan Aulia Makarim) dan DI Yogyakarta (Keisha Devana Sugiyanto, Aldo Fernando Salakay, Ghania Akila Rafa)
    • Pembicara Terbaik – Aurellia Sherlina Siswanto (Nusa Tenggara Barat)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC 2022 – Aurellia Sherlina Siswanto (Nusa Tenggara Barat), Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula (DKI Jakarta), Collin Marvel Junus (Independen), Rico Chandra (Independen), Shafira Novianti Adi (Jawa Timur) dan Nadyne Apung (Independen)
  • NSDC 2020 (virtual, 23-27 Oktober 2020)[2]
    • Juara I – DKI Jakarta (Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula, Rachelle Amadea Roselynn Nikita Tan, Jeremiah Gerhard Lubis)
    • Juara II – Banten (Katiana Indrasasana, Maura Tri Hardini, Rania Aydin Athifa)
    • Juara III Bersama – Nusa Tenggara Barat (Rukmanggana Satya Pratiwi, Muhammad Kukuh Wahyudi Satriawan, Ni Putu Amasya Chikita Rivanny) dan DI Yogyakarta (Hafid Sasayuda Ambardi, Jennifer Taruno, Serafin Avra Secunda)
    • Pembicara Terbaik – Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula (DKI Jakarta)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC 2021 – Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula (DKI Jakarta), Jennifer Taruno (Yogyakarta), Johan Lukito (Bali), Katiana Indrasasana (Banten), Sofia Djojonegoro (Independen)
  • NSDC 2019 (Banjarmasin) [3]
    • Juara I – DKI Jakarta (Brian Melchior, Faiza Afelia, Garreth Edderick Lee)
    • Juara II – Kalimantan Timur (Hilya Khalisha, Muhammad Nur Fitrah, Kinanti Putri Unique)
    • Juara III Bersama – Banten & Lampung
    • Pembicara Terbaik – Aditya Manggala (Jawa Tengah)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC 2020 – Cassia Tandiono (Independen), Judah Purwanto (Independen), dan Joshua Tandiono (Independen)
  • NSDC 2018 (Politeknik Kesehatan Bengkulu, Bengkulu)[4]
    • Juara I – Banten (Almer Theda Alana, Joshua Karel Riantoputra, Fakhri Al Mughni)
    • Juara II – Jakarta (Nicole Charlene, Justin Gabriel Wibisono, Darrell Daniel Tjoa)
    • Juara III Bersama – Jawa Timur (Hanna Tsabitah, Krisna Aji Pradhana, Fiorenza Dalia Maheshvari) dan Sulawesi Tengah (Deyara Nur Sipanawa, Andi Tiara Maharani Bahar, Erika Puspitasari Bahri)
    • Pembicara Terbaik – Joshua Karel Riantoputra (Banten)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Bangkok 2019 – Kai Riantoputra (Banten), Joshua Tandiono (Independen), Cassia Tandiono (Independen), Swanny Wijaya (Independen), dan Maria Gracia Primaningtyas (Bali)
  • NSDC 2017 (Jakarta)
    • Juara I – Yogyakarta (Muhammad Zufar Farhan Zuhdi, Madiha Ainayya Faizzati, Mareeka Yunawati Lienadi)
    • Juara II – Jawa Barat (Elgard Mario Wiandika, Jonathan Prasetyo Johan, Kezia Ascencio Widayat)
    • Juara III Bersama – Banten (Achmad Fachran Rafly, M. Naufal Khalifardi, Anggardha Anindito) dan DKI Jakarta (Kelly Laurencia Hadi, Muhammad Zakiy Saputra, Amanda Leonita)
    • Pembicara Terbaik – Anggardha Anindito (Banten)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Kroasia 2018 – Muhammad Zufar Farhan Zuhdi (Yogyakarta), Kelly Laurecia Hadi (Jakarta), Cassia Tandiono (Independen), Swanny Wijaya (Independen), dan Evelyn Mulyono (Independen)
  • NSDC 2016 (Palu)[5]
    • Juara I – Banten (Talitha Ahsana Sukardi, Audrina, Eugenia Leonetta)
    • Juara II – Jakarta (Anggie Wijaya, Annette Claudia Keiko, Scott Moses Sunarto)
    • Juara III Bersama – Sulawesi Selatan (Rifqy Tenribali Eshanasir, Talitha Risya Almira Irwansyah, Nurmuliasneny Musa) dan Kalimantan Barat (Fresilia Windarti Aningrum, Muhammad Fakhri Asyraf, Anjerri)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Bali 2017 – Gracesenia Verina Chahyadinata (Banten), Stephanie Elizabeth Purwanto (Banten), Ngurah Gede Satria Aryawangsa (Bali), Nicholas Christianto Wijaya (Jawa Timur)
  • NSDC 2015 (Ambon)
    • Juara I – Yogyakarta (Rahma Hanum Amalia, Ghazi Wira Samahita, Muhammad Haikal Satria)
    • Juara II – Sulawesi Tengah (Nur Indah Apriani Tiban, Syarifah Aliyah Fitrisam, Khairulbariyah)
    • Juara III – Banten (Safira Majory, Farah Ashila Balqis Siregar, Audrey Akbaria)
    • Juara IV – Jakarta (Derril Pramana, Salsafia Putri, Tara Mecca Luna)
    • Pembicara Terbaik – Vincentius Michael (Jawa Barat)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Stuttgart 2016 – Gregory Jany (Banten), Jovanovick Luidaniel (Sumatera Utara), Muhammad Ilham Akbar (Jawa Barat), Vincentius Michael (Jawa Barat)
  • NSDC 2014 (Banda Aceh)
    • Juara I – Bali (Yan Diaz Maulana Siregar,Keila Ayu Anandasita, I Gede Sthitaprajna Virananda)
    • Juara II – Jawa Barat (Nabila Balkis, Sandy Sanjaya Awaluddin, Sarah Afifah)
    • Juara III – Sulawesi Tengah (M. Rendy Utomo Rachim, Syarifah Aliyah Fitrisam, Juliet Virginia)
    • Juara IV – Sulawesi Selatan (M.Rizky Hadi, Khatibul Umam, Andi Nurdini Yuridna)
    • Pembicara Terbaik – I Gede Sthitaprajna Virananda (Bali)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Singapura 2015 – I Gede Stithaprajna Virananda (Bali), Agnes Amelia Guntara (Jawa Tengah), Ailsa Namira Imani (Jakarta), Muhammad Haikal Satria (DI Yogyakarta)
  • NSDC 2013 (Bogor)
    • Juara I – Sulawesi Tengah (Widyawati Abdul Karim, Andi Magie Fitrahnurlia, Ananda Bagus Kahar)
    • Juara II – DI Yogyakarta (Marsa Harisa Daniswara, Tiarra Dya Arma Lucita, Rahma Reyhan)
    • Juara III – Aceh (Duma Sarah, Alif Azadi Taufik, M. Armiya)
    • Juara IV – Jawa Tengah (Arinta Pratiwi, M. Adib, Luqman Ramadhan)
    • Pembicara Terbaik – Marsa Harisa Daniswara (DI Yogyakarta)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Bangkok 2014 – Marsa Harisa Daniswara (DI Yogyakarta), Regina Cara Riantoputra (Banten), Alif Azadi Taufik (Aceh), Kevin Bonaparte (Sulawesi Selatan), John Amadeo (DKI Jakarta)
  • NSDC 2012 (Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan)
    • Juara I – Bali (Carrisa Tehputri, Mulyawati Moeliono, Ida Ayu Pradnya Paramita)
    • Juara II – Sulawesi Selatan (Andriano P.S, Khumaira, Aaron Nathanael Bustan)
    • Semifinalis: DKI Jakarta (Adeline Tiffanie, Monica Dwiyanti, Cynthia Mutiara) dan Jawa Tengah (Ian Timothy Fairley, Kristi Ardiana, M. Rizki Adi Pradana)
    • Pembicara Terbaik – Carrisa Tehputri (Bali)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Antalya 2013 – Carrisa Tehputri (Bali), Ida Ayu Pradnya Paramita (Bali), Sayyid Habibullah (Kalimantan Barat), Adeline Tiffanie (DKI Jakarta)
  • NSDC 2011 (Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan)
    • Juara I – Aceh (Pocut Adilla Nadiva, Cut Maghfirah Faisal, Rahmat Nugraha)
    • Juara II – Bali (Revian Nathanael Wirabuana, Ida Ayu Bika Alice Pidada, Revaldi Nathanael Wirabuana)
    • Semifinalis – DKI Jakarta (Gabriel Charlotte, Gabby Victoria, Krismita Sara Putri) dan Sumatera Utara (Devris Wijaya, Zivana Sabili, Claristy)
    • Pembicara Terbaik – Revian Nathanael Wirabuana (Bali)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Cape Town 2012 – Alif Satria (DI Yogyakarta), Cheryl Nazik Cosslett (Jabar), Revaldi Nathanael Wirabuana (Bali), Revian Nathanael Wirabuana (Bali)
  • NSDC 2010 (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan DKI Jakarta, Jakarta Selatan)
    • Juara I – Jawa Barat (Wisnu Aryo Setio, Aghniadi, Ayundha Nabilah)
    • Juara II – Aceh (Luthfi Chaliqi Taufiq, Nudzran Yusya', Dzakiyy Hadiyan Achyar)
    • Semifinalis – DKI Jakarta (Erlin Florence, Ruth Gracia Nainggolan, Edwin Gunawan) dan NTB (Amira Sufiani, Umara Lani Anika, Mia Rusmayanti)
    • Pembicara Terbaik – Win Fortunata (Sumatera Utara)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Dundee, Skotlandia 2011 – Ruth Gracia Nainggolan (DKI Jakarta), Nudzran Yusya'(Aceh), Wisnu Aryo Setio (Jawa Barat), Magreta Kailla Adenta (Banten)
  • ISDC 2009 (12-19 Maret 2009, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan DKI Jakarta, Jakarta Selatan)
    • Juara I – Daerah Istimewa Yogyakarta (Ibrahim Hanif, Vulkania Neysa, M. Rifky Wicaksono)
    • Juara II – Nusa Tenggara Timur (Dennys Victor Kapa, Alivia Alfiarty, Siti Qulsum)
    • Semifinalis – Jawa Barat (Tb. Andhika Nugraha, Felicia Novina, Hana Hanifah) dan Banten (Monica Agnes Sylvia, Erwina Salsabilla, Elda Oncossya)
    • Pembicara Terbaik – Ibrahim Hanif (DI Yogyakarta)
    • Delegasi Indonesia ke ASDC Manila 2009 dan WSDC Doha 2010 – M. Irfan Prawiradinata (DKI Jakarta), M. Rifky Wicaksono (DI Yogyakarta), Tb. Andhika Nugraha (Jawa Barat), Garlan Archista Duarsa (Bali)
    • Pelatih Delegasi – Aditya Rakhman & Fajri Matahati Muhammadin
  • ISDC 2008 (21-29 Februari 2008, Cisarua, Bogor)
    • Juara I – Jawa Barat (Dimas Muhammad, Christian Leonardo Harlianto, Azwar Aziz Sudrajat)
    • Juara II – Jakarta (Catherine Au Jong, Muhammad Erfan Supradhono, Elisa Gunawan)
    • Semifinalis – Nusa Tenggara Timur (Alfin Malelak, Dennys Victor Kapa, Yohanes Setiawan Da) dan Riau (Herliani Dwi Putri Halim, Sastika Taniady, Stella Kusumawardhani)
    • Pembicara Terbaik – Anak Agung Sagung Dwinta Kuntaladara (Bali)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Washington DC 2008 & WSDC Athena 2009 – Adlini Ilma Ghaisany Sjah (Nusa Tenggara Barat), Christian Leonardo Harlianto (Jawa Barat), Anak Agung Sagung Dwinta Kuntaladara (Bali), Wildan (Bali), Aria Danaparamita (Jawa Barat)
    • Pelatih Delegasi – Sherria Ayuandini & Taufik Ramadhan Indrakesuma (2008) dan Dewi Wijayanti & Intan Hadidjah (2009)
  • ISDC 2006 (30 November-8 Desember 2006, Cisarua, Bogor)
    • Juara I – Bali (Putu Norma Astyari, Made Abigail Ayu Sutika S, Chandra Adiputra)
    • Juara II – Jawa Barat (Aria Danaparamita, Rara Sekar, Fathir Ramadhan)
    • Semifinalis – Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat
    • Pembicara Terbaik – Aria Danaparamita (Jawa Barat)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Seoul 2007 – Jeanette Tamara (DKI Jakarta), Aria Danaparamita (Jawa Barat), Putu Norma Astyari (Bali), Natalia Rialucky (DKI Jakarta)
    • Pelatih Delegasi – Rivandra Royono & Sherria Ayuandini
  • ISDC 2005 (1-8 Desember 2005, Jakarta)
    • Juara I – Jakarta (Jourdan Khalid, Dyah Ayunico Ramadhani, Kevin Kristian)
    • Juara II – Yogyakarta (Hayu Qisthi Adila, Yulida Nuraini Santoso, Nur Shadrina Izzati Sahidu)
    • Pembicara Terbaik – Jourdan Khalid Hussein (Jakarta)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Cardiff 2006 – Diera Yosefina Hartono (Jawa Barat), Kevin Kristian (DKI Jakarta), Li Pei Jung (Sumatera Utara), Teddy (Riau)
    • Pelatih Delegasi – M. Donny Eryastha & Mahardhika Sadjad
  • ISDC 2004
    • Juara I – Jakarta (Siti Soraya Cassandra,Natalia Hermanto dan Alvin Susanto)
    • Juara II – Kalimantan Timur (Lukman Hanif Arbi, Paramita Indri Hapsari dan Steven Gotama)
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Calgary 2005 – Siti Soraya Casandra (DKI Jakarta), Taufik Ramadhan Indrakesuma (DKI Jakarta), Aditya Rakhman (Bengkulu), Haidar Buldan (DI Yogyakarta)
    • Pelatih Delegasi – Enda Ersinalsal Ginting
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Stuttgart 2004 – Sahil Kush Mahtani (Banten), Siti Astrid Kusumawardhani (DKI Jakarta), Ziarini Zaki Karmiadji (Banten), Putu Sanjaya (DKI Jakarta)
    • Pelatih Delegasi – Dayu Nirma Amurwanti & Rully Sandra
  • 2003
    • Delegasi Indonesia ke WSDC Lima 2003 – Sahil Kush Mahtani (Banten), Siti Astrid Kusumawardhani (DKI Jakarta), Jurist Tan (DKI Jakarta), Putu Sanjaya (DKI Jakarta)
    • Pelatih Delegasi – Achmad N. Sukarsono & Puguh Priambodo
  • 2002
    • Delegasi Indonesia untuk WSDC Singapura 2002 – Ina Damayanti (Jawa Tengah), Fathir Fajar Siddiq (Jawa Barat), Karina Sigar (Banten), Minerva A. Soedjatmiko (Jawa Barat), Jeni Wardin (Bengkulu)
    • Pelatih Delegasi – Idauli Hutasoit
  • 2001
    • Delegasi Indonesia untuk WSDC Johannesburg 2001 – Ina Damayanti (Jawa Tengah), M. Donny Eryastha (Bengkulu), Rusdy Ghazali Malueka (Kalimantan Barat), Aulia Astagina Ramadhani (DI Yogyakarta), Marlisa Supeno (Sulawesi Selatan)
    • Pelatih Delegasi – Achmad N. Sukarsono

Pelatih Delegasi Indonesia ke WSDC

[sunting | sunting sumber]
  • 2011: Ahmad Naufal Da'i & Eldhianto Maulana Jusuf
  • 2012: Muhammad Subarkah Syafruddin
  • 2013: Muhammad Subarkah Syafruddin & Roderick Sibarani (alm)
  • 2014: Muhammad Subarkah Syafruddin & Riza Aryani
  • 2015: Muhammad Subarkah Syafruddin & Boby Andika Ruitang
  • 2016: Roderick Jonathan (alm) & Rivera Kathrin Windra
  • 2017 Roderick Jonathan (alm) & Novelisa Wirid
  • 2018 Roderick Jonathan (alm) & Novelisa Wirid
  • 2019 Novelisa Wirid & Haikal Satria
  • 2020 Novelisa Wirid
  • 2021 Novelisa Wirid
  • 2022 Uphie Abdurrahman, Jane Revevalin, Jennifer Taruno, & Astri Agustina
  • 2023 Tengku Omar Azfar Haqqani, Jennifer Taruno, & Made Arisanto
  • 2024 Tengku Omar Azfar Haqqani, Uphie Abdurrahman, & Anggi Ariskhan

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Website Resmi LDBI/NSDC". Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Diakses tanggal 22 Mei 2024. 
  2. ^ Tabulasi NSDC 2020 Diarsipkan 2022-04-19 di Wayback Machine. di herokuapp.com
  3. ^ Tabulasi NSDC 2019[pranala nonaktif permanen] di herokuapp.com
  4. ^ Tabulasi NSDC 2018[pranala nonaktif permanen] di herokuapp.com
  5. ^ SMAN 3 Palu, SMAN 4 Palu dan SMA Al-Azhar Palu bertindak sebagai tuan rumah lokal.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]