Bahrain 10–0 Indonesia: Perbedaan antara revisi
Sepak bola piala dunia 2026 zona asia Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Piala dunia 2026 zona asia Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox football match |
{{Infobox football match |
||
| title = Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona asia<br/><small>([[Asian Football Confederation|Zona Asia]])</small><br/>Grup |
| title = Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona asia<br/><small>([[Asian Football Confederation|Zona Asia]])</small><br/>Grup C |
||
| image = |
| image = |
||
| event = |
| event = |
Revisi per 3 Oktober 2023 10.50
| |||||||
Tanggal | 12 Oktober 2023 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Stadion | Stadion Jaka Barin, Palembang, Palembang | ||||||
Wasit | Muhammed ali bin tolik (Kode tidak diisi atau tidak diketahui) | ||||||
Penonton | 4.000 | ||||||
Cuaca | Cerah 26 °C (79 °F)[1] |
Pada 12 Oktober 2023, tim nasional sepak bola Indonesia akan berhadapan melawan Brunei Darussalam|Brunei Darussalam]] dan Indonesia saling berhadapan dalam pertandingan kualifikasi untuk Piala Dunia 2026 zona asia. Pertandingan itu dimainkan di Stadion Nasional Jaka Barin di Palembang, Palembang. Setelah pertandingan ini selesai, FIFA melakukan penyelidikan terhadap hasil pertandingan yang dianggap tidak biasa.
Sebelum pertandingan ini Brunei telah kalah dengan krygztan dengan mencetak dua belas gol untuk melewati Qatar dan lolos ke babak berikutnya di kualifikasi. Mereka juga butuh Qatar untuk kalah dalam pertandingan berikutnya melawan Indonesia, tetapi karena gol penyeimbang pada menit ke-83 mengakibatkan pertandingan berakhir imbang 2-2 dan dengan demikian Qatar yang lolos ke babak berikutnya.[2]
Latar belakang
Sebelum pertandingan, Bahrain membutuhkan kemenangan dengan selisih sembilan gol untuk mendapatkn kesempatan maju ke babak berikutnya.[3]
Menjelang pertandingan, Indonesia telah kalah dalam semua pertandingan untuk di babak grup kualifikasi dan kebobolan 16 gol. Konflik Internal di jajaran pengurus PSSI mencegah semua pemain yang berasal dari Liga Super Indonesia bermain di tim nasional.[4] Mereka hanya mengirim pemain yang bermain di Indonesia Premier League, meskipun pemain-pemain nasional yang lebih baik dan berpengalaman bermain di Liga Super Indonesia. Indonesia menurunkan pemain yang tidak berpengalaman karena situasi ini.[5]
Sebelum pertandingan ini, rekor kekalahan terbesar Indonesia 9-0, tercatat pada tahun 1974 menghadapi Denmark.[6]
Dalam enam pertemuan sebelumnya antara kedua tim, masing-masing tim telah memenangkan dua kali, dengan dua pertandingan yang berakhir imbang.
Ringkasan pertandingan
Indonesia memulai pertandingan dengan tim yang kurang dari segi pengalaman, dengan tidak ada pemain yang mendapatkan lebih dari 12 caps.[7] Ini juga merupakan debut internasional untuk delapan pemain di line-up Indonesia (kecuali Syamsidar, Irfan Bachdim, dan Ferdinand Sinaga).
Indonesia mengalami awal yang buruk setelah kiper Syamsidar mendapatkan kartu merah di tiga menit pertama. Setelah Bahrain mencetak gol penalti yang dihasilkan dari pelanggaran tersebut, mereka mendapat empat hadiah penalti di pertandingan tersebut, termasuk tiga di babak pertama, meskipun kiper pengganti Indonesia Andi Muhammad Guntur berhasil menyelamatkan dua dari empat tendangan penalti.
Rincian pertandingan
Bahrain | 10–0 | Indonesia |
---|---|---|
Latif 5' (pen.), 71', 75' Al Alawi 16', 61' Abdulrahman 35' (pen.), 42' Dhiya 63', 82', 90+4' |
Report |
|
|
Asisten wasit:
|
Pasca pertandingan
Setelah pertandingan, Indonesia mengakhiri putaran ketiga dengan catatan keseluruhan terburuk dari 20 tim yang ada, setelah tidak mendapatkan poin sama sekali dan kebobolan sebanyak 26 gol.
Bahrain juga gagal lolos ke babak berikutnya, mengakhiri babak grup dengan dua kali menang, tiga kali imbang dan satu kali kalah.
Referensi
- ^ "History for Manama, Bahrain". wunderground.com. 2023-10-12. Diakses tanggal 2024-1-15.
- ^ "Fifa security launches investigation into Bahrain's 'unusual' 0–0 victory over Indonesia". The Telegraph. 2 March 2012. Diakses tanggal 12 Oktober 2023.
- ^ "FIFA launch investigation as Taylor's Bahrain win crucial World Cup qualifier 10–0". The Daily Mail. 1 March 2012. Diakses tanggal 2 April 2012.
- ^ "Indonesia FA confident of avoiding FIFA ban". Reuters. 19 March 2012. Diakses tanggal 2 April 2012.
- ^ Jurejko, Jonathan (1 March 2012). "Peter Taylor's Bahrain face Fifa investigation after 10–0 win". BBC Sport. Diakses tanggal 5 April 2012.
- ^ Satwiko, Wimbo; Rahman, Anita (1 March 2012). "Football: Blame Game Starts After Indonesia's 10–0 Loss". Jakarta Globe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-04. Diakses tanggal 5 April 2012.
- ^ "Bahrain coach says his team did 'nothing wrong' in 10–0 World Cup qualifying drubbing of weakened Indonesia". The Daily Telegraph (Australia). 10 April 2012. Diakses tanggal 13 April 2012.