Ewako: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
{{italic title}} |
{{italic title}} |
||
[[Berkas:Vyfgkusgfksj.png|jmpl|250px|Tulisan "'''Ewako PSM'''" pada aksi [[koreografi]] oleh suporter [[PSM Makassar]] pada [[Piala Presiden 2015]] di [[Stadion Andi Mattalata]]]] |
[[Berkas:Vyfgkusgfksj.png|jmpl|250px|Tulisan "'''Ewako PSM'''" pada aksi [[koreografi]] oleh suporter [[PSM Makassar]] pada [[Piala Presiden 2015]] di [[Stadion Andi Mattalata]]]] |
||
[[Berkas:Desa Labuaja20.jpg|jmpl|250px|"' |
|||
[[Berkas:Desa Labuaja20.jpg|jmpl|250px|"'''Balla Ewako'''", mengilhami penamaan untuk rumah atau tempat yang dibangun oleh jajaran [[Polda Sulsel]] sebagai tempat edukasi masyarakat tentang [[Covid-19]] dan semangat dalam penanggulangannya yang tersebar di setiap desa/kelurahan di Sulawesi Selatan]] |
|||
'''''Ewako''''' ([[Lontara]]: ᨕᨙᨓᨀᨚ , [[transliterasi]]: ''<nowiki>Éwako</nowiki>'') adalah sebuah [[kata]] sekaligus [[istilah]] populer yang akrab di telinga masyarakat [[Sulawesi Selatan]], khususnya [[suku Bugis |
'''''Ewako''''' ([[Lontara]]: ᨕᨙᨓᨀᨚ , [[transliterasi]]: ''<nowiki>Éwako</nowiki>'') adalah sebuah [[kata]] sekaligus [[istilah]] populer yang akrab di telinga masyarakat [[Sulawesi Selatan]], khususnya [[suku Bugis]]. Kata "ewako" diterima baik dalam [[bahasa Bugis]] untuk menyatakan ungkapan penyemangat dalam melakukan aktivitas atau kegiatan yang sedang atau yang akan dilakukan agar dapat berjalan dengan baik. Kata ini kerap dijadikan sebuah [[slogan]] atau yel-yel untuk ungkapan semangat. Pada musim-musim menjelang pemilihan umum di wilayah Sulawesi Selatan, kata ini sering ditemukan dalam bentuk slogan di baliho kampanye politik dan ditempel di angkutan umum, truk, dan becak. Pada pertandingan sepak bola dari tim sepak bola asal Makassar dan mendengar para supporternya meneriakan dengan penuh semangat kata "ewako". Kata "ewako" telah menjadi identitas dan ciri dari tim sepak bola asal Makassar, PSM Makassar. Kata ini merupakan ''magic word'' yang sering digunakan oleh suporter dan pemain untuk membakar semangat seluruh anggota tim di setiap pertandingan.<ref name=":0"/><ref name=":1">{{Cite web|url=https://batam.tribunnews.com/2021/02/18/apa-itu-ewako-diucapkan-asnawi-mangkualam-saat-gabung-klub-korea-ansan-greeners-fc?page=all|title=Apa Itu Ewako? Diucapkan Asnawi Mangkualam Saat Gabung Klub Korea Ansan Greeners FC|last=Nandarson|first=Mairi|date=18 Februari 2021|website=batam.tribunnews.com|access-date=4 Maret 2023}}</ref> Penyebutan kata "ewako" biasanya digandengkan dengan nama komunitas atau kelompok masyarakat tertentu atau bahkan nama orang/tokoh. |
||
== Akar bahasa == |
== Akar bahasa == |
||
Dalam perspektif bahasa Bugis, kata "ewako" diambil dari kata "ewa" atau "mewa" dengan [[klitik|enklitik]] -ko (''ewako''/''mewako |
Dalam perspektif bahasa Bugis, kata "ewako" diambil dari kata "ewa" atau "mewa" dengan [[klitik|enklitik]] -ko (''ewako''/''mewako'', lawanlah). Secara harfiah, "ewako" dimaknai sebagai ajakan untuk berani berjuang atau dapat disepadankan dengan kata-kata seperti ayo lawan!, ayo berjuang!, berani!, jangan putus asa!<ref name=":3">{{Cite web|url=https://www.detik.com/sulsel/berita/d-5953708/suporter-tolak-pakintaki-jadi-slogan-psm-makassar-tetap-ewako|title=Suporter Tolak Pakintaki Jadi Slogan PSM Makassar: Tetap Ewako!!!|last=Munsir|first=Ibnu|date=22 Februari 2022|website=www.detik.com|access-date=4 Maret 2023}}</ref> Jika dipakai kata tambahan seperti Ewako PSM! maka itu artinya Berjuanglah PSM! Kata "ewako" tidak hanya digunakan untuk mendukung PSM atau tim sepak bola. Kata ini juga digunakan untuk memberikan semangat kepada seseorang atau sekelompok orang dalam bidang atau hal lain. Kata tersebut telah berfungsi sebagai pembakar semangat solidaritas masyarakat Suku Bugis . Keberanian masyarakat [[suku bugis]] tergambar dalam semboyan pelaut Bugis “sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai”.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-makassar/baca-artikel/14508/EWAKO-Empati-WAwasan-dan-KOmitmen-Moto-Layanan-Yang-Lahir-Dari-Semangat-Juang-Masyarakat-Sulawesi-Selatan.html|title=EWAKO: “Empati, WAwasan, dan KOmitmen”. Moto Layanan Yang Lahir Dari Semangat Juang Masyarakat Sulawesi Selatan|last=Fatimah|first=|date=17 Desember 2021|website=www.djkn.kemenkeu.go.id|access-date=4 Maret 2023}}</ref> |
||
Kata "ewako" kadang juga dikonotasikan negatif apabila tidak memahami makna sebenarnya dengan tepat. "Ewako" dapat dipahami hanya sebuah kata emosional dari seseorang yang menantang orang lainnya untuk berkelahi/berduel. Untuk itu harus memaknai kata ewako dengan tepat. Salah satu perspektif untuk memaknai kata "ewako" ialah dengan menggali dan menghayati nilai-nilai kultural masyarakat Bugis |
Kata "ewako" kadang juga dikonotasikan negatif apabila tidak memahami makna sebenarnya dengan tepat. "Ewako" dapat dipahami hanya sebuah kata emosional dari seseorang yang menantang orang lainnya untuk berkelahi/berduel. Untuk itu harus memaknai kata ewako dengan tepat. Salah satu perspektif untuk memaknai kata "ewako" ialah dengan menggali dan menghayati nilai-nilai kultural masyarakat Bugis itu sendiri. Paling tidak ada tiga hal yang sangat dijunjung oleh masyarakat Bugis, yaitu siri', pesse', dan were’. Siri' merupakan sebuah sistem nilai sosio-kultural dan kepribadian, yang merupakan pranata pertahanan diri dan martabat manusia sebagai individu dan anggota masyarakat. Dengan kata lain, siri' adalah pandangan hidup yang bertujuan untuk mempertahankan harkat dan martabat pribadi, orang lain atau kelompok, dan terutama negara. Pesse' secara bahasa berarti pedih, perih. Ini berarti passe' mengandung makna rasa iba. Pesse' bisa juga diartikan sebagai rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, yang menyalakan semangat rela berkorban, bekerja keras dan pantang mundur. Were' adalah kepercayaan pada diri sendiri yang teguh, bahwa hanya dengan ketekunan dan kerajinan yang dilandasi dengan kecakapan, kejujuran, kebenaran, ketegangan serta kesabaran, maka nasib seseorang atau sesama warga negara dapat diperbaiki. Kepercayaan pada diri sendiri ini tidaklah dapat dipisahkan dari kepasrahan dan pengandalan diri orang terhadap Tuhan.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.gurusiana.id/read/abdurraufshaleng/article/ewako-dan-filosofinya-tantangan-menulis-hari-ke-190-364410|title=Perspektif Makna Kata Ewako (Tantangan Menulis Hari ke-190)|last=Shaleng|first=Abdurrauf|date=28 September 2021|website=www.gurusiana.id|access-date=4 Maret 2023}}</ref> |
||
== Padanan lainnya == |
== Padanan lainnya == |
Revisi per 15 Oktober 2023 12.52
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Maret 2023. |
[[Berkas:Desa Labuaja20.jpg|jmpl|250px|"' Ewako (Lontara: ᨕᨙᨓᨀᨚ , transliterasi: Éwako) adalah sebuah kata sekaligus istilah populer yang akrab di telinga masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya suku Bugis. Kata "ewako" diterima baik dalam bahasa Bugis untuk menyatakan ungkapan penyemangat dalam melakukan aktivitas atau kegiatan yang sedang atau yang akan dilakukan agar dapat berjalan dengan baik. Kata ini kerap dijadikan sebuah slogan atau yel-yel untuk ungkapan semangat. Pada musim-musim menjelang pemilihan umum di wilayah Sulawesi Selatan, kata ini sering ditemukan dalam bentuk slogan di baliho kampanye politik dan ditempel di angkutan umum, truk, dan becak. Pada pertandingan sepak bola dari tim sepak bola asal Makassar dan mendengar para supporternya meneriakan dengan penuh semangat kata "ewako". Kata "ewako" telah menjadi identitas dan ciri dari tim sepak bola asal Makassar, PSM Makassar. Kata ini merupakan magic word yang sering digunakan oleh suporter dan pemain untuk membakar semangat seluruh anggota tim di setiap pertandingan.[1][2] Penyebutan kata "ewako" biasanya digandengkan dengan nama komunitas atau kelompok masyarakat tertentu atau bahkan nama orang/tokoh.
Akar bahasa
Dalam perspektif bahasa Bugis, kata "ewako" diambil dari kata "ewa" atau "mewa" dengan enklitik -ko (ewako/mewako, lawanlah). Secara harfiah, "ewako" dimaknai sebagai ajakan untuk berani berjuang atau dapat disepadankan dengan kata-kata seperti ayo lawan!, ayo berjuang!, berani!, jangan putus asa![3] Jika dipakai kata tambahan seperti Ewako PSM! maka itu artinya Berjuanglah PSM! Kata "ewako" tidak hanya digunakan untuk mendukung PSM atau tim sepak bola. Kata ini juga digunakan untuk memberikan semangat kepada seseorang atau sekelompok orang dalam bidang atau hal lain. Kata tersebut telah berfungsi sebagai pembakar semangat solidaritas masyarakat Suku Bugis . Keberanian masyarakat suku bugis tergambar dalam semboyan pelaut Bugis “sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai”.[1]
Kata "ewako" kadang juga dikonotasikan negatif apabila tidak memahami makna sebenarnya dengan tepat. "Ewako" dapat dipahami hanya sebuah kata emosional dari seseorang yang menantang orang lainnya untuk berkelahi/berduel. Untuk itu harus memaknai kata ewako dengan tepat. Salah satu perspektif untuk memaknai kata "ewako" ialah dengan menggali dan menghayati nilai-nilai kultural masyarakat Bugis itu sendiri. Paling tidak ada tiga hal yang sangat dijunjung oleh masyarakat Bugis, yaitu siri', pesse', dan were’. Siri' merupakan sebuah sistem nilai sosio-kultural dan kepribadian, yang merupakan pranata pertahanan diri dan martabat manusia sebagai individu dan anggota masyarakat. Dengan kata lain, siri' adalah pandangan hidup yang bertujuan untuk mempertahankan harkat dan martabat pribadi, orang lain atau kelompok, dan terutama negara. Pesse' secara bahasa berarti pedih, perih. Ini berarti passe' mengandung makna rasa iba. Pesse' bisa juga diartikan sebagai rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, yang menyalakan semangat rela berkorban, bekerja keras dan pantang mundur. Were' adalah kepercayaan pada diri sendiri yang teguh, bahwa hanya dengan ketekunan dan kerajinan yang dilandasi dengan kecakapan, kejujuran, kebenaran, ketegangan serta kesabaran, maka nasib seseorang atau sesama warga negara dapat diperbaiki. Kepercayaan pada diri sendiri ini tidaklah dapat dipisahkan dari kepasrahan dan pengandalan diri orang terhadap Tuhan.[4]
Padanan lainnya
Di bawah ini adalah contoh kata atau istilah dengan padanannya dalam kata ewako.
Kata | Bahasa | Keterangan |
---|---|---|
Ehao | Bahasa Bugis Dialek Ennak/Sinjai | Telah menjadi simbol identitas di Kabupaten Sinjai |
Ewaki | Bahasa Bugis Dialek Bone | Telah menjadi simbol identitas di Kabupaten Bone |
Mewako | Bahasa Bugis Dialek Maros | Telah menjadi simbol identitas di Kabupaten Maros |
Nemaeka | Bahasa Kaili | Telah menjadi simbol identitas di Kota Palu |
Rewako | Bahasa Makassar Dialek Lakiung | Telah menjadi simbol identitas di Kabupaten Gowa |
Referensi
- ^ a b Fatimah (17 Desember 2021). "EWAKO: "Empati, WAwasan, dan KOmitmen". Moto Layanan Yang Lahir Dari Semangat Juang Masyarakat Sulawesi Selatan". www.djkn.kemenkeu.go.id. Diakses tanggal 4 Maret 2023.
- ^ Nandarson, Mairi (18 Februari 2021). "Apa Itu Ewako? Diucapkan Asnawi Mangkualam Saat Gabung Klub Korea Ansan Greeners FC". batam.tribunnews.com. Diakses tanggal 4 Maret 2023.
- ^ Munsir, Ibnu (22 Februari 2022). "Suporter Tolak Pakintaki Jadi Slogan PSM Makassar: Tetap Ewako!!!". www.detik.com. Diakses tanggal 4 Maret 2023.
- ^ Shaleng, Abdurrauf (28 September 2021). "Perspektif Makna Kata Ewako (Tantangan Menulis Hari ke-190)". www.gurusiana.id. Diakses tanggal 4 Maret 2023.