Babi kutil: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rafif 609 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4: Baris 4:
}}
}}


'''Babi kutil''' atau '''babi bagong'''<ref name=mam/> (''Sus verrucosus'') adalah salah satu spesies [[babi]] liar yang menyebar terbatas ([[endemik]]) di Pulau [[Jawa]] dan [[Bawean]]. Dulu juga dijumpai di Pulau [[Madura]], tetapi sekarang sudah [[punah]]. Spesies ini adalah [[hewan berkuku genap]] dalam keluarga [[Suidae]]. Ciri khusus hewan ini adalah terdapat surai yang memanjang dari kepala hingga ekor sepanjang tulang belakang. Selain itu, sebagaimana namanya, babi kutil memiliki tiga pasang tonjolan daging yang mengeras seperti [[kutil]] di sekitar moncongnya.<ref name=mam>{{aut|[[Junaidi Payne|Payne, J.]], C.M. Francis, K. Phillipps, S.N. Kartikasari}}. 2000. ''Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam'': 365. Bogor: WCS-IP, The Sabah Society & WWF Malaysia.</ref> Di alam, ''S. verrucosus'' diketahui mengalami perkawinan silang dengan ''S. scrofa'' ([[babi celeng]]).<ref name=corbet/> melongo kayak bagong kata vita pratiwi
'''Babi kutil''' atau '''babi bagong'''<ref name=mam/> (''Sus verrucosus'') adalah salah satu spesies [[babi]] liar yang menyebar terbatas ([[endemik]]) di Pulau [[Jawa]] dan [[Bawean]]. Dulu juga dijumpai di Pulau [[Madura]], tetapi sekarang sudah [[punah]]. Spesies ini adalah [[hewan berkuku genap]] dalam keluarga [[Suidae]]. Ciri khusus hewan ini adalah terdapat surai yang memanjang dari kepala hingga ekor sepanjang tulang belakang. Selain itu, sebagaimana namanya, babi kutil memiliki tiga pasang tonjolan daging yang mengeras seperti [[kutil]] di sekitar moncongnya.<ref name=mam>{{aut|[[Junaidi Payne|Payne, J.]], C.M. Francis, K. Phillipps, S.N. Kartikasari}}. 2000. ''Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam'': 365. Bogor: WCS-IP, The Sabah Society & WWF Malaysia.</ref> Di alam, ''S. verrucosus'' diketahui mengalami perkawinan silang dengan ''S. scrofa'' ([[babi celeng]]).<ref name=corbet/> melongo kayak bagong kata vita pratiwi. ternyata wujud asli vita pratiwi njir


== Anak jenis ==
== Anak jenis ==

Revisi per 28 Oktober 2023 14.59

Babi kutil
Sus verrucosus

Status konservasi
Genting
IUCN21174
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasMammalia
OrdoArtiodactyla
FamiliSuidae
TribusSuini
GenusSus
SpesiesSus verrucosus
F. Boie, 1832
Distribusi

Babi kutil atau babi bagong[2] (Sus verrucosus) adalah salah satu spesies babi liar yang menyebar terbatas (endemik) di Pulau Jawa dan Bawean. Dulu juga dijumpai di Pulau Madura, tetapi sekarang sudah punah. Spesies ini adalah hewan berkuku genap dalam keluarga Suidae. Ciri khusus hewan ini adalah terdapat surai yang memanjang dari kepala hingga ekor sepanjang tulang belakang. Selain itu, sebagaimana namanya, babi kutil memiliki tiga pasang tonjolan daging yang mengeras seperti kutil di sekitar moncongnya.[2] Di alam, S. verrucosus diketahui mengalami perkawinan silang dengan S. scrofa (babi celeng).[3] melongo kayak bagong kata vita pratiwi. ternyata wujud asli vita pratiwi njir

Anak jenis

Ada dua anak jenis Sus verrucosus yang diakui:[4][3]

  • S.v. verrucosus; didapati di Jawa dan Madura.
  • S.v. blouchi Groves, 1981; di Bawean.

Galeri

Referensi

  1. ^ Boie, H. 1832. Briefe von Heinrich Boie geschrieben aus Ostindien. Neues Staatsb. Mag. Schleswig 1: 466.
  2. ^ a b Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, S.N. Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam: 365. Bogor: WCS-IP, The Sabah Society & WWF Malaysia.
  3. ^ a b Corbet, G.B. & J.E. Hill. 1992. The Mammals of Indomalayan Region: a systematic review: 248. Oxford: Nat. Hist. Mus. Publ. & Oxford Univ. Press.
  4. ^ Groves, C.P. 2005. Wilson & Reeder's Mammals Species of the World. 3rd Ed.(online). Diakses 25/1/2015.

Pranala luar