Lompat ke isi

Jalur kereta api Besitang–Medan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jalur kereta api Besitang–Medan
Jembatan Sei Wampu baru menggantikan yang lama
Ikhtisar
JenisJalur lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
Status
LokasiSumatera Utara
TerminusBesitang
Medan
Operasi
Dibangun olehDeli Spoorweg Maatschappij
Dibuka1887-1919
Ditutup
  • 2008
(Binjai - Besitang)
Dibuka kembali
  • 5 Januari 2022

(Binjai - Kuala Bingai)

  • TBA
(Kuala Bingai - Besitang)
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
PT Kereta Api Indonesia (Persero) (Pemilik tanah dan bangunan)
OperatorPT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh
KAI Bandara (Medan–Kuala Bingai)
Karakteristik lintasLintas datar
Data teknis
Panjang rel101 km
Jenis relRel tipe R54
Lebar sepur
  • 1.067 mm (3 ft 6 in)
  • Percabangan Besitang–Pangkalan Susu dual gauge 1.067 mm (3 ft 6 in) dan 750 mm (2 ft 5+12 in)
Kecepatan operasi70 km/h (19 m/s) - 90 km/h (25 m/s)
Peta rute
MDN-TBI
ke Medan Pasar
ke Bandar Khalipah  A 
bekas percabangan ke Kampung Baru MDN-BU
 A  Medan Atas
MDN
Medan Bawah
ke Pulu Brayan
MDN-BLW
Sikambing
Helvetia
Batas wilayah Kota Medan
Batas wilayah Kabupaten Deli Serdang
SUN
Sunggal
DI
Diski
Batas wilayah Kabupaten Deli Serdang
Batas wilayah Kota Binjai
BIJ
Binjai
BIJ-KUL
bekas percabangan ke Tanjung Jati
KLA
Kebun Lada
PUA
Pungai
Batas wilayah Kota Binjai
Batas wilayah Kabupaten Langkat
KUG
Kuala Begumit
KBG
Kuala Bingai
SBT
Stabat
TAS
Tanjung Selamat
Bukittua
KPM
Kuala Pesilam
Tanjung Pura Halte
TPU
Tanjung Pura
GBA
Gebang
PBD
Pangkalan Brandan
BAN
Babalan
LKS
Lubuk Asih
BMS
Bukit Mas
BSG
Besitang
ke Pangkalan Susu
ke Sei Sirah

Jalur kereta api Besitang–Medan adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Besitang dengan Stasiun Medan melalui Stasiun Binjai, termasuk dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh. Jalur ini merupakan gelombang pertama dan terakhir dari pembangunan jalur kereta api di Sumatera Utara yang dilakukan oleh Deli Spoorweg Maatschappij.

Jalur kereta api ini kemudian dihidupkan lagi sebagai bagian dari pembangunan jalur kereta api Trans-Sumatra.

Jalur ini dibangun dalam dua periode, yaitu pembangunan jalur kereta api dari Medan menuju Timbang Langkat (Binjai) serta pembangunan menuju Besitang. Pada tanggal 23 Januari 1883, Deli Maatschappij berhasil mendapat konsesi izin dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda membangun jalur kereta api dari Belawan menuju Medan dan dilanjut ke Deli Tua dan Timbang Langkat, Sumatera Utara. Pembangunan jalur ini dimaksudkan untuk memperlancar arus angkutan kayu, kelapa sawit, tembakau, dan komoditas-komoditas ekspor lainnya dari Sumatera Utara.

Sebagai langkah awal, dibangunlah jalur kereta api Belawan–Medan, namun sejak 3 November 1883, konsesi yang didapat oleh Deli Maatschappij kemudian diserahkan kepada Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang sudah menspesialisasikan dirinya sebagai perusahaan kereta api di tanah Deli tersebut. Untuk jalur Medan–Timbang Langkat(Binjai) selesai pada tanggal 1 Mei 1887.[1][2][3]

Agar DSM dapat menjangkau seluruh Sumatera Utara, untuk hubungan ke utara, dibangun jalur kereta api Timbang Langkat–Stabat yang dimulai pada tahun 1900 dan selesai pada tanggal 20 Juni 1903,[1] lalu dilanjut ke Tanjung Pura pada tanggal 1 Agustus 1904 dan berakhir di Pangkalan Brandan pada tanggal 15 Desember 1904.[4]

Pada tahun 1916, DSM mengajukan konsesi untuk membangun jalur dari Besitang menuju Pangkalan Brandan, yang dibuka pada tahun 1919.[5] Hubungan ini bertujuan untuk menghubungkan Banda Aceh dengan Medan, hanya saja jalur-jalur milik Atjeh Staatsspoorwegen (ASS) semuanya menggunakan sepur 750 mm, sedangkan DSM adalah 1.067 mm. Karena berbeda, maka agar pengiriman ke Pelabuhan Pangkalan Susu lancar baik dari Aceh maupun Medan, maka dibangun jalur dengan lebar sepur ganda (double gauge) dari Besitang dengan Pangkalan Susu. Jalur ini selesai pada tanggal 29 Desember 1919.[6]

Menjelang nonaktifnya jalur Besitang–Binjai, hanya satu layanan kereta api, yaitu Besidan dengan rute Besitang-Medan, dengan membawa satu ekonomi dan satu lokomotif bb303, padahal waktu menjelang nonaktif, jalur di stasiun Besitang sudah diganti menjadikan bantalan beton. Tetapi jalur ini mangkrak dan akhirnya jalur beserta stasiunnya ditutup pada tahun 2008[7]

Reaktivasi

[sunting | sunting sumber]
Penandatanganan kontrak penugasan pelayanan jalur kereta Binjai–Besitang dengan Kereta Api Perintis Amir Hamzah di kantor Kementerian Perhubungan pada Rabu, 6 Januari 2021.
Seluruh stasiun baru yang ada di segmen Kuala Bingai sampai Besitang ini bentuk bangunannya sama, yang membedakan adalah warnanya.

Penutupan jalur ini tidak diketahui kapan terjadinya dan mengapa dilakukan walaupun jalur ini strategis. Bahkan kereta api masih diperlukan terutama untuk angkutan minyak bumi dari tambang lepas pantai timur Sumatera Utara.

Pada tanggal 6 Maret 2010, diluncurkan kereta api Sri Lelawangsa yang melayani rute Medan–Binjai, p.p. serta menjadi satu-satunya kereta api yang melintas di jalur tersebut.[8]

Sejak tahun 2016, Kemenhub memulai mereaktivasi jalur Binjai–Besitang dengan membangun tujuh stasiun. Masing-masing dari stasiun ini menggunakan bangunan baru yang berdiri di samping bangunan stasiun yang lama:

  • Stasiun Kuala Bingei,
  • Stasiun Stabat,
  • Stasiun Tanjung Pura,
  • Stasiun Tanjung Selamat,
  • Stasiun Gebang,
  • Stasiun Pangkalan Brandan, dan
  • Stasiun Besitang (terletak 1 km dari bangunan lama)

Selain pembangunan bangunan stasiun baru, Kementerian Perhubungan juga membangun sistem-sistem operasional terbaru untuk membantu operasi keseharian jalur ini bila sudah aktif. Sistem operasional dibangun dengan teknologi terbaru, yang meliputi sistem persinyalan seperti peraga sinyal, pendeteksi sarana, point machine, sistem interlocking, dan indikasi pelayanan PPKA; sistem telekomunikasi seperti sistem media transmisi, pesawat telepon, radio dan rekaman suara; dan sistem kelistrikan.[9]

Layanan kereta api di jalur Binjai–Besitang baru diadakan kembali pada tahun 2021 dengan adanya Kereta Api Perintis Amir Hamzah. Kereta perintis tersebut menjadi salah satu dari kereta-kereta perintis yang akan dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai penugasan pengadaan layanan kereta dari Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 346 Tahun 2020. Nantinya, Kereta Api Perintis Amir Hamzah akan beroperasi dengan frekuensi perjalanan KA sebanyak 4 kereta/hari, dan dana pagu kontrak dari pemerintah sebesar Rp2,31 miliar selama kurun waktu 1 Januari–31 Desember 2021.[10] Operasi kereta api Amir Hamzah tertunda dari yang seharusnya mulai pada 22 November 2021.[11] Pada Januari 2022, rute kereta api Sri Lelawangsa diperpanjang dari Medan – Binjai dan sebaliknya menjadi Medan - Binjai - Kuala Bingai dan sebaliknya.[12]

Jalur terhubung

[sunting | sunting sumber]

Lintas aktif

[sunting | sunting sumber]

Lintas nonaktif

[sunting | sunting sumber]

Lintas yang sedang dibangun

[sunting | sunting sumber]

Layanan kereta api

[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Relasi
S Sri Lelawangsa Bandara Kualanamu Kuala Bingai

Daftar stasiun

[sunting | sunting sumber]

Besitang–Pangkalan Brandan (terminus di Pangkalan Brandan)

[sunting | sunting sumber]
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas DSM Besitang–Pangkalan Brandan–Binjai–Medan
Segmen Besitang–Pangkalan Brandan
Diresmikan pada tanggal 29 Desember 1919
oleh Deli Spoorweg Maatschappij
Termasuk dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh
8704 Besitang BSG Jalan Stasiun Besitang, Bukit Kubu, Besitang, Langkat km 14+990 lintas Pangkalan BrandanBesitang
km 0+000 lintas Besitang–Pangkalan Susu
Konstruksi
8801 Bukit Mas BMS Tidak beroperasi
8802 Lubuk Asih LKS Tidak beroperasi
8803 Babalan BAN Tidak beroperasi
8804 Pangkalan Brandan PBD Jalan Stasiun Pangkalan Brandan, Brandan Timur Baru, Babalan, Langkat km 0+000 lintas Pangkalan BrandanBesitang
km 65+915 lintas BinjaiPangkalan Brandan
Konstruksi

Pangkalan Brandan–Binjai–Medan

[sunting | sunting sumber]
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Segmen Pangkalan Brandan–Tanjung Pura
Diresmikan pada tanggal 15 Desember 1904
8804 Pangkalan Brandan PBD Jalan Stasiun, Brandan Timur Baru, Babalan, Langkat km 0+000 lintas Pangkalan BrandanBesitang
km 65+915 lintas BinjaiPangkalan Brandan
Konstruksi
8805 Gebang (Langkat) GBA Jalan Peringgan, Pekan Gebang, Gebang, Langkat km 55+674 Konstruksi
Segmen Tanjung Pura–Stabat
Diresmikan pada tanggal 1 Agustus 1904
8806 Tanjung Pura TPU Jalan Pulau Banyak, Teluk Bakung, Tanjung Pura, Langkat km 46+464 Konstruksi
- Tanjung Pura Halte Jalan Raya Palas, Paya Perupuk, Tanjung Pura, Langkat km 44+890 Tidak beroperasi
8807 Kuala Pesilam KPM Jalan Tanjung Selamat, Kuala Besilam, Padang Tualang, Langkat km 41+483 Tidak beroperasi
- Bukittua km 38+906 Tidak beroperasi
8808 Tanjung Selamat TAS Jalan Raya Batang Serangan, Tanjung Selamat, Padang Tualang, Langkat km 32+763 Konstruksi
Segmen Stabat–Binjai
Diresmikan pada tanggal 20 Juni 1903
8809 Stabat SBT Jalan Gohor Lama, Gohor Lama, Wampu, Langkat km 22+427 Konstruksi
8811 Kuala Bingai KBG Jalan Abadi, Banyumas, Stabat, Langkat km 14+926 Beroperasi
8812 Kuala Begumit KUG Jalan Perintis Kemerdekaan, Kwala Begumit, Binjai, Langkat km 10+355 Tidak beroperasi
8813 Pungai PUA Jalan Pacul, Cengkeh Turi, Binjai Utara, Binjai km 5+733 Tidak beroperasi
8814 Kebun Lada KLA Jalan MT Haryono, Kebun Lada, Binjai Utara, Binjai km 3+400 Tidak beroperasi
Segmen Binjai–Medan
Diresmikan pada tanggal 1 Mei 1887
8815 Binjai BIJ Jalan Ikan Paus, Tanah Tinggi, Binjai Timur, Binjai km 0+000 lintas BinjaiBrandan
km 20+889 lintas MedanBinjaiKuala
+25,30 m Beroperasi
8816 Diski DI Jalan Paya Bakung, Sei Semayang, Sunggal, Deli Serdang km 14+926 Tidak beroperasi
8817 Sunggal SUN Jalan Stasiun, Kampung Lalang, Sunggal, Deli Serdang km 8+900 Konstruksi
- Helvetia - Jalan Setia Luhur, Dwikora, Medan Helvetia, Medan km 6+000 Konstruksi
- Sikambing - Jalan Kapten Muslim, Dwikora, Medan Helvetia, Medan km 4+575 Tidak beroperasi
9300 Medan MDN Jalan Kereta Api, Kesawan, Medan Barat, Medan km 0+000 (semua lintas) +22 m Beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [13]
  • Stasiun nonaktif: [14][15]
  • Pengidentifikasi stasiun: [16]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [17]:106-124


Percabangan Besitang–Pangkalan Susu

[sunting | sunting sumber]
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
8704 Besitang BSG Jalan Stasiun Besitang, Bukit Kubu, Besitang, Langkat km 0+000 lintas BesitangPangkalan Susu
km 14+990 lintas Pangkalan BrandanBesitang
km 485+865 Lintas Aceh
Konstruksi
Sungaimeran SNM km 2+735 Tidak beroperasi
Sungaitiram STR km 5+135 Tidak beroperasi
8701 Pangkalan Susu PSU km 9+523 Tidak beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [13]
  • Stasiun nonaktif: [14][18]
  • Pengidentifikasi stasiun: [19]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [17]:106-124


Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Weijerman, A. W. E. (1904). Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië. Javasche Boekhandel & Drukkerij. 
  2. ^ Sinar, Tengku Luckman (1996). The History of Medan in the Olden Times. Medan: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu. 
  3. ^ Anonim (1916). Yearbook of the Netherlands East Indies. Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel. hlm. 195. 
  4. ^ Archiv Für Eisenbahnwesen. 58. 1935. 
  5. ^ 1946-, Campo, Joseph Norbert Frans Marie à, (2002). Engines of Empire : steamshipping and state formation in colonial Indonesia. Hilversum: Verloren. ISBN 9065507388. OCLC 53057901. 
  6. ^ "Vooltooling der Spoorwegverbinding Koeta Radja-Medan". de Ingenieur. 35. 1920. 
  7. ^ "Historia Kereta Api Tanah Deli di Instagram: "KA Besidan, Kereta terakhir di jalur Medan Besitang"". Instagram. Diakses tanggal 2023-07-13. 
  8. ^ Marza, Adela Eka Putra. "Besok, KRDI Sri Lelawangsa Mulai Operasi di Medan". Okezone.com. Diakses tanggal 2018-10-03. 
  9. ^ Balai Pengujian Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. "Penguijan Fasilitas Operasi antara Stasiun Binjai s.d. Stasiun Besitang, Sumatera Utara". Diakses tanggal 2021-01-09. 
  10. ^ Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. "SUBSIDI ANGKUTAN KA PERINTIS DAN LINTAS PELAYANAN MENINGKAT DI TAHUN 2021". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-11. Diakses tanggal 2021-01-09. 
  11. ^ "KA Perintis Amir Hamzah Tertunda Beroperasi". Sumatera Post. 19 November 2021. Diakses tanggal 29 Agustus 2022. 
  12. ^ Widyawati, Ratna (11 Januari 2022). "Tarif dan Rute Baru KA Sri Lelawangsa, KA Komuter Lintas Medan-Kuala Bingei". Tribunnews.com. Diakses tanggal 22 Maret 2022. 
  13. ^ a b Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  14. ^ a b Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  15. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  16. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  17. ^ a b Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 
  18. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  19. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia